Cinta Jingga

Senja mulai turun, jingga mengingat tyas, dia penasaran dengan keadaan ibu nya. jingga bergegas mengambil ponselnya lalu menelepon sahabatnya itu

"halo ing" panggilan jingga dari tyas

"halo, gimana kabar ibumu?"

"alhamdulillah sudah sadar, kemungkinan aku bakal agak lama balik jogja nya ing" jelas tyas.

" kuliah mu gimana?" jingga bertanya

" semester ini kemungkinan aku akan ambil cuti dulu, aku harus rawat ibuku dulu "

" sayang banget, tapi ngga apa - apa ibumu lebih penting yas, kamu harus jaga kesehatan juga ya " jingga menyemangati.

" Terimakasih ing "

" kalau nanti aku senggang, aku main ke solo"

" iya kabarin aja nanti kalau kamu ke solo "

" ok, udahan dulu ya aku mau ngerjain skripsi ku dulu, besok aku ada bimbingan "

" ok ing"

percakapan itupun berakhir. Jingga beranjak dari duduknya menuju meja belajar, dia mulai membuka laptop nya. Dia mulai membaca kembali skripsinya dan mulai merevisi nya.

*tok2* suara pintu kamar diketuk seseorang dari luar " siapa?" tanya jingga.

" saya mba, pak budi, ini ada paketan " jawab pak budi. Pak Budi dipekerjakan oleh bu kos untuk menjaga kos dan bersih - bersih kos.

Jingga merasa dia tidak belanja online bulan ini dan dia tidak memesan apapun dari tadi. Jingga bergegas membuka pintu kamar.

*ceklek* suara kunci pintu dibuka

"nih mba tadi ada mas2 nitip ini ke saya, bilang nya tolong kasihkan ke mba jingga "

"siapa pak?" jingga penasaran

"ngga tau mba, yang pasti orang nya ganteng" jawab pak budi polos

Jingga hanya tertawa mendengar pak budi ngomong " Terimakasih pak"

"iya mba, sama - sama" pak budi pergi meninggalkan kamar jingga. Sementara jingga penasaran sama pengirim makanan tersebut. Dia menaruh makanan tersebut diatas meja laptopnya. " Siapa ya yang mengirim makanan ini ". Belum sempat berpikir lama, ponsel jingga berbunyi, ada pesan yang masuk.

" dihabiskan ya jangan dibuang, harus dimakan ❤️ " pesan itu dari jimmi. bibir jingga mulai tersenyum, ada rasa senang dan takut, jemari jingga mulai mengetik ponselnya, dia membalas pesan tersebut.

" ngga ada racun nya kan? " balas jingga

" ada , 😆😆" jimmi menggoda lagi.

"oke, aku buang " jingga membalas candaan jimmi

" makanlah, setelah itu fokus kerjakan skripsimu "

" kaka tau dari mana aku sedang mengerjakan skripsi?" penasaran

" aku punya cctv dikamarmu 😆 "

Jingga spontan menutupi dada nya dan melihat sekeliling kamarnya. "kaka serius??"

Pesan itu tidak dibalas oleh jimmi.

Jingga melakukan aktifitasnya kembali. selesai mengerjakan skripsinya, jingga meluruskan badannya diatas tempat tidur, tangannya memegang ponsel miliknya, jingga memeriksa apakah ada pesan untuknya. Ternyata tidak ada "pesan dari siapa yang kamu tunggu jingga" dia membatin sambil menggelengkan kepalanya. Dia menaruh ponsel nya dan bergegas tidur karena besok pagi dia harus kekampus.

Pagi ini Jingga masih mengantuk, dia enggan beranjak dari tempat tidur nya, tetapi dia harus menyingkirkan rasa itu, dia harus ke kampus menemui dosen pembimbing nya. Dengan rasa ngantuk karena semalam tidur agak larut, dia melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi.

Seusai itu dia siap2 berangkat kekampus, tiba - tiba ponsel nya berdering,

"halo kak..", jawab jingga,

" aku didepan ya " jawab ka jimmi

Belum sempat menjawab ponsel itu telah mati. Jingga bergegas keluar kos, mata nya mencari keberadaannya jimmi.

"ah itu dia" matanya menangkap jimmi duduk diatas motor, " ngapain kesini?"

" jemput kamu" sambil menyodorkan helm kepada jingga

" ngapain dijemput, aku bisa berangkat sendiri " jingga masih bingung kenapa jimmi bersikap begini

" biar bisa nganter pulang kamu lagi, buruan naik entar telat " jimmi menarik lembut tangan jingga.

*Deg* Hati jingga mulai gelisah, apa yang dimau pria ini?? "Apa dia menyukaiku? aah, ngga mungkin" jingga bertanya tanya dalam hati.

Sepanjang jalan menuju kampus mereka berdua hanya diam, tidak ada pembahasan apapun yang mereka bicarakan.