"Puja!! Sampai kapanpun aku akan tetap mencintaimu dan tidak ada orang yang bisa bersama denganmu kecuali aku!!"
Puja nama wanita yang sangat cantik, sopan dan lemah lembut
Setelah kejadian mengerikan yang menimpa dirinya, Puja mengidap penyakit Amnesia retrograde yang membuat ingatannya kembali waktu ia sekolah dulu
Saudara sepupu tiri Puja yang bernama Angga Pratama yang mengetahui hal itu langsung menculik dan menahan Puja sampai beberapa tahun
Angga sangat mencintai Puja dan dia tidak memperdulikan kalau Puja adalah saudara sepupu tirinya
Angga juga merupakan seorang bandar dan ia juga sangat kejam terhadap Puja
Puja sangat yakin jika ada seseorang yang akan menolongnya, tetapi Puja sendiri masih belum tahu siapa yang akan menolongnya dari Angga
Apakah Puja berhasil lari dari cengkraman Angga atau ia akan tetap menjadi budak Angga selama-lamanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Puja membuka matanya dan ia melihat ruangan yang sangat asing
"A-aku ada dimana?" ucap Puja dengan suara lirih.
Kurniawan yang sedang melakukan meeting langsung menghendaki sejenak ketika ia mendengar suara Puja yang baru saja sadarkan diri
"Hai, apakah masih sakit?" Tanya Kurniawan yang baru saja masuk ke kamar sambil membawa nampan yang berisi bubur dan teh hangat
"S-sudah tidak, Terima kasih Mas" jawab Puja
Kemudian Kurniawan meminta Puja untuk sarapan terlebih dahulu
"A-aku tidak lapar, nanti saja"
"Kamu sedang hamil dan sekarang biar aku yang menyuapi" ucap Kurniawan
Kurniawan duduk di samping Puja dan langsung menyuapinya
Puja memandangi rumah yang sangat besar dan setelah itu ia memandang wajah Kurniawan
"I-ini rumah siapa Mas?" Tanya Puja
"Ini rumah Mamanya Mas, kalau rumah Mas belum jadi. Masih nunggu calon istri" jawab Kurniawan
Puja masih memandang heran wajah Kurniawan yang bagaimana bisa supir taksi mempunyai rumah yang begitu besar sekali
"Aku bukan supir taksi, kemarin aku hanya gabut dan menghidupkan aplikasi" ucap Kurniawan
Kurniawan mengatakan kalau dirinya adalah seorang CEO
Puja langsung membelalakkan matanya ketika mendengar perkataan Kurniawan
Dan tak terasa, bubur yang Puja makan telah habis dan Kurniawan segera mengambilkan obat dan vitamin
"Lekas diminum. Oh iya dimana suamimu?" Tanya Kurniawan
"D-dia...."
"Dia sudah meninggal dunia? Aku turut berduka cita " ucap Kurniawan
Puja bingung harus berkata apa kepada Kurniawan kalau suaminya Andri masih hidup
Disaat mereka sedang mengobrol tiba-tiba Mama datang dan duduk di samping Puja
", Bagaimana keadaan kamu cah ayu? Apa masih pusing?" Tanya Mama
"Sudah tidak sakit Bu" jawab Puja dengan wajah malu-malu
"Jangan panggil Ibu, panggil Mama Mega saja"
Kemudian Mama Mega memanggil Kurniawan untuk duduk di samping Mama
"Saya ke belakang dulu Ma" ucap Puja yang tidak enak jika ikut mendengarkan Mama yang ingin bicara dengan Kurniawan
Mama meminta Kurniawan untuk berangkat ke Paris untuk mengurus perusahaan yang ada di sana
"Biasanya kan Om Nero yang berangkat Ma"
"Anak Mama Om Nero atau kamu?"
Mendengar perkataan Mama yang seperti itu, Kurniawan mau tidak mau harus berangkat ke Paris
"Ajaklah Puja juga" ucap Mama
"Tapi Ma?" Puja merasa tidak enak jika harus ikut ke Paris
Mama memaksa Puja untuk ikut karena Puja bisa mengawasi Kurniawan
"Nanti disana kamu bisa kuliah lagi" ucap Mama Mega
Kurniawan menganggukkan kepalanya dan meminta Puja untuk menemaninya ke Paris
"B-baiklah saya akan ikut, tetapi saya tidak punya pakaian yang pantas"
Mama Mega mengatakan kalau semua pakaian dan kebutuhan Puja sudah disiapkan oleh Mama
Mama juga memberikan black card kepada Puja untuk digunakan belanja saat di Paris
"Tidak usah Ma"
Mama Mega memasukkan black card ke dompet milik Puja
"Jangan membantah Mama" ucap Kurniawan yang langsung lari masuk ke kamarnya untuk menyiapkan semua pakaiannya
Di tempat lain dimana Andre baru saja membuka matanya dan ia mencari keberadaan istrinya
"Sayang, apakah kamu di kamar mandi?" Tanya Andre
Karena tidak ada jawaban dari istrinya, Andre bangkit dari tempat tidur dan mencari keberadaan istrinya
Andre mulai mencari dari kamar mandi sampai dapur tetapi ia tidak menemukan istrinya
Andre mengambil ponselnya dan segera menghubungi istrinya
"Ponselnya ada disini, tetapi dimana dia?" gumam Andre
Andre langsung menghubungi Pak Ali dan Bi Ani untuk menanyakan keberadaan istrinya
"Bukankah Nyonya Puja pergi dengan anda" ucap Bi Ani
Andre meminta Bi Yani untuk mengabarinya jika Puja menelpon
Andre menutup ponselnya dan ia melihat bungkus obat yang diberikan oleh istrinya semalam
"Bukankah ini obat tidur?" ucap Andre sambil menggelengkan kepalanya
Andre tidak menyangka jika Istrinya akan melakukan hal seperti itu
"Sayang, kamu kenapa? Ada apa sebenarnya?"
Kemudian Andre meminta Pak Ali untuk segera ke Yogyakarta