NovelToon NovelToon
Obsesi Cinta Tuan Psycho

Obsesi Cinta Tuan Psycho

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Diandra Veronika seorang selebriti yang cukup terkenal karena kecantikannya, di jebak oleh Sadewa Bahuwirya seorang CEO paling berkuasa yang sangat terobsesi padanya. Dimana dia harus menjadi jaminan untuk Ayahnya yang terikat hutang sangat besar pada perusahaan Dewa.

"Aku mencintaimu Dee, kamu harus menikah denganku, kamu hanya milikku!!"
~ Dewa ~

"Aku tidak sudi menikah dengan iblis sepertimu!! Kau tidak mencintaiku, kau hanya terobsesi padaku!!"
~ Diandra ~

Apa Diandra akan menerima Dewa begitu saja saat dirinya mempunyai Bryan, pria yang dia cintai??
Apa Dewa bisa sadar dengan obsesinya itu dan melepaskan Bella hidup bahagia dengan orang yang dicintainya??
Bagaimanakah akhir cerita mereka?? Ikuti terus perjalanan mereka mencari cinta sejatinya yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Dewa yang murka

Diandra tiba di rumahnya, rumah yang memberikan kenangan selama hidupnya ini. Rumah yang menjadi saksi bisu kenangan bersama ibunya sebelum beliau meninggal. Dan kini rumah itu harus dia tinggalkan karena jeratan pernikahan yang tidak pernah Diandra inginkan itu.

Tentu saja Diandra yang berkata ingin bertemu Ayahnya hanyalah kebohongan belaka. Karena di disiang hari seperti ini pastilah Ayahnya berada di kantor.

Diandra menutup pintu rumahnya, sambil terus melihat ke sekitar rumahnya. Dia takut jika Dewa mengirim anak buahnya secara diam-diam.

"Loh Non Diandra pulang??" Suara itu membuat Diandra hampir saja terjungkal karena terkejut.

"Iya Mbak, saya ke kamar dulu ya" Diandra mengusap-usap dadanya yang masih bergetar kencang.

"Iya Non" Jawab asisten rumah tangganya itu dengan sedikit kebingungan karena Diandra terlihat sangat cemas.

Diandra mengobrak abrik kamarnya mencari ponsel bekas pakai miliknya. Seingatnya ponsel itu masih sangat bagus sebelum Diandra menggantinya dengan ponsel keluaran terbaru.

Rencananya Diandra akan membawa ponsel itu secara diam-diam ke rumah Dewa. Dengan membawa ponsel itu, Diandra akan lebih mudah menghubungi Bryan.

"Akhirnya ketemu juga" Diandra tersenyum senang.

Sambil menunggu ponselnya mengisi daya Diandra mencoba menghubungi Bryan menggunakan telepon rumahnya. Bahkan nomor telepon Bryan saja sudah dia hafal di luar kepalanya.

"Halo Bry, ini aku Didi" Ucap Diandra pada Bryan.

"Didi?? Kamu di rumah?? Kamu bisa keluar dari sana??"

"Nanti saja aku jelaskan Bry, datanglah kesini tapi kamu harus ingat. Jangan sampai ada orang yang mengikuti mu"

"Baiklah, Didi. Aku akan segera ke sana menemui mu"

"Dan satu lagi Bry, boleh aku minta tolong??"

"Katakan Didi"

"Tolong carikan aku obat penggugur kandungan secepatnya"

"Apa?? Jadi kamu hamil Didi??" Bryan tampak syok di seberang sana.

"Aku minta maaf Bry, tapi tolong cepatlah waktuku tidak banyak" Diandra menutup teleponnya begitu saja.

Dia juga sempat merasa tidak yakin untuk melakukan hal kriminal itu. Tapi demi masa depannya Diandra tidak mau anak di dalam kandungannya ini menjadi pengikat antara dirinya dengan Dewa. Dia tidak mau mengandung anak daro pria yang tidak dicintainya itu. Terlebih lagi Dewa si manusia ibl*s itu.

Diandra terus berjalan mondar mandir di kamarnya dengan cemas. Menunggu kedatangan Bryan yang hampir tiga jam belum datang juga.

"Didi ini aku Bryan" Ucap Bryan dari luar kamarnya.

Diandra begitu bahagia mendengar suara itu. Diandra berlari membuka pintu yang terkunci itu untuk kekasihnya.

"Bryan!!" Diandra menghambur memeluk Bryan.

"Didi, kamu baik-baik saja kan??" Tanya Bryan.

"Ayo masuk aku jelaskan" Diandra teringat apa maksudnya menyuruh Bryan datang ke rumahnya itu.

Diandra kembali mengunci pintu kamarnya, seakan ada seseorang yang akan masuk begitu saja saat dia tidak menguncinya.

"Bry, maafkan aku karena telah mengkhianatimu. Aku benar-benar tidak bisa menjaga diriku untuk mu Bryan" Diandra menangis sesenggukan di pelukan Bryan.

"Jujur aku sangat kecewa dengan apa yang sudah menimpamu, tapi aku juga tidak bisa melakukan apa-apa untuk menolong mu" Cinta mereka berdua yang begitu kuat harus kalah dengan sebuah kekuasaan yang di miliki Dewa.

"Apa kamu sudah membawa apa yang aku minta Bry??" Diandra mengusap air matanya, dia harus kuat untuk bisa mengalahkan Dewa. Jika dia selemah itu pasti Dewa akan semakin menekannya dengan segala ancaman yang dia buat.

"Aku sudah membawanya, tapi apa kamu yakin ingin menggunakannya??" Bryan menatap iba pada Diandra.

"Aku yakin Bryan, aku tidak mau mengandung anak pria b***gsek itu. Aku juga tidak mau mengecewakanmu lebih dari ini. Percaya atau tidak, jika anak ini tetap dilahirkan, dia akan menjadi penghalang untuk kita" Ucap Diandra meyakinkan Bryan.

Kemudian Bryan mengambil sesuatu dari saku jaketnya. Beberapa biji obat terbungkus plastik klip berwarna bening.

Tanpa ragu Diandra meraih obat itu. Lalu melirik segelas air yang sedari tadi sudah disiapkannya.

Diandra memejamkan matanya sekejap mengumpulkan keberaniannya sebelum tangannya terayun ke mulutnya, melempar obat terlarang itu.

"Maafkan aku ya Allah" Batin Diandra. Sepertinya ucapan maaf itu sudah tidak ada artinya lagi jika Diandra masih tetap berniat menghilangkan sesuatu yang sudah di titipkan kepadanya.

BRAAAKKK... .

Diandra menggenggam erat beberapa pil yang belum sempat di minumnya itu karena terkejut dengan suara yang begitu keras di belakangnya.

Pintu kamar Diandra terbuka hanya dengan satu kali dobrakan oleh kaki Dewa.

"Apa yang akan kamu lakukan Diandra??" Dewa sudah menatap Diandra dengan nyalang.

"Apa kamu mau menjadi pe***nuh hanya demi cintamu pada pria ini??" Dewan mendekati Bryan yang juga tampak terkejut dengan kedatangan Dewa secara tiba-tiba itu.

"Jangan sakiti dia Dewa, aku mohon!!" Diandra berdiri di depan Dewa, menghalanginya untuk menyakiti Bryan.

Dengan tatapannya yang tajam itu Dewa seakan ingin menelan Diandra hidup-hidup saat itu juga jika dia tidak ingat bahwa Diandra adalah wanita yang dia cintai.

Tangan Dewa bergerak menyentuh tangan Diandra yang mengepal kuat itu. Membukanya dengan paksa untuk melihat obat yang telah Diandra genggam sejak tadi.

"Lepaskan!!" Perintah Dewa dengan suaranya yang tajam.

Dengan sedikit tidak rela Diandra mengurai genggaman tangannya. Dia melakukan itu hanya untuk melindungi Bryan. Dia berharap dengan menuruti keinginan Dewa saat ini, pria i*lis didepannya ini tidak akan menyerang Bryan.

"Jadi obat ini yang akan kamu gunakan untuk menghilangkan anak kita yang abru saja tumbuh di rahimmu Dee??" Suara Dewa melemah.

"Kenapa kam setega itu Dee??" Tanya Dewa lagi dengan suaranya yang masih lembut.

"KENAPA!!!" Teriak Dewa di depan wajah Diandra yang membuat wanita itu tersentak karena terkejut.

"Tuan Dewa yang terhormat, tolong jangan sakiti Diandra. Dia tidak salah, saya yang salah karena telah memberikan obat itu pada Diandra" Bryan akhirnya mengeluarkan suaranya. Dewa kira pria itu benar-benar tidak bisa bicara.

"Oh jadi kau yang membuat istriku tega untuk mengugurkan janinnya sendiri??" Tanya Dewa dengan sengit.

Sebenarnya Dewa sudah menyadap semua telepon yang berada di rumah Diandra. Jadi setelah dia mendapat laporan dari anak buahnya. Dewa langsung menyusul Diandra dengan kemarahannya.

Dewa menyingkirkan tubuh Diandra yang ada di depannya dengan satu tangannya. Diandra sempat terhuyung namun masih bisa menjaga keseimbangannya.

"Benar Tuan, jadi jangan sakiti Diandra!!" Ucap Bryan dengan suara datarnya.

"Apa hak mu mengaturku??" Kedua pasang mata itu saling bertatapan dengan tajam.

"Karena saya mencintainya. Dan saya pasti akan merebutnya kembali dari anda"

"Bryan!!" Diandra mengingatkan Bryan agar tidak melanjutkan kata-katanya. Diandra takut jika Dewa lepas kendali dan menyakitinya.

"Saya juga mencintainya dan Diandra sekarang hanya MILIK SAYA!!" Dewa menekankan kata di akhir kalimatnya.

"Dia milik saya tapi anda yang merebutnya dari saya!!" Balas Bryan tak kalah sengit.

"B***gsek!!"

BUK..

BUK..

BUK..

Dewa langsung melayangkan tinjauannya yang begitu kuat di wajah tampan milik Bryan.

"Jangan pernah ganggu istriku lagi!! Kalau tidak kau akan terima akibatnya!!"

"Dewa berhenti!!" Teriak Diandra dengan panik.

Buk..

Buk..

Dewa memukuli Bryan secara membabi buta.di seluruh wajah dan tubuhnya. Bahkan tidak hanya dengan kedua tangannya saja, namun kini Dewa sudah menggunakan kakinya juga.

"Sudah aku mohon hentikan!!" Pinta Diandra dengan tangisannya.

Tapi Dewa sudah terlanjur tersulut emosi. Dia tidak bisa mengendalikan rasa marah yang membuncah di dalam hatinya.

"Berhenti atau aku akan meminum obat ini sekarang juga!!" Ancam Diandra.

Tapi entah tidak mendengar atau sengaja berpura-pura tuli. Dewa tetap melanjutkan aksinya untuk membuat Bryan tak berdaya meski pria yang kini terkapar di lantai itu sudah hampir tak sadarkan diri.

Diandra mengambil gelas minum di atas nakas itu. Lalu benar-benar memasukkan satu biji obat ke dalam mulutnya. Tapi belum sempat Diandra menelannya. Dewa sudah terlebih dahulu menepuk tengkuknya dengan kencang agar obat itu bisa di memuntahkan oleh Diandra.

"Berani sekali kamu Diandra!!" Desis Dewa.

Diandra mengusap sisa air yang berada di dagunya.

"Apa kamu tidak lihat dia sudah terkapar seperti itu?? Lihatlah kekasihmu itu!!" Diandra langsung menghampiri Bryan yang babak belur tak berdaya.

"Bryan!!" Lirih Diandra tak kuasa menahan air matanya.

"Jika kamu berani menemuinya lagi maka lihat sendiri apa yang akan aku lakukan padanya. Aku benar-benar tidak main-main dengan ancaman ku!!" Ucap Dewa sambil mengusap-usap punggung tangannya yang memerah karena berhasil melumpuhkan lawannya.

"Dasar psycho kau Dewa!! Kau benar-benar mengerikan!!" Umpat Diandra.

"Jadi sekarang pilihan ada di tanganmu Dee. Pulang sekarang atau kekasihmu itu akan menerima akibatnya!! Pilihan ada di tanganmu, dan ingat jika aku ini pria tidak waras yang bisa bertindak sesukanya" Dewa memberikan senyuman miring untuk Diandra.

Diandra hanya diam, dia kembali menatap Bryan yang setengah sadar itu. Bryan yang menggenggam tangan Diandra dengan lemah itu seakan berkata dia baik-baik saja lewat tatapan matanya yang sudah sayu.

Diandra mengusap wajah Bryan yang sudah tidak berbentuk itu. Lebam dan darah memenuhi wajahnya.

"Aku akan ikut kamu, tapi setidaknya ijinkan aku untuk mengobati lukanya" Ucap Diandra dengan lemah.

Tapi Dewa justru berdecih kemudian tertawa dengan pelan. Entah apa yang lucu di matanya.

Dewa meraih lengan Diandra untuk memaksanya berdiri.

"Ayo pulang sekarang!!" Diandra bahkan belum sempat berpamitan pada Bryan. Meminta maaf padanya karena harus menerima kekejaman dewa hanya untuk mempertahankan hubungan mereka.

"Aku membencimu Dewa, sungguh aku sangat membencimu!!"

Bersambung...

1
Sitichodijahse RCakra
kereeeen bnyk nangis... top karya mu Thor
santi.santi: thank youu, tapi kalau mau yang habisin tisu, baca yang KARMA ya..
total 1 replies
Ely Ayu Kustanti
Luar biasa
Nia Nara
Gimana mau bisa cinta kalau perlakuannya kasar begitu ?
Nia Nara
Coba pakai cara halus. Perempuan kalau dilembutin juga lama2 bisa jatuh sendiri kok
lily
Niko, istrimu nanti siapa? lope lope nikoooo
lily
inget,, ini cuma novel ,,, dunia nyata adakah
lily
penasaran Manda mau ngrencanain apa lgi
lily
sweet banget sih,,, duh duh suami mana suamii
lily
yg 2 pelakor tlong diusir juga
lily
harusnya dewa itu beri ancaman sama diandra , kalo masih membangkang maka ayahnya bakalan di apa apain gtu ,,, mesti nurut ,,,, untuk Diandra coba deh pira pura nurut dulu gtu sama dewa , beri dewa rasa percaya sama kamu setelah itu hempas hahaha
lily
dewa, harusnya kamu buang tu hp Diandra trus ganti hp yg cuma ada nomer mu doang itu pun hrus disadap dong ,, obsesi nya hrus totalitas,,,, 😫
Komala David
Luar biasa
lily
berarti dunianya mirip antara Diandra dengan Bryan ,,, krna dunia entertaint
btw ada gak yaa novel yg pemeran wanitanya gak cantik alias biasa aja wajahnya biasa ,,, krna kebnykan memang pemeran wanitanya cantik terus 🤭
Harita Ajun
Luar biasa
Rizkia Natasya
thor itu Bella apa Diandra sih?
mella yunita
Kok bella sih
Elsa Manek
jadi mewek😭😭😭😭😭
Ari Ani
salah typo y thor
Ummu Dhiyaa Abdillah
ngelunjak emang Diandra 😅
Indriyani
wkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwwkwwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwlwkwkwwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkkwwkqkwkwkwkwkqwkwkwkwkkwjw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!