NovelToon NovelToon
Kembali Di Hari Sebelum Bencana AKHIR

Kembali Di Hari Sebelum Bencana AKHIR

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Hari Kiamat / Fantasi Wanita
Popularitas:52.1k
Nilai: 5
Nama Author: Roditya

Vivian, kelinci percobaan dari sebuah lembaga penelitian, kembali pada satu bulan sebelum terjadinya bencana akhir zaman.

selama 8 tahun berada di akhir zaman.

Vivian sudah puas melihat kebusukan sifat manusia yang terkadang lebih buas dari binatang buas itu sendiri.

setidaknya, binatang buas tidak akan memakan anak-anak mereka sendiri.
.
.

bagaimana kisah Vivian memulai perjalanan akhir zaman sambil membalaskan dendamnya?
.

jika suka yuk ikuti terus kisah ini.

terimakasih... 🙏🙏☺️😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roditya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18. Kembali ke peternakan

"Lihat. Sapi-sapi itu masih sangat hidup dan menendang. Tidak seperti kemarin, yang seolah angin saja dapat merobohkan mereka berdua." Kris bersemangat melihat kedua sapi yang mereka temukan kemarin tampak lebih sehat dari sebelumnya.

Vivian berjongkok di tanah.

"Lihat. Ini sepertinya adalah jejak baru. Berarti tebakanku sebelumnya benar. Bahwa sapi-sapi itu akan kembali kemari untuk mencari makanan." Vivian berdiri sambil menepuk-nepuk celananya.

"Kris. Kamu tunggu di sini. Aku dan Peter akan berpencar untuk mencari binatang ternak lainnya."

"Apa? Tidak mau! Kenapa tidak Peter saja yang tinggal di sini? Aku ingin mencari sapi bersamamu!."

"Kris. Ini bukan permainan ok. Jangan membuat masalah. Lagian aku dan Peter juga berbeda arah."

Kris menatap Vivian dengan curiga.

"Apa? Kalau begitu kamu saja yang mencari para ternak itu. Biar aku yang mengurus kedua sapi ini di sini." Vivian akhirnya memilih untuk tetap tinggal dari pada ribut dengan Kris.

Vivian yang di tinggal Kris dan Peter untuk berburu ternak, mulai memproses kedua sapi yang ada di sana. Ia membawa kedua sapi itu ke dalam ruang agar lebih mudah untuk menangani kedua sapi tersebut. Sebab di dalam ruang Vivian hanya perlu menggerakkan pikirannya untuk memproses kedua sapi tersebut.

"Kamu ke mana saja meong?. Aku sudah hampir mati kebosanan di dalam sini meong. Di dalam sini hanya ada binatang dan tumbuhan, tidak ada satupun yang bisa diajak bicara meong. Aku bosan." Begitu memasuki ruang, blacky langsung melompat ke pelukan Vivian.

"Maafkan aku. Beberapa hari ini aku sangat sibuk dan tidak sempat untuk mengunjungimu. Bagaimana kalau sekarang kamu ikut denganku keluar dan membantuku untuk mengumpulkan persediaan makanan."

"Tidak mau meong, tidak ada daging." Blacky mencari posisi yang nyaman diperlukan Vivian.

"Aku jamin kali ini akan banyak sekali daging untuk kamu nikmati." Vivian mengelus bulu blacky yang sangat lembut.

"Benarkah meong? kalau begitu aku ikut." Blacky jadi bersemangat ketika mendengar bahwa akan ada daging untuk dimakan.

.

.

Vivian berjalan mengendap-endap ketika melihat sekelompok sapi yang sedang makan rumput layu di depannya. Sapi-sapi itu masih belum menyadari kedatangan Vivian.

"Untuk apa rumput-rumput ini meong?." blacky bingung ketika melihat Vivian mengeluarkan rumput segar dari dalam ruang dan meletakkannya di tanah di dekat mereka.

"Ssst Diamlah. Kamu akan menakuti sapi itu." Vivian memberi isyarat kepada blacky untuk diam.

Moah...

Salah satu sapi mendekat ke arah rumput segar yang diletakkan oleh Vivian.

Awalnya, sapi itu masih melihat Vivian dengan waspada. Tapi karena godaan rumput segar, sapi itu kemudian tidak peduli dengan keberadaan Vivian dan kucingnya.

Melihat salah satu rekannya makan rumput segar dengan sangat nikmat. Rombongan sapi yang berjumlah sekitar 15 ekor itu ikut mendekati rumput yang diletakkan oleh Vivian.

Mereka makan dengan sangat lahap.

Perlahan tapi pasti, Vivian mendekati sapi-sapi itu dengan tenang. Ia kemudian menyentuh sapi-sapi itu dan memasukkannya ke dalam ruang dengan sangat cepat.

Setelah menyelesaikan semuanya, Vivian kembali ke kandang ternak. Ia kemudian membuat api untuk membuat daging asap dan dendeng. Karena Vivian tidak terlalu menyukai jeroan, dia hanya menggunakan ususnya saja untuk membuat sosis.

"Kamu sudah menyelesaikan semuanya?." Peter takjub dengan Vivian yang telah menangani dua ekor sapi dalam waktu empat jam saja.

"Belum. Daging asap dan dendengnya belum siap. Apakah kamu punya bumbu? Sebenarnya aku ingin membuat sedikit rendang juga. Masa simpan rendang cukup lama juga kan?." Vivian selesai memasukkan daging cincang ke dalam usus sapi.

"Apa yang akan kamu lakukan dengan usus sapi itu." Peter melemparkan dua ekor sapi di sebelah Vivian.

"Membuat sosis. Masa simpannya lumayan lama."

"Hn." Peter lalu pergi lagi menuju ke arah Padang rumput.

"Mau kemana? Kurasa kita tidak akan bisa menyimpan daging terlalu lama. Jadi, jangan mencari terlalu banyak. Sisakan untuk yang lainnya juga."

"Masih ada tiga lagi yang sudah aku bunuh." Peter menjawab dengan santai

"..."

"Hai.... Semuanya..." terengah-engah. "Aku berhasil menangkap dua ekor kerbau dan seekor sapi, hehehehe." Kris dengan bersemangat berlari ke arah Vivian dan Peter sambil menyeret tiga ekor sapi dengan tali.

Plak

Vivian menepuk keningnya melihat kelakuan Kris.

"Hah~ Bagaimana akan memproses binatang yang sangat kotor itu?." Gumam Vivian.

Seketika, Vivian teringat Peter yang juga dengan mudahnya membawa dua ekor sapi kepadanya.

Vivian menoleh ke arah Peter dengan curiga.

'Apakah pria ini juga sudah membangkitkan kekuatannya?.' batin Vivian.

"Vivi, Bagaimana? Aku hebat kan? Binatang yang aku tangkap lebih banyak dari miliknya." Kris menunjuk Peter dengan dagu. Merasa sangat bangga.

Peter. "???"

"Dia menangkap lebih banyak daripada yang kamu tangkap. Sekarang. Kamu bersihkan sendiri barang buruan mu itu. Aku tidak mau menyentuh binatang yang penuh dengan lumpur." Vivian menjauh dari Kris yang juga penuh dengan lumpur.

Lemas. "Vivi~ bagaiman kamu bisa begitu tega terhadapku? Aku mendapatkan mereka bertiga dengan penuh perjuangan loh..."

"Memangnya kami berdua tidak berjuang juga? Sudahlah, lebih baik kamu bersihkan dirimu dulu. Ck. Peter saja bisa menangkap binatang dengan pakaian yang masih bersih. Kenapa kamu pulang dengan pakaian yang penuh lumpur?."

.

.

Ketiganya tiba di apartemen pada hari ke 6 bencana.

"Kita bagi perbekalan ini menjadi tiga bagian." ucap Vivian.

"Bagaimana bisa? Aku bahkan tidak membantu apa-apa. Aku hanya akan mengambil sedikit saja." Will mengembalikan sebagian perbekalan yang diberikan kepadanya.

"Ambillah. Kamu sudah menjaga apartemen untuk kami." Peter menyetujui pembagian perbekalan yang mereka dapatkan.

"Benar. Ambil saja, jika kamu merasa tidak enak. Maka, selanjutnya kamu bisa keluar bersama kami." Kris ikut menimpali.

"Tapi... Terimakasih. Aku pasti akan membalas kebaikan kalian bertiga." Will akhirnya mau menerima bagiannya.

"Oh." Vivian mengingat sesuatu. "Untuk tiga hari ke depan, lebih baik kita tidak keluar untuk mencari perbekalan agar tidak menimbulkan masalah yang tidak perlu."

"Masalah?." Will bertanya dengan heran.

'Jika mereka tidak keluar untuk tiga hari, bagaimana dia bisa membalas kebaikan rekan-rekannya tersebut?.' Pikir Will.

"Yup. Orang-orang malas di lantai bawah pasti akan membuat masalah lagi." Kris cemberut mengingat kelakuan penduduk di lantai bawah.

"Ok. Sekarang bagaimana kalau kita mengadakan pesta kecil-kecilan?. Aku akan memasak. Will bawalah ayahmu kemari. Kita makan bersama di apartemen Kris. Kamu juga Peter, jangan sampai telat."

"Hn." jawab Peter.

"Vivian. Terimakasih." jawab Will.

Dokter William dan Peter kembali ke apartemennya masing-masing.

Pada waktu yang telah di janjikan, mereka berdua datang ke apartemen Kris dengan membawa makanan mentah mereka sendiri. Keduanya merasa bahwa tidak baik untuk menghabiskan jatah orang lain di masa yang kesulitan sandang pangan ini.

1
Mitha yoga
aku suka punya ruang dan kumpulin makanan yang banyak hehe/Good/
Mitha yoga
suka cerita yang tokohnya punya ruang.
aku juga pengen hehe...
Mitha yoga
aku suka berhalu...
pengen juga punya ruang hehe
adie_izzati
makanya jadi perempuan jgn sembarangan berzina...klo mau anak buat dgn cara betul...tahu nga mahu di madu, kenpa pilih jln salah. paling gue nga suka dgn jalan fikiran begini, byk drama...
adie_izzati
what the hell?.. ngapa nga guna ruang angkasa?.. apakah sengaja minta ditiduri?.. for what?.. anak?..banyak ny cara lain tuk dpt anak tp memilih jadi murahan?..miriss..
adie_izzati
Luar biasa
Roditya
sama-sama.
author juga terimakasih atas dukungannya 😊
Etty Rohaeti
terima kasih Thor
Aisyah Suyuti
seru
Lina Octavianti
Luar biasa
Salsabila Arman
lanjut
NR
iya..keren kok ceritanya
Salsabila Arman
lanjut
sahabat pena
berbaik sangka sangka saja vi.. siapa tau setelah tau john anaknya peter hubungan kalian akan di halalkan 🤣😄
sahabat pena
vivian janganlah lari dari peter hadapi dan berbicara jujur lah. biar kalian bahagia selalu
sahabat pena
haish vivian yg mau ketemu ayang hatinya jedag jedug tuh🤣🤣🤣🤣
🌸nofa🌸
luar biasa
sahabat pena
ya sudah gaskeun vivian 🤣🤣🤣🤣ternyata kalian berjodoh 🤣🤣
Salsabila Arman: lanjut
total 1 replies
SugaWife
nah kan,emang Peter orangnya
CaH KangKung,
👣👣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!