NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Dadakan Gus Dingin

Menjadi Istri Dadakan Gus Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Anak Yatim Piatu / Cerai
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: elva erviana

Bilqis aulia aulfa gadis yang berusia 17 tahun ia mengalami hal yang
tidak di inginkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elva erviana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa itu jatuh cinta

Bilqis yang mendapatkan jawaban seprti itu langsung menggelengkan kepalanya.

     "Gus all, disini saja jangan tinggalkan iqis, iqis sangat takut"

     "Baik, sekarang iqis tidur ya sayang jangan banyak pikiran." Ucap gus all mulai mendekati istrinya.

     "Gus all, gak akan pergi kan ?" Tanya Bilqis membuat Gus all tersenyum kembali.

Gus All menghampiri Bilqis dengan senyuman lembut dan mengelus lembut pipi istrinya.

"Tentu tidak, sayang. Aku tidak akan pergi. Aku akan selalu ada di sini, di sampingmu," ucap Gus All dengan penuh kelembutan.

Bilqis merasa tenang mendengar jawaban itu dan mempercayai Gus All sepenuhnya. Dia tersenyum lega, merasakan kehadiran dan cinta suaminya.

"Terima kasih, Gus All. Aku tahu bahwa kamu akan selalu mendampingiku dan melindungiku. Aku merasa aman denganmu," ujar Bilqis dengan suara lembut.

Gus All merangkul Bilqis dengan penuh kasih sayang. Dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan selalu ada untuk Bilqis, memberikan rasa nyaman dan kebahagiaan yang dia butuhkan.

Dalam pelukan yang hangat, Bilqis dan Gus All siap menyelesaikan ketidaknyamanan dan perasaan canggung dalam pernikahan mereka. Mereka berjanji untuk terus saling mendukung dan mencintai satu sama lain, menjalani kehidupan pernikahan yang penuh sukacita dan kebahagiaan.

Gus all tidak menjawab pertanyaan Bilqis. Ia masih diem, Gus hanya tersenyum melihat sikap polos istrinya. Kadang dia tidak mau di tinggalkan, kadang ia merasa takut kalau lagi bersama.

       "Gus" panggil Bilqis lirih ia mengangkat wajah cantiknya untuk memandang wajah tanpan Gus all.

       "Iya"

      "Gus, marah ya sama Bilqis kenapa hanya diem" ucap Bilqis menatap wajah tampan suaminya.

      "Saya tidak marah Bilqis." Jawab Gus all

      "Kok, diem terus. Kalau bukan marah" ucap polos Bilqis.

      "Saya, gak apa-apa kok. Sekarang kamu istirahat dulu ya" jawab Gus all tersenyum.

Gus All tersenyum dan menggenggam erat tangan Bilqis. Dia melihat ke dalam matanya yang penuh kepolosan dan kekhawatiran.

"Bilqis, maaf jika kamu merasa seperti itu. Aku tidak marah, aku hanya sedang berpikir dan merenung. Aku hanya ingin memastikan bahwa kamu merasa aman dan bahagia di sampingku," ucap Gus All dengan penuh kelembutan.

Bilqis merasa lega mendengar penjelasan itu dan tersenyum kecil. Dia yakin bahwa Gus All peduli padanya dan tidak marah padanya.

"Terima kasih, Gus. Aku percaya padamu," ucap Bilqis dengan suara lembut.

Gus All mencium kening Bilqis dan memeluknya dengan penuh cinta. Dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan selalu berkomunikasi dengan lebih jelas dan terbuka, agar tidak menimbulkan kekhawatiran atau kesalahpahaman di antara mereka.

Dalam pelukan yang hangat, Bilqis merasa tenang dan didukung oleh kehadiran Gus All. Mereka berdua siap menghadapi setiap tantangan dan meraih kebahagiaan bersama dalam pernikahan mereka yang penuh cinta dan pengertian.

Bilqis menggelengkan kepalanya ia tidak ingin jawaban seperti itu. "Iqis, gak mau istirahat kalau Gus all, tidak ikut  istirahat."

      "Baik,saya mau temanin iqis tidur, udah yah jangan banyak pikiran" ucap Gus all tersenyum.

     Gus all, Bilqis langsung rebahan meskipun Bilqis sangat takut ketika ada Gus all telah merusak masa depannya.

     "Gus" panggil Bilqis menatap wajah tampan Gus all.

Gus All menatap wajah Bilqis dengan penuh perhatian saat ia dipanggil.

"Iya, sayang?" ucap Gus All dengan lembut.

Bilqis menatapnya dengan raut wajah yang penuh kekhawatiran dan keraguan. Dia ingin mengungkapkan pikirannya kepada Gus All.

"Gus, iqis merasa sedikit cemas dan takut tentang masa depan kita. Aku takut kita tidak bisa melewati segala cobaan dan tantangan yang akan datang. Tapi, aku juga tahu bahwa kita harus saling percaya dan bertahan bersama," ucap Bilqis dengan suara lirih.

Gus All menatap Bilqis dengan kelembutan dan menggenggam tangannya dengan erat.

"Sayang, aku memahami kekhawatiran dan ketakutanmu. Tapi ingatlah, kita ada satu sama lain. Bersama-sama kita bisa menghadapi apapun yang datang. Kita akan saling mendukung, saling memahami, dan selalu berusaha menjaga kebahagiaan kita bersama. Jangan khawatir tentang masa depan, berpikirlah tentang saat ini dan nikmati kebersamaan kita," ucap Gus All dengan penuh keyakinan.

Bilqis merasakan ketenangan dan keyakinan dari kata-kata Gus All. Dia merasa lebih bersemangat untuk melewati masa depan bersama suaminya yang mencintainya.

"Gus, terima kasih. Aku percaya padamu. Kita akan menjalani perjalanan ini bersama-sama dan menciptakan masa depan yang indah," ucap Bilqis dengan senyuman lega.

Gus All tersenyum dan mencium kening Bilqis dengan penuh kasih sayang. Mereka berdua saling menguatkan dan siap menghadapi segala cobaan dalam hidup pernikahan mereka, dengan keyakinan bahwa cinta dan kebersamaan mereka akan selalu membimbing mereka menuju masa depan yang cerah dan bahagia.

...Bilqis sedikit terpana saat melihat wajah tampan Gus all terlelap tidur. Bilqis berusaha ingin memegang wajah tanpan Gus all tapi ia sangat takut kalau Gus all terbangun....

...       'ya Allah kenapa iqis, selalu Ingin dekat Gus all. Ada apa dengan diri iqis, kenapa iqis selalu menginginkan hal yang aneh. Ini bukan diri iqis. Apa ini karna iqis mengandung bayi Gus all. Dia selalu ingin dekat ayahnya.' ucap dalam hati bilqis....

      "Nak, kenapa kamu selalu menginginkan dekat dengan ayah kamu sih? Ibu sangat takut kalau berada di dekat ayah kamu. " Gumam Bilqis pelan.

Bilqis merasakan ketakutan dan kebingungan dalam dirinya. Dia merasa ingin dekat dengan Gus All, tetapi juga merasa takut dengan keadaan itu.

"Ibu, apa yang sebenarnya terjadi pada diri saya?" ucap Bilqis dalam keheningan.

Dia merenung dan mencoba mencari jawaban dalam hatinya. Setelah beberapa saat, ia merasa bahwa alasan di balik keinginannya untuk dekat dengan Gus All mungkin karena hubungan yang lebih dalam antara mereka, terutama karena kandungannya.

"Saya sedang mengandung bayi Gus All. Akankah hubungan ini mempengaruhi perasaan dan keinginan saya? Apakah ini alami?" pikir Bilqis dengan penuh keraguan.

Bilqis menyadari bahwa perasaan yang dia alami adalah hal yang wajar dalam hubungan suami istri yang sedang mengandung. Namun, dia juga menyadari pentingnya berkomunikasi dengan pasangannya dan mendiskusikan perasaannya untuk saling mendukung dan mencari pemahaman bersama.

"Ibu harus berbicara dengan Gus All, mengungkapkan perasaan dan kekhawatiran saya," pikir Bilqis. "Kita harus solid dan saling mendukung dalam perjalanan ini."

Bilqis merasa lega menemukan pemahaman dalam dirinya sendiri. Dia tersenyum lembut saat melihat wajah tidur Gus All, berjanji untuk membicarakan perasaannya dengan penuh ketulusan dan saling mendukung dalam pernikahan dan kehamilan mereka.

Saat Bilqis menutup matanya dan merasa lelah, dia merasa tenang dan nyaman disamping Gus All. Tubuhnya terasa rileks dan pikirannya mulai beristirahat. Dalam tidurnya yang terlelap, Bilqis merasakan kedekatan dan kehangatan yang memenuhi ruangan.

Malam itu, mereka berdua tidur dengan damai, saling merasakan kenyamanan dan kehadiran satu sama lain. Dalam tidurnya yang lelap, mereka mengumpulkan energi untuk kehidupan mereka yang baru sebagai pasangan suami istri yang bahagia.

Seperti pasangan pengantin baru lainnya, Bilqis dan Gus All memulai babak baru dalam hidup mereka. Dalam kebersamaan, cinta, dan dukungan satu sama lain, mereka siap menghadapi setiap tantangan dan membawa kebahagiaan dalam pernikahan mereka yang baru saja dimulai.

*

*

*

  Di pagi harinya kedua pasangan pengantin itu bangun, di kamar pasangan Bilqis dan Gus all mereka masih terbalut dalam satu selimut. Bilqis yang sedari tadi setelah sholat subuh tidak ingin di tinggal. Oleh Gus all ia selalu rewel, pas di tinggal di kamar mandi.

       "Mas all" rengek Bilqis telah sadar di sampingnya sudah tidak ada Gus all.

      "Mas all, kemana? Kenapa ninggalkan iqis bersama Dede bayi kita" tangisan Bilqis pecah.

       Ceklek....

     Pintu kamar mandi terbuka, muncullah sosok pria tampan di sana.  Yang berjalan ke arah ranjang Bilqis yang sedang menangis.

"Makasih Tuhan, kau kembali," ucap Bilqis dengan suara tercekat melihat sosok pria tampan yang muncul di pintu kamar mandi.

Gus All, yang hanya mandi sebentar, melihat Bilqis menangis dan segera mendekatinya dengan wajah khawatir.

"Sayang, maafkan aku. Aku hanya pergi sebentar. Aku tidak bermaksud meninggalkanmu. Aku selalu ada di sini untukmu dan bayi kita," ucap Gus All dengan suara lembut.

Bilqis menutupi wajahnya dengan tangan dan tersenyum lega. Dia merasa gembira dan terharu melihat Gus All yang kembali padanya.

"Masih terlalu pagi untuk menangis, sayang. Ayo, kita berpelukan dan beristirahat sejenak," ucap Gus All sambil memeluk Bilqis dengan lembut.

Mereka berdua merasakan kehangatan satu sama lain dalam pelukan yang erat. Dalam ketenangan pagi yang damai, mereka mengumpulkan kekuatan dan kembali merasakan kenyamanan dalam pernikahan mereka.

Bilqis merasakan cinta dan kehadiran yang tulus dari Gus All. Dia tahu bahwa kehadiran Gus All adalah anugerah dalam hidupnya, dan dia bersyukur memiliki suami yang setia dan penuh perhatian.

Dalam momen tersebut, Bilqis dan Gus All berjanji untuk selalu saling mendukung, saling memahami, dan menghargai kehadiran dan perasaan satu sama lain. Mereka siap menjalani setiap hari dengan kasih sayang dan kebahagiaan dalam kehidupan pernikahan mereka yang baru dimulai.

"Gus all ini siapa? Kenapa bisa bersama Gus all siapa dia?" Tanya Bilqis masih menangis.

Gus all membulatkan matanya saat melihat siapa yang mengirim Poto ke ponselnya.

    "Bilqis saya bis" ucapan Gus all langsung di potong oleh Bilqis.

    "Gus all .... Jahat" jawab Bilqis.

     "Bilqis saya bisa jelasin tolong jangan potong ucapan saya dulu." Ucap Gus all.

Gus All mencoba menjelaskan dengan tenang meskipun hatinya terkejut dan bingung dengan apa yang terjadi.

"Bilqis, maafkan aku. Biarkan aku menjelaskan. Sosok yang kamu lihat di foto itu adalah saudara jauhku yang datang untuk mengunjungi kami. Aku tidak tahu bagaimana foto itu bisa sampai ke ponselku, dan aku sangat terkejut saat melihatnya," ucap Gus All dengan suara serius.

Bilqis masih menangis, tetapi dia berusaha mendengarkan penjelasan Gus All dengan hati yang terbuka.

"Gus All, aku sangat bingung dan terluka melihat fotonya. Tapi aku percaya padamu. Aku tahu kamu tidak akan berbuat jahat padaku. Tapi siapa yang mengirim fotonya?" tanya Bilqis dengan suara lirih.

Gus All menggenggam erat tangan Bilqis dan menatap matanya dengan tulus.

"Sayang, aku juga tidak tahu siapa yang mengirim foto itu. Aku akan mencari tahu dan menyelidiki hal ini. Yang paling penting, aku ingin kamu tahu bahwa aku mencintaimu dengan sepenuh hati. Kita bersama-sama menghadapi rintangan ini dan membuat pernikahan kita tetap kuat," ucap Gus All dengan penuh tekad.

Bilqis merasakan kehangatan dan kepercayaan dari Gus All. Meskipun masih bingung dengan situasi ini, ia merasa didukung dan tidak sendirian dalam menghadapinya.

"Gus All, aku percaya padamu. Aku tahu bahwa kamu akan melindungiku dan mencari kebenaran dalam situasi ini. Kita akan bersama-sama menyelesaikan masalah ini, sebagai pasangan yang saling mendukung dan mencintai," ucap Bilqis dengan suara penuh keyakinan.

Mereka berdua saling bertatap mata dengan keyakinan dan cinta yang saling menguatkan. Dalam kesetiaan dan kekuatan hubungan mereka, Bilqis dan Gus All siap untuk mengatasi rintangan ini dan menyambut masa depan dengan penuh kebahagiaan.

  Bilqis menggelengkan kepala, ia tidak ingin mendengar perkataan Gus all.

     "Pergilah Gus. Iqis gak mau lagi lihat Gus all. Gus all jahat" jawab Bilqis menangis histeris sampai terdengar ke ruangan tengah.

     Gus all tidak mengubis perkataan Bilqis ia langsung duduk, langsung merangkul bahu Bilqis membawanya ke dalam pelukannya.

     "Jangan, seperti ini. Saya gak sanggup saat melihat kamu seprti ini, tolong berhenti menangis. Saya janji akan memberbaiki sikap saya, atau sifat saya yang telah melukai hati istri saya."

      "Gus Jahat kenapa lakukan itu pada iqis!!  apa salah iqis Gus? Kenapa Gus nyakiti fisikku dan hatiku. Aku capek Gus all, aku capek" jawab Bilqis menangis di dada bidang Gus all.

     "Sayang, saya mohon jangan penangis lagi saya gak sanggup melihat kamu menangis seperti ini." Ucap Gus all masih mengusap punggung Bilqis.

    "Gus" panggil lirih Bilqis.

    "Ya" jawab Gus all.

      "Gus, janji gak akan lakukan itu lagi kan?" Tanya polos Bilqis.

      "Saya janji kepada iqis dan calon bayi kita saya gak akan pernah lakukan itu, atau menyakiti perasaan kalian berdua." Jawab Gus all memandang wajah cantik Bilqis.

Gus All merasa hancur mendengar balasan Bilqis yang penuh dengan kesedihan dan rasa sakit. Dia memahami bahwa perbuatannya telah melukai hati Bilqis dan menyakiti fisiknya.

"Diam Bilqis" ujar Gus All dengan suara lembut saat dia memeluknya dengan erat. "Aku minta maaf, aku sangat menyesal atas apa yang telah kulakukan. Aku tidak bisa merubah masa lalu, tetapi aku berjanji padamu dan pada calon anak kita, bahwa aku akan menjadi lebih baik. Aku tidak akan pernah lagi melakukan hal-hal yang menyakitimu, baik secara fisik maupun emosional."

Bilqis masih menangis di dada Gus All, tetapi dia bisa merasakan keikhlasan di dalam pelukan suaminya. Hatinya berbunga kembali dengan harapan bahwa perubahan nyata akan terjadi.

"Gus, aku percaya padamu. Aku ingin mempercayaimu dan memulai lagi. Harapanku adalah kita bisa menjalani pernikahan yang penuh kebahagiaan dan cinta yang saling mendukung," ucap Bilqis dengan suara lirih.

Gus All menatap Bilqis dengan rasa syukur yang mendalam. Dia bersumpah pada dirinya sendiri bahwa dia akan mendapatkan kembali kepercayaan Bilqis dan membuatnya bahagia.

"Terima kasih, Bilqis. Aku tahu aku harus membuktikan bahwa aku bisa menjadi suami yang lebih baik bagimu. Aku janji, aku akan berjuang untuk itu setiap hari. Ayo kita memulai lagi, dan aku akan melakukan segala yang aku bisa untuk membuatmu bahagia," ucap Gus All dengan tekad yang bulat.

Mereka berdua duduk dengan tenang dan saling memeluk, merasakan kehangatan dan kesetiaan hubungan mereka. Dalam momen tersebut, mereka memulai langkah baru untuk membangun kembali kepercayaan dan kebahagiaan yang mereka bagi sebagai pasangan yang saling mencintai.

Di luar sana satu keluarga berjalan ke arah kamar Bilqis. Mereka sangat khawatir Saat mendengar jeritan Bilqis hingga ke ruangan tengah.

    Setelah tiba di depan kamar Bilqis sang bibi mengetuk pintu kamar.

 

     Tok....tok...tok..

     "Assamualaikum, iqis sayang kamu kenapa" salam semua orang.

  "Walaikumsallam, bibi tunggu yah iqis lagi pakai baju tadi ada kecoa lewat, kan bibi sama paman tau kalau Bilqis takut kecoa." Jawab Bilqis di dal kamar.

    "Astaghfirullah, sayang kirain bibi ku kenapa-kenapa Kok teriak Samapi terdengar ke rumah tetangga" canda bibi Anita

     "Ih, bibi nyebelin"jawab Bilqis cemberut di dalam pelukan Gus all.

     "Gus, bibi tuh" ucap bilqis manja.

     "Hmm, iya sayang jangan sedih yah " jawab Gus all tersenyum melihat istrinya tersenyum kembali.

     "Sayang, ummi tadi kirim pesan, katanya kita harus segera kembali ke pasantren. Soalnya kakak akan segera pulang ke Indonesia ia akan melakukan lamaran." Ucap Gus all.

     "Hmm, Gus Alif mau pulang yah, hmmm sayangnya iqis udah nikah" jawab bilqis dengan polosya.

       Gus all yang tau bagaimana istrinya mengagumi Kakak keduanya itu. Emang tak kalah tampan dari dirinya. Gus all memilih diam ia berniat untuk bangkit dari duduknya melepaskan pelukannya dari tubuh Bilqis. Ia merasa kecewa tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Gus All merasakan kekecewaan dan kehilangan yang mendalam saat mendengar perkataan Bilqis. Dia sedih karena memahami betapa Bilqis mengagumi dan memiliki perasaan khusus terhadap kakaknya.

Namun, dia berusaha memahami perasaan Bilqis dan tidak ingin menjadi beban bagi istrinya. Dia berusaha untuk tetap kuat dan menjaga sikap yang baik meskipun rasa kecewa ada dalam hatinya.

"Gus, tanggung jawabmu adalah suami ku dan bapak anak kita. Aku mencintaimu, dan aku akan selalu bersamamu," ucap Bilqis dengan suara lembut. "Kakak bisa menjadi inspirasi, tapi kau adalah suamiku dan tak ada yang bisa menggantikan posisimu."

Gus All merasa dihargai dan terhibur dengan perkataan Bilqis. Dia menyadari bahwa mereka adalah pasangan yang saling mencintai dan saling mendukung.

"Terima kasih, sayang. Aku sangat beruntung memilikimu sebagai istriku. Kita akan terus melangkah bersama dan membangun kehidupan yang bahagia bersama," ujar Gus All dengan penuh rasa syukur.

Mereka berdua melanjutkan perjalanan mereka sebagai pasangan yang kuat dan saling mendukung. Dalam setiap tantangan dan keadaan, mereka tetap bersama sebagai satu tim yang mencintai dan memahami satu sama lain.

1
Raditia Akbar
ceritanya lerlalu berbelat belit
Elva Evoot: kalau gak suka gak usah di baca kak.
total 1 replies
Elva Evoot
bagus
rhani bhelLo💕
ini tuh tokohnya Bilqis apa Yumna si ???????????
Elva Evoot: Bilqis aku lupa di ubah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!