NovelToon NovelToon
NIGHT LIGHT

NIGHT LIGHT

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Cinta Terlarang
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Chichi

Ketika Pagi datang, Lucian Beasley akan pergi. Tetapi Malam hari, adalah miliknya. Lucian akan memelukmu karena Andralia Raelys miliknya. Akan tetapi hari itu, muncul dinding besar menjadi pembatas di antara mereka. Lucian sadar, tapi Dia tidak ingin Andralias melupakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chichi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayangan Tak Mampu Berbicara

"Ummh"

Bibir halus dan lembut saling menyentuh. Mereka berbagi saliva saat lidah mengulum lidah yang lainnya.

Iris merah itu, menatap dalam mata terpejam dihadapannya yang lengannya mengalung di lehernya. "Ag..gha! Phah!" Gadis berambut pirang itu, mendorong dagu pemuda bermata merah itu.

Pemuda itu, mengusap lipstik yang berantakan di bawah bibir gadis itu. "Tidak buruk" Ucap Agha sambil menarik tengkuk gadis itu dan mengecup pipi kirinya sekali lagi.

"Bisakah kita melakukannya sekali lagi?" Tanya Agha sambil membelakangkan anak rambut gadis itu yang berantakan.

"Cih! Tidak! Aku tidak mau melakukannya" Tegas gadis itu mendorong bahu Agha dan merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan.

"Uh? Kenapa?" Agha menghalangi jalan gadis itu dan menunjukkan mata memelasnya.

Gadis itu, mengertakkan giginya. Wajahnya terlihat sedikit memerah. "Uh, i...itu karena kau seperti mau memakanku" Jawab gadis itu sambil menunduk.

Kedua mata Agha terbelalak lebar. Dia langsung memeluk gadis berambut pirang itu. "Aaaak! Sungguh! Aku sungguh mencintaimu, Erundil!"

...♧♧♧...

Lucian menatap punggung Kyle yang menjauh bersamaan dengan kuda yang dia tunggangi. Lucian terdiam menatap punggung itu yang menjauh. "Pulanglah dengan selamat, Ayah" Batin Lucian sambil berdoa disana.

Zarel melihat Lucian yang menundukkan tengkuknya. "Saya baru pertama kali ini, melihat Iblis berdoa" Ucap Azkel menatap Lucian.

Urat Lucian terlihat menonjol di rahang kirinya. Dia sangat kesal dengan setiap ucapan yang Zarel keluarkan. "Azkel-"

"Zarel" Selanya.

"Terserah. Aku ingin berbicara denganmu. Apakah ada tempat yang bisa di buat berbicara dengan nyaman?" Tanya Lucian kepada Zarel.

Kedua mata Zarel berbinar. "Tuan, bisakah saya menganggap ini sebagai tawaran atas bantuan Anda?" Tanya Zarel.

Lucian melihat Zarel dengan tatapan anehnya. "Untuk apa aku menawarkan bantuan padamu? Bukankah, kau memiliki 1000 topeng di wajahmu?" Balas tanya Lucian.

Zarel terdiam. Bibirnya mengkatup. Dia terlihat sangat sedih. "Ya, tidak masalah. Kami juga, tidak terburu-buru atas kembalinya Anda. CTAK! PASTH!" Zarel mematikkan jarinya dan asap mengelilingi Lucian dengan cepat seperti angin.

Sekitar Lucian sungguh berkabut. Dia mengkibas-kibaskan tangannya untuk menghilangkan kabut itu. Kabut itu perlahan menghilang dan Lucian kini berada dibangunan tua. Mata Lucian berkeliling. Sekelilingnya penuh dengan reruntuhan bangunan.

"Tempat apa ini?" Tanya Lucian melihat bayangan yang mengintip dari sela-sela bebatuan dan langit-langit yang tersisa.

Lucian tau, bayangan-bayangan itu adalah roh Iblis yang tak memiliki raga.

"Dan siapa mereka?" Tanya Lucian sambil menatap Zarel di sebelah kirinya.

"Mereka Keluarga kami. Dan ini adalah tempat bagi mereka yang menunggu" Jawab Zarel yang sulit di mengerti.

"Cih!" Lucian mendecih dan mendatangi salah satu bayangan yang berdiri di dekatnya.

Bayangan itu memiliki tinggi yang sama dengan Kyle. Lucian mendonggakkan pandangannya untuk melihat wajah Iblis itu.

"Kau seorang Prajurit atau Iblis biasa?"

Mereka tidak bisa menjawab.

"Uh, anu.... Tuan. Mereka hanya ruh. Jadi mereka tidak bisa berbicara tanpa raga" Jelas Zarel.

Lucian melihat Zarel dengan raut bingung. "Bagaimana mereka bisa seperti ini?" Tanya Lucian.

"Bukankah, Iblis juga bisa mati?" Tanyanya sekali lagi.

Zarel melihat sekelilingnya. Bayangan-bayangan itu, mengelilingi Lucian. Mereka mengenali Lucian.

"Mereka adalah Iblis yang menjadi Prajurit Anda di masa lalu. Kami yang memiliki raga, hanyalah Iblis baru. Berbeda dengan era Anda. Untuk penyebabnya, saya sendiri tidak tau. Sebab, tidak ada cerita akan hal itu. Mereka semua tidak ingin bercerita kepada kami yang memiliki raga" Jelas Zarel.

Lucian langsung melihat Bayangan hitam itu. "Itu benar?" Tanya Lucian.

Mereka semua mengangguk.

"Kenapa kalian tidak ingin bercerita padanya? Dia juga Iblis sama seperti kalian" Jelas Lucian.

Mereka semua, saling melihat dan mengeleng bersamaan.

"Apa kalian menganggap Azkel musuh kalian?" Lucian menunjuk Zarel.

Mereka semua mengangguk.

"HAH?! KALIAN APA-APAAN?!" Zarel sendiri terkejut mendengarnya.

"Tuan! Sungguh! Saya tidak seperti penghianat. Saya tulus membantu Anda. Ini juga demi kembalinya Kerajaan Anda dan membalas dendam kepada Kerajaan Erundil!" Tegas Zarel.

GROOOOOAAAMMMM!

Tanah di sekitar bangunan itu, bergetar. Batu-batu di langit-langit itu mulai berjatuhaan kembali.

Lucian merasakan amarah mereka, atas ucapan Zarel.

"Aku tidak salah! Memang itu yang membuat Raja kita bangkit kembali!" Ucapan Zarel tidak membuat amarah mereka menjadi tenang. Ucapan itu, membuat mereka semakin murka.

Lucian bahkan, bisa merasakan aura membunuh dari mereka. Setidaknya, Lucian paham arti dari amarah mereka. Mereka tau sesuatu tentang Chaiden Agha dengan Charmila Erundil.

Lucian langsung menundukkan pandangannya dan dia menenangkan mereka, serta membenahi kesalahpahaman itu.

"Azkel, aku tidak ada maksud untuk membalas dendam terhadap Erundil. Mereka sepaham denganku. Kelahiranku kembali, bukan balas dendam seperti yang pikirkan selama ini. Kelahiranku memiliki arti sebagai timbal balik atas apa yang Erundil lakukan padaku. Bukan Kerajaan Erundil yang ku maksudkan. Melainkan, Charmila Erundil. Pemimpin pertama Kerajaan ini" Jelas Lucian.

Rasa panas akibat amarah bayangan-bayangan itu menghilang.

Zarel membelalakkan matanya, mendengar maksud yang belum pernah dia tau ini.

"PFFT! PAHAHAHAHA!" Zarel tertawa mendengar itu.

Tawa itu, memancing amarah para ruh di sekitar Lucian.

"Saya rasa, Anda dibutakan oleh cinta. Ya, anggap saja saya tidak mendengarkan ucapan Anda barusan. Bagaimana dengan lanjutan obrolan yang ingin Anda katakan?" Zarel merangkul Lucian untuk berbicara di luar. Sebab, bayangan itu tidak bisa keluar di siang hari.

Lucian mengikuti ucapan Zarel untuk tidak membahas hal tersebut.

...♧♧♧...

Di dalam pembicaraan antara Lucian dengan Zarel, Lucian membahas tentang Iblis di Negri Zephyr.

"Kenapa mereka bisa mengamuk seperti itu?" Tanya Lucian.

Zarel mengetuk meja kayu di depannya. "Bagaimana saya harus menjelaskan kepada Anda? Saya sendiri tidak paham ucapan dan tindakan mereka" Jawab Zarel.

"Tapi, untuk ruh Iblis yang ada disini, mereka tidak akan keluar apabila tidak saya yang mengizinkan. Jelek-jelek begini, saya termasuk Iblis kelas tinggi. Meski kekuatan saya, jauh di bawah Anda" Jelas Zarel.

"Haha,-" Zarel kembali tertawa tipis.

"Meski mereka takut kepada saya, tetap saja ada satu dua ruh Iblis yang memaksa keluar untuk menemui Anda. Kalau mengenai kabar di Negri Zephyr, saya mendengar dari Iblis yang ada disana. Apabila Raja Kerajaan Zephyr yang mendahului gertakan perang terhadap Iblis di sana. Dua bulan yang lalu, Negri Zephyr memasung 12 Iblis yang memiliki raga dihadapan massa. Ini yang membuat ruh Iblis lainnya marah dan itu lah yang terjadi~"Jawab bernada Zarel.

Lucian menutup matanya, dia tidak bisa marah atas hukuman pasung itu. Sejak kematiannya, Bangsa Iblis harus bersembunyi selama 1000 tahun lebih lamanya.

"Ayahku sedang menjalankan misi disana. Bisakah, aku menemui ketua kelompok sepertimu dari Iblis disana?" Tanya Lucian.

Zarel tersenyum lebar. Dia tampak senang dan mengangguk riang. "Saya bisa mengurusnya untuk Anda. Malam nanti, saya pastikan akan membawanya bertamu di rumah Kolonel" Jawab Zarel.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!