"Lupakan tentang kejadian di Paris. Anggap saja tidak terjadi apa-apa. Tubuhmu sama sekali tidak menarik. Aku tidak akan pernah sudi menyentuhmu lagi! Apalagi aku sudah punya kekasih."
Itulah yang diucapkan oleh Devano kepada Evelyn.
Devano sangat membenci Evelyn karena Evelyn adalah anak dari ibu tirinya.
"Kamu pikir aku mau melakukannya lagi? Aku juga tidak sudi disentuh lagi olehmu!"
Evelyn tak mau kalah, dia tidak ingin ditindas oleh kakak tirinya yang sangat arogan itu.
Tapi bagaimana kalau ternyata setelah kejadian malam itu, Devano malah terus terbayang-bayang bagaimana indahnya tubuh Evelyn? Membuatnya tidak bisa melupakan kejadian malam yang indah itu di kota Paris
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Evelyn yang hendak menjauhkan jaraknya dari Devano, dia dibuat kaget saat Devano tiba-tiba menarik lengannya, sehingga gadis itu kembali menghadap ke arahnya. Menubruk dada bidang pria itu.
"Kak..."
Evelyn ingin protes, tapi dia buat bungkam ketika Devano tiba-tiba meraup bibirnya dengan kasar. Membuat Evelyn terbelalak.
Entah setan apa yang merasukinya. Devano benar-benar tidak bisa menahan diri. Malam ini adik tirinya itu sangat menggoda.
Lidah Devano bermain-main di dalam rongga mulut Evelyn. Melu-mat bibir Evelyn dengan penuh na-fsu. Sepertinya Devano telah kehilangan akal sehatnya, dia tidak mampu menahan hasrat yang dia rasakan.
Evelyn yang awalnya ingin melakukan pemberontakan, dia ikut terhanyut. Apalagi kondisinya yang sedang teler, sehingga dia tidak menyadari apa yang sedang dia lakukan saat ini. Membuat Evelyn membalas ciuman Devano.
Sehingga bibir mereka saling bertautan dengan penuh hasrat. Saling membelitkan lidah dan bertukar saliva. Terdengar suara detak jantung berdebar dengan sangat kencang dipompa oleh hasrat yang menggebu-gebu.
Seraya masih berciuman, mereka berjalan pelan mendekati ranjang. Dengan nafas memburu, Devano melepaskan jas, dasi, dan kemejanya. Sehingga kini dia telah dalam keadaan telanjang dada. Matanya diselimuti oleh kabut gairah, malam ini tubuh Evelyn sangat menggoda.
Devano menghempaskan tubuh Evelyn di atas ranjang. Evelyn tak bisa melawan ataupun menolak, dia telah dikuasai pusaran api gairah yang Devano ciptakan. Akal pikiran Evelyn tak ada disana. Dia benar-benar sudah mabuk malam ini.
Kemudian Devano menyusul naik , mengukung tubuh mungil Evelyn di bawah tubuh kekarnya.
Devano menyerang Evelyn kembali, mencium bibirnya dengan brutal. Lalu turun ke leher.
"Ahhh..."
Evelyn mende-sah. Kepalanya mendongak ke atas, membuat Devano leluasa mencium sepanjang lehernya.
Devano mulai melucuti semua yang dikenakan oleh Evelyn, sehingga terlihat sangat jelas bagaimana indahnya tubuh Evelyn.
Segera dire-masnya buah dada ranum itu. Padat, kenyal, dan sintal. Membuat Evelyn mendesah nikmat.
Tanpa berpikir panjang, Devano menundukkan kepalanya, melahap put-ing yang sudah mencuat tinggi, membuat tubuh Evelyn menggelinjang.
"Ahhh... kak!"
Mata Evelyn sedikit terpejam, dia sangat merasakan ngantuk. Tapi apa Devano lakukan tubuhnya sangat terasa nikmat.
Kecupan Devano turun ke bawah, menghujani perutnya dengan banyak kecupan, membuat tubuh Evelyn kepanasan.
Kecupan Devano semakin ke bawah, hingga mendarat pada area inti Evelyn.
"Kak!"
Evelyn terjingkat saat Devano menjulurkan lidahnya menyapu permukaan milik Evelyn, kemudian lidah itu bergerak memainkan sesuatu yang berukuran kecil disana. Membuat kedua kaki Evelyn menekuk, dan kedua tangannya mencengkram rambut Devano.
Lidah Devano berkelana ke bagian yang terdalam, bergerak keluar masuk dengan sangat lembut dan pelan, sesekali dia menyesap dan melu-matnya. Membuat Evelyn menggila.
Devano semakin cepat menggerakkan lidahnya, membuat tubuh Evelyn menggelinjang tak tertahankan. Mengantarkannya untuk mencapai puncak kenikmatan.
"Ahhh... ahh... ahhh... Kak Devano!"
Evelyn mengerang panjang, mengeluarkan cairan di bawah perutnya. Membuat Evelyn sangat merasakan lemas.
Devano segera membuka celana dan boxernya, memandangi Evelyn yang setengah tertidur. Tapi tubuh dan mulut gadis itu masih merespon dengan apa yang Devano lakukan pada tubuhnya.
Sampai tiba di penyatuan mereka, Evelyn sedikit meringis merasakan ada benda tumpul masuk ke dalam miliknya, terkoyak dengan sempurna.
Tak lama kemudian suara ringisan itu kini berubah menjadi suara desa-han, saat Devano melai bergerak memompa tubuhnya. Rasa sakit itu berangsur-angsur menghilang tergantikan dengan rasa nikmat.
Sehingga pada akhirnya mereka sama-sama merasakan akan menuju puncak kenikmatan. Devano semakin mempercepat gerakan pinggulnya, menghantam tubuh Evelyn semakin dalam, lebih dalam lagi. Sehingga membuat keduanya mengerang saat merasakan ada yang tumpah di bawah sana, memenuhi milik Evelyn.
Badan Devano pun ambruk menindih tubuh Evelyn yang sudah terlelap, dia menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Evelyn. Ikut terlelap mendekap erat tubuhnya.
Ini adalah pengalaman pertama bagi mereka, dan dalam keadaan sama-sama mabuk. Yang mungkin saja akan menjadi mimpi buruk bagi mereka setelah mereka terbangun nanti.
...****************...
Pagi harinya...
Evelyn terbangun dari tidurnya, dia merasakan kepalanya sedikit pusing, bekas pengaruh alkohol semalam, sehingga dia memegang kepalanya sambil meringis, "Shhh... ahh!"
Namun, Evelyn seketika membelalakkan mata, ketika merasakan ada seseorang yang sedang memeluknya, membuatnya tercekat.
Apakah mungkin dia sudah tidur dengan seorang pria?
Tapi siapa pria itu?
Begitu pula dengan Devano, tubuh Evelyn yang sedang bergerak-gerak, membuatnya terbangun. Dia tersentak kaget saat menyadari dirinya sedang berpelukan dengan seorang wanita.
Ketika tatapan keduanya bertemu dengan wajah mereka saling berhadapan. Membuat keduanya menjerit.
"Aaaahhhhh...."
Bahkan keduanya saling tarik menarik selimut, untuk menutupi tubuhnya masing-masing.
"Apa yang kau lakukan padaku?" tanya Devano sambil memeluk selimut yang menutupi tubuhnya dengan erat. Seakan merasa dirinya adalah korban
skrg kok aku mlh dukung Evelyn dgn Devano, aku merasa was was dan harus menghindari Gio tuh Evelyn. ada sesuatu yg sulit untuk dijelaskan 🫢