NovelToon NovelToon
Pendekar Sakti Thung Seng

Pendekar Sakti Thung Seng

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / kelahiran kembali menjadi kuat / Dunia Lain / Dendam Kesumat / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Pencari keabadian

Thung Seng seorang jenius beladiri yang juga memiliki seorang istri yang cantik jelita, dimana hal tersebut memancing iri dan dengki dari kakak seperguruannya sendiri.

Dengan memanfaatkan kekuasaannya sebagai seorang Raja dan melakukan kolaborasi dengan orang kepercayaannya Thung Seng, maka kakak seperguruan Thung Seng berhasil menangkap bahkan menghancurkan ilmu kungfu yang dimiliki oleh Thung Seng.

Sanggupkah Thung Seng yang kehilangan ingatan dan kehilangan kungfunya melakukan balas dendam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pencari keabadian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Mengambil Kereta Kuda.

Mey Lan yang marah segera mengeluarkan dua buah kipas, masing-masing tangannya memegang sebuah kipas yang terbentang.

Siutt! Siutt!

Bunyi serangan kipas, kipas-kipas tersebut menyerang bertubi-tubi, sayangnya semua bisa dihindari dengan mudah oleh Tuan muda Lie.

Satu serangan ke arah dada Tuan muda Lie dan Tuan muda Lie bersalto ke atas kepala Mey Lan dan tangannya mengambil jepitan rambut Mey Lan, membuat rambut Mey Lan tergerai dengan indahnya.

“Wiyy sungguh rambut yang sangat indah,”ucap Tuan muda Lie.

“Huh ceriwis!”seru Mey Lan sambil melempar salah satu kipasnya, kembali Tuan muda Lie melakukan salto dengan indahnya, sementara itu kipas yang dilempar berputar-putar dan memotong sebuah pohon yang kemudian menancap di pohon berikutnya.

Pertarungan antara Mereka berdua tetap berlangsung kira-kira sebanyak seratus jurus dan pohon-pohon yang lebarnya tiga kali pinggang manusia pada bertumbangan terkena serangan kipas dari Mey Lan.

“Paman Tiong, sepertinya tidak ada harapan untuk Mey Lan,”ucap Thung Seng.

“Kau benar Pek Liong, sepertinya Aku sudah harus turun tangan,”ucap Paman Tiong yang kemudian melesat ke arah Tuan muda Lie.

“Mey Lan, biar Ayah yang menghadapi,”ucap Paman Tiong sambil melewati tubuh Mey Lan dan mengarahkan tinjunya kepada Tuan muda Lie.

Tuan muda Lie yang memandang remeh tinju dari Paman Tiong yang terlihat lemah segera mengulurkan telapak tangannya.

Duaaarrrr!!!

Tinju dan telapak tangan bertemu dimana hasilnya adalah tubuh Tuan muda Lie yang terpental ke belakang menabrak dan merobohkan tiga batang pohon dan tubuhnya tertahan di pohon ke empat.

Tuan muda Lie pun terjatuh pingsan.

“Mey Lan, Pek Liong, ayo naik ke dalam kereta! Aku yang akan mengendalikan kereta kuda ini,”ucap Paman Tiong.

“Hihihi Lie, selamat tidur indah,”ucap Mey Lan yang kemudian menjulurkan lidahnya ke arah tubuh Tuan muda Lie.

Tiga puluh menit kemudian terlihat tiga anak buah Tuan muda Lie yang sudah terbangun dari pingsannya berusaha menyadarkan Tuan muda Lie.

“Tuan muda Lie, tuan muda Lie!”seru Guan Xing dan Mo Kiu.

Walaupun mereka sudah berusaha membangunkan, baik dengan berteriak maupun dengan mengguncangkan tubuh tuan muda Lie, tetap saja tuan muda Lie tetap tidak sadarkan diri.

“Kakak Mo, Kita harus bagaimana?”tanya Xuan Bing dengan panik.

“Sial Kita bertemu orang kosen dan kehilangan kereta kuda. Xuan Bing, Kau bawa Tuan muda Lie, Kita pulang!”perintah Mo Kiu.

Sementara itu di kereta kuda yang telah direbut oleh Paman Tiong, terdengar suara Paman Tiong yang memberikan wejangan kepada Mey Lan mengenai jalan pertempuran yang tadi dilakukan oleh Mey Lan.

“Hmm Ayah benar, tadi Aku terlalu emosi sehingga kalah dari Lie ceriwis itu, lain kali kalau bertemu lagi, Aku akan menendang pantatnya,”ucap Mey Lan dengan kesal dan gemas.

“Hahaha itu baru Anak Ayah,”ucap Paman Tiong sambil mengemudikan kereta kuda.

“Ayah jangan keras-keras, Kakak Pek Liong sedang tidur,”ucap Mey Lan.

“Mey Lan kenapa Kau begitu perhatian terhadap Pek Liong? Hehehe apakah Kau ada hati dengannya, biasanya Kau sangat galak dengan semua lelaki kecuali Ayah,”ucap Paman Tiong menggoda.

“Idiih Ayah, apaan siyy, Aku hanya kasihan kepada Kakak Pek Liong yang habis dikejar-kejar oleh orang jahat,”jawab Mey Lan dengan pipi yang memerah.

“Nak Kita tidak tahu siapa itu Pek Liong, bagaimana kalau ternyata Pek Liong adalah seorang penjahat? Melihat tubuhnya yang kebal segala senjata, apa ada kemungkinan Pek Liong adalah salah satu Tetua dari partai Neraka? Konon salah satu Tetua dari partai Neraka itu berlatih tubuh intan dan tidak ada yang tahu rupanya kecuali sesama Tetua partai Neraka,”ucap Paman Tiong.

“Tidak mungkin Ayah,”ucap Mey Lan.

“Hmm bagaimana Kamu bisa memastikan begitu Nak?”tanya Paman Tiong.

“HatiKu mengatakan Pek Liong adalah orang baik,”ucap Mey Lan.

“Hmmm mudah-mudahan kata hatiMu benar, apabila salah maka Aku akan membunuhNya,”ucap Paman Tiong.

Mey Lan memandang Thung Seng yang sedang tidur sambil duduk.

Tak lama kemudian Mey Lan pun menutup matanya dan mulai bermeditasi.

Waktu berlalu dengan cepat dan sinar mentari pagi pun mulai menembus masuk dan mengenai wajah Thung Seng.

Mata Thung Seng membuka perlahan-lahan , yang pertama kali dilihat adalah wajah Mey Lan yang cantik jelita.

“Pek Liong, ayo segera turun!”seru Paman Tiong.

Thung Seng segera turun dari kereta dan dilihatnya Paman Tiong sedang memanggang ikan.

“Ini ikan untukMu,”ucap Paman Tiong.

“Terima kasih Paman,”ucap Thung Seng sambil menerima kayu yang ada ikan bakarnya.

Thung Seng pun memakannya dengan lahap.

“Waahh Ayah tidak mengajakKu makan,”ucap Mey Lan sambil turun dari kereta.

“Ini untukMu,”ucap Paman Tiong.

Mey Lan pun mulai makan.

“Pek Liong, dantian Mu rusak, untuk menyembuhkannya Kau harus menemui tabib Chan Bei. Ikuti jalan yang di kiri, lewati kota Siczan dan daki gunung Moria,”ucap Paman Tiong memberikan penjelasan.

“Ayah Aku akan pergi bersama dengan Kakak Pek Liong,”ucap Mey Lan.

“Tidak! Tabib Chan Bei adalah musuh Ayah, kalau Dia melihat diriMu bersama dengan Pek Liong, maka tentunya Tabib Chan Bei tidak akan bersedia menolong Pek Liong,”ucap Ayah Mey Lan.

“Hmm baiklah kalau begitu…Pek Liong hati-hati di jalan,”ucap Mey Lan dengan khawatir.

“Adik Mey Lan terima kasih atas perhatiannya dan tidak perlu terlalu mengkhawatirkan diriKu. Terima kasih banyak Paman Tiong, Pek Liong mohon pamit,”ucap Thung Seng.

“Baik hati-hati terutama hati-hati terhadap Tabib Chan Bei,”ucap Paman Tiong.

Thung Seng pun berjalan meninggalkan mereka berdua.

Paman Tiong melepas tali ikatan kuda, kemudian meninju kereta sampai kereta tersebut terpental masuk ke dalam sungai.

“Ayo Mey Lan, mari Kita berangkat,”ucap Paman Tiong.

Tak lama kemudian ke duanya pun melesat mengambil jalan yang ke arah kanan.

“Mey Lan jangan bersedih, ada pertemuan pasti ada perpisahan, mungkin Kalian bisa bertemu kembali,”ucap Ayahnya Mey Lan.

“Iya Ayah,”jawab Mey Lan dengan lesu.

Sejam setelah Mereka semua pergi, di tempat tadi Thung Seng makan ikan kedatangan serombongan orang yang memakai kuda.

“Kakak Mo, itu salah satu dari kuda kita!”seru Guan Xing.

“Apa Kamu yakin?”tanya seorang lelaki paruh baya.

“Iya Tuan Lie, Saya yakin, karena saya sering disuruh oleh Tuan muda untuk memberi makan kuda,”jawab Guan Xing dengan hormat.

Tuan Lie segera melompat dari kudanya dan mendarat di tempat Thung Seng makan ikan sebelumnya.

“Kayu ini masih agak panas, sepertinya mereka belum lama berangkat dari sini!”seru Tuan Lie.

“Bagi dua rombongan Kita, Aku akan mengambil jalur kiri dan Kau Wu Xie ambil jalur kanan!”perintah Tuan Lie.

“Siap Tuan Lie,”jawab mereka secara serempak.

Bersambung :))

1
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
RisingPhoenix: Terima kasih atas kunjungannya dan salam kenal juga 🙏🏼😃.
total 1 replies
ayub tambunan
ini yang bikin malas baca masa jadi anak 12 tahun giman mau berkelahi nya maaf nda jadi lanjut baca
RisingPhoenix: Terima kasih atas kunjungannya. 🙏🏼.

Justru di situ uniknya cerita ini, karena dengan tubuh istimewanya serta kungfunya yang naik dengan cepat serta interaksi yang unik dengan burung besar 🙏🏼😃.
total 1 replies
jaka saba jati
katanya pek liong...knapa manggilnya tung seng
RisingPhoenix: Pek Liong nama pemberian ketika Dia tidak tahu nama aslinya, sedangkan Thung Seng adalah nama aslinya.

Terima kasih sudah berkunjung membaca 🙏🏼🙏🏼🙏🏼.
total 1 replies
Membo 69
cocok judulnya pendekar bloon😆😆😆
RisingPhoenix: 😂😂namanya juga lupa ingatan jadi minim pengalaman 😃😃😃😅🙏🏼
total 1 replies
Membo 69
kalau alur cerita ada POV sepertinya kurang apik Thor..Napa ngga dijadikan satu dgn. plot ceritanya .seakan terkesan cerita dipaksakan jadinya🥱
RisingPhoenix: Baik, terima kasih atas sarannya 🙏🏼
total 1 replies
Membo 69
jgn diulang ulang kalimat yg sama..dan kosakata juga perlu dibenahi bro
Razali Azli
cerita novel dah menarik. tapi nama² watak sangat tidak menarik. saranku thor, akan datang atau jika ada novel baru usahakan agar nama watak dan tempat dijadikan lebih baik.
RisingPhoenix: Razali Azli, terima kasih atas masukannya 🙏🏼
total 1 replies
RisingPhoenix
Terima kasih 🙏🏼🙏🏼🙏🏼😃
Ismaeni
lanjut thor,ceritanya menarik
RisingPhoenix: Terima kasih atas dukungannya @ismaeni 🙏🏼
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!