NovelToon NovelToon
Kenangan Lama Dan Baru Mora

Kenangan Lama Dan Baru Mora

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Keluarga
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Herwanti

“Duaar,”suara tembakan mengarah ke kepala Sara. Setelah Sara tewas ada truk yang menabrak mobilnya dari belakang membuat dia tewas di wajah yang tidak dikenali.
“Kenapa mama lama sekali menjemputku,”ucap Mora yang menuggu di depan taman kanak-kanak bersama dengan gurunya.
Bagaimana kisah Mora setelah mamanya meninggal?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KLdBM 7

Putra Jaya menerima permintaan maaf itu selagi keduanya saling memaafkan atas kesalah pahaman yang terjadi. Paman dokter sedang membuat resep untuk Jeremidan Jaya. Mora tersenyum kepada ketiganya hingga dia melihat keluar pintu dimana hari akan mulai gelap. Membuat Mora segera ingin pulang ke rumah. Tapi sebelum Mora pulang dia berkata kepada Jeremi dan Jaya,”Kak jika bisa setelah ini jangan memalak uang dari anak SD dan SMP ya. Jika kakak membutuhkan uang untuk hidup aku bisa membantu kok. Kalau gitu aku pergi dulu ya sampai jumpa.”

Mora berjalan keluar dengan santai tapi ketiga orang itu sama sekali tidak percaya dengan perkataan Mora. “Apa yang kalian lamunkan,”kata paman dokter yang memberikan tas berisi obat luka dan memar untuk keduanya.

“Aku ingin tahu bocah tadi apa sering datang ke sini,”ucap Jeremi.

“Maksud kamu Mora dia datang jika memang ada urusan saja. Tapi aku tidak tahu apa yang dia katakan kepada kamu sampai dia langsung pergi,”ucap paman dokter.

“Dokter lihat diluar sudah waktunya dia pulang apa anda mau mengurung Mora lagi disini karena penelitian itu,”kata Perawat. Paman dokter hanya tersenyum saja tapi melihat ketiga orang didepannya membuat dia menatap balik.

“Jika ada yang ingin kamu tanyakan silakan saja,”ucap paman dokter.

“Baiklah tadi kamu berkata kalau bocah tadi membantu kamu dalam penelitian apa?,”ucap Jaya.

“Dia itu anak jenius penelitian yang selama ini aku gagal bisa sukses itu berkat anak itu. Dia juga yang menemukan beberapa obat kangker dan tumur. Tapi karena identitasnya tidak ingin diketahui oleh orang lain Mora meminjam nama saya,”ucap paman dokter.

“Bagaimana bisa anak sekecil dia bisa melakukan itu,”ucap putra jaya yang sedikit tidak percaya. Tapi paman dokter hanya bisa tersenyum saja sambil memberikan obatnya. Saat putra Jaya mengambil uang paman dokter berkata,”Uang pengobatan kedua anak ini sudah lunas. Jadi anda simpan saja untuk kebutuhan yang lain.”

“Apa maksud kamu sudah lunas aku saja belum membayar,”kata Putra Jaya yang bingung. Paman dokter hanya melihat ke arah keluar pintu hingga Putra Jaya tahu siapa yang sudah membayarnya.Setelah dari klinik Mora yang pulang dengan membeli beberapa daging untuk dimasak besok.

Di rumah Mora tidak melihat kakeknya ada di dalam sehingga dia berjala masuk ke kamar. Setelah selesai melepaskan jaket dan tasnya dia meletakan buku yang dia pinjam. Mora pergi kedapur melihat apa kakeknya sudah memasuk untuk makan malam apa belum. Tapi melihat belum ada yang disiapkan Mora segera membuatnya dengan santai tapi berhati-hati karena sudah diajarkan memasuk oleh kakeknya.

Selesai memasak Mora menyajikan dimeja makan tampak kakek baru saja pulang dari menjual sayuran.”Kakek ayo duduk dan makan malam bersama Mora sudah membuat ini,”ucap Mora yang tersenyum. Kakeknya segera duduk dan mereka berdua makan bersama ditengah malam kakeknya bertanya bagaimana dia belajarnya.

Mora menjawab kalau belajarnya mudah tidak ada yang sulit untuknya. Mora juga sempat melihat wajah kakeknya yang terlihat tidak baik-baik saja.”Kakek habis jatuh atau dipukul orang kenapa wajah kakek sedikit memar,”kata Mora.

Kakeknya menutupnya dan hanya tersenyum dimana dia tidak ingin mengatakan kepada Mora apa yang sudah terjadi dipasar. Mora yang tidak banyak tanya hanya bisa terdiam saja hingga malam tiba. Selesai belajar seperti biasa Mora tidur dipaginya setelah membuat bekal dan sarapan. Mora berangkat ke sekolahan. Tapi Mora masih kepikirkan oleh kakeknya yang terluka saat pulang dari menjual sayuran.

“Kurasa nanti aku harus pergi ke pasar untuk melihat kakek,”guman Mora. Tapi dibelang ada temannya yang juga hendak berangkat sekolah bersama. Di sekolahan yang sudah naik kelas 5 Mora yang sudah menguasainya sedikit bosan. Tapi dia tetap menikmati kelasnya dengan baik dengan membantu teman yang lain. Jam pelajaran telah berganti dengan pelajaran olahraga Mora yang tadi sedikit lesu kembali bersemangat.

Diluar kelas Mora yang mendapatkan kelas olah raga dimana tubuh digerakan. Mora yang ingin sekali meningkatkan staminanya agar bisa dia gunakan saat dewasa nanti. Kelas olahraga dengan berbagai jenis pelajaran dari lari, senam, bela diri, berenang, memanjat, lompat jauh dan olahraga yang lain. Karena senangnya Mora sudah terbiasa dengan kelas olehraga sama dengan kelas yang lain. Mora juga menjadi salah satu yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelombaan lari dan bela diri.

Tapi semua itu disembunyikan oleh pihak sekolah karena permintaan dari Mora. Setelah selesai sekolah Mora yang hendak pulang dikejutkan dengan Jeremi dan Jaya.”Kenapa mereka ada disini,”guman Mora saat melihat mereka berdua.

Semua siswa yang lain telah kembali karena hanya Mora saja yang pulang terakhir karena harus bertemu dengan pak Tarkan untuk membahas perlombaan.”Kenapa kamu lama sekali keluarnya,”ucaP Jaya.

“Kalian datang ke sini untuk apa?,”ucap Mora yang masih berjalan. Keduanya mengikuti Mora dari belakang sambil berkata,”Bukan kemarin kamu berkata mau membantu kami mendapatkan uang.”

“Baiklah tapi untuk sekarang jangan dulu aku ingin pergi ke pasar. Jika kalian mau ikut aku persilakan saja,”kata Mora yang berjalan menuju pasar. Jeremi dan Jaya yang masih mengikuti dari belakang berhenti karena Mora juga berhenti tepat didepan mereka.

“kenapa kita berhenti,”ucap Jeremi. Mora tidak menjawab apa-apa hanya bisa diam menatap ke arah kakeknya yang sedang di ganggu oleh preman pasar.

“Kalian berdua bukan pernah diserang oleh mereka bukan. Apa kalian tahu siapa mereka?,”ucap Mora. Jeremi dan Jaya melihat kedepan dimana salah satu kakek diserang oleh preman pasar.”Aku tahu dia adalah anak buah dari Jack salah satu bawhan dari mafia dinegara K,”kata Jeremi.

“Kenapa mereka ada disini,”ucap Mora. Tapi keduanya juga tidak tahu tentang mereka tapi Jeremi dan Jaya terlihat ingin menjauh dari mereka. Mora yang tidak bisa melihat kakeknya di tindas hanya bisa berjalan ke arahnya. Tapi Jeremi dan Jaya menghentikan Mora dimana wajah mereka yang melarag Mora untuk kesana.

“Maaf tapi aku tidak bisa melihat kakek saya di pukuli seperti itu,”kata Mora yang melepaskan keduanya. Mora berjalan dan memanggil nama kakeknya hingga preman itu melihat ke arah Mora.

“Hai bocah apa dia kakek kamu, jika iya sebaiknya kamu jangan ikut campur. Dia itu belum bayar keamanan pasar ini,”kata preman.

“Biaya keamanan pasar apa yang kakak ini katakan. Apa kalian semua polisi yang bisanya menindas orang lemah,”kata Mora yang masih berjalan memapah kakeknya.

Kakeknya mendorong Mora agar tidak ikut dipukul tapi Mora dengan wajah polosnya menggelengkan kepalanya. Preman itu hendak menyeret rambut Mora tapi tangan kecil Mora sudah menangkap tangan preman disampingnya.

“Kakak tidak mungkin akan melukai saya bukan. Jika iya bukan akan sia-sia kakak akan masuk penjara karena melakukan kekerasan kepada anak dibawah umur. Apa kakak ini ingin masuk penjara,”ucap Mora. Preman itu segera melepaskan pegangan Mora karena tidak ingin berlanjut mereka segera pergi. Tapi apa mereka akan pergi dengan mudah begitu saja, apa yang akan mereka lakuka kepada Mora dan kakeknya setelah ini?.

1
Amelia
lanjut Thor
Lhisa Amira Nhatasya
lanjut dong author jgn dibikin penasaran
Lhisa Amira Nhatasya
kasihan skli mora🥲🥲
Tasya ✨
saya mampir yah kak. 😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!