NovelToon NovelToon
Bringing Back My Ex Wife

Bringing Back My Ex Wife

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Single Mom / Anak Genius / Dokter / Mantan / Tamat
Popularitas:573.2k
Nilai: 5
Nama Author: moon

WARNING❗

CERITA INI BUAT YANG MAU-MAU SAJA.

TIDAK WAJIB BACA JUGA BILA TAK SUKA.

⚠️⚠️⚠️

Setelah hampir satu tahun menjalani pernikahan, Leon baru tahu jika selama ini sang istri tak pernah menginginkan hadirnya anak diantara mereka.

Pilihan Agnes untuk childfree membuat hubungannya dengan sang suami semakin renggang dari hari ke hari.

Kesempatan itu tak disia-siakan oleh Debby, sahabat Leon yang sekian lama menaruh rasa yang tak biasa pada Leon.

Badai perpisahan pun tak bisa mereka hindari.

Tapi, bagaimana jika beberapa tahun kemudian, semesta membuat mereka kembali berada di bawah langit yang sama?

Bagaimana reaksi Leon ketika tahu bahwa setelah berpisah dari istrinya, Leon tak hanya bergelar duda, tapi juga seorang ayah?

Sementara keadaan tak lagi sama seperti dulu.

"Tega kamu menyembunyikan keberadaan anakku, Nes." -Leonardo Alexander-

"Aku tak pernah bermaksud menyembunyikannya, tapi ... " -Leony Agnes-

"Mom, where's my dad?" -Alvaro Xzander-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pindah Ke Jakarta

#05

“Mom, where's my shoes?!” 

Pagi-pagi sekali Alvaro sudah heboh mencari sepatu barunya, hari ini ia akan mulai masuk sekolah. Tentu saja ia sangat bersemangat, karena tak lama lagi akan memiliki teman dan lingkungan yang baru. 

“Which shoes, Baby?” tanya Agnes. 

“My new shoes of course, a gift from Uncle Rama.”

Agnes meletakkan sejenak piring yang sedang ia isi dengan roti panggang, “This is your shoes, Baby.” 

Agnes menunjuk sepatu baru Al, yang semalam ia letakkan di dekat tas sekolah. 

Al bernafas lega, setelah melihat sepatu tersebut. “Mom, Jangan memanggilku Baby, aku tak suka.” 

“Tapi Mommy masih menganggapmu baby, gimana, dong?” cebik Agnes, menggoda putra sulungnya. 

“No, I'm not a baby.” 

Penolakan tegas, terdengar dari bibir Al, bocah itu fasih sekali mengucapkan beberapa kata dalam bahasa inggris. Salah satu kelebihan Al selain kepintarannya adalah, bocah tersebut tidak cadel sejak mulai bisa bicara dengan lancar. 

Dulu pernikahannya retak karena keinginannya yang tak menghendaki hadirnya anak, tapi kini melihat Al tumbuh semakin besar serta pintar, membuat Agnes bahagia sekaligus merasa bersalah setiap harinya. Karena anaknya tumbuh tanpa kehadiran ayahnya, seharusnya Leon menjadi orang paling bahagia bila tahu keberadaan anaknya. 

Tuhan menampar keegoisan Agnes dengan kehadiran Al di rahimnya, menyadarkannya bahwa ada yang maha segalanya. Kamu boleh berkehendak, tapi tetap Tuhan yang mengatur jalannya alam semesta. 

Agnes menjalani kehamilannya dengan penuh kepayahan, karena hingga hari kelahiran, Agnes tetap mengalami morning sickness yang sungguh menyiksa itu. 

Karena itulah, ia tak bisa bekerja seperti keinginannya ketika membawa Mama Wina pulang ke rumah. Di samping karena mual parah selama masa kehamilan, tak banyak kafe, restoran, atau hotel, yang menerima pegawai dalam kondisi hamil. 

Bersyukur sekali karena Pak Rifky yang membantu, dan bersiaga menjaganya beserta sang mama yang hanya tinggal berdua tanpa ada laki-laki. Pak Rifky juga yang mengantar Agnes ke rumah sakit ketika hendak bersalin. 

Bayi lelaki rupawan yang ia lahirkan begitu sehat, suara tangisnya kencang memecah riuhnya suara hujan. Agnes tak kuasa menahan haru ketika untuk pertama kalinya merasakan memeluk tubuh mungil putranya.

Kedua mata beningnya mampu membuat dadanya berdebar, apa karena sepasang mata itu serupa dengan mata Leon? Entahlah. 

Seperti para ibu pada umumnya, Agnes tetap menyusui putranya, dan ketika Alvaro berusia 2 bulan, Agnes mendapatkan pekerjaan di sebuah restoran besar di kota kelahirannya tersebut.

Beruntung sekali, karena gaji Agnes sangat mencukupi mereka, jadi wanita itu bisa mulai mencicil uang pinjaman yang dulu dipergunakan untuk menutupi biaya rumah sakit. 

Sementara Alvaro, putra Agnes, diasuh Mama Wina, karena setelah Al lahir toko kue milik Mama Wina, hanya menerima pesanan saja, tidak ada penjualan offline. Mengingat Mama Wina dan Agnes mengerjakannya sendiri, karena lebih efisien, dan memang masih mampu mereka kerjakan berdua, sambil mengasuh Al. 

Agnes memutuskan pindah ke Jakarta, karena pekerjaan mengharuskannya pindah. Di samping itu ia juga ingin melanjutkan impian Mama Wina yang sempat kandas karena peristiwa kebakaran yang dulu membuat tempat usahanya hilang begitu saja. 

Agnes sudah menemukan tempat untuk membuka toko kuenya sendiri, berbekal basic pendidikan, serta pengalamannya 4 tahun bekerja di restoran, Agnes yakin ia akan bisa memulai impiannya walau tak mudah. 

Al bersedekap, dengan wajah serius, hingga bocah berusia 4 tahun itu terlihat semakin mirip dengan sang ayah. 

“Okay, Mommy minta maaf.” Agnes mencium pipi Al dengan gemas, walau sudah berusia 4 tahun, dan sangat pintar. Tapi bagi Agnes, Al tetap seorang bayi. 

“Tapi besok akan terulang lagi, kan?” tebak Al, karena sudah sangat hafal kebiasaan sang Mommy. 

Agnes tersenyum, ia pun ikut duduk di kursi yang mengitari meja makan. Tangannya tak tahan untuk memberi usapan lembut di kepala Al. 

“Mom! Please, aku tak suka, aku sudah besar, okay?” tolak Al, yang tiba-tiba menggeser kepalanya ke arah samping. Sementara tangannya tetap mengoles selai coklat hazelnut favoritnya. 

“Tapi ini hanya usapan, Al,” nego Agnes. 

“Mom, jika Mommy menginginkan seorang bayi, segeralah menikah dengan Uncle Rama. Aku tak keberatan.” Al mulai memakan rotinya. 

Sementara Agnes hanya bisa menghela nafas penuh rasa sabar, beginilah nasib memiliki anak laki-laki yang pola pikirnya sudah lebih dewasa dari usia sebenarnya. Entah mirip siapa dia? Karena ayah kandungnya tidak memiliki sifat seperti Alvaro. 

Klek! 

“Morning, Oma.” Al menyapa Mama Wina, sang Oma. 

“Selamat pagi, jagoan kecil,” balas Oma Wina. 

“Tuh, Mom. Oma saja memanggilku jagoan.” Al mulai membandingkan sikap kedua wanita berbeda generasi tersebut. 

Agnes mengangkat kedua tangannya, “Okay, hands up.”

Agnes harus mengalah, sudah paham bahwa putranya tumbuh menjadi anak yang sangat dewasa, hingga tak mau diperlakukan seperti layaknya anak-anak. 

Al seolah mengerti bahwa di rumah mereka dirinya adalah satu-satunya pria, dan sejak sekarang harus mulai bersikap dewasa, agar kelak bisa menjadi pria yang bisa diandalkan oleh Mommy dan Oma-nya. 

Tapi Agnes pun, tak bisa mendustai perasaannya, bahwa ia gelisah, dan cemas pada tumbuh kembang Al. Agnes masih ingin Al tumbuh seperti anak-anak normal yang ingin bermanja, merengek bila permintaannya tak di turuti, dan juga bermain sesuka hati alih-alih bersikap jauh lebih dewasa jika dibandingkan dengan anak seusianya. 

“Sudah siap sekolah?” Oma Wina ikut bergabung di meja makan. 

“Siap, Oma. Doakan aku punya banyak teman baru, ya?” pinta Al. 

“Apapun akan Oma Doakan, asal sesuatu yang positif.” Oma Wina menyesap teh hangat di cangkirnya. 

“Mama betah tinggal di sini?” tanya Agnes, memboyong sang Mama dari Cirebon ke ibu kota lagi, bukanlah hal yang mudah. 

“Mau bagaimana lagi, Mama harus betah di sini, karena Mama tak bisa membiarkan kalian sendiri di Jakarta, setidaknya Mama bisa disini menemani jagoan kecil Oma ini.” Mama Wina mengacak rambut Al, sementara bocah itu sibuk menghabiskan sarapannya. 

“Maafkan Agnes, ya, ma? Minggu depan Agnes janji akan beli banyak tanaman, buat Mama, biar Mama tidak bosan.” 

“Nah, itu ide bagus, Mama kangen sekali sama anggrek Mama yang cantik-cantik.” 

Selain membuat kue-kue tradisional, Mama Wina sangat suka dengan tanaman, benar-benar bakat wanita tulen. 

Ting! 

Tong! 

Bel rumah berbunyi, Al segera berlari ke arah pintu, seolah tahu siapa yang datang pagi-pagi. 

“Uncle!”

1
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Siti Siti Saadah
alhamdulillah makin rame ajan geraldy kindom 🤭 tambah personil apakah mode kulkas atau jahil atau cerewet geng nya mayra
Helnita Febriana
iya sekali kali twinsnya cewek gitu tor
mukeseh hidayati
asik 😍😍 karyamu selalunku tunggu thor jangan lupa up terus 😆
Sisca Afrianty
dedeknya Al bkin kembar cewek kak...trus celewet kya mayla... stress dah si Al
Budi Rahayu: benel banet. aku dukung kak 😂😂😂😂😂
total 1 replies
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
dibikin kembar cewek Thor..biar2 jingkrak2 si nenek emira🤣
Esther Lestari
akhirnya calon adik Al hadir juga😍
Pujierde
sampai ada pengganti bodel mayla 😂😂
Pujierde
semoga hamdan yaaaaa 😀😀
Snow White ⛄☃️
lanjut Thor, sampe punyaa adek al
Dew666
🍦🍦🍦🍦🍦
Dew666
Sampe adik al lahir,,, jd biar mayra sering nongol juga❤️‍🩹👩‍❤️‍👩
Citieana Pangestu
sampek Agnes punya baby kembar boy and girl 😍
nokdenok
kalau palsu itu cek mbh Tarman 😄😄
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Ema Astuti
sampai leon punya anak satu lg 😅
Nurjannah Rajja
Sampai othor yg mau menghentikannya sendiri. Karena kalau kami hayuu aja... gaskenn.
moon: sejujurnya othor sudah berniat menyelesaikan geraldy di Leon 🥴🥴
total 1 replies
Sh
hamillllll
Uba Muhammad Al-varo
🤔🤔🤔 sampai semuanya keluarga besar Geraldy berumah tangga 😄🙏💪💪💪
nokdenok
pesan buat reader,,kalau kalian single parents,PGN nikah,,jgn mikir diri sendiri,,mikir anakmu gimana,,kamu bahagia,anakmu gimana perasaan nya,,
moon: setuju kak. karena anak-anak juga harus beradaptasi dengan lingkungan dan orang baru yang belum tentu membuat mereka nyaman. 🥺
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!