Tuan Dave Anderson dalam usianya yang terbilang muda, dirinya sudah mempunyai segalanya. Pemimpin Intel Group itu memiliki karier yang sangat sukses, harta berlimpah, dan otak yang cerdas. Tapi semua yang di milikinya itu percuma, karena di dalam hidup Dave tidak akan pernah ada kata hubungan cinta.
Jingga gadis yatim piatu yang sangat berani, masuk kedalam kehidupan Dave Anderson. Akankah sosok Jingga bisa membuat seseorang Dave Anderson mau menjalani sebuah hubungan?
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 34
"Jingga, namamu Jingga kan?" Jeny bertanya, tanpa masuk ke dalam apartemen. Jeny tahu di dalam apartemen milik Dave, ada kamera CCTV.
"Ya, aku Jingga. Aku yang dulu --"
"Aku ingin mengajak kau pergi ke cafe, karena ada yang ingin aku bicarakan." Jeny memotong perkataan Jingga.
"Em, tapi .."
"Kalau kau tidak mau, aku tidak akan memaksa. Tapi jangan salahkan aku, jika suatu saat kau tahu kebenarannya tapi semuanya sudah terlambat." Jeny menatap tajam pada Jingga.
"Apa maksud anda, nona?" Jingga menatap nona Jeny, dengan bingung. Ia sama sekali tidak mengerti pada perkataan nona Jeny, tentang kebenaran.
"Dave, ini semua tentang Dave calon suamiku."
"Deg!" Jantung Jingga terasa berhenti, saat mendengar perkataan Dave sebagai calon suami dari nona Jeny.
**
Setelah menempuh perjalanan selama lima belas menit, akhirnya Jingga dan Jeny sampai di sebuah Cafe yang letaknya tidak jauh dari apartemen milik Dave. Jingga memutuskan untuk ikut bersama dengan nona Jeny, setelah mendengar perkataan nona Jeny yang menyebut Dave kekasihnya sebagai calon suaminya.
"Aku tidak akan basa-basi denganmu." Jeny menyerahkan copy surat wasiat yang diberikan oleh Dad Arthur.
"Apa ini?" Jingga membuka berkas tersebut.
"Bacalah! Kau pasti akan mengerti." Jeny berusaha bersikap ramah, dan bersahabat. Jeny tahu persis cara menghadapi wanita seperti Jingga. Ia harus bersikap lemah dan seolah-olah menjadi wanita yang paling menyedihkan.
"Ini tidak mungkin!" pekik Jingga, setelah membaca isi berkas tersebut. Disitu tertulis dengan jelas tentang perjodohan Dave dan Jeny, yang dilakukan antara keluarga Anderson dengan keluarga Arthur. "Apa maksud dari surat ini?" Jingga menatap Nona Jeny.
"Apa kau tidak mengerti? Aku dan Dave sudah dijodohkan dari kecil, itu artinya Dave akan menikah denganku." Jeny menampilkan senyum ramahnya.
"Menikah denganmu? Ta-tapi Dave sudah berjanji akan menikahi aku." Lirih Jingga, meremas dengan keras berkas yang dipengangnya.
"Sial, Dave sudah melamar wanita miskin ini." Umpat Jeny dalam hati. "Kapan Dave berjanji menikahimu?"
"Lima hari yang lalu dia berjanji akan menikahi aku."
"Itu berarti dia berjanji akan menikahimu, di saat dia sudah berjanji akan menikahi aku. Dave jahat sekali." Jeny mulai berakting sebagai wanita yang tertindas.
"Dia berjanji akan menikahimu?" Jingga menatap tak percaya pada apa yang didengarnya. Semua berita itu, membuat Jingga merasa bingung, kecewa, dan juga sedih.
Jeny menganggukkan kepalanya. "Aku tahu, Dave tidak mencintai aku. Dan berjanji akan menikahi aku hanya karena ingin mewujudkan permintaan kedua orang tuanya yang sudah meninggal. Tapi kenapa Dave juga berjanji akan menikahimu?" Jeny semakin menangis dengan kencang. "Aku tahu kau dekat dengan Dave, itu sebabnya aku menceritakan semua kebenaran ini."
"Aku mau pulang ..!" Jingga yang sudah tidak sanggup mendengar semua perkataan Nona Jeny memilih untuk pulang.
"Tunggu Ji! Apa kau tidak percaya dengan yang aku katakan?" Jeny menahan lengan Jingga.
"Aku tidak percaya karena berkas ini hanya sebuah copy an. Dan aku lebih percaya jika Dave yang mengatakannya langsung kepadaku." Jingga berusaha untuk terlihat tegar.
"Itu memang surat copy an, tapi aku bisa membawakan surat aslinya padamu. Dan kalau kau tidak percaya tanyakan saja pada Dave, mintalah dia untuk menikahimu secepatnya. Aku ingin tahu dia akan memilih menikahi aku atau menikahimu." Tantang Jeny dengan suara yang tegas.
Jingga terdiam lalu bergegas pergi dari Cafe, dengan hati yang sedih, bingung, dan kecewa. Sementara Jeny kini terduduk lemas di kursinya. Saat ini Jeny hanya bisa berdoa kalau Dave tidak akan mengabulkan keinginan Jingga. Dan Jingga tidak menanyakan secara jelas pada Dave tentang semua kebenarannya.
tapi apa spesial ny, jingga? mike Dave tampan, tajir smpe klepek"?
seperti makhluk kasat mata /Facepalm//Facepalm//Grin/
kayaknya jingga itu anak mereka ya.
Kaka adik donk sm jeny
tapi bagus jingga, /Casual/