Deandra Cantika gadis belia terpaksa merelakan masa mudanya menikah dengan pria yang usianya terpaut jauh dengannya demi membayar hutang kedua orangtuanya.Namun sang pria telah memiliki calon sendiri untuk dijadikannya sebagai istri.
Bagaimanakah Deandra yang biasa dipanggil Dea itu menjalani pernikahannya?. Akankah mereka saling jatuh cinta atau malah berakhir perceraian.
Yuk simak ceritanya dinovel terbaruku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tentang Kalen
Dea tengah duduk dibalkon kamarnya memijit kepalanya yang terasa begitu pusing.Hari ini sungguh hari yang melelahkan baginya bertemu dengan orang orang yang yang menyukainya.Dia tak pernah meminta untuk masuk ke keluarga ini.Tapi takdir yang membawanya ke dalam keluarga yang begitu asing baginya.Bahkan kebanyakan orang yang tak begitu menyukainya.
"Bu...Dea rindu",gumam Dea memejamkan matanya membayangkan seakan akan ibunya ada disampingnya mengusap rambutnya.
"Hai..."
Dea membuka matanya dan terkejut saat seorang pria tengah tersenyum padanya.Dea begitu ceroboh tak mengunci pintu kamarnya.
Dea tersenyum tipis lalu membuang muka karena ia tau mungkin tujuan pria ini sama dengan adiknya yang akan menghinanya juga.
"Mau tau tentang Kak Kalen gak?",tanya pria itu menatap wajah Dea dengan lekat.
"Tidak...",jawab Dea karena dia memang tak ingin tau tentang pria itu sejak kejadian ditoko tadi.
"Hehehe...Kak Kalen pria yang serius dan tak begitu suka dengan hal hal yang tak bermanfaat.Untuk mengisi waktu kosongnya ia memilih menjadi tenaga pengajar disebuah kampus",ujar pria yang tak lain adalah Kaisan.
Dea hanya menyimak dan tak tertarik untuk menanggapi ucapan Kaisan.
"Dia memiliki kekasih tapi seluruh keluarga menentang hubungan mereka kecuali Kaira adik bungsuku.Itu kenapa Kak Kalen tak tinggal dirumah ini lagi",ujar Kaisan menatap Dea yang hanya diam saja.
Kini Dea tau kenapa Kaira tak menyukainya itulah karena gadis itu mendukung hubungan Kakaknya dengan wanita itu.
"Tapi Kak Kalen akan tetap menikahimu karena permintaan Kakek.Tidak tau apa dia akan memutuskan hubungannya dengan kekasihnya itu",ucap Kaisan.
Dea tersenyum tipis pada Kaisan."Ya...andai aku bisa menolak aku juga tak ingin menikahi Kakakmu itu.Karena usiaku terlalu muda untuk mengarungi bahtera rumah tangga.Apalagi aku tak mengenal sama sekali pria yang akan aku nikahi",ujar Dea menatap lurus ke depan.
"Ya...kamu tidak cocok dengan Kak Kalen yang sudah hampir kepala tiga itu.Dia seperti pedofil jika menikahimu",ujar Kaisan terkekeh pelan.
"Aku hanya berharap Tuhan mengabulkan permintaanku agar pernikahan ini tak terjadi",ujar Dea.
"Apa alasanmu tak ingin menikahi Kakakku.Dia tampan, mapan dan sebentar lagi akan menjadi CEO di rumah sakit.Banyak wanita yang ingin menjadi wanitanya tapi kamu malah menolak",ujar Kaisan.
"Aku tak butuh itu semua karena semua yang kamu sebutkan tak menjamin sebuah kebahagiaan",jawab Dea.
Kaisan tersenyum tipis mendengar jawaban Dea."Baru kali ini ada gadis menolak Kakakku dan kamu orang pertama yang menolak Kakakku",ujar Kaisan.
Dea menyunggingkan senyumannya."Memangnya sebegitu inginnya wanita bersama Kakakmu itu?.Apa sih kelebihannya?",tanya Dea.
"Ya yang aku sebutkan tadi.Tampan, mapan dan--
"Sebentar lagi akan menjadi CEO?", sambung Dea.
"Ya...kamu benar",jawab Kaisan.
Dea mengangguk pelan lalu tersenyum."Jujur semua wanita pasti ingin memiliki paket lengkap itu ada pada pria yang ia cintai.Entah itu ia tulus atau tidak nya.Tapi ada juga wanita yang menginginkan kesederhanaan tapi berlimpah kebahagiaan",jawab Dea.
"Kaisan..."
"Ya...Ma",jawab Kaisan saat wanita paruh baya itu memasuki kamar Dea.
"Mama nyariin kamu ternyata malah disini.Gak baik masuk kamar anak gadis Kaisan apalagi Dea calon Kakak ipar kamu",ujar Marisa menatap tajam sang putra.
"Aku hanya ingin berkenalan dengan calon Kakak ipar ku Ma, ternyata Dea gadis yang unik dan cukup menyenangkan jika diajak bicara",ujar Kaisan menatap Dea yang kini terlihat tersenyum tipis.
"Keluarlah...Papa mencari kamu",ujar Marisa ketus.
"Iya Mamaku sayang...",ujar Kaisan mengecup pipi wanita yang begitu ia sayangi itu dan segera pergi.
"Ma...calon menantu Mama layak untuk jadi menantu dirumah ini",ujar Kaisan di ambang pintu.
Marisa menggeleng pelan mendengar ucapan sang putra."Jangan dengerin omongan Kaisan ya Dea.Dia memang suka begitu",ujar Marisa.
"Ya... Tante", jawab Dea.
"Oh ya Dea... baju pengantin kamu ada di bawah nanti akan diantar sama pelayan ke sini",ujar Marisa.
"Ma..."
...****************...