THE KING'S TWINS

Raja Shao Mingyu yang sudah menemukan benang merah mengenai siapa wanita yang telah dinodainya pada malam panas enam tahun yang lalu berusaha untuk menjadi lebih dekat dengan Ru Mayleen, wanita yang telah melahirkan sepasang anak kembar untuknya.

Meski Raja Shao Mingyu merasa jika perjalanannya untuk mendapatkan hati wanita serta dua bocah kecil yang merupakan darah dagingnya itu tak akan mudah, namun dia tak patah semangat.

Baginya, Ru Mayleen mau melahirkan anaknya disaat wanita itu sedikit kehilangan kewarasan setelah tahu jika dirinya hamil dan putra mahkota Zhang Yuan yang dicintainya menikahi kekasihnya sudah merupakan anugerah tak terkira untuknya.

Apalagi sekarang dia tahu jika Ru Mayleen memiliki elemen alam serta sepasang anak kembarnya mewarisi kekuatan leluhurnya membuat raja Shao Mingyu semakin berambisi untuk mendapatkan ketiganya secepatnya.

“ Baiklah, aku akan datang ketempatnya pagi ini dan kuharap dia tak menolak kedatanganku ”, guman raja Shao Mingyu bersemangat.

Tak ingin membuka identitas yang dimilikinya agar Ru Mayleen tak semakin menjauh darinya, raja Shao Mingyu pun menyamar sebagai bangsawan pada umumnya.

Tok tok tok....

“ Nyonya, ada tamu yang ingin bertemu dengan anda didepan gerbang ”, ucap Yu Nian melapor.

Tak ada tanggapan dari dalam membuat Yu Nian pun kembali  mengetuk pintu kamar Ru Mayleen beberapakali.

Masih juga tak mendapat sahutan membuat pelayan pribadi Ru Mayleen tersebutpun berinisiatif untuk masuk kedalam melihat apa yang membuat majikannya yang merespon panggilannya.

“ Nyonya, aku akan masuk sekarang ”,ucap Yu Nian sambil membuka pintu kamar yang tak terkunci tersebut.

Melihat jika tak ada siapapun dalam kamar, kedua alis Yu Nian pun bertaut sempurna merasa heran kemana majikannya itu pergi sepagi ini.

“ Apa nyonya ikut dengan nenek Su keluar bersama tuan muda Fei Yun dan nona muda Fei Ning ? ”, batinnya penuh tanda tanya.

Baru saja Yu Nian hendak melangkah keluar dia dikejutkan oleh sosok wanita cantik yang masuk kedalam kamar sambil menggenggam sebucket mawar putih yang terlihat baru saja dipetiknya.

“ Ada apa Yu Nian ? ”

“ Kenapa pagi – pagi begini kamu mencariku ? ”, tanya Ru Mayleen penasaran.

Ini bukan jam sarapan sehingga tak mungkin pelayannya itu datang untuk mengajaknya makan pagi bersama.

Lagipula sikembar dan nenek Su juga belum kembali dari pasar jadi sudah bisa dipastikan jika bahan makanan yang akan mereka masak pagi ini belum tersedia, hal ini tentu saja membuat Ru Mayleen menjadi curiga.

“ Ada tamu mencari nyonya didepan gerbang rumah saat ini ”, ucap Yu Nian melaporkan.

“ Tamu ? ”

“ Siapa ? ”, batin Ru Mayleen curiga.

Selama yang dia ingat, pemilik asli tubuh ini bukanlah wanita ramah yang memiliki banyak teman.

Bahkan di ibukota dia hanya memiliki dua orang teman, itupun tak terlalu dekat karena selama ini waktu yang ada kebanyakan dipergunakan oleh Ru Mayleen untuk mengejar cinta putra mahkota yang selalu mengabaikannya.

“ Baiklah, suruh dia masuk aku akan bersiap dulu ”, perintah Ru Mayleen tegas.

“ Baik nyonya ”, jawab Yu Nian patuh.

Setelah pelayan pribadinya pergi, Ru Mayleen pun membersihkan diri sebentar dikamar mandi karena tangan dan kakinya kotor terkena tanah ketika sedang berkebun tadi.

Dia juga mengganti pakaian yang digunakannya karena banyak noda tanah yang menempel disana sehingga akan terlihat tak sopan untuk dipergunakan menjamu tamu.

Raja Shao Mingyu merasa senang karena usahanya untuk bertemu dengan Ru Mayleen tak terkendala apapun meski dia merasakan tatapan dingin dari penjaga bayangan yang tempo hari menghunuskan pisau ke lehernya.

“ Meski terlihat sederhana namun siapapun akan tahu jika dia bukanlah dari keluarga biasa ”, guman raja Shao Mingyu dalam hati.

Melihat beberapa ornament yang terpasang didinding serta perabotan yang ada diruang tamu raja Shao Mingyu bisa menebak jika semua barang tersebut bernilai tinggi.

Apalagi guci yang berada disamping nakas tak jauh dari tempatnya duduk diperkirakan seharga ratusan ribu tael emas karena merupakan guci langka dan sangat sulit mendapatkannya.

Atensi raja Shao Mingyu sedikit teralihkan ketika dia mendengar langkah kaki mulai berjalan mendekat kearahnya.

Meski sangat ringan namun sebagai seseorang yang memiliki ilmu tinggi, pendengarannya sangat tajam meski itu hanya hembusan nafas seseorang dia bisa mendengarnya.

Deg,

Jantung raja Shao Migyu sempat terhenti sejenak melihat kecantikan yang ada dihadapannya saat ini.

Wajah oval dengan mata berbentuk almond serta bulu mata yang panjang dan lentik menambah pesona yang dimiliki Ru Mayleen.

Hidung munggil yang mancung serta bibir merah seperti buah plum membuat raja Shao Mingyu tanpa sadar menelan ludahnya beberapa kali ketika hasrat kelaki – lakiannya mulai memberontak.

Raja Shao Mingyu akui jika kecantikan yang dimiliki oleh Ru Mayleen ini banyak diminati oleh para lelaki, cantik dan lembut sehingga siapapun yang menatapnya akan dengan senang hati berkorban apapun untuknya.

“ Apa putra mahkota Zhang Yuan itu buta, kenapa dia bisa menolak kecantikan seperti dewi ini dengan mudah ”, batin raja Shao Mingyu mencemoh.

Raja Shao Mingyu tak tahu saja bagaimana penampilan asli Ru Mayleen sebelum tubuhnya diambil alih oleh Mayleen Berliana dari masa depan, sangat murahan dan norak.

Mungkin saja malam enam tahun lalu, jika tidak dalam kondisi gelap kemungkinan raja Shao Mingyu akan merasa jijik melihatnya sehingga tak mungkin malam panas itu akan terjadi.

“ Maaf tuan, kalau boleh saya tahu apa sebenarnya tujuan tuan datang mencari saya sepagi ini karena jujur saja saya sama sekali tak mengenal anda ”, ucap Ru Mayleen to the point.

Lamunan  Raja Shao Mingyu langsung buyar ketika mendengar suara lembut membuat anggannya melayang ke malam enam tahun lalu ketika dia mendengar suara desahan sexy yang keluar dari mulut wanita cantik yang ada dihadapannya itu.

Melihat jika Ru Mayleen menunggu jawabannya dengan sorot mata tajam tak bersahabat, raja Shao Mingyu yang tak ingin membuat kesan buruk diawal pertemuan merekapun segera memperkenalkan diri.

“ Perkenalkan, nama saya Shao Mingyu ”

“ Mungkin kita memang tak pernah berkenalan langsung secara resmi ”

“ Tapi, saya dan nona pernah bertemu enam tahun lalu secara tidak sengaja jika mungkin nona sedikit melupakannya ”, ucap raja Shao Mingyu penuh teka teki.

“ Pernah bertemu enam tahun lalu....”

“ Dimana ?  ”, tanya Ru Mayleen dengan wajah binggung.

Ru Mayleen benar – benar binggung karena dalam ingatannya tak semua hal yang terjadi bisa dia lihat.

“ Mungkin pertemuan dengan lelaki tampan ini bagi Ru Mayleen tak penting sehingga dia melupakannya begitu saja ”, batin Ru Mayleen bermonolog.

Raja Shao Mingyu yang melihat jika Ru Mayleen tampaknya benar – benar melupakan pertemuan pertama mereka merasa sedikit kecewa.

Padahal dirinya selama ini tak pernah sedikitpun melupakan malam panas yang telah mereka lalui, meski dia tak terlalu jelas melihat siapa wanita yang diajaknya bergumul pada malam itu, namun kesan mendalam tetap berbekas dalam hatinya.

“ Apakah dia hingga kini masih mencintai putra mahkota Zhang Yuan sehingga sama sekali tak mengingat tentangku ”, batin raja Shao Mingyu penuh kekecewaan.