 
                            5 Tahun pernikahan nyatanya Aulia tidak bisa membuat William mencintai nya.Lelaki itu menganggap nya sebagai wanita murahan karna sebuah kesalahan yang mereka lakukan 5 tahun lalu yang membuat mereka sampai menikah.William memperlakukan Aulia dengan sangat kejam seperti menghukum narapidana kelas kakap, tanpa ampun dan belas kasih selama bertahun-tahun.
Sama seperti William,putranya juga sama halnya tidak menganggapnya sebagai ibu dan selalu mengharapkan perceraian mereka.
 "Kupenuhi semua keinginan kalian,akan ku tandatangani surat cerai ini"
"Kau tidak akan bisa kembali lagi setelah menandatangani surat itu.Lagipula kau bisa apa tanpaku?, Keluarga mu juga tidak mau dengan mu lagi.Bersikaplah baik dan penurut,aku akan melupakan hal ini"
"Pa biarkan saja dia pergi.Kau bisa menikah dengan bibi Teresa setelah bercerai dengan nya kan?"
Aku tidak sanggup lagi, jadi tanpa berfikir panjang kutandatangani surat itu dan pergi sejauh mungkin sampai mereka tidak akan menemukanku lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mahendra Anderson
Saat ini di perusahaan Group Anderson sedang menyambut serta melantik CEO baru,yang merupakan putra bungsu dari CEO sebelumnya.
Di ruang rapat yang luas dengan meja persegi panjang duduk orang-orang penting di perusahaan itu,dengan di ujung meja Tuan Hendra Anderson duduk bersama seorang di belakang nya berdiri seorang pria tinggi besar dengan setelan jas yang rapi,wajah nya tampan namun terlihat garang.
Saat Ia memperkenalkan diri seketika membuat ruangan yang sebelumnya sedikit bisikan-bisikan hening langsung hening begitu Ia mulai membuka suara.
Ia benar-benar mempunyai aura seorang pemimpin yang di segani dan sangat di hormati,dan aura yang memikat untuk di dengar dan di patuhi.Ketegasan dan pembawaan nya sungguh-sungguh menggambarkan seorang pemimpin, sehingga membuat orang-orang di ruangan itu menjadi takut dan gugup memiliki atasan seperti nya.
"Nama saya Mahendra Anderson saya harap kita semua bisa bekerja sama dengan baik untuk membangun perusahaan ini lebih baik lagi ke depan nya."
"Terimakasih atas kerjasama dan dedikasi kalian selama di perusahaan ini,dan untuk selanjutnya saya harapkan kinerja kalian bersama saya"
Wajahnya tenang dan datar,namun tatapan nya menelisik kepada semua orang yang berada di dalam ruangan itu dengan tajam seolah sedang membaca setiap mereka yang ada di sana.
Aulia sebagai salah satu orang penting di perusahaan itu yang saat ini menjabat sebagai direktur keuangan,berada di salah satu dari banyak nya kursi yang tersusun di meja panjang itu.Ia duduk cukup jauh dengan ujung meja dimana saat ini sang CEO dan calon CEO berada.
Ia mendengarkan dengan baik dan memperhatikan setiap pembicaraan mereka dengan sungguh-sungguh, mencerna setiap ucapan mereka dengan benar,menulis setiap hal yang di tekankan oleh kedua orang besar itu.
Hingga setelah lebih dari dua jam rapat serta pelantikan berlangsung,semua orang akhirnya bubar setelah semuanya selesai dan CEO baru di resmikan.Beberapa orang yang keluar dari ruangan rapat tampak gelisah dan takut seperti orang yang menyembunyikan sesuatu hal yang penting.
Namun beberapa di antaranya hanya bersikap tenang, termasuk salah satunya Aulia.Karna orang-orang seperti mereka tidak terlibat dalam hal pencucian uang dan hal-hal buruk lainnya.
Aulia keluar dari ruangan itu sama seperti yang lainnya,dan berniat langsung pergi ke ruangannya,hingga seseorang menahan langkah nya.
Hai Aulia,bagaimana kau sudah bertemu dengan adik ku kan, Mahendra?",tanya seorang pria paruh baya yang tak lain adalah Narendra Anderson,putra sulung sang CEO yang memiliki perusahaan nya sendiri sama seperti Mahendra sebelumnya.
"Iya kak,kami baru saja bertemu di ruang rapat"
Aulia menjawab seperlunya dengan sopan santun,tanpa mempunyai pikiran apapun.
"Kalian sudah ada berbicara secara langsung?,atau dia ada menyapa mu tadi?"
"Tiidak ada kak,kami hanya melakukan rapat tanpa membuat interaksi,beliau adalah atasan saya yang harus saya hormati,mana mungkin saya berani menyapa beliau lebih dulu,saya khawatir beliau akan membenci saya dan mengatakan saya mencari muka lagi kak",ya Aulia memang memanggil Narendra sebagai sebutan kakak karna mereka memang sedekat itu, begitupun dengan Narendra sudah menganggap nya sebagai adik.
"Jangan takut padanya,dia itu sebenarnya hanya garang di wajah dan tubuh saja, padahal aslinya dia itu menyebalkan dan sangat lucu",ucap Narenda lagi seperti sedang meyakinkan Aulia.
Namun Aulia tentu saja tidak percaya begitu saja,sikap pria bernama Mahendra itu sangat tidak meyakinkan untuk di percayai seperti apa yang di ucapkan oleh kakaknya itu.
Wajah dingin, tubuh tinggi menjulang dengan pakaian rapi dan sisiran yang super duper rapi dengan minyak rambut dan aroma parfum yang sangat wangi,dengan pakaian yang begitu pas di tubuhnya hingga membentuk tubuhnya yang menunjukkan bahwa dia adalah pria yang suka berolahraga hingga memiliki tubuh yang bagus dan Atletis.
Tapi Aulia menyimpulkan kalau pria itu mempunyai sikap arogan dan mengesalkan.Ia menilainya dengan melipat penampilan nya dan cara berbicara nya yang menggambarkan sosok orang yang memang demikian.
"Baiklah kak kalau begitu, hari ini aku masih banyak pekerjaan setelah seminggu aku libur,maaf ya kak aku harus pergi ke ruangan ku sekarang",Aulia benar-benar tidak ingin membahas hal itu karena tidak ingin terlibat hal apapun,yang membuat kehidupan nya kedepannya tidak akan baik dan membuat dirinya sendiri susah dan banyak masalah.Ia tidak ingin hal itu sampai terjadi.
"Baiklah,saya juga mau pergi Aulia.jaga kesehatan mu dengan baik,kalau dia kejam atau memarahi mu bilang saja pada ku,aku akan menjewer telinga nya"
Aulia hanya tertawa dengan ucapan pria itu,dan menanggapi hanya dengan senyum dan anggukan.
***
"Jadi bagaimana menurut mu wanita itu tadi?"
"Yang mana?"
Orang yang di tanya begitu tenang memainkan laptopnya,dengan wajah tidak peduli.
"Wanita yang tadi itu?"
"Biasa saja"
"Hah? bagaimana bisa biasa saja hei.Kau belum tau saja bagaimana dia selain cantik dia juga pintar dan jenius.Selain itu dia baik dan ramah juga menyukai anak-anak dan sangat sopan tau"
"Lalu?,itu penilaian kalian kan?, sudahlah jangan terus mengurusi ku.Aku tau apa yang tepat bagi ku,aku juga tau apa yang harus ku lakukan.Jadi berhenti lah terus mengatur ku"
"Kau ini selalu mengatakan itu,tapi nyatanya usia mu sudah menginjak kepala tiga tapi masih saja belum mempunyai calon satupun,bahkan tidak pernah memperkenalkan satu wanita pun ke mama papa.Atau jangan-jangan kau ini Gay ya?"
Mendengar itu, akhirnya pria yang sejak tadi tenang itu berdecak kesal, kakaknya itu benar-benar berisik seperti biasanya."Sudah cukup kak,kau hanya membuat kepala ku pusing mendengar ocehan mu.Aku tidak begitu,oke? Tenang saja,adik mu ini masih sangat normal,hanya belum menemukan wanita yang cocok"
Narendra begitu kesal di usir oleh adiknya itu,bahkan di paksa keluar olehnya sendiri dengan tidak sopan seperti adik pada umumnya."Memang dasar adik kurang ajar memperlakukan kakaknya seenaknya, emangnya aku pria apaan?,yang tidak di hormati begini.Lihat saja nanti akan ku balas kau"
Sementara sepeninggalan Narendra.Pria yang sejak tadi hanya bersikap cuek dan dingin tidak peduli,saat ini sedang tersenyum tipis duduk di kursi kebesaran sebagai CEO dengan menyilang kan kakinya yang panjang.
"Siapa sangka,setelah 8 tahun?"
"Akhirnya kita bertemu lagi?"
Gumamnya dengan senyuman yang tidak bisa di jelaskan,namun tatapan nya yang fokus ke laptop sebenarnya adalah kebohongan.
***
ada mantan istri dan manta suami
anak..ga akan pernah jadi mantan
kita menghadirkan dia aja dengan segenap jiwa dan raga
mau apapun yg terjadi,benci ga akan mampu