Update hari RABU, JUM'AT DAN MINGGU
Ini lanjutan cerita penghianatan Suamiku dan sahabatku.
Gerhana Kavindra seorang Mafia kejam. Siapapun yang berani mengusiknya, ia akan menghancurkan orang itu tanpa sisa. Sifat dinginnya membuat banyak orang takut berurusan dengannya. Namun seperti itu banyak wanita berusaha menggoda Gerhana agar bisa memiliki Gerhana. Bahkan mereka selalu berusaha menghalalkan segala cara agar Gerhana bisa jadi miliknya.
kemudian satu ketika Gerhana menolong Mahasiswa baru yang menggunakan cadar dikerjai oleh seniornya. disaat itu Gerhana mulai penasaran dengan Gadis Gerhana yang menurutnya mempunyai sejuta rahasia. Ketika ia ketemu dengan wanita itu Gerhana merasakan berdebar.
Apakah Gerhana dapat menaklukkan gadis bercadar itu?
ataukah Gadis bercadar bisa membuat Gerhana meninggalkan dunia bawah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MMGM 006
Kampus
Icha melangkahkan kakinya bersama sahabatnya Khadijah menuju kelasnya. Lima belas menit dosen masuk kedalam kelas Icha. Namun pandangan Dosen itu menatap Icha begitu tajam membuat Icha tidak nyaman.
"Selamat pagi Semua."
"pagi Pak." Ucap Mahasiswa serempak.
Guru yang mengajar di kelas Icha bernama Pak Adnan yang terkenal killer. Ia mengajar sebagai manajemen perkantoran.
"Pelajaran pertama hari ini kita akan membahas tentang Manajemen Kantoran."
Manajemen perkantoran merupakan bagian dari ilmu manajemen yang membahas tentang pengelolaan kantor secara efektif dan efisien.
Pak Adnan terus menjelaskan mengenai manajemen kantor dan para Mahasiswanya yang sibuk mencatat bagian point yang penting.
"Sampai sini ada pertanyaan."
"Saya Pak." Icha mengangkat tangannya.
"Silahkan, perkenalkan dirimu dulu sebelum bertanya."
Icha berdiri dan menghela nafas panjang sebelum memperkenalkan dirinya. Sebenernya ia gugup apa lagi Pak Adnan terus menatapnya.
"Perkenalkan nama saya Aisyah Nur Rahma." Aisyah menghela nafas sebelum kembali berkata."Bagaimana manajemen perkantoran bisa berkontribusi dalam bentuk Efisien?"
"Pertanyaan bagus, Baiklah bapak akan menjelaskan sedikit tentang Manajemen perkantoran."
Manajemen perkantoran yang efektif membantu mengoptimalkan proses dan mengurangi pemborosan waktu dan sumber daya, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi operasional.
"Apa sampai disini kalian paham?"
"Paham Pak."
"Bapak berikan tugas untuk minggu depan Materinya mengenai Efesiensi dalam Administrasi dan manajemen. Nama kelompoknya akan bapa kirim di group. Sampai ketemu minggu depan di hari yang sama dan jam yang sama sekian dan terimakasih."
"Ku harap kita satu kelompok Icha." Ucap Khadijah sambil menatap Icha yang masih sibuk membereskan bukunya.
"Kantin." Icha berjalan beriringan dengan Khadijah sambil tertawa dan tersenyum. Namun senyuman Icha tidak ada yang bisa lihat karna tertutup dengan cadar.
Icha dan Khadijah terus berjalan di koridor kampus tanpa ia sadari seseorang terus menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kalau suka itu disamperin bukannya ditatap terus." Ejek Rey.
"Kayaknya kita tak akan lama lagi memiliki Ibu Bos." Timpal Arion.
Gerhana meninggalkan Rey dan Arion tanpa mau membalas ejekan keduanya.
"Ya kita malah ditinggal." Ucap Rey, Namun ia menyusul Gerhana. Disinilah mereka berada di kantin menikmati makanannya. Itu hanya sebentar Karena kedatangan seseorang yang tidak mereka harapkan.
"Sayang...." Manja Bianca yang sudah bergelayut manja di lengan Gerhana.
"Lepas..." Bentak Gerhana sambil menghentakkan tangannya yang dipegang oleh Bianca.
"Kenapa si, Lo tidak bisa suka sama gue, kurang gue apa? Gue cantik, Body gue juga bagus." Ucap Bianca percaya diri. Sedangkan Gerhana bukannya tertarik sama perkataan Bianca, dia malah mau mual.
"Kak Arion." Ayu memeluk lengan Arion sambil menggesekkan Payudaranya. Ayu sengaja menggoda Arion agar Arion mau menatapnya dan menyukainya. Namun Bukannya Arion suka malahan Arion seakan jijik dengan kelakuan Ayu.
Sementara dikursi lain Icha Icha memandang kearah dimana Gerhana duduk bersama temanya. dan pandangan mereka tak sengaja bertemu dan itu hanya sebentar. Icha lebih dulu mengalihkan tatapannya kearah lain. Icha juga melihat ketika Gerhana menghempaskan Bianca yang tidak tahu malu memeluk lengan Gerhana.
"Saya tidak nyangka masih ada perempuan seperti itu tidak tahu malu memeluk seorang laki-laki yang bukan muhrimnya." Ucap Khadijah yang juga melihat kelakuan Bianca dan Ayu.
"Biarkan saja, itu bukan urusan kita. Kita tidak usah kritik orang lain, belum tentu kita juga baik di mata orang." Ucap Icha memberi nasehat pada Khadijah.
"Astagfirullah al adzim." Khadijah beristighfar. "Terimakasih Icha kamu telah mengingatkan saya."
Icha hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dibalik cadarnya pada Khadijah.
Drrrttttt
Suara Ponsel Icha berdering dan Icha melihat nama tertera di layar ponselnya.
"Siapa Icha?" Tanya Khadijah kepo.
"Umi Dija. Saya angkat dulu ya." Setelah mendapat anggukan dari Khadijah. Ichapun segera mengamgkat telpon dari uminya.
"Assalamualaikum Umi."
"Wa alaikum salam Icha."
"Jam berapa Icha pulang dari kampus?"
"Jam 12.00 Umi."
"Icha langsung pulang ya, jangan kemana-mana lagi."
"Baik Umi."
"Umi tutup telponnya ya Icha, Assalamualaikum."
"Walaikum salam Umi."
Setelah telponan berakhir Icha kembali menyimpan ponselnya di dalam tasnya."
"Ada apa Icha?"
"Umi suruh kita cepat pulang." Khadijah hanya menganggukkan kepalanya dan kembali menikmati makanannya.
ᥴ⍴𝗍ᥒ kk