Aku Kah Antagonisnya

"Apa kalian baik baik aja?" tanya Beatrice pada dua gadis yang tadi di bully oleh kelompok Alya Norway.

"kami baik baik saja lady lady Winfrey. terima kasih banyak karena lady sudah membantu kami" Ucap wanita tersebut sambil membantu teman nya untuk berdiri.

Kedua gadis itu lalu menyapa dengan sopan dengan sedikit membungkuk pada tiga orang berstatus lebih tinggi pada Mereka.

"kalian siapa? aku belum pernah Melihat kalian selama ini" tanya Beatrice.

"Saya katherine Willy lady Beatrice putrinya count Willy dan ini putri nya viscount nama nya Mary Ann memperkenalkan diri nya dan teman nya yang tadi jauh terjatuh pada Beatrice.

"hallo aku Beatrice Winfrey dan ini Kakak ku Juan Winfrey dan teman nya arcduke muda Sankara Esttrillda." ucap Beatrice memperkenalkan sang kakak pada gadis itu.

"hallo tuan muda Winfrey, hallo arc duke muda Esttrillda" sapa kedua nya pada juan dan sankara dengan hormat. status sosial mereka yang lebih rendah membuat mereka dulu yang harus menyapa kedua tuan muda tersebut.

Sankara dan Juan tersenyum tipis pada kedua gadis itu.

"Apa kalian mau duduk bersama saya? Saya tidak punya teman. Apa kalian mau jadi teman ku?" tanya Beatrice pada kedua gadis itu.

"Teman? Dengan kami lady?" tanya mereka dengan kening berkerut heran, karena sangat aneh seorang nona bangsawan dengan status yang lebih tinggi mengajak berteman gadis dengan status yang lebih rendah dari nya.

"iya berteman? Apa aku boleh berteman dengan kalian berdua? Aku tidak pernah punya teman sebaya sebelum nya, selama ini aku hanya berteman dengan kakak kakak saja" ucap Beatrice .

"apa boleh kami berdua berteman dengan lady? kami cuma anak count dan viscount, apa pantas jadi teman nona?" tanya gadis yang tadi memperkenalkan diri nya sebagai Katherine, dia menatap teman nya yang bernama Mary Ann.

"Saya cari teman bukan cari pengikut, memang dalam pertemanan ada membahas tentang status? Lalu kenapa kalian berdua bisa dekat bukan kah status kalian juga berbeda?" tanya Beatrice

"benar juga" ucap gadis bernama Katherine tersebut.

Secara sepintas Beatrice menilai kalau Katherine adalah gadis yang baik dan berani sedangkan Mary ann adalah gadis pendiam yang tidak banyak bicara.

"Tidak boleh ya..?" tanya Beatrice saat melihat gadis itu terlihat ragu.

"baik lah..." ucap gadis itu akhir nya, mendengar itu senyum di bibir Beatrice terbentuk dengan indah. Melihat senyum itu kedua gadis itu seakan tertular. Mereka berdua ikut tersenyum.

Melihat itu Juan memutuskan meninggalkan Beatrice bersama kedua teman baru nya

***

pagi pagi setelah pesta usai liam membuka segel lilin dari surat yang di kirim oleh raja pada nya menggunakan pisau kecil yang sangat runcing,

Deretan tulisan pendek terukir indah di atas kertas tebal tersebut.

Sahabat ku Liam Winfrey kali ini aku menulis surat ini bukan sebagai raja tapi sebagai sahabat mu, aku tidak akan basa basi, aku akan berterus terang pada mu, aku tidak cukup cuma dengan satu putri mu untuk jadi menantu mu, aku juga menginginkan putri bungsu mu untuk jadi pasangan pangeran ke tiga.

Bagaimana menurut mu? Bukan pangeran arthur tidak terlalu buruk untuk jadi menantu mu juga?

Isi surat yang dikirim oleh raja pada Liam yang dikirimkan oleh raja secara pribadi melalui pangeran pertama membuat Liam terbahak. isi surat nya sama seperti isi surat mereka dulu saat mereka masih berteman, saat itu status yang mulia raja masih putra mahkota dan status liam masih Marques muda.

Mereka sering berkirim surat dulu yang membahas apa saja.

Liam lalu mengambil pena bulu dan mulai menulis balasan untuk yang mulia raja.

Sahabatku yang mulia raja, kau bilang mengirim surat sebagai sahabat ku tapi bahasa surat mu seperti seorang raja.

Tentu saja aku senang dengan tawaran mu untuk putri bungsu ku, aku senang kamu juga menginginkan putri ku Beatrice , putra mu Arthur juga baik dan tampan, aku menyetujuinya tapi dengan syarat jika nanti mereka tidak cocok pertunangan mereka akan di batal kan

Bagaimana??

Tulis liam di surat nya Liam lalu melipat surat balasan nya lalu memasukkan ke dalam amplop dan memberi stempel lilin untuk menyegel surat nya.

Setelah selesai membuat surat dia berjalan ke ruang makan dia harus menjamu kedua pangeran sebelum kedua pangeran kembali ke ibu kota kerajaan.

dia sampai di pintu ruang makan bertepatan dengan kedatangan kedua pangeran.

saat main membuka pintu di ruang makan telah duduk keempat anak nya sudah duduk menunggu.

"ayo silahkan masuk yang mulia" ucap Liam mempersilahkan kedua pangeran masuk ke ruang makan.

mereka berdua duduk di satu sisi di samping Bian sedang kan Melissa Juan dan Beatrice duduk di sisi lain aja.

Diujung meja duduk Liam Winfrey sebagai kepala keluarga.

setelah semua nya duduk satu persatu pelayan wanita masuk bergaun hitam dengan apron dan bandana putih berenda masuk membawa sarapan lalu menghidangkan di harapan semua orang.

"Silahkan di mulai" Ucap Liam sebagai pertanda bahwa sarapan bisa di mulai.

Mereka makan dalam diam. hanya terdengar dentingan samar suara sendok dan garpu.

setelah hidangan utama selesai, pelayan mengumpulkan piring kotor dan pelayan lain masuk dengan membawa lalu menghidangkan dessert.

kali ini dessert berwarna mencolok, merah menyala dengan toping potongan kecil buah buahan di bagian atas nya.

"Dessert merah? tidak seperti biasa" ucap Liam pada butler Elias yang sudah menjadi head butler utama mansion.

butler Elias yang berdiri di belakang Liam maju dua langkah mendekati sang tuan besar.

"Resep baru Nona kedua tuan" jawab butler Elias.

Semua mata menatap ke satu arah.

"Bebe... kenapa bukan kakak yang mencicipi kue kamu pertama kali, biasa nya jika ada kue baru kakak yang pertama kali mencicipi, tapi kakak belum pernah melihat kue merah ini" ucap Melissa dengan nada sedih.

"maaf kakak, ini salah kakak Juan, waktu Bea menyempurnakan resep nya kak Juan memergoki aku, dan kak Juan bilang dia ingin sekali saja mencoba menjadi pencicip pertama" ucap Beatrice dengan santai nya membuat sang kakak ketiga menjadi umpan peluru buat Melissa.

Melissa menatap Juan dengan ekspresi marah.

""Sudah Melissa tidak apa apa sekali sekali mengalahkan pada adik mu" ucap Liam sambil tertawa, dengan santai nya dia menyendok kue buatan sang putri yang sangat berbakat dengan dessert sejak kecil dulu.

Satu persatu mereka memotong kue dengan sendok dan memakan nya dengan lahap.

"Apa benar ini buatan putri kedua? ini Sungguh enak" puji pangeran Arthur dengan tulus.

"Benar kan? Bebe memang sangat berbakat membuat kue sejak berusia empat tahun." ucap Melissa dengan nada bangsa.

"Pangeran Allarick apa pangeran tau jika yang mulia raja berniat menjodohkan pangeran dengan putri kedua saya? saya ingin mendengarkan jawaban pangeran sebelum memberi keputusan pada yang mulia raja" ucap Liam pada Pangeran Allarick.

Mata pangeran Allarick terbelalak saling kaget nya tapi yang paling terkejut tentu saja Beatrice, hingga sendok kecil yang dia pegang lepas dari tangan nya.

***