NovelToon NovelToon
Hamil Diluar Nikah

Hamil Diluar Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Romansa
Popularitas:445.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Butterfly93_

Nadia Nata hamil diluar nikah tanpa sepengetahuan kekasihnya. Mereka sudah menjalin hubungan selama satu tahun. Karena janji manis dan rayuan sang kekasih, mereka melakukan hubungan yang tidak sepantasnya hingga Nadia mengandung.

Aditya Bima Mahendra, seorang CEO salah satu perusahaan terkenal milik keluarganya. Dia sudah satu tahun menjalin hubungan dengan sekretarisnya bernama Nadia Nata.

Tetapi saat mantan kekasihnya Nindi muncul kembali, satu tahun pengorbanan Nadia seolah-olah tidak berarti bagi Aditya. Dia lebih memilih Nindi dan berencana menikahinya tanpa tahu jika Nadia sedang mengandung anaknya.

Merasa dibuang dan tidak dihargai lagi. Lagi pula hubungan Aditya dan Nadia tidak mendapat restu dari orang tua Aditya karena alasan asal usul Nadia yang tidak jelas, membuat Nadia akhirnya memilih menyerah dan pergi.

Bagaiman kisah mereka selanjutnya? Ikuti ceritanya hanya eksklusif di NOVELTOON saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 1. Patah Hati

"Suprise...!!!"

Nadia membuka pintu ruangan CEO dengan membawa sebuah launch box yang dia masak sendiri tadi pagi.

Mata Nadia mengerjab ketika melihat Aditya memeluk seorang wanita cantik berpenampilan seperti model profesional. Niat baik Nadia ingin memberikan Aditya kejutan di siang hari itu, malah dia sendiri yang mendapatkan kejutan.

Launch box yang dipegangnya hampir terjatuh, untungnya Nadia sigap menahannya dan tetap aman digenggaman nya. Nadia buru-buru mengubah ekspresi kagetnya dan menunduk seolah-olah memberikan salam kepada Aditya.

"Siapa dia sayang?" tanya wanita cantik yang berada diperlukan Aditya sambil menatap Nadia dengan tatapan sinis. Dia menatap Nadia mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki seolah-olah memberikan penilaian penting saja.

Keningnya berkerut saat menandai jika pakaian yang melekat di tubuh Nadia merupakan salah satu brand terkenal dan sangat mahal pula. Sudah pasti harganya selangit.

"Sekretaris ku" jawab Aditya tanpa ragu-ragu.

Aditya menoleh ke arah wanita cantik yang ada di dalam dekapannya itu. Dia semakin mengeratkan pelukannya seolah-olah dia takut kehilangan lagi.

"Sekretaris...?!" batin Nadia.

Memang benar kalau dia menjabat sebagai sekretaris di perusahaan itu. Tapi dia juga kekasihnya Aditya. Wanita yang sudah memberikan cinta tulus dan kehangatan selama setahun belakangan ini. Namun hubungan mereka memang tidak pernah Aditya publish.

Karena laki-laki itu beralasan dirinya tidak mau Nadia akan di musuhi oleh rekan-rekan kerja sekantornya. Selain itu dia juga belum siap kalau orang tuanya yang berasalan dari keluarga konglomerat, salah satu keluarga terpandang itu mengetahui hubungannya dengan Nadia yang notabennya seorang anak yatim piatu.

Tapi Nadia selalu ingat dan memegang janji Aditya waktu mereka pertama sekali melakukan hubungan terlarang itu. Aditya berjanji untuk mengenalkan Nadia secara resmi kepada orang tuanya dan kepada keluarga besarnya saat waktunya tiba.

Namun setahun berlalu, janji Aditya belum juga ada hilalnya. Dan sayangnya Nadia tidak memiliki keberanian untuk menanyakannya.

"Oh sekretaris mu. Pantas saja dia sepertinya akan memberikan makanan, berhubung sekarang sudah jam makan siang juga. Ambil saja yang kasihan dia kelelahan berdiri dan memegangnya terlalu lama" katanya sambil tersenyum. Tatapan sinis nya yang tadi seketika berubah menjadi ramah.

Wanita yang berada di dalam dekapan Aditya itu bisa dibilang sangat sempurna dari segi mana pun. Dia tidak hanya cantik, tetapi juga terlihat sangat berkelas. Juga semua yang dipakainya adalah barang-bara branded.

"Taruh saja di atas meja" ujar Aditya dengan dagunya. Matanya menyorot tajam Nadia yang hanya menunduk dalam. Wanita itu juga tidak tahu harus berbuat apa setelah mendengar ucapan Aditya tadi.

Dengan ragu-ragu Nadia menyeret kakinya menuju meja yang ada di dekat dua sejoli tersebut. Rasanya seluruh tubuhnya kaku untuk digerakkan. Dan rasanya sangat menyakitkan saat melihat pria yang amat sangat dicintainya memeluk wanita lain tanpa memperdulikan perasaannya.

Tanpa berucap sepatah kata pun Nadia keluar dari ruang kerja Aditya. Pria itu sempat bertatapan dengannya sebelum Nadia memutuskan kontak matanya. Setelah menutup pintu ruang kerja Aditya, Nadia berlari menuju toilet dan menangis di sana.

Cukup lama Nadia menangis di sana. Dan setelah keluar dari toilet, dia bergegas ke meja kerjanya dan duduk dengan nyaman barulah dia melanjutkan pekerjaannya.

Selama jam kerja berjalan, Nadia berusaha menutupi wajahnya yang terlihat sembab. Dia tidak mau teman kerjanya yang lain melihat penampilannya yang berantakan. Karena dia tidak tahu dia harus mengatakan alasan apa nanti ketika yang lain melihat dia habis menangis.

"Nadia, ini laporan yang kamu minta." Rosa meletakkan tumpukan berkas di atas meja kerja Nadia. Gadis itu tersenyum sambil mengusap punggung Nadia dengan lembut.

"Terima kasih Rosa, tapi bisakah kamu mengantarkannya ke ruangan Pak Aditya?" tanya Nadia dengan suara sedikit serak.

Rosa sedikit bingung dengan permintaan rekan kerjanya itu. Karena biasanya semua yang berhubungan dengan atasan mereka itu diserahkan kepada Nadia.

"Kamu lagi sakit?" tanya Rosa dengan wajah cemas. Apalagi dia melihat wajah sembab Nadia.

Nadia pun mengangguk. Menahan sakit hati, tidak tahu harus melakukan apa, rasanya ingin sekali menghilang dari dunia ini. Tapi janin yang tak berdosa di dalam rahimnya itu membuat dia mengurungkan niatnya tersebut.

"Ya sudah, biar aku yang antar sekarang."

Rosa pun mengambil kembali tumpukan berkas yang dia letakkan tadi di atas meja kerja Nadia tadi. Lalu dia berjalan menuju ruang kerja Aditya.

Nadia hanya bisa menghela napas kasar saat melihat Rosa masuk ke dalam ruangan yang tadinya salah satu ruangan favoritnya. Tetapi tidak lagi setelah dia melihat pemandangan yang menyayat hatinya tadi.

Masuk ke dalam ruang kerja Aditya membuat pria itu menoleh ke arah Rosa. Dia sempat menatap wanita itu sebelum tatapannya kembali ke laptop nya lagi.

"Ke mana Nadia?" tanya Aditya. Dia heran kenapa Rosa melakukan pekerjaan yang seharusnya Nadia kerjakan.

"Maaf pak, Nadia sedang sakit."

Fokus Aditya yang tadi ke laptop nya kembali menatap Rosa. Dia langsung menghentikan pekerjaannya lalu mengangkat dagunya dengan wajah cemas.

"Sakit...?"

"Iya, pak."

Aditya mengangkat interkom nya dan menekan tombol yang langsung terhubung dengan Nadia.

Di mejanya Nadia menahan napasnya saat interkom di depannya berbunyi. Jantung nya berdebar kencang, bingung harus mengangkatnya atau tidak.

"Iya, pak...?" Akhirnya Nadia mengangkat panggilan tersebut.

"Ke ruangan ku sekarang!"

Sambungan telepon itu pun terputus begitu saja. Nadia memegangi jantungnya yang berdenyut nyeri. Dia takut Aditya marah kepadanya. Tapi bukankah dia yang seharusnya marah karena Aditya berbohong tadi? Pria itu yang sepertinya sudah membuangnya. Namun, karena status Aditya yang merupakan CEO di perusahaan itu membuat nyali Nadia menciut.

Tidak lama kemudian pintu ruang kerja Aditya terbuka. Rosa keluar dari sana dan langsung menghampiri Nadia. "Nadia..."

Belum selesai Rosa berbicara, Nadia sudah berdiri dan langsung pergi menuju ruang kerja Aditya. Dia terlihat sangat aneh membuat Rosa kebingungan.

Setelah Nadia mengetuk pintu ruangan itu dan mempersilahkannya masuk, Nadia pun masuk dengan wajah dibuat secerah mungkin.

"Apakah Pak Aditya mencari saya?" tanya Nadia seramah mungkin.

Aditya langsung berdiri dari duduknya dan menghampiri Nadia tanpa mengucapakan sepatah kata pun. Dia langsung meletakkan punggung tangannya di kening wanita di depannya itu.

"Kalau kamu sakit harusnya kamu tidak perlu melanjutkan pekerjaanmu Nadia" kata Aditya dengan suara datar dan terkesan memerintah.

Nadia hanya menganggukkan kepalanya. Dia juga tidak tahu harus berkata apa.

"Mengenai yang tadi aku akan menjelaskannya sekarang. Wanita itu adalah Nindi dan aku akan segera menikahinya."

Nadia langsung mendongak menatap Aditya dengan tatapan tidak percaya. Dia sangat kaget dengan apa yang terucap dari mulut kekasih nya itu. Mereka belum ada kata putus sampai detik itu juga, tetapi Aditya sudah membuat keputusan yang sangat di luar dugaan Nadia.

"Me-menikah...?" tanya Nadia dengan suara terbata-bata.

Aditya terlihat menelan saliva nya dengan susah payah. Dia menatap mata jernih di hadapannya itu yang sudah dia rusak sekaligus sudah menemaninya satu tahun belakangan ini.

"Maafkan aku. Aku sangat mencintainya."

Nadia menunduk dan tanpa sadar air matanya kembali menetes lagi. Namun secepat kilat dia mengusapnya.

Nadia kembali mendongak dengan senyum manisnya sambil berkata "Saya turut senang mendengarnya. Semoga anda bahagia, pak."

Aditya tampak tidak nyaman dengan ucapan selamat dari Nadia, apalagi wanita itu mengubah kembali panggilannya. Dia tahu dirinya brengsek, tetapi Nindi adalah cinta pertamanya. Ditambah lagi orang tuanya meminta dia segera menikahi Nindi setelah wanita yang pernah meninggalkannya itu kembali ke sisinya.

Awalnya Aditya memang berniat untuk menikahi Nadia. Tapi setelah dia pikir-pikir lagi apalagi orang tuanya tidak merestui hubungannya dengan Nadia. Hubungan mereka sangat ditentang keras oleh ibu Aditya. Nadia yang hanya seorang anak yatim piatu dari keluarga bias-biasa saja dianggap tidak sepadan dan tidak pantas untuk menjadi istri Aditya yang berasal dari keluarga konglomerat.

"Nadia, aku akan memberikanmu kompensasi atas waktumu yang terbuang selama ini" kata Aditya dengan suara rendah.

Nadia langsung menggelengkan kepalanya. Dia tidak butuh uang dan yang dia butuhkan itu hanyalah Aditya. Ayah dari anak yang sedang dia kandung sekarang.

"Tidak perlu, pak! Saya tidak butuh apa pun!"

Nadia menolak dengan tegas dan berusaha tersenyum. Tapi Aditya tahu bahwa wanita itu tidak baik-baik saja seperti yang diperlihatkan Nadia di hadapannya.

Aditya mengangkat tangannya hendak mengusap pipi Nadia, tetapi wanita itu reflek mundur beberapa langkah menjauh dari Aditya. Sikap Nadia tersebut membuat laki-laki itu menurunkan tangannya kembali.

"Maaf..."

Hanya kata itu yang bisa dia ucapkan. Aditya sendiri tidak tahu apakah keputusan yang sudah dia ambil itu sudah benar.

"Apa masih ada yang bapak butuhkan lagi?" tanya Nadia lagi setelah beberapa saat kesunyian menyerang di antara mereka berdua.

Aditya tidak menjawab, dia hanya menatap Nadia. Mencoba memberikan sedikit alasan lain agar dia tak dirundung rasa bersalah. Namun lidahnya terasa kelu.

"Kalau tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, saya pamit" ujar Nadia. Kemudian dia membungkukkan badannya dan perlahan mundur sebelum berbalik melangkah menuju pintu keluar dari ruangan itu.

"Nadia, tunggu...!"

Nadia langsung menghentikan langkahnya dan tunangannya yang sudah memegang gagang pintu.

"Nadia tunggu sebentar. Ada yang ingin aku tanyakan samamu."

"Iya, ada apa?" Nadia berbalik menatap Aditya.

Aditya pun kembali menghampiri Nadia yang sudah berdiri di depan pintu. Kamu tidak sedang hamil, kan?" tanya Aditya dengan perasaan was-was.

Mengingat saat mereka melakukan hubungan terlarang itu, sekali pun Aditya tidak pernah memakai pengaman. Pria itu takut jika Nadia sedang hamil karena itu akan menjadi masalah besar baginya nanti.

"Memangnya kalau aku hamil, apakah anda akan membatalkan pernikahan anda" tanya Nadia dengan suara bergetar menuntut jawaban.

1
Rossmawar
lanjut
Cahaya
bukannya paragraf sebelumnya sudah mengeluarkan semua kartu Thor?
Cahaya
lah bukannya dia suruh bunuh anaknya yang belum lahir jika hamil.
bahkan sebelum tau hamil Thor?
Cahaya
bukannya mau empat tahun Thor?
Queeny Geulitz Syahputri
up
Lee Mba Young
kasian nadia, dulu di buang sekarang ngotot mau di pungut lagi tanpa mikirin perasaan nadia yg hamil dan berjuang sendiri. bgitulah laki laki gk mikir mau menang sendiri.
semoga nadia dpt jodoh yg baik gk kayak aditya itu. buang dan pungut orang seenaknya.
Rizal Zal
Kecewa
Rizal Zal
Buruk
Jannah Mumtaz
Luar biasa
Rossmawar
lanjut dong
Noona Han
Peran bapaknya aditya gak ada apa, sampai istrinya keg lepas kendali gak ada yg mantau, udah kya binatang liar yg dilepas dari kandang, gak sadar²😂🙏
Hesti Bonitinho
alur ceritanya sama bngt SMA novel sebelah..
Ifan Richaniyah
q kok sedih y liat aditya , emak ny aditya egois bgt , pen tak hiiiiiiihhhh
RATNA
maaf Thor masih menyimak alur cerita nya,🙏🙏🙏
RATNA
Lumayan
RATNA
Kecewa
Rohmi Yatun
iihh dikit amat.. double up dong Thor 🙏👍
Endah Nigel Moms Nigel
kenapa di waktu seru" nya malah kepotong muluu thour🥺🙏
Widi Widurai
halah mbelgedhes. ga kangen nindii?? kan jg pernah sempet tinggal bareng
Rossmawar
lanjut dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!