NovelToon NovelToon
Kakak Atau Suami?

Kakak Atau Suami?

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / trauma masa lalu
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Your Aunty

Kendati Romeo lebih tua belasan tahun, dengan segudang latar belakang militer, dia masih bersedia menikahi Ansela, yang kala itu masih duduk di bangku SMA.

Tapi tentunya, ini diikuti dengan beberapa kesepakatan. Berpikir bahwa hubungan mereka tidak mungkin bertahan lama, mengingat perbedaan usia mereka. Alih-alih suami dan istri, mereka sepakat untuk seperti kakak-adik saja.

Setidaknya, itulah yang dipikirkan Romeo! hingga ketika tahun berlalu, dunianya berahkir jungkir balik.

••

Dia mendapati, bahwa Ansela adalah seseorang yang paling dia inginkan, dan paling tidak bisa dia gapai, meski gadis itu disisinya.

Dengan tambahan persaingan cinta, yang datang dari sahabatnya sendiri, yang kepada dia Romeo telah berhutang nyawa, ini hampir membuatnya kehilangan akal.

“AKU BUKAN KAKAKMU! AKU SUAMIMU.”


••

Baca perjuangan sang Kapten, di tengah sikap acuh tak acuh sang Istri. ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Your Aunty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

“Aku Romeo Graves mengambil Ansela Fovana, sebagai Istriku. Baik dalam suka, maupun duka. Dalam kuat ataupun lemah. Dalam senang ataupun sulit. Mencintai dan menjaganya, selama-lamanya."

Kalimat yang sama, yang diulangi Ansela untuk Romeo. Yang setelah Ansela berucap-kan, ini langsung disambut tepuk tangan yang meriah.

"Silahkan, bagi pengantin pria untuk memberikan tanda kasih bagi pengantin wanita."

Kecanggungan langsung terjadi, manakala ini langsung disambut heboh Hana. "Ayo cium Istrimu Nak. Hahaha ...."

Rona merah tidak bisa disembunyikan dari wajah Romeo, meskipun kulitnya sudah cukup tan saat ini. Berbeda dengan Ansela yang hampir tidak ada emosi apapun, selain tersenyum, yang tidak sampai ke mata.

Pada akhirnya, Romeo hanya bisa melakukan yang terbaik, dengan menjatuhkan ciuman di dahi, alih-alih bibir Ansela. Tidak ingin gadis yang telah menjadi istrinya itu, merasa tidak nyaman.

Demikianlah pernikahan beda usia, dan diatas persetujuan itu terjadi. Antara sang Kapten angkatan laut, dan siswi kelas akhir menengah atas. Pernikahan ini dilakukan di sebuah altar kecil yang bersebelahan dengan sebuah resort pinggir kota. Tempat yang disediakan Hana, untuk mereka bermalam.

•••

Romeo menarik cerutunya kuat, sambil memandang langit malam dari depan ruangan. Sejujurnya, awal yang dia pikir akan mudah, ternyata sangat sulit, apalagi sampai pada pengambilan sumpah. Dia tidak tahu soal Ansela, tapi baginya berat, apalagi mengingat usianya yang sudah sangat mengerti makna pernikahan yang sebenarnya.

Pernikahan yang hanya dihadiri oleh beberapa orang ini, membawa kebahagiaan luar biasa bagi anggota keluarga. Salah satunya Maxel, Kakek Ansela. Pria tua itu datang, saat hampir waktu pernikahan.

Setelah pemberkatan pernikahan selesai, Ansela mengambil waktu berbicara dengan Maxel. "Kakek ...."

"Oh, cucuku yang cantik kini sudah menikah. Kau tidak akan bisa mengerti, betapa bahagianya perasaan Kakek." Kata Maxel sambil menghapus air matanya yang jatuh. Dia ada di antara rasa khawatir, dan bahagia karena Ansela kini sudah memiliki seseorang yang akan menjaganya. Tidak peduli, jika Maxel akhirnya pergi suatu saat nanti.

Mereka berbicara dengan cukup waktu, untuk saling melepas rindu sebelum Ansela pamit ke belakang.

Karena sebentar lagi mereka akan menyeberang ke Resort yang hanya dekat.

Romeo yang melihat Ansela pergi kebelakang meninggalkan sang Kakek, mengambil langkah mendekati Maxel, "Paman."

Dia menyalami Maxel dengan sopan, sampai pria tua itu menepuk bahunya.

"Romeo, ... banyak hal yang terjadi pada Sela, Paman sangat berharap kau bisa menjaga, dan bersamanya sampai nanti. Paman hanya bisa mengandalkanmu. Jadi biarkan Paman berterimakasih. Terimakasih, terimakasih Romeo. Terimakasih sudah mengambil tanggungjawab untuk Ansela."

Ucapan penuh kasih Maxel, menambah ketidaknyamanan Romeo. Akhirnya, setelah beberapa kata, dia memilih untuk keluar lagi. Untuk mencari udara segar. Tidak menyangka akan bertemu dengan istri kecilnya itu. "Sela?"

Ansela berbalik kaget, menatap Romeo. Pria yang baru saja menjadi suaminya itu.

Romeo refleks saja, melepas jasnya dan memakaikan pada Ansela. "Kenapa disini?"

"Tidak, aku hanya memandang kelap-kelip lampu. Kakak kenapa disini? cari udara segar?"

Romeo tidak bisa menjawab serius karena ini lebih dari mencari udara segar, jadi dia bercanda. "Kok tahu?"

"Iya, soalnya sesak sampai di sini." Tunjuk Ansela di dadanya.

Romeo tentu saja langsung tertawa. Baru dia perhatikan, kalau Ansela kadang-kadang memiliki selera humor yang garing. Mereka saling memandang dalam senyum, ketika Romeo tiba-tiba berujar.

"Sela, jangan takut. Apapun yang terjadi di masa depan, bahkan jika kita tidak bersama lagi. Kakak janji, akan selalu ada untukmu. Jadi kau harus membuat sesuatu yang besar dalam hidupmu, serta jatuh cinta dengan pria benar."

Ansela menarik sudut bibirnya. "Baru juga menikah, sudah disuruh cari yang baru. Jangan-jangan ini berkah."

Romeo menutup mata dalam tawanya. Benar-benar lucu dengan jawaban Ansela. Melihat gadis itu begitu santai, tanpa sadar itu telah mengangkat banyak bebannya juga.

"Apa kau selalu sesantai ini dalam setiap situasi?"

Ansela memanyunkan bibirnya, sebelum menggeleng. "Aku hanya tidak suka berpikir banyak."

"Lalu---'"

Percakapan mereka terhenti dengan kedatangan Hana yang heboh. "Aduh, mentang-mentang pengantin baru sudah mau berduaan saja. Ayo masuk, kita makan dulu, sebelum kalian ke Resort. Mami menyewa chef khusus kemari."

Melihat dan mendengar semangat Hana, keduanya sama-sama terkekeh dan hangat. Ansela berjalan lebih dahulu, hingga Romeo kembali menatap gaun putih pilihannya yang dipakai Ansela.

Kenapa aku masih tidak puas? tanyanya di dalam hati, meskipun Ansela telah memakai dress baru pilihannya sendiri.

•••

Setelah makan malam selesai, mereka berdua pergi ke Resort yang hanya sebelah. Namun karena kecanggungan, Ansela memaksa untuk kembali ke rumah saja. Menurutnya, mubasir tinggal di Resort saat tidak ada yang akan mereka lakukan.

Dengan paksaan dan keyakinan, mereka akhirnya kembali ke rumah. Tapi Hana, tampaknya lebih siap dari yang dia kira. Karena saat kembali, dia terkejut mendapati barang-barang bawaannya telah kosong, dan ternyata sudah dipindah ke kamar Romeo.

Beruntungnya, Jordan bersedia menuntunnya ke kamar, saat Romeo sendiri mendapatkan panggilan telepon tiba-tiba.

Sesampainya di kamar, "Taraaaaa, selamat datang pengantin ...." Ujar Jordan, bersemangat.

Oh astaga, ini menggelikan. Pikir Ansela.

"Kak, berhenti memanggilku seperti itu. Kakak tahu sendiri kan."

Ansela tahu ini ide siapa. Tapi Ansela sangat malu dibuat, ketika dilihatnya kamar itu penuh dengan bunga. Lupakan soal bunga, diatas kasur terdapat sebuah lingerie merah seksi.

Jordan yang melihat itu juga ikutan canggung. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Serba salah untuk mengatakan selamat menikmati malam pertama, ketika dia tahu bahwa tidak akan ada malam pertama. Ya, setidaknya itu yang dikatakan Romeo dan juga Ansela secara implisit. Tapi begitu, dia masih ingin mengatakan sesuatu agar tidak terlalu canggung.

"Yasudah, Kakak keluar dulu. Jangan lupa untuk membungkus dirimu seperti kepompong." Jordan mengedipkan mata bermain-main, membuat Ansela merasa lucu.

Dia tahu jenis humor apa itu. Tapi tanpa dia membungkus diri pun, dia yakin, tidak akan terjadi apa-apa diantara mereka. Sehingga Ansela pergi ke kamar mandi, untuk mandi sebelum tidur. Tepat tak lama kemudian, Romeo masuk kedalam kamar.

Dia juga sama terkejutnya melihat dekorasi kamar pengantin ini, dan tentu saja tambahan lingerie seksi. Romeo menarik nafas panjang, "Ini pasti pekerjaan Mami."

Mendengar suara gemericik air dari kamar mandi, Romeo segera merapikan dan menyiapkan tempat tidur. Dia yakin Ansela sangat lelah dan mau beristirahat dengan nyaman, bukan tidur diatas bunga-bunga.

Dia masih membereskan tempat tidur, ketika pintu tiba-tiba dibuka. Untuk sesaat gerakan Romeo terhenti. Ansela muncul dengan handuk pendeknya dan rambut yang basah. Handuk itu benar-benar mengekspos keindahan kaki dan kulitnya.

"Sela, kau mau ganti pakaian? Eh, Kakak akan keluar."

"Jangan keluar, di situ saja." Tunjuk Ansela pada balkon kamar mereka.

"Mm, baiklah."

Romeo tanpa menunggu lagi langsung pergi ke balkon. Bagaimanapun dia adalah pria normal. Apalagi dengan kehidupan di barak, semakin meminimalisir kehidupan pribadinya.

Bukannya dia tidak pernah melakukannya. Dia pernah melakukannya, tapi itu lama sudah. Saat dia dalam usia mudanya.

Lagi-lagi, Romeo segera mengambil cerutunya. Sebenarnya dia bukan perokok aktif, hanya saja belakangan ini, dia sedang butuh hal ini, untuk menenangkan dirinya.

"Kak?"

Baru setengah jalan cerutunya, dia dikagetkan dengan kehadiran Ansela di balkon.

"Kenapa kemari? ini dingin. Lihat rambutmu juga masih basah."

Dengan melepas cerutunya, Romeo segera mendorong Ansela kembali masuk. Di dalam kamar, dia mengambil handuk dan menawarkan untuk mengeringkan rambutnya.

Dilayani, tentu saja Ansela tidak menolak. Dia yang tadinya hanya di mengelap biasa rambut, kini meminta memakai hairdryer. Belum cukup sampai situ, dia juga meminta di pijat di kaki.

Romeo yang senang dengan kecanggungan yang hilang, mulai menasihati Ansela.

"Kau harus banyak olahraga, masa masih muda sudah gampang lelah."

Ansela menggeleng. "Tidak suka olahraga. Kalaupun olahraga maunya ditempat tidur."

Dia tidak mengatakan itu dengan maksud apapun. Dia memang suka berolahraga di tempat tidur, yakni melakukan beberapa jenis workout atau pilates untuk kaum rebahan berdasarkan tutorial dari media sosial.

Tapi Romeo menangkap itu dengan lain. Dia hanya mengenal satu jenis olahraga ranjang, yang tidak lain dan tidak bukan. Dia juga sudah berjanji pada dirinya, untuk menjaga Ansela seperti adik sendiri. Jadi mana mungkin, mereka melakukan kegiatan ranjang.

Kalaupun mereka melakukannya, Romeo takut Ansela akan menyesal. Jelas dia tidak ingin disesali oleh seseorang, apalagi orang itu Ansela. Gadis yang selalu menjadi adik kecil untuknya.

"Kak, kenapa berhenti memijat?"

Romeo masih belum menjawab, ketika ekspresinya nampak tak karuan. "Sela?"

Romeo pelan sekali. Menunjukkan bahwa dia sebenarnya sangat hati-hati untuk berkata-kata.

"Ada apa Kak?" Tadinya Ansela yang sedang tengkurap, langsung mendudukkan dirinya.

Romeo menatap tidak enak hati pada Ansela. "Maaf, harus mengatakan hal ini. Tapi kau benar-benar seorang adik kecil untukku. Dulu saat kau masih bayi, Kakak suka sekali menggendong-mu. Jadi sulit untuk membayangkan hubungan kita lebih dari ini."

Ansela masih biasa-biasa saja, walau dia sudah berulangkali mendengar hal ini dari Romeo. Mungkinkah pria ini menganggapku bodoh, sehingga menjelaskan berulang. Pikir Ansela.

"... Jadi maaf. Kakak bisa memberikanmu hal-hal materil dan semua dukungan. Tapi soal cinta dan urusan ranjang, sepertinya tidak akan bisa."

Ah, kini Ansela mengerti. Selain perasaan, dia mencoba memberikan Ansela pengertian mengenai aktivitas tempat tidur.

"Baiklah." Kata Ansela akhirnya.

"Baiklah?" Kini giliran Romeo yang melongo. "... itu saja?"

Ansela menggangguk. "Apapun yang Kakak katakan, pasti itu baik. Jadi aku setuju."

1
V'marbe
ceritanya gak pernah mengecewakan
selalu beda dari yang lain
tapi satu yang PASTI ceritanya selalu bagus
Fairuz Nuna
bagus
Umie Irbie
kenapa anselanya penyakitan siiii,.😒😫
Umie Irbie
ngg suka sama sikap sela,. males nya kebangetan,. 😡😡😡😡😡😡 ngg masuk akal malas nya 😒
Umie Irbie
sweeet bngeeeet dialognya 😀
王贝瑞: Mampir juga kak ke My Secret Lover 😄
total 1 replies
Umie Irbie
romeo bodoh,. 😡😡 berarti ini bener2 ngg ada romantisnya donk 😫
Umie Irbie
ngg suka sama sifat malas sela😩😫 ngg suka wanita pemalas,. bisa di rubah ngg yaaaaa jadi mandiri dan punya martabat 🤭
Sweet_Fobia (ᴗ_ ᴗ )
Ngga kecewa sama sekali.
Umie Irbie
awal yg menarik 😀 mudah di fahami ceritanya 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!