Jingga merasa dihianati dan dibodohi selama bertahun tahun, hati nya hancur.
Tidak mudah untuk mengembalikan kepercayaan nya terhadap orang baru.
Satu nama yang ada dibenaknya "Jimmi"
apakah dia mampu mengembalikkan kepercayaan nya Jingga??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu
Jimmi pun menggandeng tangan Jingga didepan mereka.
"ini calon istri saya, jadi tidak boleh dibawa orang lain kecuali saya" ungkap Jimmi.
" kakak " Jingga melihat dan mendengar itu sedikit menahan tawa. Dan dia mencolek perut jimmi untuk mengisyaratkan agar dia berhenti untuk berbicara.
"oalah, maaf kak " ucap pria tersebut. Lalu meninggalkan mereka dengan rasa malu.
Sementara Riri masih tercengang dengan apa yang di lihat dan di dengarnya.
"Ri sudah ambil tugasnya? Mau bareng aku ngga pulangnya?" kata Jingga
"ngga mba, nanti aku ganggu" ucap riri
" aku pulang sendiri, ngga bareng dia " Jingga menunjuk jimmi.
"beneran mba??"
" iya, aku bawa motor sendiri ". Jelas Jingga
" aku temui pak Azis dulu, baru ke kosmu " ucap Jimmi
Jingga mengangguk. Akhirnya mereka berpencar, Jimmi lebih dulu meninggalkan Jingga menuju kantor sedangkan Jingga dan Riri menuju parkiran.
Dalam perjalanan Riri mulai mengintrogasi Jingga " mba sudah lama pacarannya? "
" haha.. Penasaran amat kamu ri"
" aku kaget, apalagi ka Jimmi ngomong begitu didepan veny". ungkap Riri
"haha... Ka Jimmi sudah putus dengan veny". Jelas Jingga
" Syukurlah mereka putus, mungkin ka Jimmi sudah tau bagaimana Veny orangnya."
" mungkin saja.." Jingga tidak ingin meneruskan pembicaraan mereka tentang veny, dia tidak ingin tau siapa veny lebih dalam.
Sampai lah mereka di kosan.
"Terima kasih mba tumpangannya".
"iya" Jingga segera menuju kamarnya. Dia membuka ponselnya. Ada pesan dari Jimmi. "gantilah bajumu, kita pergi nonton sekarang."
" ngga mau " Jingga membalas pesan dan menggoda Jimmi. Dia hanya bercanda menolak ajakan nya. Jingga pun bergegas mengganti pakaiannya.
"aku tunggu didepan" pesan Jimmi.
Jingga segara berlari keluar menuju mobil pacarnya.
"kata nya ngga mau nonton, kenapa ganti baju?" ledek Jimmi.
" jadi mau pergi ngga, aku turun kalau ngga jadi " Jingga pura² ngambek.
" coba aja kalau berani turun !" ancam Jimmi.
Jingga mencoba membuka pintu lagi, tetapi dengan cepat tubuh Jimmi mengangkat tubuh mungil pacarnya keatas pangkuannya dan memeluknya erat.
"kakak! turunin nanti ada yang lihat !"
"ngga akan ada yang lihat kita dari luar"
"lepasin!" jingga memukul dada Jimmi.
"ngga, aku sedang marah hari ini!"
Jingga menoleh melihat Jimmi dan mengernyitkan dahi nya.
"Kenapa hari ini banyak pria yang mendekatimu, aku cemburu"
Jingga menambah kerutan di dahinya dan menatap Jimmi tajam, mengangkat tinggi dagu nya
" ciih, lalu bagaimana dengan kaka dan veny, apa yang kalian lakukan dikoperasi tadi?!" Jingga pun ikut kesal dengan pacarnya tersebut.
" aku hanya mengembalikan barang yang diberikan nya kepada mama ku dan memperingatkan nya agar dia tidak melakukan itu lagi karena kami sudah putus dan aku sudah memilikimu sekarang" jimmi mencoba menjelaskannya.
" kenapa kaka ngga bilang ke mama kaka,
kalau kalian sudah putus ".
"aku sudah bilang dan menceritakan semua, itu sebabnya mama menelponku dan meberitahukan ku untuk mengembalikan barang² veny ".
" kenapa kaka ngga bilang ke aku kalau hari ini kekampus untuk ketemu veny" Jingga masih kesal.
" aku buru² tadi sayang, jadi ngga sempat menghubungimu "
" alasan kaka saja, kaka sempat menghubungi veny kenapa ngga sempat menghubungiku?"
Jimmi tidak bisa beralasan lagi, karena sebenarnya dia sengaja tidak menghubungi Jingga dan akan menceritakannya langsung kepada Jingga saat bertemu dikampus nanti tapi ternyata Jingga sudah melihat mereka lebih dulu.
"maaf, aku ngga bermaksud menyembunyikan nya darimu, percaya lah, aku ngga akan lakukan itu, aku pasti akan menceritakan semua sama kamu dan ngga akan menutupi apapun darimu"
Jingga masih diam. "sayaang" Jimmi mencoba merayu pacarnya.
"hhhmmm" jingga masih tidak menjawab.
Jimmi mencoba merayu dengan mengecup pipi Jingga. " sudah ya jangan marah lagi "
Jingga kembali mencoba melepaskan tangan Jimmi untuk kembali ke tempat duduknya. Akan tetapi Jimmi masih enggan melepas kan tangannya karena Jimmi merasa belum mendapatkan maaf dari pacarnya. "maafin dulu, baru aku akan melepaskanmu"
"iya aku maafin, lain kali jangan gitu lagi"
" iya aku janji" kini hati Jimmi sedikit lega karena Jingga sudah memaafkannya.
Akhirnya Jimmi melepaskan tangan nya dan Jingga pun kembali ketempat duduknya. Jimmi pun menyalakan mobil dan berjalanan menuju gedung bioskop.
