NovelToon NovelToon
Pembalasan Sang Narapidana

Pembalasan Sang Narapidana

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Gangster
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: ilham risa

🏆Juara Satu Fiksi Modern Jalur Kreatif


Bagaimana jadinya, jika seorang pemuda yang baru berusia 18 tahun, harus di penjara hingga 12 tahun lamanya?


Padahal pemuda itu tidak pernah melakukan kesalahan seperti yang dituduhkan kepada orang orang yang menuduhnya. Dia di Fitnah saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Atas kasus pembunuhan seorang pemuda yang tak lain adalah teman satu kelasnya.




Lalu apa yang selanjutnya pria bernama Jo itu lakukan? Setelah dinyatakan bebas dari hukuman yang dia jalani? Mampukah Jo menemukan para dalang yang sudah memfitnah nya dengan sangat keji?



Dan nilah perjuangan Jo.Yang Dinobatkan sebagai seorang mantan Narapidana yang melekat sampai akhir hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekejian Para Orang Kaya

Tersirat wajah sedih dan pilu dari pasangan suami istri yang baru saja keluar dari dalam ruangan pemilik sekolah.

Air mata yang mengalir dari kedua rentina ibu Siti, tidak mau berhenti, begitu juga dengan pak Imran. Tubuh pria paruh baya itu serasa lemas tidak bertulang. Rasanya dia benar-benar gagal menjadi seorang ayah dan seorang kepala keluarga.

Mereka berdua, masih teringat jelas, perkataan pemilik sekolah yang telah memberikan ancaman kepada mereka berdua. Bukan nya membantu, tapi pemilik sekolah yang bernama Tuan Arlan itu, malah menyuruh mereka untuk tidak memperpanjang kasus yang telah menimpa putra mereka.

Dan dia juga mengancam, jika tidak mau menurut, maka dia akan menuntut Jo dengan hukuman seumur hidup. Mendengar ancaman itu, tentu saja membuat pak Imran dan bu Siti menjadi bingung.

Hingga dengan sangat terpaksa, ibu Siti dan pak Imran menyetujui tawaran tersebut, dengan jaminan pemilik sekolah akan memperingan hukuman yang diberikan kepada Jo.

Lalu dengan langkah lunglai, ibu Siti dan pak Imran mendekati putri mereka Nadia. Yang duduk si bangku panjang di taman sekolah. Gadis belia itu terlihat semakin hancur. Kedua matanya sudah membengkak karena terus terusan menangis sedih.

Sedangkan di samping Nadia, terlihat seorang gadis cantik yang tak lain adalah Clara. Pak Imran dan bu Siti mengenal baik siapa Clara. Karena sudah dua kali Clara sering main kerumah mereka.

"Pak, buk..! Bagaimana hasilnya? Apakah pemilik sekolah mau membantu kita pak?" tanya Nadia menatap lekat.

Begitu juga dengan Clara. Dia sudah tidak sabar menunggu jawaban dari kedua orang tua Jo yang terlihat rapuh dan juga menyedihkan.

"Tidak nak.., pihak sekolah tidak bisa menyelamatkan kakakmu. Dan dia juga menolak tuduhan yang ibu dan bapak katakan, tentang putranya yang sudah melakukan pembunuhan. Lalu dia mengancam ibu dan bapak, agar kami berdua mau menerima tawaran yang dia ajukan, untuk tidak menyulitkan kasus yang menimpa kakakmu. Dengan timbal balik, pemilik sekolah akan memperingan hukuman untuk kakakmu." jelas pak Imran dengan nada bergetar.

Mendengar perkataan pak Imran. Clara menjadi sangat kesal, dia berjanji akan membantu Jo untuk keluar dari dalam penjara.

Dan setelah lulus sekolah, Clara bertekad akan menempuh pendidikan di ilmu hukum, agar dia bisa menegakkan hukuman yang adil kepada orang orang kurang beruntung seperti keluarga pak Imran.

Tak lama kemudian, mereka semua memutuskan untuk pergi ke kantor kepolisian. Mereka ingin menjenguk Jo yang sudah masuk ke dalam jeruji besi yang ada di ruang tahanan.

Hari ini sangat kebetulan, karena Clara membawa mobil miliknya, jadi seluruh keluarga Jo tidak perlu mencari taksi maupun ojek yang akan mengantarkan mereka ke kantor polisi.

Sedangkan di dalam ruangan tuan Arlan. Pria licik itu langsung menghubungi pengacaranya untuk mengurus kasus yang menimpa salah satu siswa nya yaitu Jo.

Tuan Arlan, tidak akan membiarkan pemuda itu bebas dengan cepat. Karena tuan Arlan takut, jika pemuda itu akan datang untuk membalas dendam kepada putranya Marvel.

"Halo pengacara Jimin!" sapa tuan Arlan di dalam telfon.

"Iya tuan, semuanya sudah beres. Saya saat ini sudah berhasil menjebloskan pemuda lugu itu ke dalam penjara."

"Bagus. Kau harus memastikan agar pemuda itu di hukum seberat beratnya. Aku tidak mau, jika di kemudian hari, dia datang dan mengganggu ketenangan putraku Marvel."

"Baik tuan. Aku pastikan, pemuda itu akan mendapatkan hukuman yang setimpal. Agar Jiwa nya yang masih sangat muda dan lugu, menjadi hancur berkeping-keping. Dan aku pastikan setelah keluar dari dalam penjara. Dia akan menjadi seorang pemuda yang bodoh dan tidak mempunyai nyali untuk menatap dunia ini lagi." jawab Pengacara itu dengan sangat tegas.

Mendengar ucapan sang pengacara, membuat tuan Arlan tersenyum puas. Lalu tak lama, dia mematikan panggilan karena terdengar suara derit pintu yang terbuka dari arah luar.

Hingga detik kemudian, muncullah seorang pemuda yang tak lain adalah Marvel.

Marvel tersenyum menatap wajah papanya. Akhirnya kesalahan yang sudah dia lakukan, telah dilimpahkan oleh orang yang lemah tidak mampu berbuat apa apa.

"Pa..!" sapa Marvel mendekati papanya.

"Ada apa? Kenapa kau belum juga pulang! Bukankah aku sudah menyuruh mu untuk segera berkemas!" seru tuan Arlan menatap tajam.

"Iya, aku akan melakukan nya pa. Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih kepada papa. Karena berkat kekuasaan yang papa miliki, nama baik kita bisa terselamatkan dengan baik."

"Itulah kehebatan dari uang Marvel. Kau sudah tahu bukan! Kenapa aku bekerja keras untuk mendapatkan uang yang banyak! Karena uang semua yang kita inginkan bisa kita beli dan kita dapatkan. Jadi mulai saat ini, jadilah anak penurut agar kau bisa berhasil di masa depan."

"Baik pa.. Aku akan melakukan apa yang papa perintahkan. Besok aku akan langsung terbang ke negara belanda menyusul mama yang sedang berlibur di rumah oma."

"Bagus. Kau harus sekolah yang benar, agar kelak kau bisa menjadi penerus untuk harta kekayaan milik ku." ucap tuan Arlan tersenyum sombong.

***

Sedangkan di tempat lain tepatnya di sebuah ruangan yang dingin dan tidak beralas, terlihat seorang pemuda sedang duduk sambil menyimpan wajahnya di kedua lutut yang dia tekuk menggunakan tangan.

Dan pemuda itu adalah Jo. Yang hampir satu jam yang lalu, sudah masuk menjadi penghuni baru di dalam ruang tahanan tersebut.

Rasanya, tubuh Jo lemas tidak bertenaga, bahkan di dalam otaknya sudah tidak bisa berpikir dengan baik.

Hingga detik kemudian, Jo merasakan sebuah tepukan tepat di punggung belakangnya, di susul oleh suara tawa dari seseorang yang terdengar menyeramkan.

"Hahahaha.....! Ada apa anak muda? Kenapa kau terlihat lemah seperti ini? Bukankah kau seorang pembunuh? Apakah nyalimu sudah mati sekarang, setelah masuk ke dalam jeruji besi?" tanya pria itu menyindir Jo.

Jo tidak memperdulikan sindiran dari pria tersebut, dia masih terus menelungkupkan wajahnya di sela tengah kedua lututnya.

Dan tentu saja, perbuatan Jo itu membuat para tahanan yang lain mendekati dirinya dengan perasaan geram.

"Bos..! Sepertinya anak muda ini minta diberi pelajaran bos. Bahkan dia berani mengabaikan perkataan bos." ucap mereka menampilkan wajah marah.

Sedangkan pria yang dipanggil dengan sebutan Bos, kembali tertawa dengan sangat menyeramkan.

"Suttttt......!!! Jangan seperti itu. Dia masih baru di dalam kamar ini. Jadi kita harus mengerti dengan keterkejutan yang dia rasakan. Sekarang ayo kita kembali. Kita biarkan dia merenungi kesalahan yang sudah dia perbuat."

"Baik bos. Tapi besok, kalau dia masih sombong seperti ini. Maka aku tidak akan segan segan untuk memberikan dia pelajaran." ancam pria satunya menyiratkan wajah tidak suka kearah Jo.

Jo yang hanya diam dapat mendengar perkataan mereka semua. Sungguh, kejadian ini benar-benar membuat jantung nya mau copot, disertai rasa takut yang teramat sangat.

Di dalam hatinya, Jo menjerit histeris, dia berdoa agar Tuhan mau menyelamatkan dirinya.

"Apakah ini yang namanya takdir! Tapi kenapa takdir ku sangat buruk! Andai takdir bisa ku tulis sendiri, maka aku ingin menghabisi mereka semua." gumam Jo sambil meremat kuat kedua tangannya.

1
Ahmad Sudrajat
Luar biasa
Zaya Printing
cerita yg sangat menarik... tentang kehidupan lokal... sangat menyentuh... cerita dimulai dari kehidupan susah... .. kekuasaan dan yg terpenting sosok orang tua dan anak yg tidak pernah melupakan ...
ttp smangat berkarya ......
Ilham Risa: Terimakasih banyak kak🥰🙏🏻
total 1 replies
Herybae Hery
Luar biasa
═ NISA ═
aqu nangis di bab ini...
Sumantri Antri
perjalanan sudah mulai, taklukan musuh mu
Sumantri Antri
ketawa lah sebelum penderitaan n kehancuran hidup mu terjadi
Sumantri Antri
Caritanya bagus
Semanggi Praciko
boleh juga ini novel, bisa dibaca orang dewasa, remaja cukup seru ada juga rasa hubungan batin yg kuat antara ibu bapa dan anak yg tlah lama ta bertemu...aku suka aku suka...
Ilham Risa: Terimakasih banyak kak, semoga suka ya kak🙏🏻🥰
total 1 replies
Noona Han
gambaran petugas hukum negeri saat ini, menjijikan emg sih
Maulida Hayati
Luar biasa
Rahono Utomo
Iya murahan sekali, gak ada anak SMA smpai bisa gitu..
Jana
cerita yg kereennn... byk pelajaran yg bisa diambil cerita ini.. keadilan harus ditegakkan, hukum yg pantas dihukum siapapun orangnya. kesetiaan akan membawa kita pd kebahagiaan. happy ending 🥰🥰
Ilham Risa: Terimakasih banyak sudah mampir kak, lanjut ke novel ku yang lain ya kak, 🥰🙏🏻
total 1 replies
Jana
Oalah jd si Jo ini si othor ya 🤭😅
Jana
hadehhh ini malah kebalikan cowoknya yg malu2 kucing 😅🤣
Pierany Prahasiwie
kau bilang Maria monster..tapi kau juga monster Pablo..dan si tor tor ank babi..
Jana
🤣🤣🤣
Jana
banyak kejutan2 yg diluar nalar 👍👍
Jana
mafianya pd bucin diusia yg matang nih.. keren Thor 👍
Jana
pabloooo
Jana
wkwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!