NovelToon NovelToon
Legenda Semesta Xuanlong

Legenda Semesta Xuanlong

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Identitas Tersembunyi / Dunia Lain / Epik Petualangan / Iblis / Mengubah Takdir
Popularitas:35.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

(MUSIM KE 3 PERJALANAN MENJADI DEWA TERKUAT)

Setelah pengorbanan terakhir Tian Feng untuk menyelamatkan keluarganya dari kehancuran Alam Dewa, Seluruh sekutunya terlempar ke Alam Semesta Xuanlong sebuah dunia asing dengan hukum alam yang lebih kejam dan sistem kekuatan berbasis "Energi Bintang".

Akibat perjalanan lintas dimensi yang paksa, ingatan dan kultivasi mereka tersegel. Mereka jatuh terpisah ke berbagai planet, kembali menjadi manusia fana yang harus berjuang dari nol.

Ye Chen, yang kini menjadi pemuda tanpa ingatan namun memiliki insting pelindung yang kuat, terdampar di Benua Debu Bintang bersama Long Yin. Hanya berbekal pedang berkarat (Pedang Naga Langit) dan sebuah cincin kusam, Ye Chen harus melindungi Long Yin dari sekte-sekte lokal yang menindas, sementara kekuatan naga di dalam diri Long Yin perlahan mulai bangkit kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 24

Paviliun Harta Karun (Treasure Pavilion), Puncak Terluar.

Satu hari setelah kematian Zhang Lie, suasana di Sekte Pedang Bintang berubah drastis, setidaknya bagi Ye Chen.

Saat ia dan Long Yin berjalan menuju Paviliun Harta Karun, tidak ada lagi tatapan mengejek. Murid-murid yang berpapasan dengannya menyingkir ke tepi jalan, menundukkan kepala dengan hormat atau lebih tepatnya, ketakutan.

Ye Chen membawa lencana identitasnya yang kini berisi 1.050 Poin Kontribusi (50 dari Liu Mang, 1.000 dari Zhang Lie). Bagi murid luar, ini adalah kekayaan mendadak. Biasanya butuh waktu setahun mengerjakan misi berbahaya untuk mengumpulkan sebanyak ini.

"Kakak, kita mau beli apa?" tanya Long Yin, matanya berbinar melihat deretan senjata dan pil yang dipajang di kaca paviliun.

"Pertahanan," jawab Ye Chen singkat.

Ye Chen berjalan melewati rak pedang. Ia tidak butuh senjata lain. Pedang Karat (Pedang Naga Langit) sudah cukup.

Ia berhenti di depan rak aksesoris pertahanan. Matanya tertuju pada sebuah jepit rambut yang terbuat dari giok putih transparan, memancarkan hawa dingin yang lembut.

[Jepit Rambut Teratai Salju]

 Tingkat: Artefak Roh Kelas Menengah.

Fungsi: Menciptakan perisai es otomatis saat pemakainya dalam bahaya fatal.

Mampu menahan serangan Ranah Pengumpul Bintang Tahap 3. Harga: 400 Poin.

Sangat mahal. Hampir separuh kekayaannya.

"Pelayan," panggil Ye Chen. "Aku ambil ini."

"Kakak! Itu terlalu mahal!" bisik Long Yin panik, menarik lengan baju Ye Chen. "Kita butuh pil untuk kultivasimu. Jangan buang poin untukku!"

Ye Chen tersenyum tipis, mengambil jepit rambut itu dan memakaikannya langsung ke rambut hitam Long Yin. Giok putih itu kontras dengan rambut hitamnya, membuat kecantikannya semakin bersinar.

"Nyawamu tidak bisa dinilai dengan poin, Yin'er," kata Ye Chen lembut. "Dengan ini, aku bisa tenang jika harus meninggalkanmu sebentar."

Wajah Long Yin memerah padam. Ia menyentuh jepit rambut itu dengan hati-hati, senyum manis merekah di bibirnya. "Terima kasih... aku akan menjaganya."

Ye Chen kemudian menghabiskan sisa poinnya dengan efisien

500 Poin: Untuk membeli 10 botol Cairan Tubuh Besi (Ramuan untuk mandi obat, memperkeras kulit dan otot).

100 Poin: Untuk membeli Pasir Gravitasi. (Ia berniat memasukkannya ke dalam gelang kakinya untuk menambah beban latihan dari 100kg menjadi 500kg).

Sekarang dia miskin lagi. Tapi dia puas.

Malam Hari, Makam Pedang.

Long Yin sedang bermeditasi di dalam paviliun, mencoba menyelaraskan energinya dengan Jepit Rambut Teratai Salju.

Sementara itu, Ye Chen berdiri di tengah Makam Pedang yang sunyi. Angin malam berhembus kencang.

Ia mengeluarkan Peta Kuno milik Lin Feng.

"Wang Teng bilang pintu masuk Reruntuhan Kuno dibuka dua bulan lagi," gumam Ye Chen. "Itu pintu masuk resmi untuk murid sekte."

Ye Chen menyorotkan cahaya bulan ke peta kulit itu. Ada garis tinta samar yang hanya bisa dilihat jika terkena cahaya bulan jalur rahasia yang digambar oleh Lin Feng sebelum dia mati.

Jalur itu mengarah ke sebuah titik spesifik di tebing belakang Makam Pedang.

"Saluran lain..." mata Ye Chen menyipit.

Reruntuhan di bawah tanah itu tertutup rapat, tapi pasti ada celah udara kuno yang terhubung ke permukaan. Lin Feng pasti menemukannya tapi mati dibunuh di Ngarai Angin Hitam sebelum sempat mengeksplorasinya.

Ye Chen berjalan ke dinding tebing yang ditandai di peta. Tebing itu tertutup tanaman rambat berduri yang tebal.

Ye Chen menebas tanaman itu dengan Pedang Karat.

SRET!

Di balik tanaman, terdapat dinding batu yang tampak biasa. Ye Chen mengetuknya. Suaranya padat.

"Ilusi?"

Ye Chen mengaktifkan Mata Iblis-nya (meski tersegel, penglihatannya masih tajam terhadap aliran energi). Ia melihat pola aliran energi yang sangat tipis di batu itu.

Ia menempelkan telapak tangannya.

"Seni Penempaan Bintang: Hisap."

Ia tidak mencoba menghancurkan batu itu. Ia menyedot energi yang menjaga ilusi itu.

ZZZZZT...

Batu itu bergetar, lalu memudar seperti asap, menampakkan sebuah lubang kecil seukuran tubuh manusia yang mengarah curam ke bawah. Bau udara purba yang apek dan kering berhembus keluar.

"Ketemu," bisik Ye Chen.

Ia menoleh ke arah paviliun untuk memastikan Long Yin aman, lalu ia menyusup masuk ke dalam lubang itu.

Di Dalam Terowongan.

Lorong itu sempit, licin, dan gelap gulita. Ye Chen merangkak turun sejauh ratusan meter. Semakin dalam ia masuk, semakin panas udara di sekitarnya. Gravitasi juga meningkat.

Akhirnya, lorong itu berakhir di sebuah celah kecil di langit-langit sebuah ruangan raksasa bawah tanah.

Ye Chen mengintip dari celah itu.

Matanya terbelalak.

Di bawahnya, terbentang sebuah kota kuno yang runtuh dan terkubur. Bangunan-bangunan megah yang hancur, patung-patung raksasa tanpa kepala, dan sungai lahar yang mengalir lambat.

Ini adalah Reruntuhan Bintang Kuno.

Namun, yang membuat Ye Chen menahan napas adalah apa yang ada di tengah kota runtuh itu.

Sebuah Altar Hitam yang dikelilingi oleh ribuan pedang yang tertancap. Dan di atas altar itu, melayang sebuah Bola Cahaya Kelabu yang berdenyut seperti jantung.

Pedang Karat di punggung Ye Chen bergetar gila-gilaan.

(...Makan... Itu...)

"Apa itu?" batin Ye Chen.

Tiba-tiba, Ye Chen melihat pergerakan di bawah sana.

Di dekat Altar Hitam, ada beberapa sosok berjubah merah darah yang sedang melakukan ritual. Mereka bukan murid Sekte Pedang Bintang. Aura mereka jahat, berbau darah.

Sekte Darah (Blood Sect). Sekte sesat yang menjadi musuh bebuyutan aliran suci.

"Sekte sesat ada di dalam reruntuhan milik Sekte Pedang Bintang?" Ye Chen terkejut. "Bagaimana mereka masuk?"

Salah satu sosok berjubah merah itu, seorang pria tua kurus, berbicara dengan suara serak.

"Percepat ritualnya. Pintu masuk resmi akan dibuka dua bulan lagi oleh Sekte Pedang Bintang. Kita harus mengambil Jantung Pedang Iblis ini sebelum bocah-bocah itu datang."

Ye Chen menarik napas tajam.

Ternyata, Wang Teng dan murid-murid lain akan berjalan masuk ke dalam jebakan. Reruntuhan ini sudah disusupi.

Ye Chen ingin mundur dan melapor, tapi Cincin Perak di jarinya tiba-tiba memanas.

Sebuah ide gila muncul di benaknya.

Jantung Pedang Iblis itu... memancarkan energi pedang murni yang sangat padat. Jika dia bisa menyerap sedikit saja dari "kebocoran" energinya melalui lubang ini selama dua bulan ke depan...

"Aku bisa mencapai Ranah Pengumpul Bintang," gumam Ye Chen, matanya menyala dalam kegelapan.

Ye Chen mundur perlahan, menutup kembali celah itu dengan batu. Dia tidak akan melapor. Tetua sekte mungkin korup atau tidak percaya padanya.

Dia akan menggunakan lubang tikus ini untuk mencuri energi tepat di bawah hidung Sekte Darah, menjadi lebih kuat, dan saat pintu resmi dibuka dua bulan lagi... dia akan menjadi pemburu di dalam reruntuhan itu.

"Dua bulan," bisik Ye Chen, merangkak kembali ke permukaan. "Mari kita lihat siapa yang akan mendapatkan Jantung Pedang itu."

1
MyOne
Ⓜ️🙄🙄🙄Ⓜ️
Nanik S
Bantai semua untuk pupuk di tanah suku Bar bar
Nanik S
Akhirnya bangun juga Ye Chen
Nanik S
Mengambil jantung kembali
Nanik S
Waktunya makan malam
Nanik S
Akhirnya Wang Teng sang Jenius tenggelam
Nanik S
Kalau sudah melihat harta semua lupa
OldMan
seruuuuu🔥🔥
Bang Udin
lanjut,,,mantabbbb👍👍👍👍
Mohammad Bahrun
lanjut Thor
Tatmani Oniaka
👍
Tatmani Oniaka
👍👍👍
Tatmani Oniaka
👍
Tatmani Oniaka
👍👍👍
Bang Udin
ye chen selalu lambat trs nunggu di serang baru bls,,,,,😄😄😄😄
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu 🍄🦀
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Clink 🦀⚔️
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Jlebz 🍄
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow 🍄🦀
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah 🦀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!