NovelToon NovelToon
Pengantin Tuan EL (Sang Pewaris)

Pengantin Tuan EL (Sang Pewaris)

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:960.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Eys Resa

Ryan Elvano Khan sang pewaris utama dari kerajaan bisnis Khan. Tengah dipusingkan dengan wasiat dari sang kakek yang memintanya menikah dengan seorang wanita dari negara asal neneknya yaitu Indonesia sebelum usianya genap 25 tahun.

Jika dia tidak melakukannya, maka adik-adiknya boleh memperebutkan gelar pewaris utama untuk memimpin kerajaan bisnis mereka.

Apakah Elvano akan memenuhi wasiat dari sang kakek?
Atau akan terjadi perebutan kekuasaan di keluarga Khan yang penuh kedamaian selama ini.

Simak yuk kisah Tuan Muda El.
Semoga kalian suka ya. Dan kasih dukungan terus buat karya ini dan karya-karya author lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berlian Yang Tak Tersentuh

"Cih, nggak seru. ternyata sudah dijodohkan. Jadi nggak ada perjuangan sama sekali. " celetuk Rafa dengan wajah songong nya.

Semua orang yang mendengar celetukan Rafa menoleh kearahnya. Termasuk Aida dan Elvan. Ingin sekali Elvan memukul mulut tak berfilter itu. Seharusnya Rafa tau tempat untuk mengatakan sesuatu yang tidak seharusnya.

"Maksud kamu apa, Raf? " tanya Alan.

"Dari Turki kita berencana menyamar jadi pria miskin yang tidak memiliki apa-apa. Terus mau nyari wanita yang mau menerima kita apa adanya. Tapi ternyata..." Mulut Rafa langsung di bekap oleh Elvan agar dia diam, dan tidak meneruskan ocehannya.

Semua orang tertawa melihat tingkah konyol kedua pria tampan itu. Aida yang mendengar itupun ikut terkekeh dibalik cadarnya.

"Jangan bertingkah konyol. " tegur Alan yang merasa tidak enak kepada Kyai Amir dan keluarganya.

"Tidak apa-apa nak Alan. Apa kalian berencana melakukan penyamaran seperti kakek kalian? " tanya Kyai Amir.

Dan dengan polosnya kedua pria tampan itu mengangguk.

"Apa Kyai juga tau cerita kakek dan nenek kami? " tanya Elvan yang penasaran.

"Tentu saja. Cerita kakek dan nenek kalian dulu itu merupakan cerita umum yang sekarang banyak ditiru kalangan muda sekarang, yang pengen mencari jodoh orang bule."

"Orang bule, orang bule itu apa paman? " tanya Rafa kepada Alan.

"Orang bule itu istilah kami menyebut orang asing seperti kalian, atau orang berkulit putih atau orang Eropa lainnya. " jawab Alan.

"Ooohh." dengan kompak Elvan dan Rafa membulat kan bibirnya.

"Lagian kalian berdua aneh. Mana ada bule miskin jika melihat penampilan kalian berdua nak Elvan dan nak Rafa, karena kalian sangat tampan. "

"Tentu saja karena kami diproduksi oleh bibit premium dari kakek Erhan dan kakek Kemal. " Lagi-lagi mulut tak berfilter itu menunjukkan taringnya.

Elvan yang mendengarkan ocehan saudaranya itu menjadi pusing. Kenapa si gunung Es bisa bicara terlalu banyak sekarang. Biasanya dia hanya diam dan mendengarkan. Tapi kenapa sekarang dia banyak bicara seperti ini.

"Apa aku salah membawa partner? " gerutu Elvan dalam hati.

"Ya sudah kalau begitu, sebaiknya kita makan siang dulu. " ajak Kyai Amir kepada tamunya.

Dia lalu menyuruh istrinya untuk menyiapkan makan siang untuk para tamunya.

**********

Jika didalam rumah Kyai Amir sedang dalam keadaan berbahagia, berbanding terbalik dengan diluar rumah. Arifin tengah mengejar sahabatnya yang sedang dalam keadaan Emosi.

"San... Ehsan, tunggu. " teriak Arif memanggil sahabatnya itu.

Ehsan tidak peduli dengan teriakan Arif, dia tetap berjalan keluar halaman pondok pesantren itu. Hingga sebuah cekalan tangan Arif dibahunya menghentikan langkah Ehsan.

"Ehsan, maafkan aku. Aku benar-benar tidak tahu kalau Aida sudah dijodohkan sejak kecil. Aku baru tahu semalam saat Abi menceritakan semuanya kepadaku. " terang Arif.

"Dan meskipun kamu sudah tahu, kamu tidak mengabari aku. Seharusnya kamu langsung menghubungiku, Rif. Jadi, aku tidak perlu datang dan di permalukan seperti ini. " ujar Ehsan sangat kesal kepada sahabatnya itu.

"Maafkan aku, aku begitu shock dan melupakan semuanya. Sekali lagi, maafkan aku. "

"Sudahlah. Aku mau pulang. Hari ini benar-benar memalukan dalam hidupku dan itu semua gara-gara kamu. " Sentak Ehsan sambil mendorong bahu Arif.

Ehsan segera pergi dari sana dengan menaiki motor matic miliknya. Sedangkan Arif berdiri mematung melihat kepergian Ehsan, setelah melihat kekecewaan diwajah sahabatnya itu.

Di dalam rumah.

Para pria Mereka tengah menyantap makan siang yang sudah disiapkan oleh tuan rumah. Tidak ada suasana canggung disana, karena tuan rumah sangat baik dan menerima kedatangan mereka dengan tangan terbuka.

Sedangkan para wanita masuk ke dalam ruangan. Aida bisa menghembuskan nafasnya saat dia sudah berada di kamarnya. Karena sejak tadi sepertinya dia tidak bisa bernafas dengan benar setelah melihat calon suaminya.

"Bagaimana neng Aida, calon suaminya? " tanya Farah, sahabat Aida yang saat ini sedang berada di rumah Aida.

Aida menunduk dan tersenyum lebar dibalik cadarnya.

"Aku tadi sempat ngintip dikit, masha'Allah ganteng banget teh Farah. Orang bule, ya teh. " celetuk salah seorang santri yang membantu Umi Hasna di dapur.

"Bener, Da. Calonmu bule? " tanya Farah tak percaya.

Aida mengangguk dan masih tersenyum.

"Wah, mau dong dapet bule juga. " kata Farah sambil menghentak-hentakkan kakinya dan menangkupkan tangannya di depan dada awpeti anak kecil.

"Ada, teh saudaranya si Aa' bule juga ganteng banget. " kata santri tadi sambil membayangkan sosok Rafa yang duduk bersama Elvan tadi.

"Beneran... Da, kalau begitu nanti kalau kamu sudah menikah sama si Aa' bule kenalin aku sama saudaranya, Da. Biar aku bisa nemenin kamu kalau kamu diboyong ke rumahnya. " ujar Farah penuh harap.

"Apaan sih. " kata Aida sambil mencebikkan bibirnya.

Saat mereka tengah menggibah calon suami Aida, tiba-tiba Umi Hasna masuk dan meminta Aida untuk keluar lagi menemui tamu mereka.

"Aida, nak Elvan barangkali kalian mau ngobrol berdua silahkan agar kalian bisa mengenal satu sama lain. Kami akan memberi waktu. Tapi ingat, jaga jarak dulu ya, belum maharam. " ujar Kyai Amir mempersilahkan Elvan dan Aida untuk saling berbicara satu sama lain.

Kyai Amir mengajak semua orang untuk mengobrol di teras depan dan memberikan kesempatan kepada mereka berdua untuk saling mengenal.

Suasana canggung tercipta saat Aida dan Elvan ditinggalkan berdua oleh semua orang. Karena mereka berdua belum pernah dihadapkan oleh suasana seperti ini. Mereka adalah dua anak manusia yang masih awam dalam sebuah hubungan antara pria dan wanita.

"Aida... " panggil Elvan lirih.

"Iya, A'. " jawab Aida sedikit terkejut.

"A'. Apa itu A'." tanya Elvan yang merasa aneh dengan jawaban Aida.

"Ooohhh, Aa' itu panggilan seorang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua untuk laki-laki."

Mendengar penjelasan ini, Elvan seperti mengingat sesuatu. Dia pernah menanyakan hal yang berbeda tapi mendapatakan jawaban yang sama dari neneknya.

"Apakah, sama dengan mas? " tanya Elvan.

Aida mengangguk. "Kalau mas itu biasa di gunakan orang Jawa, tapi kalau Aa' biasa digunakan orang Sunda." terang Aida.

Elvan tidak menanyakan lagi, karena kalau dia bertanya lagi pasti yang akan dibahas adalah macam-macam bahasa dan pulau di Indonesia. Jadi, sebaiknya Elvan mencari bahan pembicaraan lainnya.

"Aida, bagaimana kesanmu saat kau melihat Aku untuk pertama kalinya?"

"Kesan pertama, jantungku berdebar, aku gugup karena kau sangat tampan. " ucap Aida jujur namun lirih sambil menundukkan kepalanya, semburat merah muncul dipipinya saat mengatakan itu.

Elvan tersenyum lebar saat mendengar kesan pertama Aida. Dia kini sangat yakin kalau dia benar-benar tampan.

"Aku tidak akan mengatakan kesan pertamaku jika kau tanyakan itu kepadaku, karena kau menutup seluruh wajahmu kecuali matamu. Tapi, hatiku tersentuh saat mendengar suaramu yang lembut. " kata Elvan dengan memberikan senyuman kepada Aida.

"Terima kasih, A'. "

"Lalu apa yang kau lakukan selama 20 tahun terakhir ini?" tanya Elvan

"Aku selalu menjaga diriku dari pandangan semua orang. Menjaga diriku dari dunia luar. Dan menunggu kedatangan calon imamku. Agar saat dia datang aku akan dengan bangga mengatakan kepadanya, kalau aku sudah menjaga diriku dengan baik sesuai keinginan kakek Erhan. Yang menginginkan aku menjadi berlian yang tak tersentuh."

Deg.

Note :

Baru kali ini othor bikin cover ditolak sama sistem. Jadi jngn terpengaruh sm covernya ya, krn ga sesuai dengan isi cerita. Othor masih ajukan penggantian covernya. 🙏🏼🙏🏼🙏🏼

1
Awind Widayanti
ko ga langsung di Adzan in
Awind Widayanti
uwow madagaskar ketemu binatang2 menakutkan
Awind Widayanti
wkwkwk
Awind Widayanti
wah zaman kake nene udah ada online yaaa . ah aouthorrr masih jadul kaleee
Putri
😍
echa purin
/Smile/
Yeni Meyliana
Luar biasa
Anonymous
BAGUS KOK THIR….ALUR CERITA ADA KONFLIK JUSTRU MEMBUAT CERITA HIDUP. LANJUT THOR👍👍👍🙏🙏🙏❤️❤️❤️
Anonymous
Tapi kasih visual ya Thir🙏🙏🙏💕💕💕
Anonymous
Terima kasih banyak Thor👍👍👍❤️❤️❤️
༄༅⃟𝐐 🇺𝗠𝗠𝗜ᵈᵉʷᶦ㊍㊍🌀🖌
cerita sangat bagus
🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
aku terharu dengan ucapan aida🥲🥲🥲
Warningsih Ningsih
bagus kok thor selalu bikin baper dari keluarga khan sampai keluarga nugroho selalu bikin melting dan konfliknya juga masih gak bikin pusing,,, semangat bikin cerita tentang shaci aku tunggu thor 😅😅😅
Warningsih Ningsih
kenapa harus kecelakaan sih meninggalnya sedih banget 😭😭😭😭😭😭😭
hersita maharani
Luar biasa
Nur Wahidah
Kecewa
Nur Wahidah
Buruk
Syabariah BidolS
Bagus ceritanya 👍👍
Syabariah BidolS
Haddehhh si Anita ini nyari penyakit aja dengan nekat gangguin Aida..., kasian banget lo Anita. Pasti ntar lo tinggal nama doang
Tatia En
wahh, gacep😍aku suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!