NovelToon NovelToon
Jerat PINJOL

Jerat PINJOL

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Pihak Ketiga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / trauma masa lalu / Slice of Life
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Setia Anak mihaw

Hanya tulisan yang diangkat dari cerita sekitar saya, mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat dan waktu.

"Rumah tangga adalah Ibadah terpanjang," mungkin kalimat baik itu sering kita dengar.

Cobaan dan ujian rumah tangga setiap keluarga pastilah berbeda, dan yakinlah kita mampu melewatinya tapi ada saat manusia itu menyerah, diam lalu akhirnya mundur untuk menjaga kewarasannya sendiri.

Hal ini yang terjadi pada Pasangan Dea dan Andi, Di usia perkawinan yang sudah berjalan 17 tahun, sudah di lengkapi dan di Anugerahkan 3 anak yang luar biasa, Ujian rumah tangga nya terasa lebih berat.

Apa yang menjadi keputusan Dea selanjutnya?

Silahkan dibaca di bab-bab selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Setia Anak mihaw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jawaban dari Diam nya Andi

Andi disambut hangat oleh Nana, Nino dan Nina. Nino dan Nina langsung memberikan raport mereka kepada Ayahnya, menunjukkan nilai hasil belajar mereka selama 1 tahun ini, Dea hanya tersenyum tipis, Dea memilih untuk tenang padahal ego nya sudah berteriak ingin langsung bertanya tentang hutang pinjaman Andi itu.

Kopi panas Dea simpan di atas meja ruang keluarga, Andi masih mengobrol dengan anak-anaknya dan terus memeriksa 2 raport itu.

"Papa bangga sama kalian, Kalian hebat." Puji Andi sambil menepuk pundak Nino lalu mencium pipi mungil milik Nina.

Baru setelah anak-anak tidur, Dea menarik tangan Andi, membawanya ke belakang rumah dan duduk di kursi coklat. "Kenapa gak bales chat aku?"

"Apa yang harus di bales, kamu udah tau soal itu," jawaban Andi menunjukkan rasa tidak bersalah dan menyesal sama sekali dan itu mulai memancing emosi Dea.

"Jadi kamu minjol? Dari kapan dan uangnya kamu mau bilang buat kebutuhan rumah ini juga?!" tanya Dea pada Andi, Dea menyindir Andi tentang kebutuhan di rumah ini, logika Dea tidak akan menerima bila alasan Andi meminjam uang untuk kebutuhan rumah ini, cukup uang vendor yang bisa Dea maklumi tapi untuk uang pinjol, Dea akan menolak alasan itu.

"Aku bakal selesaikan semuanya... secepatnya, kamu jangan ikut neken aku seperti ini deh De. Tolong ngerti sedikit," pinta Andi dan Dea berdecak.

"Berapa hutang mu?"

"Kamu gak perlu tau dan aku bilang ini urusan kamu, yang penting kamu dan anak-anak aman, itu udah cukup," jawab Andi membuang pandangannya karena Dea begitu intens dan tajam menatap wajahnya saat ini.

"Aku tanya sekali lagi, berapa utang mu dan uangnya dipake apa?" tanya Dea dengan memukul lengan Andi, Andi sempat terkejut saat lengannya di pukul Dea, Dea belum pernah melakukan ini sebelumnya, emosi Dea sulit untuk dikendalikan saat Andi mengelak dari pertanyaan yang Dea anggap penting.

"Udah lah De, yang pasti aku pinjam uang di pinjaman online,"

"Berapa aplikasi?" tanya Dea dengan gemas, setengah mati Dea mengontrol emosi, Dea masih teringat nasihat Lili, tidak emosi saat bertanya tentang hal ini pada Andi.

"5 aplikasi," jawab Andi singkat dan Dea membuang nafasnya kasar.

"Aku kan udah bilang ini urusan aku, kamu gak perlu ngerasa kebebani seperti itu," balas Andi, Andi merasa Dea begitu kesal pada dirinya padahal Andi tidak akan membebani Dea untuk urusan ini.

"Dan uangnya kamu pake apa?" tanya Dea lagi, Dea belum puas bertanya tentang penggunaan uang hasil pinjaman online.

"De...please, aku bilang sekali lagi, Ini urusan aku, tolong kasih aku ketenangan, itu udah cukup buat aku," pinta Andi meminta pengertian Dea.

"Kamu," Dea mengangkat telunjuknya hampir ke depan wajah Andi.

"Aku bicara ini baik-baik, aku berusaha buat buat bicara baik-baik tapi kamu selalu bilang ini urusan kamu dan urusan kamu, kamu pake apa duitnya?" bentak Dea, Dea benar-benar kesal, Andi itu tidak juga menjawab pertanyaan-pertanyaan Dea.

Andi diam saat Dea membentaknya dan Dea menarik nafasnya dalam-dalam, Dea terus berusaha menahan emosi dan mencoba untuk tidak bicara dengan nada yang kasar lagi.

"Apa lagi yang kamu sembunyiin dari aku?" Dea berkata dengan terus menatap mata Andi walaupun Andi berkali-kali menghindar saat mereka bertemu pandang.

"Aku gak sembunyiin apa-apa, pikiran kamu terlalu jauh,"

Dea hanya tersenyum tipis, Andi begitu rapat menyimpan ceritanya sendiri, masih berusaha membungkus kisah pinjaman online nya ini dengan pita bahasa "ini urusan aku," dan mungkin cerita lain yang Dea tidak ketahui.

Dea membakar rokoknya, di hisapnya asap rokok itu dalam-dalam sambil terus memperhatikan Andi yang sedang berusaha tenang tapi Dea yakin, yakin dengan perasaannya sendiri bahwa Andi sedang menyembunyikan hal lain selain pinjaman online ini, Andi kemudian membakar rokoknya, Sikapnya terlihat berbeda dan pastinya Andi kikuk saat ini.

Dea diam sambil terus menghisap asap rokok, mata Dea masih terus menatap Andi, Dea masih menunggu dan memberi waktu, berharap Andi bicara tentang hal lain yang dilakukan Andi di belakang Dea, tapi Andi memang lah Andi, Andi berusaha tetap dominan walaupun kondisinya salah saat ini, Ego Andi masih begitu besar rupanya.

 Di ambilnya handphone Dea yang berdering pelan, chat masuk dari nomor yang tentunya tidak Dea simpan sebelumnya.

Dea tersenyum tipis, Dea menggelengkan kepalanya lalu membawa handphone nya masuk ke dalam kamar meninggalkan Andi sendiri yang masih membakar rokoknya.

Dea mengganti pakaiannya, menggunakan gamis lalu memoles tipis wajahnya dengan baby cream, dipakainya kerudung panjang untuk menutup kepalanya.

"Antarin aku ketemu wanita simpanan kamu," ucap Dea dengan suara yang tegas, Dea sudah berdiri di depan pintu belakang, Andi seketika menoleh, Kalimat Dea begitu membuatnya terkejut apalagi saat ini Dea sudah berpakaian rapih.

Andi berdiri dan dan berjalan mendekati Dea, diraihnya tangan Dea tapi Dea dengan cepat menghempaskan nya.

"Perlu aku sendiri yang nyari itu perempuan?" tanya Dea dan Andi berdecak.

"Ok aku bisa lakuin sendiri," ancam Dea dan Andi seketika memukul tembok dengan telapak tangan yang di kepal, Dea tidak peduli, Dea tidak bereaksi dengan sikap Andi ini, Dea masih berdiri dengan tenang dan Andi kembali berdecak.

5 menit Andi dibuat bodoh oleh Dea, Dea benar-benar masih berdiri dengan tangan di lipat di dadanya.

"Ok..kita berangkat," ucap Andi menyerah.

Di dalam mobil yang sedang melaju meninggalkan rumah, Andi melirik ke arah Dea yang duduk di sampingnya.

"Aku minta maaf, De. Aku khilaf," ucap Andi membuka pembicaraan, Dea diam tidak menjawab, Andi membuka kaca mobil lalu membakar rokoknya, pikirannya kacau saat ini.

Dea terus menatap jalan di depannya dari balik kaca mobil, Diamnya Andi yang tadi tidak menjawab pertanyaan Dea dijawab oleh chat masuk yang tadi Dea terima.

2 photo di terima Dea dari debt colector, photo Andi yang sedang berada di sebuah cafe dengan 4 orang temannya lalu 1 photo Andi yang sedang merangkul mesra pinggang seorang wanita, Dea tersenyum miris mengingat photo perselingkuhan suaminya itu dan bodohnya photo itu Dea terima dari Debt Colector, bukan dari sahabat Dea atau Dea yang mencari tahu dari galery handphone nya Andi.

"De...Aku minta maaf," ucap Andi lagi, sudah 25 menit mereka berkendara, Dea masih tetap diam dan Andi semakin binggung tentunya.

"Aku salah, De. Aku minta maaf," ucap Andi lagi dan Dea masih tetap diam, Andi terus mengemudikan mobil dengan pikiran berkecamuk dan akhirnya mobil masuk kedalam sebuah perumahaan.

"Selera selingkuhan kamu tinggi juga yah," sindir Dea dengan senyum di satu sudut bibirnya, perumahan ini terbilang bagus dengan pintu gerbang perumahan yang otomatis, beda dengan komplek perumahannya Dea yang masih mengunakan jasa petugas keamanan untuk membuka portal pintu secara manual.

Mobil terus melaju, semakin Dea terpesona dengan perumahan ini, rumah-rumah dengan bangunan minimalis dan tanpa sekat pagar berdiri kokoh, perumahan ini sepertinya sudah sangat di garansi untuk keamanannya sehingga tidak memerlukan pagar besi seperti di komplek perumahan Dea.

Mobil yang Andi kendarai akhirnya masuk ke dalam garasi terbuka di sebuah rumah, Andi keluar dari mobil dan Dea dengan santai membuka pintu mobil, berjalan di samping Andi menuju pintu masuk rumah.

"Wow...Smart Door System," ucap Dea mengejek Andi saat Andi membuka pintu masuk rumah hanya dengan menggunakan sidik jari saja.

1
Tutik Sriwahyuni
jeratan setan kotak sungguh meresahkan..... jd hidup kudu ati-ati
Kanaya: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
Hkaaid Anz
/Facepalm/
Siti Sugiarti
si andi bener2..bukannya jagain anak
Siti Sugiarti
mantap bun..selamat idul adha..
Umma Nina: selamat idul adha juga kak...sehat terus yah kak, titip salam buat jagoan🥳 nya kakak
total 1 replies
Siti Sugiarti
mantep banget dah si andi..
aku selalu suka sama tokoh karakter utama nya bunda..disemua cerita bunda tokoh utamanya selalu kuat ..tangguh ..gak menye2...kayak si dea ini keren banget tenang..semangat dea ..
Siti Sugiarti
semangat mama dea..
Siti Sugiarti
kaya pinjol ilegal begitu bun..
temeku pernah ngalamin..semua no kontak di teror..temenku cuma bayar uang yg di pinjam doang..bunganya ga dibayar..jadilah semua orang di teror..
Siti Sugiarti
bikin curiga aja andi..jangan2 bukan duit vendor lagi..duit buat selingkuhanya..
Siti Sugiarti
makasih bun udah update lagi..
☠⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣ ᵗⓂꪶꫝ 𝐀⃝🥀
hem betul pinjol tuh sangat menggiurkan bagi mereka yang hobi utang sana sini,😁 tanpa sadar telah melompat kedalam lubang sebenarnya. tak jarang yang suka terlibat pinjol tuh stress kadang berujung Bundir😱 serem amat dah yg namanya pinjol tuhhhh
☠⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣ ᵗⓂꪶꫝ 𝐀⃝🥀: Aamin terimakasih 🙏 Doa yang sama buat akak dan keluarga ya
pasti bisa kak. semangat terus ya
Umma Nina: terima kasih buat dukungan nya Kakak, semoga saya bisa ikutin jejak kakak dalam menulis novel...

sukses selalu buat kakak❤️❤️❤️❤️❤️
total 2 replies
Siti Sugiarti
apa jangan2 andi selingkuhnya ama ifa ya ??
Siti Sugiarti
uodate lagi ya bun ntar malem..
Siti Sugiarti
semangat terus dea..and happy
birthday.
Siti Sugiarti
sabar ya de..insya allah ada jalan keluar klo niat kita emang baik de..
Siti Sugiarti
semangat bun...
Siti Sugiarti
sungguh seperti kisah nyata..gali lobang tutup lobang bun..
semangat .
MindlessKilling
Karya ini adalah perpaduan sempurna antara bakat penulis dan ide cerita.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!