Kesalahan satu malam membuat Meisya harus menanggung akibatnya seorang diri. Kekasih yang seharusnya bertanggung jawab atas kehamilannya, malah mengabaikan dan mengira kehamilan Meisya sebagai lelucon.
Meisya yang ketahuan hamil, justru diusir oleh keluarganya dan terpaksa membesarkan anaknya seorang diri. Dia dituntut untuk hidup mandiri dan kuat demi anaknya.
Sampai akhirnya, takdir mempertemukan Meisya dan Ello, mantan kekasih sekaligus ayah dari anaknya. Akankah Meisya bersedia mengungkapkan kebenaran tentang anak mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesalahan Semalam Bab 31
Meski bibir Meisya mengucapkan kata yang berlawan dengan logika Ello, tapi laki-laki itu memilih diam. Semakin memaksa Meisya untuk mengaku, maka wanita itu akan semakin membuat banyak alasan untuk berkilah.
“Oke, kalau memang itu kenyataannya. Aku … datang untuk memperbaiki hubungan kita, Sya. Apa aku masih punya kesempatan!” tanya Ello bersungguh-sungguh.
“Nggak, El. Hidup harus berjalan dan apa yang sudah terlewat itu nggak akan bisa diulang. Aku … udah bahagia sama jalan hidup aku sekarang!” jawab Meisya dengan tegas. Wanita itu berharap Ello akan menjauh dan tidak lagi berusaha memasuki hidupnya.
Ello menundukkan kepala dalam-dalam. Dia teringat dengan laki-laki yang beberapa waktu lalu menjempug Meisya di stasiun. Diam-diam, tangannya mengepal erat dan menyadari Meisya tidak lagi mencintainya.
Kereta metro itu berhenti. Meisya segera turun untuk bisa secepatnya datang bekerja. Sementara laki-laki yang sejak tadi bertengkar dengannya, hanya bisa mengikuti di belakang tanpa berani bersuara lagi.
“Mungkin takdir mempertemukan kita untuk belajar tentang cinta, tapi bukan untuk menua bersama,” batin Meisya sembari terus berjalan meski dia tahu di belakangnya, Ello masih mengikuti.
Ello melihat Meisya memasuki sebuah butik dan wanita itu mulai berganti seragam. Bukannya pergi, Ello justru memasuki butik itu dan mencari alasan untuk bisa dekat dengan Meisya.
Paras Ello yang tampan, tentu menarik perhatian banyak pegawai wanita. Dalam sekejap beberapa pegawai wanita sudah menghampiri untuk berebut melayani Ello.
“Ada yang bisa dibantu, Tuan?” sapa salah seorang pegawai dengan senyum ramah.
Ello melirik Meisya yang sama sekali tidak memeduli Ello. Dia malah sibuk merapikan beberapa gantungan baju yang hampir copot dan juga mengembalikan pakaian-pakaian sesuai jenisnya.
Meski di butik Bu Laras Meisya adalah seorang desainer, tapi di Paris dia hanya bekerja paruh waktu untuk menghasilkan uang. Dia juga masih menerima permintaan desain secara online dan mengirimkannya untuk klien Bu Laras yang menginginkan pesanan khusus.
“Aku mau dilayani sama dia, bisa?” tanya Ello sambil menunjuk Meisya yang kebetulan sedang melihat ke arahnya.
“Boleh, aku akan panggilkan dia,” jawab salah satu teman Meisya itu.
“Beruntungnya Meisya,” gumam yang lainnya merasa iri.
Sementara Meisya yang mendapat misi khusus, justru terlihat tidak suka dan sangat terpaksa. Dia menghampiri Ello dengan senyum yang tidak ikhlas dan dipaksakan.
“Ada yang bisa saya bantu, Tuan?” tanya Meisya dengan senyum palsu. Dia masih menggunakan bahasa inggris formal untuk menyapa Ello.
Meski hanya kepalsuan, tapi Ello cukup senang dengan penyambutan mantannya itu. Dia bergerak pelan dan Meisya terpaksa harus mengikutinya karena dia juga diawasi oleh sang manajer butik.
“Bisa bantu carikan aku jas yang cocok buat acara pernikahan!” pinta Ello sambil berjalan menuju deretan pakaian formal yang tertata rapi. Laki-laki itu malah membalas ucapan Meisya dengan Bahasa Indonesia dengan sangat jelas.
Meisya menghela napas berat. Bisa-bisanya Ello memakai bahasa mereka di negara asing. Hal itu pasti akan menimbulkan kecurigaan dari manajernya. Tak hanya itu, Meisya kini mengerutkan kening dan mulai bertanya-tanya karena kalimat ambigu yang Ello ucapkan tadi. Untuk apa Ello mencari jas pernikahan?
“Kalau mau jas pernikahan, harusnya sekalian sama gaunnya juga. Kita bisa sesuaikan seperti apa gaun pengantin wanitanya,” jelas Meisya sambil menunjukkan beberapa pilihan warna dan bahan jas.
Mendengar Meisya yang juga memakai bahasa negaranya, sang manajer pun menghampiri mereka. Dia khawatir jika terjadi masalah yang berarti antara Meisya dengan calon pembeli mereka.
“Apa ada masalah?” tanya manajer Meisya dalam bahasa Inggris.
Meisya tersenyum ramah dan mencoba menjelaskan bahwa dia dan Ello kebetulan berasal dari satu negara yang sama, tapi Meisya tidak mengakui jika dia mengenal Ello.
“Tidak ada, hanya masalah kecil. Dia menginginkan jas untuk pernikahan,” jawab Meisya mencoba menjelaskan.
“Silakan dipilih, Tuan!” kata Meisya mencoba bersikap ramah di depan sang manajer. “Ada baiknya, untuk mengajak calon istrinya juga!” Kali ini Meisya menggunakan bahasa Inggris sehingga sang manajer bisa tahu apa yang dia ucapkan.
“Aku tidak perlu membawanya kemari, karena kamu sudah ada di sini!” balas Ello dalam Bahasa Indonesia. Dia tersenyum untuk menggoda Meisya yang jelas tidak akan bisa marah karena ada manajernya yang tidak mengerti apa maksud ucapannya barusan.
***
Kembang kopinya jangan lupa 💋💋💋
tapi untuk kebodohannya luar biasa dan sangat luar biasa.
jempol terbalik buat Ello.