Bayi Rahasia Yang Di Tinggalkan

Paginya Nata bangun setengah malas karena tubuh nya yang masih lelah. Nata mengulas senyum manis di bibir nya mengingat setiap momen yang mereka lalui. Melihat jam di samping sudah menunjukan pukul 8 pagi. Nata beranjak turun merapikan tempat tidurnya yang sudah berantakan.

Setelahnya Nata menuju kamar mandi untuk membersihkan diri nya. Saat melihat pantulan badanya di cermin Nata kaget mendapati ada tanda merah keunguan di bawah dadanya. Itu adalah tanda dari Gio. Tanpa sadar Nata mengusap tanda tersebut dan tersenyum malu.

" Untunglah di tempat yang tidak terlihat.." bathin Nata.

Setelah selesai dengan ritual mandinya Nata mencari baju yang pas untuk di pakai ke acara kelulusan adiknya nanti. Nata memutuskan memakai kaos putih dengan jeans biru langit. Nata memoleskan sedikit make up tipis agar terlihat lebih segar dan mengepang samping rambutnya.

Nata keluar dari kamar menuju dapur untuk mengganjal perutnya yang sudah lapar. Tidak lama setelah Nata keluar, Gio juga keluar dari kamar nya. Gio terlihat sangat cocok dengan style nya dan terlihat semakin tampan dengan kaos hitamnya. Gio menyugar rambutnya agar terlihat rapi. Dari jauh Gio melihat Nata duduk sendiri di meja makan.

"Hup.. Gio menyambar nasi goreng yang menggantung di sendok Nata..

"Aku tau aku sangatlah tampan.." gio mengacak gemas rambut Nata.

Nata yang sadar dari tingkah nya mengerucutkan bibirnya. Gio semakin gemas dengan tingkah lucu Nata yang menurut nya sangat imut.

"Mau sarapan tidak..? Nata pura - pura kesal dengan Gio.

"Mau.. tapi yang punya kamu saja.." Gio meraih sendok yang ditangan Nata dan mengambil alih nasi goreng punya Nata.

Sedangkan yang punya menoleh kesamping sambil menahan senyum. Sesekali Gio juga menyendok kan Nata nasi goreng sampai habis, jadilah mereka makan nasi goreng satu piring berdua.

Selesai dengan sarapannya, Nata merapikan kembali meja dan bekas piring makannya. Setelahnya Nata keluar rumah mencari keberadaan Gio. Tapi Nata tidak melihat adanya tanda-tanda keberadaan Gio. Nata memutuskan duduk di kursi depan untuk menunggu. Tidak lama Gio keluar dengan sebuah motor yang sudah beberapa hari ini di perbaiki nya. Nata terkejut melihat Gio membawa motor di depannya.

"Cup.." Gio tiba-tiba mengecup bibir Nata yang melongo.."tutup mulut nya Gio menyentil lembut kening Nata.

"Aauu.." Nata cemberut gemas.. "kamu bisa memperbaiki motor ? Tanya Nata

"Bisaa.. memperbaiki yang lain aku juga sangat bisaa.." Gio Menaik turunkan alisnya menggoda Nata.

Plak.. Nata memukul bahu Gio dengan kesal karena terus menggoda nya.

"Ayo jalan nanti kita kesiangan." tukas Nata

"Aauu sakit, tapi aku serius..." Gio masih menggoda Nata.

"Gio.." teriak Nata kesal

"Apa sayang..? Gio tertawa karena sangat puas menjahili Nata.

Nata mencubit pinggang Gio yang terus menggodanya.

"Aauu sakit sayang..." Gio mengusap bekas cubitan Nata.

"Ayo jalan nanti kita terlambat dan acaranya selesai.." ujar Nata memegang pinggang Gio.

****

Sesampainya di sekolah Jona, Gio dan  memarkirkan motornya terlebih dulu. Setelah itu mereka berdua mencari keberadaan Jona di tengah kerumunan. Karena sangat ramai Nata sedikit kesulitan menemukan adik nya.

Nata sangat kesal melihat tatapan penuh minat siswa perempuan disekolah kepada Gio. Mereka tidak hentinya berbisik memuji ketampanan Gio bahkan ada yang berencana mau mendekati Gio. Nata sangat menyesal membawa Gio ke cara sekolah adiknya.

Gio yang menyadari perubahan Nata langsung meraih tangan Nata dan menautkan jemari nya. Nata tersenyum bangga dengan sikap Gio yang langsung mengerti perasaannya. Sedangkan Gio hanya menggelengkan pelan kepala nya melihat tingkah lucu Nata. Gio senang melihat Nata yang secara terbuka menunjukkan rasa cemburu atau tidak senangnya.

"Kakak...'' Jona berlari menghampiri Nata dan Gio yang juga berjalan kearahnya.

"Selamat hari kelulusan.." Nata memberikan buket bunga pada Jona dan memeluk sayang adiknya. "Semoga kamu jadi kebanggaan keluarga.." sambung Nata mengurai pelukannya.

"Selamat ya Jona sekarang sudah menyelesaikan sekolahnya.." gio mengusap kepala Jona.

"Kak Gio tidak ada niat memberikan hadiah atau pelukan..?? Jona sengaja menggoda Gio di depan kakaknya. Sedangkan Gio melirik sebelah nya yang sedang menatap rumit tingkah adiknya.

"Tidaak.." gio kembali mengusap kepala Jona.

"Iiissh..tidak adil, kenapa cuma aku yang tidak di peluk..? Jona pura-pura marah sambil melirik kakaknya yang salah tingkah. Jona sudah mengetahui hubungan kakaknya dengan Gio, tapi Jona tidak mau ikut campur.

"Jona..." sapa teman- teman perempuan nya, murid yang tadi mencuri pandang pada Gio datang mengerumuninya.

"Kenalin ke kita kakak tampannya siapa tau jodoh.." ucap salah satu teman nya Jona

Jona tertawa geli melihat tingkah teman- temannya. Sedangkan Nata hanya memutar jengah bola matanya. Gio meringis dalam hati melihat raut kesal di wajah Nata. Jona yang tidak tega melihat wajah memelas Gio langsung mengajak teman-teman nya untuk pergi. Sepeninggalnya Jona dan temannya, Nata melirik kesal pada Gio.

"Gio.." geram Nata pelan

"Iya sayang.." jawab Gio gemas

"Senang kamu di perebutkan sama perempuan lain ?? tukas Nata jengkel

"Tidak sayang..aku tidak melakukan apa-apa," Gio merasa seperti tertangkap basah selingkuh.

Nata makin cemberut mendengar bisik bisik perempuan yang lalu lalang di depan mereka. Rasanya Nata ingin segera membawa Gio pulang dari pada menahan emosi.

"Nata..." Seorang pria terlihat berlari kecil ke arah Nata.

"Rendy ?? Kamu kenapa ada disini juga ? Tanya Nata

"Aku memutuskan untuk mengajar di sekolah kita ini.."  Rendi melirik pria yang berdiri tepat disebelah Nata.

"Waah tidak disangka kamu memutuskan untuk jadi guru, padahal dulu kamu tidak tertarik.." ucap Nata

"Yaaa.. aku juga tidak menyangka akan mengubah cara pandang ku mengenai seorang guru..'' Rendy menatap Nata dengan lembut. Gio yang menyadari arti tatapan Rendy tidak terima dan kesal sendiri.

""Ekhm..." Gio sangat kesal melihat cara Rendy menatap wanita nya.

Nata yang tersadar buru- buru melirik ke arah Gio.

"Kenalin ini Gio.. dia...

"Aku pacarnya Nata.." Gio langsung menyambung ucapan Nata dengan mengklaim hubungan mereka di depan Rendy. Nata tersipu malu, wajahnya memerah mendengar Gio mengakuinya sebagai pacar.

"Aku Rendy, teman kuliah nya Nata,," Rendy menjabat tangan Gio yang menatapnya tajam.

"Baiklah aku masih ada perlu di dalam,," Rendy merasa tidak nyaman dengan tatapan Gio padanya.

Setelah Rendy pergi Gio menarik ikat rambut Nata dan mengacak-acak rambutnya biar terlepas. Gio tidak suka leher Nata terekspos bebas di depan pria lain.

"Giooo... " Teriak Nata..

"Apa sayang..

"Kenapa dilepas..? Nata kesal dengan sikap Gio yang tiba-tiba melepas ikat rambutnya.

''Di gerai saja biar nutupin lehernya.."sahut Gio santai.

Nata hanya bisa pasrah melihat kelakuan Gio yang menurut nya lucu tapi manis, sudut bibir Nata sedikit terangkat.

"Kaaaak...'' cekrek.. Jona tiba-tiba mengambil foto kakaknya dan Gio yang sama-sama menoleh.

"Acaranya sudah selesai kak.. aku lapar, bagaimana kalau kita pergi makan dulu ? Usul Jona.

"Baiklah.. mau makan dimana ? Tanya Nata

'''Restoran seafood ya kak pasti sangat enak.." rayu Jona.

"Tapi kakak kesini bawa motor, tidak bisa tiga orang.." ujar Nata

"Aku naik taksi biar cepat sampai sekalian aku pesan makanan nya dulu biar kita tidak menunggu.." jawab Jona santai.

Jona melangkah keluar gerbang sekolahnya meninggalkan kakak dan kakak iparnya.

Gio dan Nata juga segera ke parkiran mengambil motornya.

***

"Kak... Sebelah sini kak.." Jona melambaikan tangannya ke arah Nata.

''Waaah.." Nata langsung sumringah melihat menu yang di pesan adiknya.

Gio duduk disebelah Nata, sedangkan Jona di kursi depannya. Gio dengan sabar mengupaskan kulit udang dan menaruhnya di piring Nata.

"Aku iriii.. kenapa kalian tidak menghargai aku yang jomblo..? Jona pura-pura sedih.

Nata hanya tersenyum geli melihat adiknya bertingkah konyol.

"Kakak ipar.. apa kamu tidak mau membaginya dengan adik mu ini ? goda Jona

"Uhuuuk...."Nata tersedak mendengar panggilan kakak ipar, Nata menepuk ringan dadanya. Gio sigap mengambilkan air minum untu Nata..

"Aahh kalian manis sekali.." Jona menopang dagunya dengan tangan melihat interaksi di depannya.. ''Baiklah aku tidak mengganggu lagi, cepatlah buatkan aku satu keponakan yang lucu.." ucap Jona asal, setelah nya Jona langsung kabur meninggalkan kakak nya.

Air yang di mulut Nata langsung menyembur keluar mendengar kata ponakan dari adiknya.

Gio masih mengusap punggung Nata yang masih batuk.

"Jonaaaaaa..." Teriak Nata kesal, yang di panggil sudah kabur meninggalkan mereka.

"Sudah merasa lebih baik ? Gio melihat wajah Nata yang memerah karena malu dan tersedak air.

''Hhmmm.. sahut Nata.

"Ya sudah ayo makan lagi.." Gio kembali mengupas kan udang untuk Nata.

"Kamu juga harus makan.. kenapa semua udangnya aku yang makan..? Aku bisa gendut seperti babi.." Nata memanyunkan mulutnya.

Gio tertawa lepas mendengar Nata menyamakannya dengan babi gendut.

"Gendut juga bagus.. kamu terlalu ringan seperti kapas jadi harus banyak makan.." ujar Gio

"Bukannya pria menyukai perempuan yang langsing ? Nata menatap Gio menunggu jawaban dari pria tersebut.

"Tapi aku tidak suka kalau wanitaku terlalu kurus. Gio mencubit gemes pipi Nata.

Nata hanya mencebikkan bibir mendengar kata-kata Gio dan memilih melanjutkannya makan nya.