NovelToon NovelToon
Inikah Cinta Itu

Inikah Cinta Itu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: puja yanti

"Suatu saat aku akan bisa mengubah takdirku jadi lebih baik!"
April bermonolog sendiri.Dia begitu yakin kalau dirinya tidak akan selamanya miskin.
Apakah takdir April akan sesuai dengan apa yang di harapkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 Dimana April

Kala matahari menyentuh wajahnya,Edwin mulai tersadar dari pengaruh obat tidur yang di berikan Erica.Dia kini berada di atas kasur menyibakkan selimut yang menutupi badannya yang tidak menggunakan sehelai benang pun.Edwin memegang kepalanya yang terasa pusing lalu menoleh ke arah sampingnya,ada Erica yang saat itu masih tertidur pulas.

"Aggrh..." Edwin begitu kesal.

"Apa yang telah diberikan perempuan ini?"

Edwin segera turun dari ranjang,memungut bajunya yang tergeletak di lantai dan segera memakainya.Pria itu kemudian mengambil handphone dia yang tergeletak di atas laci samping ranjang tersebut dan melihat jam nya,yang kini sudah menunjukan pukul 08.00 pagi.

Tanpa membangunkan Erica terlebih dahulu, Edwin langsung keluar dari apartemen.

Dengan raut wajah yang serius,dia membawa mobil BMW nya dengan ngebut,tanpa memperhatikan sekelilingnya.Sesekali Edwin memukulkan tangannya ke setir mobil. Biasanya perjalanan di tempuh selama 2 jam,kini dalam waktu 1 jam Edwin sudah sampai.

"Bruggh"

Pintu mobil di tutupnya dengan kencang.Setelah dia memarkirkan mobilnya tak beraturan.

Laki-laki berkemeja putih itu menggulung lengan kemejanya hingga sebatas siku dan melepas beberapa kancing kemeja itu satu persatu karena baju nya membuatnya dia terasa gerah.

Langkahnya gontai tidak bersemangat.

"Sayang..aku pulang!" Sapa Edwin memanggil istrinya walaupun dia belum sampai ke kamar.Jangankan menjawab,batang hidungnya saja tidak terlihat.

Bu Sukma tersenyum miring saat di dapatinya Edwin telah pulang.Kemudian dia buru-buru menghampiri Edwin.

"Edwin,dari tadi ibu tidak melihat istrimu di sini!" kata bu Sukma berpura-pura.

"Mungkin dia di kamar" jawab Edwin angkuh sambil berlalu meninggalkan bu Sukma.

"Cari saja istri mu sana!,aku jamin kamu tidak akan bisa menemukannya" gumam bu Sukma dalam hati.Karena memang dirinya telah menyusun rencananya sebaik mungkin.

"Ceklek"

Suara handle pintu yang di buka Edwin.Edwin melihat ke sekeliling kamarnya.Tidak ada April di sana.Kasur dan seprei nya masih tertata dengan rapi.

"Ke mana perginya April?" tanya Edwin dalam hati.

"Bi... ,Sini !" teriak Edwin.

"Ada apa tuan?" tanya asisten rumah tangga yang cepat datang ke sana.

"Bibi tau di mana istri ku?"

"Tidak tuan,sejak tadi bibi tidak melihat nyonya"

"Kalau begitu,tolong cari dimana dia! Kalau perlu semua asisten rumah tangga bibi kerahkan,agar istriku cepat di temukan.''

"Baik tuan" Wanita paruh baya yang sudah merawatnya dari kecil itu berlalu pergi.

Seluruh asisten rumah tangga yang ada di sana turun tangan.Ke sana ke mari mencari keberadaan Nyonya mudanya.Namun tidak ada seorang pun yang menemukannya.

Mereka segera melapor ke Edwin kalau majikannya itu tidak berhasil di temukan."Maaf tuan,nyonya tidak kami temukan di mana pun"

Edwin mengusap wajahnya kasar.Dia sangat heran,karena tidak biasanya April keluar rumah tanpa ijinnya.

"Kalian cari lagi,cepat!" teriak Edwin yang kini terlihat marah karena semua usahanya nihil tak ada hasil.Begitulah Edwin jika suasana hatinya sedang tidak enak.

Tidak ada jejak sama sekali yang bisa menunjukan keberadaan April.Para asisten rumah tangga itu kebingungan harus mencari kemana lagi.

Edwin berdiri seraya mengumpat dirinya sendiri.Kenapa dia sampai masuk jebakan Erica,Sehingga Edwin jadi tidak mendapat istrinya di rumah.

Edwin melempar-lemparkan barang-barang yang ada di kamarnya itu.Hingga semuanya terlihat berantakan.

"Sial" umpat Edwin melampiaskan kemarahannya.

Edwin menuju ke arah kasur dia melemparkan guling dan bantal juga yang ada di sana.

Mata Edwin di kagetkan dengan selembar kertas yang ada di bawah bantal yang tadi sudah di lemparkannya.

"Kertas apa itu?" Edwin merogoh kertas itu dan langsung membacanya.

To: Suamiku

Mas,maafkan aku.Aku pergi tanpa seijin mu.Aku merasa tidak bahagia menikah denganmu.

Lebih baik aku pergi saja.

Mas,Tolong jangan mencariku.Biarkan aku mencari kebahagiaanku sendiri.

Carilah penggantiku secepatnya.Agar kamu juga bisa bahagia.

Dari istrimu: April

Kalimat tajam yang tertera di kertas itu,membuat hati Edwin merasa tercabik.Harga dirinya seakan di rendahkan oleh wanita yang sudah di selamatkannya dari kehancuran. Edwin meremas kertas itu,kemudian melemparkannya ke sembarang tempat.

"Menyesal aku telah menolongnya!" Edwin bermonolog sendiri.Perasaan kesal dan kecewa bercampur aduk di hati Edwin saat itu.

"Apakah kamu tidak tau,kalau sekarang aku.." kata-kata Edwin tercekat

"Aku menyayangimu?'' jelasnya lagi dengan suara parau.

Awalnya dia memang cuma merasa kasihan dengan April.Malahan timbul pula rasa ingin memanfaatkan kepolosannya untuk kepentingan pribadinya menguasai seluruh harta kekayaan almarhum ayahnya.

Lama-lama rasa kasihan itu berubah,setelah setiap hari melewati waktu bersamanya dengan semua sikap lemah lembut April menjadi rasa sayang yang berlebih.Dari pura-pura sayang akhirnya jadi benar-benar cinta.

"April akan ku cari kamu sampai ketemu!" umpat Edwin

Dengan langkah seribu Edwin keluar dari rumah dan berlalu pergi mengendarai mobilnya keluar.

"Rasakan pembalasanku!" ucap bu Sukma yang sedari tadi memperhatikan Edwin diam-diam sambil tersenyum bahagia.Usaha nya untuk mengelabui Edwin berhasil.

Edwin membawa mobilnya ke sana ke mari tak tentu arah.Dia mencari keberadaan April.Berharap bisa menemukannya dan mengajaknya pulang kembali.

Jalanan ibu kota sudah Edwin telusuri,namun hasilnya nihil.Tidak ada titik terang yang menunjukkan keberadaan istrinya sekarang.

"Di mana kamu sayang?" Hati Edwin berkecamuk.Dia kemudian memukul setir mobilnya dengan kepalan tangannya.

Matahari sudah meredupkan sinarnya.Perlahan cahaya matahari berganti dengan gemerlapnya lampu-lampu gedung yang menjulang tinggi.

Sudah lama berkeliling,kepala Edwin pun sudah terasa pusing.Mobil nya pun kini berbelok menuju ke arah Club yang biasa Edwin kunjungi.

"Vodka satu" Pesan Edwin pada bartender.Sambil menghempaskan tubuhnya di kursi.

"Siap,bos!" bartender tersebut segera mengambil dan menyodorkannya.

Edwin merupakan pelanggan setia di club itu.Seperti biasa satu botol Vodka telah di siapkan di atas meja bar tepat di hadapan Edwin.

Laki-laki itu terlihat kacau.Dia minum sepuasnya di sana.Edwin terus teringat isi surat yang di buat April,Hatinya terasa begitu hancur dan kecewa.

"Tambah lagi" Satu botol di rasanya kurang,Edwin pesan dan pesan lagi.

"Aku sudah berbuat baik padamu,aku sudah menolong mu,Kenapa malah ninggalin aku di saat aku membutuhkan mu?Kenapa?" Dengan nada orang yang sedang mabuk Edwin terdengar ngoceh sendiri.

Beberapa botol minuman telah di habiskan Edwin hingga akhirnya dia muntah-muntah dan tidak sadarkan diri.

Seseorang yang ada di sana segera menelpon Bagus dan memberi tau kan keadaan Edwin sekarang.

1
Suanti
semoga aja setelah ketemu edwin ingatan nya bisa cpt kembali
Suanti
rasain erica beri hukuman setimpal untuk untuk erica sama ibu tiri nya
Suanti
semoga cepat ketemu April
Asri Hajani
cepat ketemu suaminya
Suanti
semoga cepat ingatan nya kembali
Suanti
semoga cepat ketahuan erica dan ibu tiri edwin kerja sama dlm penculikan april
mudahan ibu sukma kena karma berserta ank nya toni
Yanti: terima kasih sudah mampir kak🙏 mohon dukunganny ya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!