NovelToon NovelToon
Indigo : Mereka Yang Tak Terlihat

Indigo : Mereka Yang Tak Terlihat

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kirei39

Saga, Kira Dan Luna adalah tiga bersaudara yang bisa melihat hantu. satu persatu arwah datang untuk meminta pertolongan. Kematian kedua orang tua yang misteriuspun masih menjadi misteri Dan mereka berusaha mengungkapkan siapa dalang di balik pembunuhan kedua orang tuanya. Dapatkah Saga, Kira Dan Luna mengungkap siapa dalang do balik pembunuhan Itu Dan dapatkan mereka menyelesaikan semua maslah para arwah gentayangan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kirei39, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis Bergaun Merah

Bab 7

Luna sudah merasa tidak kaget lagi jika Dokter Arya memang orang jahat. Luna menatap tajam ke arah Dokter Arya.

"Kenapa? Sepertinya kau tidak terkejut ? " tanya Dokter Arya.

"Aku tau kau emang sudah mengetahui banyak hal. " sambungnya.

Luna mulai berontak, dia ingin mengatakan sesuatu tapi tak bisa. Dokter Arya mendekati Luna dan mencengkram rahang Luna lalu membuka lakban penutup mulutnya.

"Ah!! " LUna kesakitan karena Dokter Arya membuka lakban itu dengan kasar.

"Dokter memang jahat! " Luna setengah berteriak.

"Jadi benar Dokter yang telah membunuh Jenny dan anak yang di kandungnya?! Sungguh keji!! "

Raut wajah Dokter Arya berubah saat mendengar kata Jenny dan kandungannya. Dia berbalik dan menatap tajam ke arah Luna seakan ingin menghabisi Luna.

"Tau darimana kau tentang semua itu? " Dokter Arya kembali mencengkram rahang Luna dengan tatapan tajam nya.

Tiba tiba Dokter Arya menunduk lalu dia tersenyum ke arah Luna.

"Dasar bodoh, kau mau mengelabui ku? " tanya nya.

"Aku sudah menghabisi wanita ja**ng itu sebelum dia bisa mengatakan semuanya pada orang lain. HAHAHAHAHA... " Dokter Arya tertawa seperti orang gila.

Luna merasa jijik melihat pria pengecut di depannya, namun dia juga masih ketakutan jika Dokter Arya akan melakukan hal yang sama padanya.

"Gadis bodoh itu sangat mencintaiku hingga dia rela melakukan apapun untukku. " Dokter Arya mengingat kembali saat saat bersama Jenny.

jenny jatuh cinta pada pandangan pertama saat bertemu Dokter Arya di klinik saat Jenny sakit. Perhatian Dokter Arya pada pasien membuatnya salah paham dan berpikir jika Dokter Arya mencintainya.

Setiap hari Jenny selalu mengunjungi Dokter Arya, dan Jenny termasuk anak dari keluarga kaya.

Jenny tau jika Dokter Arya sedang terdesak ekonomi hingga Jenny sering memberi uang untuk Dokter Arya.

Karena memang Dokter Arya sedang membutuhkan uang hingga di berpikir untuk memanfaatkan Jenny.

Namun semua di luar kendali saat Jenny mengaku kau dia sedang hamil dan membuat Dokter Arya Gelap mata karena tak ingin karir nya hancur begitu saja.

Akhirnya dimalam itu Dokter Arya mengajak Jenny makan malam dan dengan cantiknya Jenny memakai gaun merah.

Setelah pulang dari makan malam, Dokter Arya membawa Jenny ke klinik sekolah, karena dia seorang Dokter sekolah. maka dia punya akses khusu masuk kes sekolah dengan mudah.

Disanalah terjadi kembali perdebatan tentang tanggung jawab oleh Jenny dan akhirnya Dokter Arya pun gelap mata dan memukul kepala Jenny hingga terjatuh, lalu beberapa kali menendang perut Jenny hingga mengeluarkan darah segar dari sela kakinya.

Tak hanya disitu saja, Dokter Arya langsung menyeret Jenny yang masih setengah sadar dan meminta ampun padanya ke ruang bawah tanah yang dimana Luna di sekap disana sekarang.

Dokter Arya menggali lantai dan mengubur Jenny hidup hidup tanpa ampun dan tanpa rasa kasihan sama sekali.

"Kalau saja dia tidak menuntutmu untuk bertanggung jawab, mungkin dia masih hidup sampai sekarang. " ucap Dokter Arya.

"Kau memang tidak waras!! " teriak Luna setelah mendengar semua cerita Dokter Arya.

"Ya, aku memang tidak waras. " Dokter Arya kembali mendekati Luna dengan sebuah pisau bedah di tangannya.

"Kau pun spertinya akan bernasib sama seperti gadis bodoh itu. " Dokter Arya menempelkan pisa bedah di pipi Luna dan menggoreskan pelan hingga pipi Luna mengeluarkan sedikit darah.

"Ah.. " Luna mengerang kesakitan.

"Hentikan."

"Hahhahahaha.. " Dokter Arya tertawa puas melihat Luna yang ketakutan.

****

Kira mencari ke semua supermarket yang mungkin di datangi Luna. Supermarket terdekat mengatakan memang tadi Luna sempat datang dan belanja beberapa barang nmun dia sudah pergi lagi.

Ryu pun menelpon beberapa temannya dan mecari tau mungkin saja Luna ada di tempat temannya namun tak ada satupun yang mengetahui keberadaan Luna.

Saga mencari di jalanan, mungkin saja Luna sedang berjalan pulang namun dia pun tak menemukan Luna dimanapun.

Saat di pertigaan jalan menuju ke sekolah, Saga melihat arwah Jenny berdiri dipinggir jalan menatap ke arahnya.

Saga menghentikan mobilnya lalu turun dari mobil. Jenny melambaikan tangannya lalu menunjuk ke arah jaalan menuju sekolah.

Saga merasa Jenny sedng menunjukan sesuatu padaanya. Entah ingin memint tolong untuknya atu ingin Saga menolong seseorang.

Tanpa pikir panjang Saga langsng masuk mobil dan menancap gas menuju ke sekolah. Saga menelpon Kir daan Ryu untuk ikut pergi bersamanya menuju sekolah.

Sementara itu di ruangan bawah tanah.

Dokter Arya mendekati Luna dan menghapus darah yang ada di pipi Luna.

"Maafkan aku, sebenarnya aku pun tak ingin melakukan ini." ucaapnya dengan wajah sedih.

"Tapi ku sudah mengetahui banyak hl, dan aaku harus menyingkirkan mu seperti ku menyingkirkan Jenny."sambungnya.

"Aku sebenarnya mulai mencintainya, tapi dia mendesakku untuuk bertanggung jawab." Dokter Arya terus berbicara tak jelas.

"Anakku...."

Dokter Arya terkejut saat mendengar Luna mengatakan ' anakku'. Luna tertunduk dengaan mata terpejam dan membuuat Dokter Arya mundur selangkah ke belakang.

"Apa maksudmu?" tanya Dokter Arya.

"KENAPA KAU MEMBUNUH ANAKKU?!!" Luna berteriak dengan mata merah melotot ke arah Dokter Arya.

Seketika angin berhembus begitu kencangnya entah darimana membuat Dokter Arya terdorong mundur beberapa langkah ke belakang .

"KAU MEMBUNUH ANAKKU!!!" suara Luna berubah seperti menjadi dua suara .

Mata Luna menjadi hitam semua dengn gurat gurat hitam di seluruh wajah dan tubuh Luna.

Mata Dokter Arya terbelalak seketika ketika melihat tali yang mengikat Luna terlepas begitu saja dan Luna berdiri dengan tatapan penuh kebencian .

"Siapa kau?"

"Hihihihihi...Kenapa kau membunuh anakku?!" Luna tertawa cekikikan.

"Jenny? itukah kau?" Dokter Arya semakin mundur ke belakang karena mulai ketakutan.

"Kenapa kau membunuh anakku? Hikh..Hikh...Hikh..." Luna menangis sesenggukan.

"Jenny maafkan aku,aku tidak bermaksud membunuh anak kita.Aku hanya,,,,"

Belum sempat Dokter Arya menyelesaikan perkataannya, tiba tiba lehernya seperti di cekik sebuah tangan yang sangat kuat hingga mengangkat tubuhnya ke atas.

Luna mengangkat tangannya,mencekik Dokter Arya dari jauh dengan senyum menyeringai.

Tubuh Dokter Arya terangkat cukup tinggi dan dia mulai kehabisan nafasnya. Luna menggerakan tangannya ke rah kanan dan tubuh Dokter Arya pun jatuh terbentur tembok dengn sangat kers.

Dokter Arya mengerang kesakitan hingga memuntahkan cairan merah di mulutnya.

"Am,,,ampuni aku, Jenny. Maafkan aku..Ucap Dokter Arya sambil memegangi dada nya yaang kesakitan.

"Ampun? apa dulu kau mengampuni ku daan anakku?" Jennny semakin terbakar dendam..

Luna kembali mengangkat tangan nya daan mengibaskannya ke arah Kiri dan seketika tubuh Dokter Arya pun terpental ke arah kiri dan kembali terjatuh dengann kencang hingga membuaat kepalanya terbentur dan mengeluarkan darah .

Sekali lagi Dokter Arya memuntahkan darah dari mulutnya dan kali ini membuatnya benar benar tak berdaya .

"Tolong ,,ja,,jaangan,,bu,,bunuh aaku," Dokter Arya berusaha bangkit dengan sisa tenaga yang ada dan berusaha mendekati Luna.

Namun sekaali lagi Luna mengangkat tangannya dan membanting tubuh Dokter Arya ke tas dan jatuh ke bawah dengan kencang .

1
Sani Srimulyani
selamat jalan brian semoga kamu tenang di alam sana.
Kirei39: selamat jalan../Sob/
Kirei39: selamat jalan../Sob/
total 4 replies
Sani Srimulyani
semoga bryan bisa secepatnya bertemu ayah dan ibunya biar dia bisa tenang.
Sani Srimulyani
kasian brian.
Sani Srimulyani
masih penasaran apa yg menyebabkan brian meninggal ya.....
Sani Srimulyani
pertemuan brian dengan ibunya.
Sani Srimulyani
berarti brian anak mereka.
Sani Srimulyani
kasian banget bryan.
Sani Srimulyani
ka kebayang kalo aku kaya mereka, ngeri kali ya bisa liat penampakan.
Sani Srimulyani
syukurlah berjalan dengan baik.
Sani Srimulyani
aku ragu kalo itu perbuatan rayyan, jangan2 ini semua ulahnya papanya rayyan.
Sani Srimulyani
aku harap luna mempunyai kemampuan lain untuk bisa melawan para arwah penasaran. soalnya sejauh ini dia sering jadi korbannya
Kirei39: kasian ya kak
total 1 replies
Sani Srimulyani
ngeri juga.
Sani Srimulyani
siapa sih sebenarnya hantu itu......
Sani Srimulyani
ada misteri apa ini sebenarnya.....
Sani Srimulyani
nah siapa tuh....... jadi merinding.
Sani Srimulyani
katanya ga ingat kejadian saat jd arwah, tp ko hanna bisa ngebut nama saga.
Kirei39: kok bisa ya😁
total 1 replies
Sani Srimulyani
siap2 aja kamu dion, bentar lagi kebusukanmu akan terbongkar.
Sani Srimulyani
Nathan ini terlalu percaya sama sahabatnya makanya gampang banget dibodohin.
Sani Srimulyani
semangat saga.......
Sani Srimulyani
berarti hanna berada diantara hidup dan mati dong. moga aja si dion cepet ketahuan keburukannya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!