Damian dan Alexa adalah ayah dan anak, namun semakin hari perasaan Alexa terhadap Damian berbeda, beda dengan perasaan anak terhadap ayah. Namun dengan sikap Damian yang terus membuat Alexa kadang senang dan kadang menyakiti Alexa
cuss langsung baca aja yukk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fida lia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
Damian dan Alexa memutuskan nginap malam ini dirumah oma Adelia, tentu saja wanita paru baya itu sangat senang karna kehadiran cucu dan anaknya disana, sudah lama juga mereka tidak pernah kumpul lagi seperti ini.namun Adelia merasa keduanya tidak sedang baik-baik saja
"kalian kenapa diam saja, biasanya Ale banyak ngomong. apa kamu memarahinya Dami?" ucap Adelia menatap putranya yang menikmati makan malam mereka. ia bahkan tidak mau menatap Alexa yang berada tepat didepannya
"tidak ma, untuk apa aku memarahinya. dia sudah besar pasti sudah tau apa yang baik dan tidak untuknya" ucap Damian sambil terus menyuapkan nasi kedalam mulutnya, namun dalam hatinya juga bertanya-tanya, mengapa Alexa sangat berubah malam ini
"Ale.. kamu kenapa sayang?, apa dikampus ada masalah?" ucap opa Carlos sambil menatap cucu kesayangannya, sungguh Carlos memperlakukan Alexa seperti emas yang tidak boleh lecet sedikitpun. ia merasa bersalah pada Tania, mama kandung Alexa.
"tidak ada opa, hanya saja banyak tiugas kampus yang belum selesai, tapi semuanya tinggal dirumah daddy" ucap Alexa mengambil alasan yang menurutnya jelas dan pasti. tentu saja mereka akan percaya dengan apa yang ia katakan itu
"kalau begitu suruh saja sopir mengambilnya sayang, kamu kerjakan malam ini agar cepat selesai"ucap Adelia menganggapi perkataan Alexa. ia juga sangat sayang denga gadis itu terlepas pertemuan mereka yang sempat membuat Adelia kesal pada keduanya
"nnati saja oma, aku sudah suruh orang rumah untuk mengirimkannya kesini kok" Alexa tersenyum dan menyelesaikan makannya, ia tidak mau berlama-lama disana yang akan menimbulkan pertanyaan lagi dari oma dan opanya
"oma... opa.. aku sudah selesai, aku duluan dad" ucap Alexa sambil melangkah menuju kamarnya dilantai 2, ia merasa canggung bersama daddynya yang terus menatapnya dengan tajam, Alexa tidak begitu nyaman setelah apa yang terjadi kepada mereka sore tadi
"Dami.. bagimana dengan tawaran mama?, kamu akan menemui wanita itu kan?. dia baik,cantik, dan tentunya dia dari kalangan seperti kita, kamu tidak akan menyesal jika menikah dengannya" ucap Adelia yang terus membujuk putranya untuk menikah segera
"ma.. aku sellau katakan pada mama, aku belum mau menikah. lagian kalaupun aku menikah aku yang akan mencari pasanganku sendiri, mama tidak usah khawatir secepatnya aku akan menikah. jadi berhentilah mencari wanita-wanita lagi" ucap Damian dan meninggalakan meja makan
Adelia hanya diam mendengar jawaban putranya, bukannya ia terllau ikut campur dengan masalah Damian, hanya saja diumur Damian yang sudah kepala tiga tidak banyak orang yang bisa menerimanya apalagi punya anak diumur seperti ini, sangatlah susah nantinya
"ma.. mama tidak usah khawatir, papa yakin Damian sudah menemukan siapa orang yang akan dinikahinya jadi kita tunggu saja kapan dia membawa orang itu kesini" ucap Carlos sambil merangkul bahu istrinya untuk menennagkannya, ia juga tidak tau pasti kalau Damian sudah punya kekasih, hanya saja ia percaya kepada putranya
sementara dikamar, tepatnya kamar Alexa. gadis itu terlihat sibuk memainkan ponsel miliknya sambil duduk disofa kamarnya,ia sibuk membalas pesan dari Michel yang menanyakan tugas keloompok kelas mereka, mau tak mau Alexa membalasnya tanpa tau jika dibelakangnya sudah ada Damian yang siap menerkam dirinya
"kau terllau sibuk sampai melupakan tugasmu Ale!!' suara Damian mmebuat Alexa terkejut sampai ponsel ditangannya jatuh kebawah, dengan cepat Damian mengambilnya dan duduk disamping Alexa, keduanya tampak diam dengan pikiran masing-masing
"jangan begadang, daddy sudha berapa kali bilang jangan pernah dekat dengan pria manapun. kenapa kamu sanagt susah mengerti Ale?" ucap Damian sambil mendekatkan wajahnya kepada Alexa, gadis itu menahan nafasnya sangking gugup dan tidak bisa bicara
"apakah daddy harus melakukan hal yang ekstrim agar kamu mengerti?" ucap Damian, kini wajah mereka sudah snagat dekat sampai tidak ada jarak lagi, hal itu membuat Alexa semakin tidak bisa bergerak karna tangan Damian menahan pergerakannya
"da..daddy... aku ingin kebawah" ucap Alexa sambil mendorong dada Damian, namun bukannya bergerak menjauh tubuh Damian semakin merapat. "jangan pernah berniat lari Ale, daddy bahkan bisa bikin kamu tidak bisa bergerak selama dua hari" ucap Damian dengan senyuman devil
"ayo istirahata saja, daddy masih ngantuk" ucap Damian sambil membawa Alexa melayang ala bridal style keoarah ranjang, tangan kekar pria itu meletakkan tubuh mungil Ale kaatas ranjang dan ikut masuk kedalam selimut salmbil menyuruh Alexa untuk tidur
"daddy.. aku mau tanya satu hal" ucap Alexa sambil menatap Damian, sekarang ia sudah sedikit relaks toh juga mereka sering seperti ini. "tanya apa, daddy akan jawab semuanya" ucap Damian sambil merapikan anak rambut Alexa yang berantakan
"apa daddy akan menerima wanita yang dijodohkan oma Adel sama daddy?" ucap Alex harap cemas, jika saja Damian menjawab iya pasti hatinya akan semakin hancur. "tadi sore seseorang menyuruhku untuk menikah cepat, mungkin saja aku akan terima wanita itu" jawab Damian namun wajahnya sangat tenang dan datar
"daddy mencintainya?" pertanyaan Alexa sangat aneh dan ambigu, namun mau tak mau dia harus tau bagaimana perasaan Damian pada wanita itu. " cintai bisa tumbuh seiring waktu bersama Ale, mungkin kalau daddy sering bersamanya akan tumbuh rasa cinta" ucap Damian tersenyum
"lalu bagaimana denganku dad?, apakah daddy akan membagi cinta daddy?' ucapan Alexa sungguh ingin membuat Damian tertawa, namun ia masih menahan karna ingin tau smapai dimana Alexa bertanya padanya. " mungkin kamu akan tinggal disini bersama oma dan opa, daddy tidak mau diganggu selama tahun pertama menikah" ucap Damian terus memancing Alexa
"da..daddy.. jahat.. daddy gak sayang sama Ale" kini gadis mungil itu sesgukan menangis, sejak tadi ia menahan airmatanya agar tidak keluar namun saat mendnegar jawaban Damian membuat hatinya sangat kecewa dan sakit, ia tidak menyangka Damian akan menyuruhnya tinggal disini
"kenapa menangis?, bukankah selama ini daddy sudah kasih apa yang kamu mau. sekarang daddy hanya ingin kamu mengerti jika daddy juga butuh istri Ale" ucap Damian sambil menatap putrinya, sungguh Damian sebenarnya tidak tega melihat Alexa menangis namun ini sungguh menggemaskan
"tapi kenapa harus dengan wanita itu.. kenapa harus menikah dnegan wanita lain" ucap Alexa sambil terus menangis dan suaranya juga terbata-bata tidak jelas." lalu daddy harus menikah dnegan siapa, kan harus wanita lain Ale" Damian terus memperhatikan Alexa yang semakin menangis
"apa daddy tidak bisa menikah denganku saja, biar sellau bersamaku jangan dnegan wanita itu" Alexa akhirnya berani mengatakan itu, dari tadi ia menhan dirinya untuk mengatakan hal itu namun tidak bisa ditahan lagi. " kan kita ayah dan anak, kamu yang bilang tadi" Damian semkain mengeratkan pelukannya dan menghapus airmata Alexa yang masih terus membasahi pipinya
"ta..tapi aku tidak mau daddy bagi cintai dengan wanita lain" ucap Alexa memukul dada Daian, sungguh ia tidak rela jika harus berpisah dengan Damian." ya sudah jangan pikirkan itu lagi, daddy tidak akan menikah dengan wnaita lain, tapi daddy akan minta apa yang daddy butuhkan dari kamu" ucap Damian
Alexa bingung dengan apa yang dikatakan Damian, namun ia tidak mau bertanya lagi. ia akan cari jawabanya sendiri nanti. dan juga ia ingin membahas hal lain pada Damian, dan harus selesai malam ini masalah mereka agar tidak ada kecanggungan diantara mereka lagi
terkadang kita susah melupakan apa yang seharusnya tidak ada dalam pikiran kita
#fid.nch
#MDIS
Alexa jgan d buat cengeng thor,jdi wanita mandiri dan tegas gitu