A True Knight

"Dari petunjuk peta ini hutan peri agung menunjukkan berada diwilayah timur!"Aaron melihat lihat peta sambil mencari arah timur karena disitulah hutan peri agung berada.

"Ini aneh, mengapa sangat sunyi sekali sejak tadi?"Aaron meneguk ludahnya dengan ngeri sepanjang dia menunggang kereta kuda tidak bertemu dengan siapa siapa bahkan binatang pun tidak ada.

"Tidak boleh takut lagian mana ada hantu disiang hari begini!"Aaron meninggalkan kereta kudanya disana dan berjalan kaki membawa tas besar kedalam hutan diarah timur.

Baru beberapa langkah saja Aaron bisa merasakan bahwa didalam hutan ini mengandung energi sihir yang tersembunyi. Tapi meski begitu dia sangat yakin pasti pemiliknya adalah energi sihir dari para binatang sihir dihutan ini.

"Baiklah, aku harus fokus menelusuri hutan ini!"Gumam Aaron sambil melangkahkan kakinya dengan perlahan menuju arah yang dia anggap benar.

*********

"Aaaa, hantu!"Gordon ketakutan bersembunyi dibelalang tubuh Teo mendengar suara binatang sihir yang aneh.

"Jangan dekat dekat denganku!"Teo mengusirnya dari tubuhnya itu.

"Apa kamu tidak mendengar suara binatang aneh itu?"Tanya Gordon serius.

"Itu suara biasa kaunya saja penakut!"Ledek Teo padahal dia sendiri juga ketakutan mendengarnya.

"Kamu juga takut kan?"

"Mana mungkin aku takut dengan binatang hutan!"

"Tidak usah bohong ngaku aja!"

"Diam saja kau banci!"

"Baiklah!"Gordon memilih diam saja daripada terus diledeknya.

"Mengganggu saja!"Ucap Teo dalam hati yang merasa resah bersama Gordon.

"Apa itu?"Teo dan Gordon melihat ada kereta kuda didepan mereka tapi tidak ada pemiliknya.

"Pasti itu kereta kuda berhantu!"Tebak Gordon yang ketakutan bahkan bulu kuduknya merinding ngeri menatapnya.

"Woy ada orang?"Teo menghampiri kereta kuda itu memanggil manggil pemiliknya tapi tak ada jawaban.

"Jangan panggil dia Teo nanti arwahnya muncul!"Gordon bergegas menariknya menjauh dari kereta kuda kutukan itu menurutnya.

"Apa apaan kau ini?"Teo nampak kesal tapi berusaha menahannya.

"Sudah kubilang pemilik kuda itu pasti hantu penunggu!"Jawab Gordon dengan muka serius.

"Disini kalian rupanya!"Suara seseorang terdengar dari arah belakang hingga mengejutkan mereka berdua.

"Mampus kita!"Gordon bergetar kuat saking takutnya pundak mereka berdua ditepuk hantu itu dari belakang.

"Jangan makan aku pak hantu aku belum nikah!"Teo yang penakut itu juga tak kalah takut dia memohon agar tidak disantap apalagi dia belumlah kawin.

"Apa maksudnya kalian ini?"Tanya seseorang itu heran dengan tingkah mereka menganggap dia adalah hantu.

"Kami serius akan melakukan apa saja asal selamatkan kami!"Tambah Gordon tubuhnya gemetaran.

"Itu benar tuan hantu!"Teo menganggukinya bahkan dia hampir kencing dicelana tapi beruntungnya masih ditahannya.

"Ini aku Aaron, guru kalian!"Kata orang itu dengan suara agak keras pada mereka berdua.

"Syukurlah bukan hantu yang mengganggu kami!"Gordon dan Teo berbalik dan benar saja dia Aaron mereka berdua pun lega.

"Kenapa kau berada disini?"Kesal dengan gurunya yang menakuti mereka Teo bertanya padanya kenapa bisa ada disini.

"Tadi sebetulnya aku mencoba masuk kedalam hutan itu tapi karena teringat ada barang yang tertinggal terpaksa harus kembali kesini lagi!"Jawab Aaron.

"Lalu apa tujuanmu kesini tuan Aaron?"Tanya Gordon penasaran.

"Ya, mencari semua muridku lah!" Kalian tahu kalian berada dihutan yang berbahaya makanya aku kesini ingin mengajak kalian kembali keacademy!"Tambah Aaron.

"Begitu ya!"Gordon mengangguk paham.

"Dimana teman kalian lainnya?"Tanya balik Aaron pada mereka berdua.

"Zerx, Fray, dan Misha berada didesa ras manusia setengah hewan, lalu Elsa dan Leorin berada diistana bawah tanah menghadapi penyihir hutan ini!"Jawab Teo menjelaskan.

"Mereka mencari mati saja berhadapan dengan penyihir kuno itu!"Aaron bingung harus berbuat apa lantaran untuk saat ini.

"Kalau begitu kita cari mereka saja ayo!"Ajak Aaron kapada mereka berdua.

"Bagaimana kita naik kereta kuda ini saja daripada lelah!"Keluh Gordon yang tak mau berjalan kaki lagi lelah sudah baginya.

"Benar sekali!"Teo dan Gordon menaiki kereta kuda begitu saja.

"Ayo cepat!"Tak ada pilihan lain lagi Aaron meletakkan tasnya didalam kereta kuda lalu mengendarainya menuju hutan yang dimaksud.

**********

Istana bawah tanah hutan peri agung

"Diam saja tuan putri!"Leorin tiba disel tahan Elsa setelah susah payah memasuki tempat ini tanpa diketahui.

"Apa yang terjadi dengan dirimu Leo?"Elsa nampak khawatir melihat Leorin yang luka luka dan rambutnya yang putih pucat.

"Saya baik baik saja!"Jawab Leorin dengan wajah pucatnya sambil berusaha melepaskan kunci sel ini.

"Krak!"Dengan menggunakan sedikit sihirnya Leorin menghancurkan kunci sel dengan mudah.

"Huh!"Leorin terlihat kelelahan ia terbaring dilantai dengan nafas yang berat.

Elsa mencoba membantu menyembuhkannya menggunakan sihirnya terutama luka yang dialami Leorin. Tak lama Leorin kembali bangkit dengan perlahan dan rambutnya kembali hitam seperti semula.

"Terima kasih tuan putri!"Leorin tak lupa berterima kasih padanya yang sudah memberikan energi sihir padanya yang terkuras habis.

"Tidak apa Leo!"Elsa hanya mengangguk senang saja melihatnya kembali pulih meski dia sendiri tidak tahu kenapa sihirnya bisa menyembuhkannya.

Lalu Leorin membawa Elsa kabur dari sel ini melewati setiap ruangan penjaga yang berjaga dimana mana. Tapi yang membuat Leorin bingung adalah ia bisa sedikit menggunakan sihir yang membekukan lawannya.

"Mungkinkah ini sihir dari tuan putri?"Guman Leorin bertanya tanya pada dirinya sendiri.

"Srash!"

"Crak!"

"Sring!"Leorin mengalahkan semua penjaga dengan mudah tanpa kesulitan sama sekali.

Dan tibalah mereka didepan gerbang keluar istana bawah tanah ini yang sangatlah besar sekali. Dengan cepat Leorin menggunakan sihirnya memancing semua musuh untuk menuju arah sini.

"Kita lari dari sini tuan putri!"Leorin mengulurkan tangannya pada Elsa mengajaknya keluar bersama.

"Ya, baiklah!"Elsa menerima uluran tangannya itu dengan senang hati.

"Wuuush! "Booom!"Leorin menghancurkan gerbang itu hingga hancur menimpa semua penjaga yang ingin mengejarnya.

"Dia berhasil kabur!"Ucap seorang penjaga yang tertimpa runtuhan menatap mereka yang perlahan menghilang dari pandangan lalu diapun mati tertimpa runtuhan lainnya.

"Tak masalah bagiku yang penting semua sihirku kembali!"Leorin berkata dalam hatinya sendiri tentang Elsa yang memberikan energi sihirnya tanpa dia sadari.

"Apakah ada sesuatu yang terjadi padamu sebelumnya?"Tanya Elsa menatap Leorin yang diam saja itu.

"Benar, saya melawan raja binatang sihir tapi tenang saja saya berhasil mengalahkannya meski harus mempertaruhkan jiwa saya sendiri!"Jawab Leorin jujur padanya.

"Lain kali kamu harus berfikir lebih dulu sebelum menggunakan sihirmu sendiri!"Elsa yang mendengarnya mencoba menegurnya agar tidak terlalu sering menggunakan teknik sihir yang kuat.

"Mungkin saya hanya menerima perintahmu saja!"Leorin mengangguk mengerti sambil tersenyum ramah padanya.

"Itu terlalu berlebihan Leo!"Elsa merasa malu dengan perkataan Leorin yang hanya mengikuti perintahnya saja sebagai pelayan setianya.

"Terserah anda saja!"Leorin hanya mengangguk paham saja.