Sebuah alam yang penuh kekacauan menunggu seorang pemimpin yang di
ramal kan. Dia yang akan terlahir, mencabut segala segel, dan kutukan. Serta segala alam akan terhubung segala dimensi akan tersambung, dia juga termasuk kekasih Sang Pengantar Tulisan, juga sang pewaris empat naga kuno. apa? dia bisa menaklukkan dua alam, yaitu Alam Eheiwha dan Alam Armanaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MAHLEILI YUYI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7.Jia Li
Ucap Raiden lagi di batin nya, dengan air mata yang mengalir apa lagi pacar nya Raiden berulang kali meminta maaf.
"Admiko, Admiko, aku telah menyinggung Tuan Besar hidup ku telah berakhir." Ucap wanita itu dalam hatinya.
Tubuh wanita itu lemas hidup nya seakan telah berakhir kematian.
"Tanya pada manajer bodoh mu itu!" Jawab Admiko marah pada direktur hotel itu.
"Ya tuan, aku akan bertanya pasti aku memberikan siksaan yang sebanding." Ucap direktur itu berulang kali membukukan badan.
"Eh, tunggu." Ucap Admiko pada direktur itu lagi.
"Ya, Tuan, apa Tuan menginginkan saya membunuh mereka?" Tanya direktur hotel Ozu itu.
"Tidak, aku cuma menginginkan cctv pembicaraan mereka terhadap ku barusan, sebar kan ke Internet." Ucap Admiko makin Marah.
Lalu direktur itu menyuruh salah satu bawahan nya mencari NVR cctv, dengan tergesa-gesa setengah berlari dia menuju ruang pengawasan dan langsung menghubungkan NVR itu ke jaringan sosial media.
Dalam hitungan detik telah tersebar di seluruh negara bagian selatan Benua Shin Suanshin, milyaran hujatan dan hinaan melalui komentar dan mencaci hotel Ozu di benua bagian selatan.
Tidak lama ponsel Admiko berdering.
"Sayang apa yang kamu lakukan, Hotel Ozu itu salah satu cabang hotel yang di dirikan pak de mu, walaupun dia termasuk keluarga jauh, jangan di kecam seluruh hotel nya di benua ini, cukup di mana hotel yang bersalah pada mu." Ucap mama nya pada Admiko.
"Ya sudah, setelah ini urus oleh mama masalah yang barusan aku ngantuk ingin mencari penginapan lagi."
Jawab Admiko santai.
"Baik lah jaga diri mu, jangan tidur terlalu malam." Ucap mama nya dengan suara lemah lembut.
"Ya,:selamat malam mam!" Jawab Admiko lagi.
"Tuan Muda, apa yang harus kami lakukan terhadap mereka?" Tanya Direktur itu dengan suara gemetar dan wajah nya pucat pasi.
"Kamu tahu aturan selatan kan, orang-orang yang bersalah terhadap keluarga Fabao?" Jawab Admiko dengan tatapan dingin.
"Tau Tuan, saya tau." Jawab direktur itu ketakutan.
"Apa, aturan nya?" Tanya Admiko lagi.
"Tatto Budak Buangan." Jawab Direktur itu dengan gemetar.
"Bagus, ternyata kalian masih ingat." Ucap Admiko tersenyum.
Jika seseorang telah Mendapat kan Tatto Budak Buangan, di negara mana pun mereka berada siapa pun tidak akan ada yang menghormati nya, mereka tidak termasuk di lindungi undang-undang dan hukum negara, mereka lebih hina dari sampah di anggap sebagai bangkai.
Jika Wanita yang telah mendapati Tatto Budak Buangan, jika dia di lecehkan atau di perkosa sekali pun tidak ada yang akan melindungi nya.
Mereka akan selalu mendapat kan penghinaan di segala tempat, kemerdekaan telah di tutup untuk orang yang mendapat kan Tatto Budak Buangan, lebih hina dari pada daftar hitam, lebih pedih dari pada kematian hukum nya.
"Cepat seret mereka semua yang bersalah Pada Tuan Admiko!!" Perintah Direktur itu dengan marah.
"Heh, kamu ngapain lagi bersujud di sana, menunggu puing-puing hotel ini menimbun mu." Ucap Admiko sambil menatap wanita yang berada di samping Raiden.
"Jadi aku, aku Tuan maaf kan." Tanya wanita itu masih menunduk takut.
"Kamu ku maaf kan tapi tidak dengan bajingan itu, kesetiaan mu patut di acung kan jempol apa kamu masih ingin menemani anjing itu di labirin An Zaman?" Tanya Admiko.
"Aku mengikutinya, karena dia mengancam keluarga ku." Ucap wanita itu sambil melangkah kehadapan Admiko.
"Tidak perlu Lagi takut terhadap dia." Jawab Admiko sambil melangkah pergi.
"Terima kasih tuan, terima kasih." Ucap Wanita itu sambil tersenyum mengejar Admiko memasuki lift.
Raiden hanya menatap punggung mereka dengan penuh air mata, apa lagi dia telah di cap Budak Buangan, dan akan di buang di labirin Ratu Iblis di Negara An Zaman beserta beberapa orang Lain nya.
Labirin yang di bangun untuk perangkap para hewan dan mahluk buas di zaman kuno, di bawah tanah telah menembus batu putih hamparan, dengan kedalam hampir tujuh kilo.
Dalam cerita turun-temurun, inti suci air laut Alam Eihewha ada di labirin Ratu Iblis dan menyegel kekuatan nya, ribuan hewan kuno yang tak pernah kembali serta tempat pembuangan para penghianat berbagai tingkat kultivasi.
Juga tempat itu memiliki Segel Ilusi dan penuh fatamorgana, dan bisa menekan kekutan kultivasi tingkat Langit Dewa Petapa, sebab tempat ini pernah di buat melalui campur tangan mahluk terusir.
"Tuan apa benar, keluarga Raiden tidak akan mengganggu keluarga ku lagi?" Tanya wanita itu masih belum percaya.
"Nama ku Admiko bukan tuan." Jawab Admiko menatap wanita di samping nya.
"Iya, Tuan Muda Admiko." Ucap wanita itu lagi.
"Orang tua ku memanggil nama ku dengan Admiko, jangan di tambah dan jangan di kurangi, mengerti." Ucap Admiko.
Dia mendongak kan wajah nya ke wajah wanita itu, hidung mereka hampir bersentuhan, jika wanita itu tidak melarikan wajah nya ke belakang.
"Keluarga nya sudah sekarat." Jawab Admiko melangkah keluar dari lift, Wanita itu masih melamun dan terbengong
"Tuan, eh, Admiko, aduh Kakak, aku panggil kakak saja boleh kan?" Ucap wanita itu sambil mengejar Admiko.
"Kakak menginap di mana, aku boleh ikut, aku tidak tau bagian kota ini?" Tanya Wanita itu berjalan di samping Admiko.
"Aku tidur di pinggir jalan saja, kamu mau mengikuti ku?" Sahut Admiko.
"Mau, eh, kak nama ku Jia Li aku bisa jadi!" Ucap wanita itu terhenti.
"Jadi apa, jadi Bat Man atau jadi Kera Sakti?" Tanya Admiko terus melangkah.
"Jadi apa pun, pokok nya apa pun yang kakak suka." Ucap wanita itu tersenyum pada Admiko.
"Apa kamu bisa jadi kasur atau bantal, sekalian jadi selimut?" Tanya Admiko
"Kakak tau saja, bisa itu sangat mudah." Jawab wanita itu tersenyum lebar.
"Eh, eh, maksud ku, maksud ku begini kamu bisa jadi kain dan kapas." Ucap Admiko malu dan menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
"Hmmm." Jia Li, hanya menghirup nafas dalam-dalam sambil mengekor di belakang Admiko.
"Dari pada menjadi selimut dia, lebih bagus menjadi selimut ku, aku tidak mengecewakan kamu."
Tiba-tiba suara pria lain dan beberapa orang mengikuti pria itu, mungkin bawahan nya, mereka mendekati Jia Li.
"Aku tidak minat dengan mu." Jawab Jia Li terus berjalan di samping Admiko.
"Ternyata kamu gadis bodoh, lebih memilih pria miskin!" Ucap laki-laki itu lagi.
"Apa urusan nya dengan mu." Jawab Jia Li.
"Tangkap wanita itu, yang laki-laki nya kalian siksa!" Ucap pria itu marah.
Seluruh bawahan nya mengepung mereka berdua.
"Tadi aku rela menghabis kan harta ku untuk mu cantik, tapi karena kelakuan mu, aku hanya ingin melakukan nya berulang kali dengan mu tampa henti, ku pastikan malam Ini alas kasur ku basah, ternyata anugrah Dewi Timur telah ku dapat kan malam ini."
Ucap pria itu sombong sambil mendekati Admiko dan Jia li.
Bersambung*******
