Bagaimana jadi nya jika wanita yang menjadi istri nya adalah teman anak nya? apa yang akan terjadi? apakah anak nya akan menerima nya?
Bruuk
Elin ikut terjatuh dengan tubuh Firman di atas nya ,dia masih terkejut dan memejamkan mata nya hingga akhirnya dia merasakan sesuatu menimpa bibir nya.
Mata nya membulat sempurna saat merasakan bibir Firman berada diatas bibir nya ,Firman juga melakukan hal yang sama. Mata nya melotot, tak percaya dengan apa yang terjadi .
"Papa....Elin " Terima Mutiara,dia juga ikut terkejut melihat apa yang dia lihat didepan nya.
Firman tersadar dan langsung berdiri,dia melihat Elin yang meringis bangkit dan duduk sambil memegangi pinggang nya yang sakit. Tubuh Firman terbilang tegap dan berisi,sedangkan dirinya kecil walaupun berisi tapi tetap saja tubuh Firman berat .
"Kamu ngak apa apa ?" tanya Firman ,dia membantu Elin untuk berdiri tapi kaki Elin seperti nya kram sehingga dia susah untuk berdiri dengan tegak.
yuk lanjut baca ,smoga pada suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲
Firman berdiri dan menarik tangan Elin untuk mengikuti tempat tidur yang di dorong oleh perawat itu menuju ruangan VIP yang sudah dipesan oleh papa nya.
Elin menatap wajah tirus milik Mutiara,dia ngak percaya kalau ternyata Elin merasakan tertekan karena kehilangan dirinya dan menjauh dari nya .
"Pikirkan lagi sayang ,aku ingin kau menerima ku. Setelah lulus sekolah,kita akan menikah . Kau ngak usah bekerja,habiskan uang ku untuk semua yang kau perlukan. Bagian Mutiara,aku sudah sisihkan sedari dulu. Tidak dari penghasilan ku selama ini,dia memiliki usaha lain yang nanti nya setelah dia lulus kuliah maka semua nya akan dia pegang " ucap Firman,dia memang tidak pernah memakai uang hasil gaji nya untuk keperluan pendidikan atau pun kebutuhan sehari hari mutiara karena memang sedari dulu usaha Firman yang lainnya untuk biaya hidup anak nya.
"Mutiara juga tau itu lin,tolong pikirkan kembali permintaan ku" ucap Firman dengan nada lembut nya ,dia merasa bersalah dengan segala yang terjadi pada Elin. Apalagi dirinya yang malah memaksa Elin ,sehingga bisa dipastikan selaput darah milik Elin robek.
Walaupun hanya sedikit,tapi Firman tetap akan bertanggung jawab. Bukan karena merasa kasihan, tapi karena rasa nyaman dan seperti nya dia sudah jatuh cinta pada gadis kecil itu tanpa dia sadari selama ini .
Diruangan vip,Elin hanya diam saja mendengarkan segala pernyataan dari Firman di sofa yang tak jauh dari ranjang pasien . Suara Firman terdengar ditelinga Mutiara,dia sudah sadar sedari tadi. Saat cairan infus masuk setengah botol ke tubuh nya,dia jelas mendengar apa yang disampaikan oleh papa nya.
Mutiara hendak membuka mata nya, tapi mendengar suara papa nya yang menyatakan perasaan pada sahabat nya sendiri membuat nya mengurungkan niat nya. Dia ingin mendengar jawaban dari Elin,dia tau kalau Elin ngak akan mau menerima cinta sang papa karena merasa tak pantas.
"Ayo terima lin,aku ingin bersama dengan mu selama nya. Aku ingin kau yang jadi mama ku,bukan wanita lainnya " batin mutiara ,dia merasa geregetan dengan sikap Elin
Selama ini Mutiara memang sering kali melihat papa nya didekati oleh banyak wanita,mereka yang tau bagaimana kekayaan dari keluarga mereka. Bahkan uang gaji penghasilan papa nya ngak pernah di senggol sedikit pun karena keuntungan dari setiap usaha mereka terbilang cukup banyak,apalagi kebutuhan dan biaya pendidikan mutiara semua nya dari sana .
Mutiara merasa risih melihat wanita wanita itu menggoda papa nya, hingga akhirnya dia meminta Elin untuk menjadi mama nya saja . Agar tak ada lagi yang mencoba mendekati papa nya sama sekali,dia ngak suka melihat mereka.
"Tapi om,aku merasa ngak enak sama Mutiara. Dia itu anak om ,masak jadi anak tiri ku juga " ucap Elin,dia memang sempat memiliki rasa pada pria paruh baya didepan nya ini .
Walaupun sudah berumur ,tapi kharisma dan ketampanan dari Firman masih terbilang oke. Banyak dari teman nya yang juga berniat mendekati Firman, tapi lagi lagi Elin merasa minder harus berdampingan dengan pria seperti Firman.
"Memang nya kenapa ? banyak kok yang seperti kita ini,bahkan ada anak nya lebih tua dari ibu tiri nya . Yang penting kita merasa nyaman tinggal bersama, mutiara juga pasti akan setuju " ucap Firman dengan tegas ,dia memang belum menanyakan hal itu pada Mutiara tapi dia yakin kalau anak nya itu setuju apalagi selama ini sering kali Mutiara mendekat dekat kan Elin dengan nya .
"Hhmmm....kalau begitu,aku tanyakan pada Mutiara saja dulu om. Jika mutiara setuju,aku juga setuju menikah dengan om . Aku ngak mau maksa dia ,jadi aku hadap om juga jangan maksa dia ya " jawab Elin dengan nada pelan dan masih didengar oleh Firman juga Mutiara.
Firman yang sudah senang, langsung memeluk tubuh Elin dan mendekapnya. Dia merasa tidak akan melepaskan kesempatan ini,dia akan memberikan apa pun yang diminta oleh Elin.
"Ngghhh...." gumaman dari bibir mutiara membuat Elin mendorong tubuh firman,dia ngak mau mutiara melihat nya.
Elin berdiri dan berjalan mendekati ranjang pasien ,di sana mutiara berpura pura membuka mata nya perlahan lahan. Bibir nya tersenyum melihat wajah Elin yang memerah ,dia tau kalau papa nya baru saja memeluk tubuh sahabat nya ini
"Lin....elin,jangan tinggalkan aku . Aku salah apa sih lin?" ucap Mutiara yang sudah menatap wajah Elin dengan tatapan sedih nya, Elin tersenyum tipis dan langsung memeluk tubuh Mutiara .
"Ngak ada yang salah kok Tia,hanya saja aku malu harus terus ngerepotin kamu " jawab Elin membuat Firman semakin suka pada Elin,dia tidak memberitahukan mengenai dirinya yang salah paham dan memutuskan hubungan persahabatan kedua nya.
"Aku ngak merasa direpotkan kok,kamu jangan pergi dari aku lagi ya " ucap Mutiara yang membalas pelukan dari Elin, Elin hanya menganggukan kepala nya saja.
Kriing....kriiing....
Ponsel Elin berdering,dia pun menguraikan pelukan nya pada Mutiara. Dia menatap ke arah layar ponselnya ,terlihat panggilan dari adik nya .
"Ya hen? ada apa ?" tanya Elin,dia memang terbiasa mengangkat telpon dari adik nya itu didepan Mutiara
"Kak....bapak ,bapak ....Bapak jatuh di kamar mandi hiks hiks"teriak Hendra yang merupakan adik pertama Elin
Elin yang terkejut langsung panik,dia sudah menangis dan merasa bingung . Tapi kemudian dia menarik nafas nya dengan panjang,dia harus terlihat baik baik saja di telpon.
"Sekarang bapak dimana dek?" tanya Elin yang berusaha untuk tetap tenang
"Sekarang bapak di klinik dekat rumah,pak Amir yang bawa kesana karena tadi hendra manggil pak Amir untuk bantu bapak " jawab Hendra yang masih terisak
"Kursi roda bapak sudah patah kak ,makanya bapak jatuh pas mau keluar dari kamar mandi " ucap Hendra membuat Elin merasa bersalah
Selama ini bapak nya Elin memang menggunakan kursi roda karena di nyatakan lumpuh oleh dokter,jika mereka ada uang maka bapak nya bisa melakukan terapi dan bisa berjalan lagi tapi untuk makan dan biaya sekolah mereka saja semua nya dari hasil kerja paruh waktu Elin sehingga semua nya hanya bisa pasrah dengan keadaan yang ada.
Kirim roda yang dipakai oleh bapak nya Elin juga bekas orang yang diberikan pada mereka, jika tidak mana mungkin Elin sanggup membeli kursi roda yang harga nya bisa mencapai jutaan itu.
Sudah lama Elin tau ,kalau bagian kaki kursi roda itu sudah mulai keropos tapi dia juga tidak memiliki banyak uang dan meminta bapak nya untuk bersabar.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘
mentang mentang pake kurikulum merdekan bin ajaib