NovelToon NovelToon
Kekasihku Dokter Tampan

Kekasihku Dokter Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:duniahiburan / Berbaikan / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Wahyu

Jasmine Abelia dan Dandelion Fiorello Rosen adalah dua manusia yang tidak tahu bagaimana caranya menjadi mantan. Mereka sudah putus, namun keduanya masih saling mencintai.

Sampai di suatu malam saat Jasmine pergi ke apartemen Lion untuk mengambil buku miliknya yang tertinggal pasca putus, keduanya tak sengaja menemukan bayi dan dengan terpaksa harus merawatnya dan tidak melapor pada polisi setelah membaca surat yang ditinggalkan oleh ibu si bayi.

Disisi lain Jasmine sudah memiliki pacar baru, namun seiring berjalannya waktu keduanya kembali jatuh cinta karena setiap hari bertemu hingga romantisme itu tercipta lagi.

Hubungan keduanya yang ditentang keluarga membuat semua menjadi serba salah. Mampukah keduanya bertahan dan kembali seperti dulu? lantas bagaimana dengan nasib bayi yang diasuh oleh mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Wahyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Strawberry kiss

Jasmine benar-benar datang ke apartemen Lion karena dirinya yakin jika pulang ke apartemen yang dirinya sewa sendiri maka Amar akan mendatanginya.

"Apa Lion belum pulang?"

Dirinya letakkan tasnya di sofa dan mendekat ke arah Nolan yang sedang bermain bersama sang pengasuh.

"Belum, Bu. Beberapa hari ini Pak Lion pulang larut malam dan berangkat pagi-pagi sekali."

Gadis itu mengangguk paham dan menyadari bahwa dokter bedah seperti mantan kekasihnya tersebut memang memiliki banyak sekali tanggung jawab.

Tak lama kemudian sang pengasuh mencoba untuk mengajaknya mengobrol sebagai sesama perempuan.

"Bu, kemarin ada seseorang yang datang."

Jasmine sendiri mengakui bahwa dirinya dan Lion jarang sekali berkirim pesan setelah menemukan pengasuh untuk Nolan.

"Siapa?"

Hanya dirinya dan pria itu yang tahu jika ada bayi di apartemen ini. Takutnya orang tua mantan kekasihnya tersebut tahu dan mengambil tindakan untuk memisahkan si mungil dan melakukan hal yang tidak seharusnya.

"Seorang pria dan Pak Lion memanggilnya dengan sebutan Kakak," jelas pengasuh itu yang sebenarnya juga ingin tahu karena Lion sama sekali tidak memberitahunya siapa pria yang baru saja datang.

Jasmine terkejut mendengarnya, "Kana datang?!"

Sebelumnya dirinya sudah menyuruh Lion untuk segera mempertemukan Nolan dengan Kana, namun dirinya juga tidak menyangka jika Lion akan mengatakannya secepat itu.

"Iya, Bu. Apa pria itu benar-benar ayah kandung Nolan?"

Jasmine tidak bisa menahan keterkejutannya dan kini hanya mengangguk, "Iya. Pria itu adalah ayah kandung Nolan, sayangnya beliau sudah menikah dengan wanita lain dan akan memiliki anak."

Pengasuh tersebut lantas terkejut ketika mendengarnya.

Hal-hal seperti itu ternyata juga terjadi di kehidupan orang kaya. Tak lama kemudian dirinya melanjutkan obrolan tersebut karena Jasmine selalu mengatakan sesuatu seharusnya, merasa percaya juga menaruh rahasia padanya.

"Jadi, bagaimana nasib Nolan nantinya?"

Jasmine sendiri tidak bisa menjawab hal itu karena hubungannya sendiri dengan Lion juga belum bisa dilanjutkan.

Mungkin dirinya akan mencoba untuk mengajak pria itu menjalin hubungan palsu agar Amar menjauhinya.

"Aku juga tidak tahu bagaimana nantinya. Setidaknya aku juga sudah melakukan sesuatu sebisaku," balas Jasmine.

Sebenarnya dirinya hanya ingin semua ini aman dari Dahlia. Jelas wanita tersebut akan marah sekali dan bahkan mungkin melakukan sesuatu, selain memisahkan Nolan dengan Kana mungkin bisa saja menjadi kali kedua dirinya diberikan peringatan.

"Kasihan sekali..."

Namun, Jasmine tidak memikirkan hal itu lagi karena tahu jika beliau tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

"Saya berpikir jika awalnya bayi ini adalah putra anda bersama Pak Lion namun kalian sudah bercerai," pengasuh itu menggaruk rambutnya tak gatal karena salah mengira sejak awal.

Jasmine terkekeh lucu mendengarnya, "Tidak. Dia mantanku dan kami sudah hampir setahun berpisah."

"Pasti karena kesibukan kalian yang sama-sama menjadi dokter sehingga hubungan rawan sekali putus. Iya kan, Bu?"

Mendengar tebakan dari pengasuh yang dibayar oleh Lion, Jasmine hanya tersenyum menanggapinya dan menganggap pengasuh Nolan sebagai teman untuknya mengobrol.

"Kami masih sama-sama egois," jawabnya tanpa mau bercerita.

Pengasuh itu juga tidak mau menyenggolnya lebih dalam mengingat bahwa tidak semua hubungan yang berakhir akan menjadi sesuatu yang bisa diceritakan begitu saja.

"Saya paham, Bu."

Andai waktu itu dirinya berani membuktikan bahwa ia memiliki kemampuan sehingga bisa bersanding dengan Lion, mungkin mereka masih bisa bersama dan menjalin hubungan dengan sangat indah seperti sebelumnya.

Sayangnya, ia menyerah terlebih dahulu karena merasa benar-benar down dan tidak tahu harus berbuat apa.

***

Pukul 22.00 dan akhirnya pria itu kembali pulang ke apartemen setelah menjalani banyak sekali jadwal operasi.

Dibukanya pintu apartemen dan suasana sudah sepi. Suara tangis bayi juga tidak ada, mungkin keponakannya itu sudah tertidur bersama sang pengasuh.

Dilepaskannya sepatu kerjanya itu dan juga menyalakan lampu. Pakai jenjangnya menyusuri ruang tamu dan akhirnya sampailah ia di kamar dan seperti biasa tidak ada seorang.

"Padahal aku berharap jika Jasmine datang kemari," ujarnya.

Kerongkongannya terasa kering dan dirinya segera keluar dari kamar untuk beralih menuju dapur.

Segelas air es mungkin bisa membuatnya segar kembali, mengingat otaknya yang sangat penat memikirkan rangkaian operasi gabungan yang benar-benar menguras jiwanya.

Baru sampai di dapur, dirinya melihat sesosok wanita tengah berdiri di depan kulkas dan sedang menikmati sesuatu.

Baru saja dirinya berharap wanita itu datang, akhirnya Tuhan mendengarkan doanya dan matanya bisa melihat Jasmine yang tengah berdiri membelakanginya.

Langkahnya mendekat dan berniat mengagetkan wanita tersebut, "DOR!"

"AKH!"

Jasmine hampir berteriak jika dirinya tidak ingat bahwa Nolan sudah tertidur di kamar, meskipun apartemen ini kedap suara.

"Ish!" Iya memukul keras lengan Lion karena berhasil membuat jantungnya hampir lepas dari tempatnya.

"Hahahaha..."

Rasa lelah pria itu langsung hilang ketika berhasil menjahili mantan kekasihnya yang sibuk di dapur.

"Maaf. Kau sedang apa di sini?"

Jasmine lantas menunjukkan strawberry di tangannya, "Ini punyamu? Aku lapar dan memakannya tanpa izin."

Lion melihat strawberry yang beberapa hari yang lalu dirinya beli dari supermarket sebagai stok harian, meski tidak masalah jika Jasmine menikmatinya karena dirinya bisa memberinya lagi di lain waktu.

"Manis tidak?" tanyanya yang belum sempat menikmati strawberry tersebut.

"Manis. Kau mau?"

Jasmine menggigit strawberry itu dan menahannya di mulutnya. Sementara tangannya memberikan buah tersebut kepada Lion.

Sejenak pikiran pria itu tidak normal ketika melihat betapa lucunya Jasmine dengan strawberry yang masih tergigit di mulut dan membuatnya gemas.

Pria itu mendekat dan membuat Jasmine mundur karena seharusnya Lion langsung melahap strawberry di tangan yang telah ia ulurkan.

Namun, tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba saja wajah pria tersebut mendekat dan membuat nafasnya tercekat.

Dirinya melotot ketika menyadari bahwa tak hanya wajah, namun pada akhirnya sang mantan menggigit strawberry yang ada di mulutnya sehingga membuat nafasnya sesak.

Bisa Jasmine rasakan kelembutan dari bibir itu menyentuh bibirnya. Rasanya semanis strawberry yang ada di mulut mereka dan pada akhirnya Lion menjauhkan wajahnya setelah mendapatkan potongan strawberry tersebut dari mulutnya.

Lion sengaja.

Pria itu ingin sekali melihat Jasmine salah tingkah seperti ini, walaupun apa yang mereka lakukan tidak lebih dari biasanya.

Segera gadis itu menjauh dan mengalihkan pandangannya ke segala arah, "Ah, terima kasih strawberry-nya. Aku akan pulang setelah ini!"

Melihat Jasmine yang tampak terburu-buru dan juga canggung, Lion segera meraih lengan kurus itu dan membuat gadis tersebut berhenti lalu tatapan keduanya bertemu kembali.

"Tidurlah bersamaku..."

Mata gadis itu membulat sempurna, "A-apa?"

"Aku bilang, tidurlah bersamaku!" ulangnya intens.

1
Yani Cuhayanih
ivy sangaaat mengejutkan....
Yani Cuhayanih
bilang saja macan liar adalah lion
Yani Cuhayanih
sebaiknya lion cepat menikah dengan jasmine walaupun hanya di saksikan oleh tuan dion sendiri
Assyifa Nabila Saputri
up donk thor
Yani Cuhayanih
semoga berahir baik
Assyifa Nabila Saputri
up thor
Yani Cuhayanih
lion kau memperkeruh suasana....gawaaaat runyaaaam boleh kah aku paketkan nyonya dahlia ke taman bunga di afrika dekat gurun pasir sekalian..jd orang sombong amaaaaat ....
Sahduati
lanjutt😘
Olny Julia N
cepet lanjutin ga thor!!!
Olny Julia N
gue suka gaya lu jasmine!!
Olny Julia N
karna ulah kau kanaa!!!!!
Yani Cuhayanih
kenapa harus berpisah hanya karena masalah beda status kekayaan
Yani Cuhayanih
menarik cuuus lanjuuut
Maito
Jatuh cinta 💖
Habibah Habibah
Karakter-karakter dalam cerita ini memiliki dinamika yang menarik.
Pena_Penantian99
kak dian.... semangat 🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!