EKSKLUSIF HANYA DI NOVELTOON.
Nanda Maheswari tak pernah menyangka bahwa ia akan mengandung benih dari Langit Gemintang Laksono tak lama setelah pria yang ia cintai secara diam-diam tersebut merudapaksa dirinya karena emosi dan salah paham semata. Terlebih Langit saat itu di bawah pengaruh alkohol juga.
"Aku benci kamu Nan !!" pekik Langit yang terus menggempur Nanda di bawah daksa tegapnya tanpa ampun.
"Tahu apa kamu soal cintaku pada Binar, hah !"
"Sudah miskin, belagu! Sok ikut campur urusan orang !"
Masa depannya hancur berantakan. Kehilangan kesucian yang ia jaga selama ini dan hamil di luar nikah. Beruntung ada pria baik hati yang bersedia menutupinya dengan cara menikahinya. Tetapi naas suaminya tak berumur panjang. Meninggal dunia karena kecelakaan.
"Bun, kenapa dunia ini gelap dan kejam?"
Takdir semakin pelik bagi keduanya. Terlebih Langit sudah memiliki istri dan satu orang anak dari pernikahannya.
Update : Setiap Hari.
Bagian dari Novel : Sebatas Istri Bayangan🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 - Bertemu Bu Merry
Seketika pengemudi mobil yang berjenis kela*min laki-laki dan berusia sekitar lima puluh tahunan itu pun keluar dari mobil. Disusul wanita paruh baya berkacamata yang juga keluar dari pintu mobil bagian tempat duduk penumpang. Keduanya berjalan menuju tempat Nanda terjatuh.
Beruntung Nanda tidak pingsan atau mengalami cedera parah. Ia hanya terluka ringan saja. Namun terlihat jelas area siku tangan dan kakinya lecet serta sedikit berdarah. Motor Nanda mengalami kerusakan bagian depan dan samping. Sedangkan mobil hanya mengalami goresan sedikit saja di bagian depan.
Tap...tap...tap...
Beberapa warga juga mendekat ke tempat Nanda terduduk di pinggir jalan. Saat mereka mendekat, Nanda tengah menahan perih atas luka di tangannya namun tangan satunya tidak apa-apa dan ia gunakan untuk membersihkan celananya yang kotor terkena aspal jalanan. Wanita paruh baya itu pun berjalan bersama sopir pribadinya hendak menolong Nanda.
Namun langkah kakinya mendadak berhenti dan ia membetulkan kacamatanya sejenak. Seakan dirinya mengenal wanita muda yang motornya tanpa sengaja tertemper mobilnya.
"Nanda," panggil wanita paruh baya tersebut.
Nanda yang masih dalam kondisi terduduk di aspal dekat motornya, seketika mendongak kala mendengar suara seseorang yang cukup familiar di telinganya. Keduanya pun mengerjap saling berpandangan.
"Bu Merry," ucap Nanda balas menyapa wanita paruh baya tersebut. (Chapter 27 : Sebatas Istri Bayangan).
"Ya ampun, Nanda. Ini kamu,"
"Iya, Bu. Saya Nanda Maheswari yang pernah jadi mahasiswi sekaligus Asdos Bu Merry sewaktu di UGM dulu," jelas Nanda.
"Maafkan kelalaian sopirku ya Nan. Kamu enggak apa-apa? Kita ke rumah sakit ya," ucap Bu Merry yang tersirat penuh kekhawatiran pada Nanda.
Ya, wanita paruh baya itu adalah Bu Merry yakni salah satu Dosen yang cukup ternama di Universitas Gajah Mada. Nanda pernah menjadi mahasiswinya dan juga bekerja sebagai asisten dosen Bu Merry. Walaupun saat itu Nanda tidak lama menjadi Asdos Bu Merry. Hanya beberapa bulan saja.
Dikarenakan Nanda memutuskan pindah ke Bandung tak lama setelah lulus kuliah karena mendapat tawaran kerja dari sepupunya, Prita. Sekaligus ingin melupakan cintanya pada Langit.
Namun ketika di Bandung, tawaran Prita berujung ditolak secara halus oleh Nanda. Sebab Prita punya rencana menjebak Dion atas usulan Puspa yang mendekam di dalam lapas Sukamiskin, Bandung. Nanda tak ingin ikut campur urusan Prita dan Puspa. Terlebih berurusan dengan tindak kejahatan. Walaupun mereka bertiga masih memiliki hubungan kekerabatan.
"Saya enggak apa-apa Bu Merry. Hanya luka kecil saja cuma lecet-lecet," jawab Nanda.
"Eh, tetap saja itu luka. Aku mau bawa kamu ke rumah sakit buat dirontgen pokoknya. Takutnya ada cedera dalam atau patah tulang," ujar Bu Merry yang cemas melihat Nanda.
"Pak Pri tolong bantu Nanda naik ke mobil. Kita ke rumah sakit sekarang juga. Tolong kamu taruh motor Nanda di warung kecil itu dan kasih uang ke yang punya warung. Sebentar lagi aku telepon montir langgananku buat ambil dan benerin motornya si Nanda ke bengkel," perintah Bu Merry.
"Baik, Bu." Pak Pri segera melaksanakan semua perintah majikannya tersebut.
"Eh, Bu. Enggak perlu repot-repot begini. Saya jadi enggak enak ke Bu Merry. Tadi mungkin saya juga agak teledor di jalan terlalu ke tengah jadi senggolan sama mobil Ibu," ucap Nanda yang merasa tak enak hati mendengar ucapan Bu Merry.
"Sudah, kamu nurut saja. Enggak nurut, nanti aku marah loh sama kamu. Ini saja aku masih marah sama kamu karena menghilang tanpa jejak sampai nomor kontakmu ganti tapi enggak kabar-kabar. Aku jadi bingung cari Asdos yang kompeten. Huft !!" keluh Bu Merry.
Kini keduanya sudah berada di dalam mobil menuju rumah sakit terdekat. Nanda pun terpaksa meminta izin tidak masuk kerja untuk hari ini. Ia sudah menghubungi manager pabrik bahwa dirinya mengalami kecelakaan di jalan saat akan berangkat kerja.
☘️☘️
Rumah sakit, Bandung.
Setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, keduanya pun bernapas lega karena tidak ada yang perlu dikhawatirkan pada Nanda. Kondisinya baik dan tidak ada luka dalam. Hanya luka luar saja yakni lecet-lecet. Itu pun sudah dibersihkan oleh perawat dan diperban. Semua biaya perawatan Nanda juga ditanggung oleh Bu Merry.
Kini keduanya tengah duduk di mini cafe yang ada di rumah sakit tersebut.
"Bu Merry ke Bandung ada acara keluarga atau undangan?" tanya Nanda membuka pembicaraan.
"Kemarin saya ada ngisi seminar di Universitas Padjadjaran. Hari ini rencananya mau balik ke Jogja tapi pengin jalan-jalan dulu tadi sekitar Bandung. Eh gak tahunya malah nyenggol motor kamu. Maaf ya Nan," jawab Bu Merry seraya tulus meminta maaf pada Nanda.
"Enggak apa-apa, Bu. Namanya juga musibah," ucap Nanda yang juga mengucap syukur dalam hati karena bertemu orang baik seperti Bu Merry. Setelah keduanya lama tak berjumpa dan bertukar kata.
"Oh ya, kamu belum cerita ke mana saja kamu selama ini. Mendadak menghilang. Bahkan saat pesta pernikahan sahabatmu Langit di Bandung, waktu itu aku cuma bertemu Binar sama suaminya saja. Bahkan jauh sebelum itu, Binar sempat mendatangi ruang kerjaku di kampus. Dia tanya tentang kamu. Ya, aku jawab enggak tahu. Karena memang kita lama enggak bertemu dan lost contact. Bukankah kalian bertiga sahabat dekat. Bahkan si Langit seingatku, enggak lama setelah istrinya lahiran tiba-tiba datang menemuiku seperti Binar. Mencarimu juga," tutur Bu Merry.
"Apa? Langit mencari saya, Bu?" tanya Nanda yang cukup terkejut mendengar dari Bu Merry jika seorang Langit Gemintang Laksono mencari dirinya.
"Iya. Kalian ini bertiga sahabatan pada aneh semua. Harusnya saling tahu tentang sahabatnya kan. Masak cari kamu ke aku. Lucu deh. Hehe..." ujar Bu Merry seraya terkekeh.
Nanda masih terdiam. Ia tengah memikirkan sesuatu untuk sejenak.
Untuk apa Langit mencarinya ke Bu Merry ?
Apa Langit ingin meminta maaf padanya atas kejadian di Cardiff atau memberi undangan syukuran kelahiran anaknya dari pernikahannya dengan Kayla ?
Bersambung...
🍁🍁🍁
*Asdos\=Asisten Dosen.
mending ikut komunitas anti selingkuh
yang penting jangan sampai ikut campur dalam urusan rumah tangga tapi boleh ikut campur dalam urusan ranjang 😊
buat apa banyak duit fulus Mony hepeng artos cicis ceceh kalau burung suami gak hidup
ayo Kayla jangan sampai kamu minta atau di cerei sama langit yang penting duit 😎 soal urusan ranjang gampang banget itu ? berondong jagung manis gogilo ngantri