"Alexa mulai sekarang kita putus"
Mendengar ucapan itu, seketika hati Alexa terguncang. Ia tak percaya kalau kata-kata itu keluar dari mulut pacarnya, Marsel. Karena tak percaya akan kenyataan itu, ia pun memegang erat tangan Marsel dengan tatapan yang matanya berkaca-kaca.
"Marsel kamu, kamu bercanda kan?" Ujar Alexa mengerutkan dahinya.
"Alexa... aku.."
"Iya, aku tahu kamu bercanda sama aku! Aku tahu karena hari ini hari jadian kita, jadi kamu mau buat aku terkejut begini. Dan setelah aku terkejut kamu ngasih aku kejutan yang sebenarnya, setelah itu..."
Tak tahan mendengar omongan dari Alexa, Marsel pun berteriak di depan Alexa berusaha untuk menyadarkannya. "ALEXA, GUE MEMANG BENAR-BENAR MINTA PUTUS SAMA LO!
Teriakan itu kembali mengguncang hati Alexa, Alexa pun merasa sangat terpuruk dan terduduk seketika. Karena tak ingin memperpanjang masalah lagi, Marsel langsung saja pergi meninggalkan Alexa.
Sejak saat itu, Alexa memutuskan untuk tidak membuka hatinya pada siapapun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rapapa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ancaman
Alexa pergi ke kelasnya dengan wajah masam. Sesampainya di kelasnya, Alexa merenungi dirinya dengan menutup wajahnya di meja.
"Alexa, kamu kenapa? Kamu sakit ya?" Tanya Gita, teman sebangku sekaligus sahabat Alexa.
"Erm, aku... aku gak papa kok git" Jawab Alexa dengan wajahnya yang masih tertutup.
"Hahaha. Apanya yang gak papa? Gue tahu kok kalo loh baru putus sama Marsel. Bagus dong, Marsel mutusin serangga kayak loh! Loh memang gak pantas untuk dia! Marsel itu mau pacaran sama loh karena dia itu kasihan aja sama serangga kayak loh!" Ledek Seren, sekelas Alexa.
"Alexa, beneran kamu udah putus sama dia?" Seru Gita.
"Hahahaha. Iya dong! Memang loh pikir gue itu bohong ap"
"Anak-anak, ada ribut-ribut apa disini?" Tanya ma'am ST selaku guru matematika wajib.
Murid kelas 11 MIPA 2 itu pun langsung saja berhamburan pergi ke kursi masing-masing. Karena ma'am ST adalah salah satu guru killer di SMA Pratama Agung. SMA Pratama Agung, adalah sekolah elit yang hanya di penuhi oleh siswa siswi yang sudah dipastikan nilai akademik nya. Sehingga SMA Pratama Agung hanya bisa di masuki oleh siswa berprestasi.
Anak kaya sekalipun tidak bisa masuk sembarangan ke SMA Pratama Agung ini. Jadi Alexa pun juga masuk ke SMA Pratama Agung ini karena prestasinya. Saat masuk ke sekolah ini, Alexa selalu mendapatkan peringkat pertama di kelasnya, dan mendapat peringkat kelima sebagai murid terbaik.
Alexa yang menyadari keberadaan ma'am ST, kembali duduk dengan benar. Alexa juga tak ingin dihukum oleh ma'am ST karena hukuman dari ma'am ST yang tidak main-main.
...----------------...
Waktu istirahat pun tiba, ma'am ST keluar dari kelas dan semua murid pergi berhamburan ke kantin. Seren yang tadi belum menyelesaikan omongannya dengan Alexa langsung mengajak temannya menuju meja Alexa.
"Alexa, benar kan kata gue? Loh sama Marsel udah putus, iya kan? Udah deh loh ngaku aja~ gue tahu kok" Ledek Seren. Tapi pada saat Seren sedang tengah meledeknya, Alexa hanya duduk diam di bangkunya dan mengerjakan tugas yang diberikan ma'am ST yang belum selesai.
"Heh, loh dengar gak sih?" Murka Seren. Tapi Alexa masih acuh tak acuh. Alexa seakan tidak menganggap keberadaan Seren. Sebenarnya Seren sangat ingin menjambak rambutnya, tapi sekolah tidak membiarkan siswa pembuly. Biarpun anak dari orang kaya sekalipun, sekolah tidak akan membiarkan anak tersebut.
Karena merasa sangat diabaikan, Seren pun memakai senjata terakhirnya. "Loh tahu nggak Alexa? Gue gak masalah sih kalo loh gak mau ngaku~ Tapi yang pasti gue ada buktinya, loh mau lihat gak?" Ujar Seren sambil mengobrak-abrik handphonenya.
Selesai mengobrak-abrik, Seren menunjukkan satu video Alexa yang tadi pagi sedang bertengkar dengan Marsel, tepat di depan wajahnya. Alexa hanya diam saat menonton video itu. Dan saat melihat ekspresi datar Alexa, Seren menyeringai karena merasa sudah mendapat titik lemah Alexa.
Video itupun selesai berputar dalam durasi 5 menit, Alexa yang selesai menonton video itu menatap Seren dengan tatapan datar. "Jadi, udah selesai kan? Maaf, tapi gue mau pergi ke kantor guru. Gue masih mau ngasih tugas yang dikasih sama ma'am ST. Yuk, git, ikut gue" Ujar Alexa datar.
"Oh, ok" Jawab Gita pergi ke sisi Alexa.
Seren merasa geram dengan tingkah Alexa. Seren menarik tangan Alexa, guna menghentikan langkahnya. "ALEXA, loh gak boleh pergi gitu aja! Harusnya, auch..."
"Maaf Seren. Sayangnya, gue gak ada waktu untuk ladenin loh. Lagian kalo loh halangin jalan gue kek gini, ya loh akan berurusan sama ma'am ST. Loh tahu sendiri kan, gimana jadinya kalo loh cari masalah sama wali killer kita" Bisik Alexa mencekram tangan Seren sambil menakutinya.
Seren merasa bergidik memikirkan kejamnya ma'am ST dan langsung menarik tangannya yang dicekram Alexa. Setelah itu Alexa pergi meninggalkan Seren yang tengah sedang geram dengannya diikuti Gita.
Saat sedang berjalan menuju kantor guru, Alexa tersenyum mengingat ekspresi kesal Seren. Melihat Alexa yang sedang tersenyum lebar seketika membuat Gita bergidik. "Alexa, kok kamu senyum-senyum sendiri kek begitu?" Tanya Gita khawatir.
"Hihi, gak apa-apa kok" Senyum Alexa.
"Oh, iya. Nanti setelah ngantarin ini kita ke kantin ya? Aku udah lapar banget soalnya" Lanjut Alexa.
"Ok" Jawab Gita mengiyakan.
Selesai mengantarkan tugas yang diberikan ma'am ST, Alexa dan Gita pergi menuju kantin. Alexa dan Gita memesan makanan lalu pergi mencari meja. Karena terlalu lama datang, meja kantin sudah dipenuhi oleh para murid yang datang lebih dulu.
"Aduh, gimana nih, xa? Kita mau duduk dimana?" Keluh Gita.
"Iya, ya git. Kita mau duduk dimana ya?" Keluh Alexa juga.
Setelah lama mencari, Gita pun mendapatkan satu meja yang kosong. "Xa, disini ada meja kosong" Gita pun menarik tangan Alexa dan menuju satu meja kosong.
Tak lama mereka makan, tiba-tiba Zayyan pergi menuju meja yang ada Alexa dan Gita dengan makanan yang sedang ditentengnya. Alexa yang sedang menikmati makanannya tak tahu kalau Zayyan sedang menghampirinya.
Beberapa kali Gita mengode Alexa tapi karena terlalu menikmati makanannya, Alexa tidak mengerti kode yang diberikan Gita. Saat Zayyan sudah duduk di samping Alexa, Gita pun menepuk jidatnya.
Alexa hanya bisa heran dengan tingkah Gita dan melanjutkan acara makannya. Gita yang lelah dengan Alexa kembali memakan makanannya, karena kodenya tidak direspon Alexa.
"Kayaknya loh lapar banget. Kalau diingat-ingat... kan loh udah makan di rumah, kok masih lapar banget?" Tanya Zayyan yang masih tidak disadari Alexa.
"Oh, tadi memang gue udah makan di rumah. Tapi gue lapar lagi tapi kali ini gue lapar banget. Habis tadi waktu di rumah gue cuman sedikit makannya" Jawab Alexa polos.
"Oh. Kalau gitu kenapa loh makannya cuman sedikit kalau tahu nanti lapar banget kayak gini" Tanya Zayyan lagi.
"Gimana mau makan banyak? Tadi aja ada perusuh yang datang ke rumah, mau gimana makan dengan tenang?" Jawab Alexa dengan sejujurnya.
"Oh, perusuh ya~" Ucap Zayyan dengan suara yang dilembutkan.
"Hem" Jawab Alexa santai.
Gita yang melihat wajah senyum jahat Zayyan, langsung saja mengode kembali Alexa. Tapi Alexa yang masih saja tidak mengerti pun bertanya pada Gita maksud dari kodenya itu. "Git, kamu dari tadi ngapain? Lebih baik kamu cepat makan makanannya, karena bentar lagi kita mau ke kel.. las. Eh, Git, kalau kamu duduk di depanku, jadi dari tadi aku ngomong sama siapa?" Tanya Alexa heran.
Alexa yang menyadari dia tidak berbicara dengan Gita, menoleh ke samping kanannya. "Zayyan? Loh dari tadi disini? Ngapain loh duduk disini. Jadi dari tadi gue ngomong sama loh?" Tanya Alexa heran dengan keberadaan Zayyan.
"Alexa... gue mau nanya deh~ yang tadi loh sebut perusuh itu siapa ya?"
aku udh mampir nih