NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati

Ketulusan Hati

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / dosen / nikahmuda
Popularitas:38.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: desih nurani

Berwajah ayu dan selalu berpakaian syar'i , lemah lembut, taat beribadah dan penurut adalah sifat yang dimiliki oleh seorang gadis bernama Cut Dara Maristha, memiliki darah kental Aceh karena kedua orangtuanya berasal dari Aceh. Gadis pemilik senyuman indah, seindah bulan purnama.

Naas, sebuah kecelakaan mobil merubah hidup Dara tiga ratus delapan puluh persen. Sang pemilik mobil yang menabrak dirinya, meminta agar Dara menikahi suaminya sebagai permintaan terakhirnya. Pria yang memiliki sifat dingin dan sangat membenci wanita alim dan lembut karena masa lalunya.

Apakah Dara akan menerima permintaan terakhir itu? Tidak ada yang tahu rencana besar sang maha pencipta untuk makhluk ciptaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

Cut Dara Maristha

Menyerah, itu adalah satu kata yang paling aku hindari selama hidupku. Aku akan terus berusaha untuk bisa menggapai keinginan ku, aku tidak akan pernah mengeluh walaupun aku harus terjatuh lagi dan lagi. Sakit, ya itu pasti. Tapi itu semua tak aku hiraukan, karena aku tahu dibalik rasa sakit itu pasti ada rasa nikmat yang tiada tara. Uhh... Maaf mungkin aku terlalu puitis, tapi itu lah hidup. Manis, pahit, sakit, senang, sedih, jatuh, bangun, semua itu akan kita rasakan.

Aku tidak pernah memikirkan jika aku akan menikah secepat ini, di usiaku yang baru menginjak 19 tahun. Tapi aku tetap tersenyum, karena kita tidak pernah tahu apa rencana Allah kedepannya. Mungkin akan ada kejutan dari-NYA, kejutan yang tak akan pernah kita sangka-sangka.

Sudah hampir dua bulan aku menyandang sebagai seorang istri, namun suamiku masih saja belum bisa menerimaku. Dia juga tidak pernah memperlakukan aku layaknya seorang istri, sedih bukan? Ya, memang sangat sedih. Tapi itu bukan lah kesalahannya, ia hanya korban dari masa lalunya. Masa lalu yang sudah menggoreskan luka yang teramat dalam di dalam hatinya, luka yang tak mungkin bisa sembuh dengan cepat. Tapi aku tidak akan pernah menyerah untuk mengobati luka itu, walaupun hal itu sangat sulit aku lakukan karena pemilik hati tidak ingin hatinya diobati. Lelah, aku pernah dalam posisi titik lelahku. Aku menangis meratapi hidupku yang menyedihkan, menangis sendirian di kamar itu adalah caraku untuk menumpahkan segalanya rasa sakit dan lelah yang aku rasakan. Tapi aku sadar, semakin aku terpuruk maka aku berada dalam posisi yang sangat rendah di mata-NYA. Aku bangkit dan menjadikan Allah sebagai kekuatanku dalam menghadapi segala badai kehidupan.

Malam ini aku memutuskan untuk merubah penampilanku, jangan salah sangka. Aku hanya ingin tampil berbeda di depan suamiku, dia selalu saja mengatakan jika aku sangat mirip dengan wanita di masa lalunya. Sakit memang saat mendengar kata-kata itu, tapi aku tidak pernah marah. Aku akan berusaha untuk merebut hatinya, hatinya yang mungkin akan sangat sulit untuk aku curi.

Aku berdiri didepan cermin untuk melihat pantulan diriku, rasanya sangat aneh dan tidak nyaman karena saat ini aku menggunakan jubah tidurku yang lumayan pendek. Aku sengaja membelinya beberapa hari yang lalu.

Aku memejamkan mataku dan menghela napas beberpa kali untuk menetralkan detak jantungku yang berpacu sangat cepat.

"Huh... Kamu pasti bisa Dara" ucapku untuk menyemangati diri sendiri, aku mencoba menarik bibirku untuk membuat sebuah senyuman. Namun bibirku seakan kaku, aku kembali teringat jika pak Arham sudah beberapa hari tidak pulang. Jujur aku sangat kesepian, tapi aku selalu yakin jika pak Arham akan pulang malam ini.

Aku berjalan dengan pelan keluar dari kamar, aku akan menunggunya di bawah. Hatiku mengatakan jika malam ini ia akan pulang, aku sangat merindukannya. Mungkin orang lain menganggapku bodoh karena masih mengharapkan cinta dari suamiku yang sangat membenci dan tidak pernah menginginkan keberadaan ku. Aku sudah terlanjur mencintainya, tidak salah bukan jika kita mencintai suami sendiri? Tapi aku tidak pernah takut patah hati, karena aku masih memiliki pemilik hati yang sebenarnya, pemilik hati yang tidak akan pernah salah dalam menempatkan hati manusia.

Aku menghidupkan tv untuk menghilangkan rasa bosan ku, karena sudah hampir dua jam aku menunggu ia pulang. Aku melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 11 malam, aku menghela napas beberapa kali karena merasa sangat bosan. Kantuk pun mulai menyerang, beberapa kali aku menguap karena mataku sudah sangat berat. Aku merebahkan tubuhku di atas sofa, tanpa terasa air mataku mengalir dengan sendirinya. Aku menyeka air mataku dengan kasar, aku tidak boleh lemah dan cengeng. Namun itu sia-sia karena air mataku semakin deras keluar hingga dadaku terasa sangat sesak.

Hiks, kenapa sangat sakit. Bagaikan beribu jarum menusuk hatiku, sakit sekali. Aku memejamkan mataku hingga tak terasa aku terlelap.

***

"Akhhh... " aku terbangun karena perutku terasa sangat sakit, ya allah jangan lagi. Sakit sekali, aku mencoba bangun namun sakit itu semakin menjadi.

"Maaf sayang, bunda tidak akan sedih lagi. Akh...ya allah tolong lindungi anak hamba" aku mencengkram piyamaku untuk menyalurkan rasa sakit. Aku menarik napas beberapa kali agar rasa sakit sedikit berkurang, dan itu berhasil karena sakitnya mulai menghilang. Aku melihat jam dinding menunjukkan pukul 2 dini hari.

"Ya Allah, sudah pagi. Jadi pak Arham benar-benar tidak pulang" ada sedikit kecewa di hatiku. Aku melangkah kekamarku untuk melaksanakan shalat sunah, seperti biasa aku membaca ayat suci Al-qur'an untuk menenangkan hatiku yang berkecamuk. Namun aku merasa sangat haus, aku berhenti mengaji dan melepaskan mukena.

Astagfirullah, ucapku sangat terkejut saat melihat seseorang yang sedari tadi aku tunggu berdiri tak jauh dariku. Dia berdiri dengan tatapan yang tak bisa di artikan, aku merapatkan bajuku karena merasa tidak nyaman mendapatkan tatapan dari pak Arham. Aku menunduk dan hendak melangkah, namun tiba-tiba ia menghentikan langkahku.

"Stop!!" seru pak Arham yang berhasil membuatku terkejut. Pak Arham berjalan dengan cepat menghampiriku dan menarik tubuhku kedalam dekapannya. Aku membulatkan mataku karena terkejut, aku merasa senang bercampur bingung.

"Aku minta maaf, jangan tinggalkan aku" ucap pak Arham mengeratkan pelukannya, air mataku tumpah begitu saja saat mendengar ucapan pak Arham.

Ini bukan mimpi kan? Ya allah benarkah apa yang Dara dengar itu keluar dari mulut pak Arham? Jika benar terimakasih ya Allah, engkau mengabulkan doaku selama ini. batin ku

"Jangan tinggalkan aku" ucapnya menenggelamkan wajahnya di leherku, darah ku berdesir dan jantung ku berpacu sangat hebat. Tapi tunggu, memangnya aku mau kemana? Kenapa dia begitu takut jika aku akan meninggalkan dirinya.

"Ba...bapak kenapa? Saya tidak akan pergi, saya hanya ingin mengambil air putih di dapur" ucapku sedikit terbata, sontak pak Arham langsung melepaskan pelukanya. Ada rasa tak rela saat tubuh hangat itu menjauh dariku. Lalu aku melihat pak Arham menatap tubuhku dari atas hingga ke ujung kakiku. Aku menelan air ludahku karena merasa sangat malu dan gugup.

"Kenapa kau memakai pakaian seperti ini?" tanya pak Arham dengan wajah datarnya. Ya ampun, wajahnya sangat lucu dan tanpa sadar aku tersenyum.

"Saya hanya ingin menjadi apa yang bapak inginkan, bapak tidak menyukai penampilan saya jadimmmmff..." jantungku seakan loncat keluar saat meraskan benda kenyal menempel di bibirku. Ya allah, ada apa ini kenapa jantungku berdebar, aku juga tidak bisa menolak apa yang pak Arham lakukan, ampuni hamba ya allah. Aku memejamkan mataku dan tak lama pak Arham menjauhkan wajahnya dariku.

"Jangan katakan apa pun, ganti dengan pakaian yang biasa kau pakai" ucap pak Arham menarikku masuk ke dalam kamar, ia membuka lemariku dan mengambil salah satu baju gamis milikku.

"Pak, lepasin tangan saya. Saya tidak akan mengganti pakaian, karena saya sudah memutuskan untuk berpakaian seperti ini di rumah. Saya sudah mengatakan bukan? Jika saya akan berusaha untuk mendapatkan hati bapak. Jadi tolong izinkan saya untuk mencuri hati bapak" ucapku dengan cepat, aku menunduk karena sangat malu sudah mengatakan kata-kata yang memalukan dengan begitu gamblang. Tak ada reaksi apa pun dari nya, aku mengangkat kepalaku dan menatap wajah datar milik suamiku.

"Terserah, jika terjadi sesuatu padamu aku tidak akan bertanggung jawab" ucapnya yang langsung meninggalkan ku yang masih diam mematung. Aku tersenyum bahagia akhirnya dia peduli padaku walaupun dia masih bersifat dingin.

"terjadi sesuatu? Memangnya apa yang akan terjadi jika aku menggunakan pakaian seperti ini?" ucapku saat menyadari ucapan pak Arham barusan, aku menatap diriku di cermin.

"Papa kamu sangat aneh sayang, memangnya bunda terlihat jelek ya pakai baju begini?" sambung ku mencoba berbicara pada anak yang ada di rahimku, aku tersenyum dan mengelus perut ku yang masih rata. Aku juga sudah tidak sabar ingin melihat perutku membuncit seperti wanita hamil pada umumnya.

Lalu pandanganku beralih pada pintu balkon yang terbuka, aku melangkahkan kakiku untuk melihat suasana malam. Aku tersenyum saat melihat cahaya bulan yang begitu indah menyinari alam semesta. Ciptaan-NYA memang tak akan ada yang bisa menyaingi. Aku memejamkan mataku dan menghirup udara segar. Aku membuka mataku dan kembali mengelus perutku, ada sedikit rasa sedih dalam hatiku karena aku masih belum bisa mengatakan tentang kehamilanku.

"Maaf sayang, bunda belum bisa memberi tahu papa tentang kamu, bunda ingin mencari waktu yang tepat" ucapku mengelus-ngelus perutku dengan lembut. Namun tiba tiba aku merasa seseorang memperhatikan ku, aku menoleh kebawah dan betapa terkejutnya aku saat melihat pak Arham sedang menatapku. Apa dia melihatku saat mengelus perut? Ya allah, semoga ia tak melihatnya. Dengan langkah cepat aku masuk ke kamar dan mengunci pintu. Jantungku berdegup hebat dan terasa sedikit sakit. Aku merebahkan tubuhku dan menarik selimut hingga menutupi sebagian tubuhku.

1
sharvik
aduh in tdk shrus y d lkukn arham . . jhat mu tdk ad obat y lg . .wlpun prank ttp kau jhat
sharvik
jd kesal dg dara trlalu mmpertahan kn khmilan y it . .
Ayu galih wulandari
Suatu saat Arham akan menyesal seumur hidupnya ,sdh ada bidadari tk bersayap dibrmhnya msh jahat ,arigon 😏😏
Anonymous
ok
sri Hartati_
untuk2 bagus bikin penasaran. Lanjuttt❤️
Ayu galih wulandari
😝😝😝 msh aja atigan si arkham
Ayu galih wulandari
Dara sakit krn Arkham bercocok tanam terus
Ayu galih wulandari
Giliran begini kyk orang bodoh su Arkhan
Ayu galih wulandari
Bagus alur ceritanya karyamu kak author Semangat...😍😍😍😍
Ayu galih wulandari
Sabar ya Dara ..suami memang sdh gila gk waras
Ayu galih wulandari
Laki laki pecundang ..tunggu dia akan menyesal seumur hidup ...mudah2an bucin sebucinnya sm Dara
Ayu galih wulandari
Dara...pasti kuat krn dia wanita yg sholeha😘😘😘😘
Ayu galih wulandari
Waah jangan jangan pria itu yg suka sm Dara laah no
Ayu galih wulandari
Sabar ya Dara...kamu wanita yg kuat 😘😘😘
Ririn Nursisminingsih
benerr wanita boding hanya karena cinta
Ayu galih wulandari
lanjuuut kak
aca
males bgt. kalo. meninggal pasti. balik. ma jalang Hilda
aca
wanita tolol
Qian Samsung
keras kepala km dara
Qian Samsung
aku bc a kesel lihat ilham atau pun arham dara juga jd perempuan trll kebaikan ngk seru trll lemah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!