NovelToon NovelToon
LEMBAYUNG DI BALIK JENDELA

LEMBAYUNG DI BALIK JENDELA

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Fantasi Wanita
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dedhy Karlang

Kehidupan Aira berubah ketika seorang pria misterius bernama Arga pindah ke rumah di sebelahnya. Arga adalah seorang penulis yang mencari inspirasi untuk novel terbarunya. Pertemuan mereka yang tidak disengaja menumbuhkan rasa penasaran di hati masing-masing. Seiring berjalannya waktu, keduanya mulai saling membuka diri dan berbagi cerita, menemukan bahwa mereka memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang mereka duga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dedhy Karlang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KESULITAN YANG TAK BERUJUNG

Beberapa bulan setelah Aira berhasil mengambil anaknya dari panti asuhan dan mulai merasakan kestabilan hidup, badai kehidupan kembali menghantamnya. Tempat dia bekerja mengurangi karyawan karena pemasukan yang tak kunjung stabil. Aira termasuk di antara mereka yang harus meninggalkan pekerjaan tersebut.

Hari itu, Aira pulang dengan rasa kecewa yang mendalam. Wajahnya pucat, matanya sembab, dan langkah kakinya berat. Setibanya di rumah, dia hanya bisa memandangi anaknya dengan air mata yang berlinang. Anak kecil itu tidak tahu apa yang terjadi, tapi dia bisa merasakan kesedihan ibunya.

"Maafkan Ibu, sayang," bisik Aira sambil memeluk anaknya erat. "Ibu akan berusaha lebih keras untuk kita."

Malam itu, Aira tidak bisa tidur. Dia merenung, mencari-cari solusi di tengah kegelapan. Namun, semua rencana yang dia pikirkan seakan-akan menemui jalan buntu. Tanpa pekerjaan, tanpa dukungan dari keluarga, dan tanpa tabungan yang cukup, Aira merasa terjebak dalam situasi yang semakin sulit.

Berita tentang pemecatan Aira sampai ke telinga Reza. Meskipun Aira telah menolak bantuannya sebelumnya dan menegaskan ingin membesarkan anaknya sendiri, Reza tidak bisa membiarkan wanita yang pernah dicintainya dan anak mereka hidup dalam kesulitan. Setelah banyak berpikir, Reza memutuskan untuk menemui Aira dan menawarkan bantuan finansial.

Keesokan harinya, Reza berdiri di depan pintu rumah Aira. Dia mengetuk pintu dengan hati-hati, merasa gugup dan penuh rasa bersalah. Aira membuka pintu dan terkejut melihat Reza berdiri di sana.

"Reza? Apa yang kamu lakukan di sini?" tanyanya dengan nada yang terkejut dan sedikit cemas.

"Aira, aku mendengar tentang kesulitan yang kamu alami. Aku tahu kamu tidak ingin menerima bantuanku, tapi aku tidak bisa membiarkan kamu dan anak kita menderita. Aku membawa ini untukmu," kata Reza sambil menyerahkan sebuah amplop tebal berisi uang.

Aira menatap amplop itu dengan tatapan bingung. Air mata mulai mengalir di pipinya. "Reza, aku tidak bisa menerima ini. Aku tidak ingin ada lagi hubungan antara kita. Aku ingin menebus kesalahan yang telah aku lakukan dengan cara ini."

Reza menghela napas dalam-dalam. "Aira, ini bukan tentang hubungan kita atau kesalahan di masa lalu. Ini tentang memastikan bahwa anak kita memiliki kehidupan yang layak. Tolong, terimalah uang ini, setidaknya sampai kamu bisa berdiri di atas kakimu sendiri lagi."

Aira terdiam, hatinya bergejolak antara rasa bangga dan kebutuhan yang mendesak. Akhirnya, dengan berat hati, dia menerima amplop itu. "Terima kasih, Reza. Tapi, aku mohon ini adalah kali terakhir kamu menemuiku. Aku ingin memulai hidup baru tanpa bayangan masa lalu."

Reza mengangguk, memahami perasaan Aira. "Baiklah, Aira. Jika itu yang kamu inginkan, aku akan menghormati keinginanmu. Tapi tolong ingat, jika kamu butuh bantuan, aku akan selalu ada."

Setelah Reza pergi, Aira duduk di ruang tamu, memandangi amplop tebal di tangannya. Dia tahu bahwa uang itu akan sangat membantu untuk sementara waktu, tapi dia juga tahu bahwa dia harus segera menemukan cara untuk mandiri.

Aira memutuskan untuk menggunakan uang tersebut dengan bijak. Dia mulai dengan melunasi beberapa utang dan membeli kebutuhan dasar untuk dirinya dan anaknya. Dia juga menyisihkan sebagian uang untuk biaya hidup beberapa bulan ke depan, agar dia punya waktu untuk mencari pekerjaan baru.

Selama beberapa minggu berikutnya, Aira terus berjuang. Dia melamar pekerjaan ke berbagai tempat, dari restoran hingga toko-toko kecil, namun nasib sepertinya belum berpihak padanya. Setiap penolakan yang dia terima semakin menggerus semangatnya, tetapi Aira tidak menyerah. Dia tahu bahwa dia harus kuat demi anaknya.

Suatu hari, saat sedang berjalan-jalan di taman dengan anaknya, Aira bertemu dengan seorang wanita yang sedang bermain dengan anjingnya. Mereka berbincang-bincang dan Aira menceritakan sedikit tentang kesulitannya. Wanita itu, yang memperkenalkan dirinya sebagai Lina, merasa simpati dan memberikan informasi tentang sebuah pusat pelatihan kerja untuk ibu-ibu tunggal.

"Di pusat pelatihan itu, mereka membantu ibu-ibu tunggal seperti kita untuk mendapatkan keterampilan baru dan peluang kerja," kata Lina. "Aku sendiri pernah mengikuti pelatihan di sana dan sekarang bekerja sebagai pengelola toko bunga. Mungkin kamu bisa mencoba."

Aira merasa harapan kecil mulai tumbuh dalam hatinya. Dia mengucapkan terima kasih kepada Lina dan memutuskan untuk mengunjungi pusat pelatihan itu keesokan harinya.

Di pusat pelatihan, Aira bertemu dengan beberapa instruktur yang ramah dan memahami situasinya. Mereka menawarkan berbagai kursus, mulai dari keterampilan komputer hingga manajemen usaha kecil. Aira memilih kursus manajemen usaha kecil, berharap bisa memulai usaha sendiri suatu hari nanti.

Selama beberapa bulan, Aira belajar dengan tekun. Dia menyerap pengetahuan dan keterampilan baru dengan cepat, merasa lebih percaya diri dengan setiap pelajaran yang dia selesaikan. Dia juga bertemu dengan ibu-ibu lain yang memiliki cerita hidup yang mirip dengannya. Mereka saling mendukung dan memberi semangat satu sama lain, menciptakan komunitas yang kuat dan penuh kasih.

Setelah menyelesaikan pelatihan, Aira memutuskan untuk membuka usaha kecil di rumah. Dengan sisa uang yang diberikan oleh Reza, dia membeli beberapa perlengkapan dan bahan baku untuk memulai bisnis kerajinan tangan. Dia mulai membuat perhiasan dan aksesoris unik yang kemudian dia jual secara online.

Awalnya, bisnisnya berjalan lambat. Namun, dengan kerja keras dan ketekunan, Aira mulai mendapatkan pelanggan tetap. Kualitas dan keunikan produknya membuat bisnisnya mulai dikenal, dan perlahan-lahan, pendapatannya meningkat.

Sementara itu, Reza, meskipun tidak lagi bertemu langsung dengan Aira, tetap memantau perkembangan hidupnya dari kejauhan. Dia merasa lega melihat bahwa Aira mulai menemukan jalannya sendiri dan berhasil membangun kembali hidupnya. Meski demikian, perasaan bersalah tetap menghantuinya, tetapi dia memilih untuk tidak mengganggu kehidupan baru Aira dan anak mereka.

Di tengah perjuangan dan kerja kerasnya, Aira merasa bangga pada dirinya sendiri. Dia telah melewati banyak cobaan dan rintangan, namun dia berhasil berdiri kembali. Setiap senyuman anaknya menjadi sumber kekuatan dan kebahagiaan baginya. Aira tahu bahwa masa depan mereka masih penuh tantangan, tetapi dia yakin bahwa dia bisa menghadapinya dengan keberanian dan keteguhan hati.

Suatu hari, saat Aira sedang bekerja di rumah, dia menerima sebuah surat dari pusat pelatihan kerja. Surat itu berisi undangan untuk menghadiri acara penghargaan bagi lulusan yang telah berhasil membangun usaha sendiri. Aira merasa sangat terharu dan bangga. Dia tahu bahwa ini adalah pengakuan atas kerja keras dan ketekunannya selama ini.

Pada hari acara penghargaan, Aira datang bersama anaknya. Dia mengenakan pakaian terbaiknya dan merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Di acara tersebut, dia bertemu dengan banyak ibu-ibu tunggal lain yang juga berhasil membangun usaha mereka. Mereka berbagi cerita dan saling memberi inspirasi.

Ketika namanya dipanggil untuk menerima penghargaan, Aira naik ke panggung dengan perasaan haru dan bangga. Di hadapan hadirin, dia berbicara tentang perjalanan hidupnya, tentang kesulitan yang dia hadapi dan bagaimana dia berhasil mengatasinya. Kata-katanya menginspirasi banyak orang, dan dia menerima tepuk tangan meriah dari semua yang hadir.

Setelah acara selesai, Aira merasa lebih percaya diri dan termotivasi. Dia tahu bahwa perjalanannya belum berakhir, tetapi dia juga tahu bahwa dia memiliki kekuatan dan keberanian untuk menghadapi apa pun yang datang. Dengan dukungan dari komunitas barunya dan cinta untuk anaknya, Aira melangkah maju, siap untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Kehidupan Aira mulai berubah menjadi lebih stabil. Bisnis kerajinan tangannya semakin berkembang, dan dia mulai mendapatkan lebih banyak pelanggan. Setiap hari, dia bekerja keras untuk memastikan bahwa anaknya memiliki segala yang dia butuhkan dan bahwa mereka berdua bisa hidup dengan nyaman.

Aira juga mulai memikirkan untuk memperluas bisnisnya. Dia ingin membuka toko kecil di pusat kota, tempat dia bisa menjual produk-produknya dan mungkin mengajarkan keterampilan kerajinan tangan kepada orang lain. Dengan uang yang dia tabung dari hasil penjualannya, Aira mulai merencanakan langkah-langkah untuk mewujudkan impian tersebut.

Selama ini, Aira tidak pernah melupakan dukungan yang dia terima dari Reza. Meskipun mereka tidak lagi berhubungan, dia tetap merasa bersyukur atas bantuan yang pernah Reza berikan. Namun, Aira tahu bahwa dia harus melanjutkan hidupnya dan fokus pada masa depan.

1
Rha
susah di tebak ini alur ceritanya, keren pokoknya
Fitry Aryani
Tmlambah menarik ceritanya
Umi Anis
sangat bagus cerutanya.sedih tidakk berteke
Umi Anis
.
Rahayu Putri pratiwi
hai kak aku mampir nih..

saling sport ya🙏
Citra
saya suka baca ceritanya, sangat menarik
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Fitry Aryani
Kayak kisah nyata/Facepalm/
Fitry Aryani
Keren alurnya, baru baca bab 1
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Citra
kapan update bab baru pagi, ngk sabar nunggunya
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Citra
begadang demi selesaikan babnya saya baca
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Citra
Semangat mulisnya, aku suka baca novelnya
Citra
Tambah seru jalan ceritanya
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 2 replies
Evi
sedih njirtt/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Evi
Sumpah, jalan ceritanya bagus sekali.
Muhammad Supri Prasetyo
ini kisah yang menarik...sebuah perjalanan...seseorang
Dedhy Karlang: Makasih da mampir membaca karyaku
total 1 replies
Muhammad Supri Prasetyo
kisah nya sangat menyentuh
Muhammad Supri Prasetyo
kisah nya sungguh mengharu kan
Evi
sampai di bab ini ajq dulu, sudah ngantuk soalnya
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Evi
100 buat penulisnya
Evi
Wahhhh, baru baca separoh tapi menarik. layak mendapatkan pujian
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!