Uranus dan sang Hakim saja tidak serta Merta di katakan takdir abadi. Tapi mereka tetap berharap di kala melihat bintang jatuh. Demikian pula aku berjuang tanpa lelah mencintaimu.
-Bisik Naga Api mitologi -
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSY AL FAZZA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dunia singgah
Gua bebatuan di selimuti gumpalan es salju yang sangat dingin. Suhu dingin yang melebih kutub utara sampai sang naga tidak bisa menggunakan kekuatan apinya. Bahkan api hijau penetralisir energi lapisan perbatasan langit dan bumi tidak mampu menembusnya. Gen melihat sumber kekuatan besar itu berasal dari kekuatan Banyu dan pengikutnya.
“Seza, kenapa ular piton itu datang lagi? Bukan kah kata Banyu, kalau dia yang berusaha menyakiti Rumi” gumam Gen bersembunyi di bebatuan.
Rumi mendapat sinyal panggilan dari Gen, dia mempercepat Gerakan berlari memasuki gua bebatuan. Tidak hanya itu, dia meminta Gen menggunakan seluruh kekuatannya untuk melawan Seza. Walau terbilang kata mustahil yang terjawab, Rumi mendesak dengan iming-iming memberikan seluruh pusaka kekuatan yang bebas di ambil Gen untuknya.
Syatt__
Kekuatan energi tanah mulai menghalangi kekuatan semburan racun mematikan. Seza menghentikan membius gunung gua bebatuan, dia mengejar Gen sementara Banyu masih meneruskan penyaluran energi pembeku. Rumi berhasil menerobos masuk, dia menemukan sang naga terkulai lemas. Rumi menarik kuat tangan sang naga, dia membawanya ke dalam lautan dedaunan hijau yang telah di tutupi mantranya.
“Tuan, kekuatan sebesit dari kemungkinan di miliki penjaga Rumi.”
“Aku tau, siluman yang telah di taklukkan sedikit banyak pasti membantunya. Rumi sangat lihai dalam hal penakluk siluman. Kekuatan dari siluman terkuat yang bisa melumpuhkan lautan dedaunan."
“Saya mendengar siluman Barat sangat memperhatikannya tuan..”
Dari balik layar, lincau dan pendampingnya memperhatikan seluruh kerja para penjaga. Hanya satu tempat yang tidak terdeteksi. Kurungan lautan dedaunan yang di segel Rumi menggunakan kekuatan sumber Karak.
Rumi mengubah lautan dedaunan seindah mungkin, pemandangan sedap di pandang mata. Dia menyediakan Kasur raksasanya yang terbuat dari dedaunan. Hiasan seperti lentara yang berterbangan yang bersal dari kunang-kunang.
“Naga api raksasa, jika engkau bosan maka aku akan memberikan mu berbagai macam dedaunan yang tergantung di atas Kasur untuk di lihat rupa dan coraknya. Hanya ini yang bisa aku berikan, oh ya, kalau kau mau mandi___”
“Rumi kau Dimana?” teriak Gen berlari ketakutan. Dia masih di incar Seza,
Segel mantra terbuka, Gen di Tarik masuk sehingga semburan bisa ular Seza tidak mengenainya. Ada-ada saja hal yang di buat olehnya. Gen seperti masuk ke dalam negeri dongeng, lautan Lembah di sulap menjadi permadani istana.
“Apa aku lagi di majalah seri Bobo? Tepat sekali, setelah aku mau mati di patuk siu lar piton. Sekarang pindah alam di wilayah siluman naga besar yang mau melahap daging ku. Apa kau makhluk jadi-jadian?”
“Berhenti Gen, jangan membuatnya ketakutan! Disini tempat teraman baginya.”
“Tidak dengan ku dan kau. Si hidung besar itu pasti akan mengincar kita. Kau yang menjinakkan naga atau naga yang menjinakkan mu? Kau mempertaruhkan hidup mu demi siluman tidak tau berterimakasih ini. Huuhhh”
Suara sinyal dari luar, terdengar sinyal yang di layangkan dari Altar. Panggilan kepada seluruh penjaga untuk berkumpul. Gen di minta untuk menemani sang naga, dia juga meminta sang naga tetap tenang dan jangan keluar tanpa ijin darinya.
“Terimakasih Rumi.."
“Apa Gen? kenapa suara mu berubah ? sekarang bukan waktunya untuk bercanda!”
“Bu-bu-bukan aku yang ngomong. Tapi hewan mu!”
Gen menunjuk ke sebelahnya. Jari telunjuk yang sengaja dia stel bengkok berharap sang naga tidak berpikir dia menunjuk ke arahnya. Rumi tersenyum Bahagia, seolah dia mendapat angin surga dari secercah harapan impiannya.
......................
Sidang besar-besaran yang di tunjukkan pada sanksi yang di tujukan. Rumi di vonis bersalah melakukan Tindakan pengeluaran naga dari dalam gua bebatuan. Cambukan yang di sediakan oleh pendamping Lincau mewakili segalanya. Seza menyeringai tidak sabar melihat penderitaan wanita itu. Tidak dengan Banyu, dia tetap tidak tega menyakiti Rumi apalagi mencambuknya.
“Ketua, hamba tidak mau sanksi yang terlalu keras pada penjaga Rum. Hamba sendiri yang mengambil Tindakan menghujani gunung es bebatuan melumpuhkan naga.”
“Tapi wakil Lincau, hukuman ini tetap harus di jalankan guna memberi peringatan pada para penjaga lainnya agar tidak ceroboh dan mengambil Tindakan sendiri.”
“Sepuh kiri, saya selaku sepuh kanan ingin melayangkan pertimbangan pengurangan cambukan. Tiga cambukan mewakili semuanya..” sepuh kanan yang juga memohon membungkuk ke arah Lincau.
“Maaf jika saya menyela perkataan ketua, wakil, para sepuh dan penjaga. Saya mengasingkannya karena tidak tega melihat sang naga kesakitan. Kekuatan api biru yang sangat mahal dan jika padam maka putri pembatas langit pasti akan marah dan menyalahkan penjaga pilihan kontes.”
“Jadi, pertanyaan ku ini mewakili apakah kau akan di hukum atau tidak. Apakah penjaga Rumi sudah berhasil mendapatkan salah satu dari keinginan sang putri?”
“Menjawab sang ketua, sang naga api raksasa mulai jinak dan mengikuti perintah hamba. Tapi emosinya belum bisa di kendalikan secara utuh.”
“Cambukan mu tidak akan kau terima hari ini penjaga Rumi, tapi jika kau berdusta. Maka besok aku akan melihat nyata perkataan mu..”
Rumi berjalan setengah sadar ke wilayah lautan dedaunan. Energi spiritualnya melemah, racun yang menyebar dari serangan Seza di kala itu belum seutuhnya keluar. Terlebih lagi mengeluarkan banyak kekuatan untuk menembus mantra salju kutub utara. Gabungan kekuatan para penjaga dan siluman ular piton mengunci gua bebatuan begitu kuat.
“Rumi! Lihat dirimu semakin hari semakin melemah. Kau seperti mengurus bayi naga tua yang tidak tau berterimakasih pada majikannya. Dia hampir memecahkan mantra penutup lautan dedaunan. Naga raksasa itu memiliki otak dangkal dan hati yang kasar!”
“Hentikan keluhan mu Gen. Biarkan aku beristirahat sejenak.,”
Kekuatan spiritual energi Rumi terkunci, sang naga api melihatnya kesakitan dan kedinginan. Hatinya sedikit merasakan belas kasihan. Seluruh kekuatan spiritual terkunci, denyut jantung Rumi mulai melemah. Gen yang tidak pernah menangis semasa hidup kali ini berderai air mata.
“Jangan meninggal Rumi. Sungguh, aku tidak mau kehilangan sahabat seperti mu. Hiks”
Tangisan Gen seketika terhenti melihat sang naga api menghembuskan kobaran api biru ke tubuhnya. Terbukanya kedua bola mata Rumi di ganti sang naga yang tidak sadarkan diri. Rumi merasa sangat bersalah pada siluman yang mulai menyayanginya itu. Semalaman dia terjaga sampai menjelang fajar berdiri menekan dahi sang naga yang mulai menghangat.
“Maafkan aku naga api raksasa. Aku tidak pantas mendapatkan perlakuan yang baik dari mu. Hari ini kau pasti akan sangat membenciku setelah tau aku mengkhianati mu” gumam Rumi.
“Rumi, ayo kita Bersiap. Tuan Lincau dan para penjaga akan memasuki wilayah lautan dedaunan hijau. Kalau engkau tidak membuka penutup mantra jaring. Maka tuan akan bertanya-tanya dari mana asal kekuatan mu itu”
“Sebentar lagi Gen, aku masih menyiapkan keperluan mandi sang naga. Tempat mandi harus tertutup dan air yang mengalir menuju ke jurang Sungai padang hijau..”
Naga api sangat lembut dan baik memperlakukannya. Dia memberikan semangkuk madu segar dan memijat telapak kaki Rumi. Terdiam tanpa kata, perasaan yang tidak akan pernah menghilang. Naga api merasakan dirinya mendapatkan hadiah dan anugerah terbesar. Kembalinya sang kekasih yang sangat dia cintai.
Banyu sangat Bahagia berhasil melakukan uji coba dari panduan buku kuno para makhluk spiritual. Di menggendong singa sambil mengusap tubuhnya. Di dedaunan hijau tempat tinggal Rumi dahulu, banyu mengubahnya menjadi bentuk dedaunan raksasa dan di kelilingi berbagai macam bunga yang indah. Dia menyegel tempat itu, sehingga dari pandangan luar hanya tampak berbentuk batu usang.
Meskipun ada banyak adegan aksi yang seru, saya juga berharap ada lebih banyak momen kecil antara karakter untuk mengembangkan kepribadian mereka secara lebih mendalam. Itu akan membuat saya lebih terhubung dengan mereka.
. nggak cocok dia hidup di negeri perbatasan langit dan menjabat kedudukan tinggi.
perjalanan karakter utama, terutama Uranus dan sang Hakim. Bagaimana mereka akan mengatasi semua rintangan dan konflik yang dihadapi? Saya harap ada pembahasan lebih lanjut tentang perasaan dan hubungan mereka.
perjalanan yang liar dan tak terduga melalui labirin pikiran manusia. Meskipun sulit untuk dipahami sepenuhnya, saya menemukan diri saya terpesona dan terdorong untuk terus membaca, mencoba memecahkan misteri yang ada di balik semua halusinasi ini.
Ini adalah cerita yang benar-benar membuat saya terlibat! Saya merasa seperti saya adalah bagian dari petualangan yang sedang berlangsung, dan saya tidak bisa menunggu untuk melihat bagaimana semua konflik akan dipecahkan.
ngeriii
Tepat di persembunyian Donggo, dia merasakan energi gumpalan hitam mulai membentuk sosok lain meminta keinginannya supaya cepat Bersatu menguasai dunia. Namun Donggo tetap menolak, memberikan berjuta alasan agar makhluk hitam menantinya.
jadi dia nggak di jahatin di sakiti di tindas putri iblis dan Donggo lagi.
Rumi bersenang-senang memulai perjalanan, dia memasuki pasar dan mencoba berbagai macam makanan. Ada banyak nilai jual beli yang bisa mengenyangkannya dalam waktu satu tahun. Pertumbuhan rumi yang sangat pesat membentuk utuh dirinya saat pergi menghembuskan nafas terakhir di negeri gurun pasir.