NovelToon NovelToon
Keluarga Untuk Anakku

Keluarga Untuk Anakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:561.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Marwa

Menjadi penanggung jawab atas kesalahan yang tidak dia lakukan, itulah yang harus dilakukan oleh Arumi. Menanggung luka atas goresan yang tak pernah dia ciptakan. Terlebih lagi orang yang menyebabkan lukanya adalah lelaki yang dia cintai. Setiap pembelaan yang dia ucapkan hanya dianggap omong kosong. Kekuasaan membungkam semuanya.

Bintang, polisi tampan yang menangani kasus kematian adik kandungnya sendiri. hingga sebuah fakta dia dapatkan sehingga memaksanya untuk memilih antara cinta dan keluarga.

Pengorbanan, cinta, air mata, dan siksa akan menjadi satu dalam cerita ini. selamat membaca

ig : @nonamarwa_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Marwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

Selamat Membaca!!!

Bintang dan Angkasa yang mendengar gumamam bi Ismi seketika tersenyum. Sepertinya tugas mereka akan sangat mudah. Tuhan benar-benar menyertai langkah mereka dalam membuka kasus kematian Kintani.

"Kami dari kepolisian ingin bertemu Siska Andriani. Anak ibu dan bapak."

Sepasang suami istri itu saling menatap seolah bertanya satu sama lain mengenai apa yang terjadi.

Hadi Anugara menghela nafas pelan. Dia sangat tahu akan penyebab ini. Mungkinkah sudah saatnya sekarang dia juga memberitahu istrinya mengenai penyebab sang anak mengalami gangguan psikologis?

"Kalian ada apa mencari anak saya? Anak saya tidak mungkin berurusan dengan polisi," Ucap Anita. Ibu dari Siska dan istri Hadi.

"Bisa kita bicara dengan keadaan yang lebih baik?" Tanya bintang sopan.

Anita mengangguk. "Bibi tolong siapkan minum, bi," Ucap Anita yang segera dianggukki oleh Bi Ismi. Karena keenakan tadi mengobrol bi Ismi memang benar-benar lupa untuk menyediakan minum sejak tadi.

Kini mereka sudah duduk bersama di ruang tamu. Bintang dan angkasa duduk berdampingan dan saling berhadapan dengan Hadi juga Anita.

"Maaf jika kedatangan kami ini memang mendadak. Kedatangan kami ingin menanyakan pada anak ibu dan bapak mengenai kematian seorang siswa SMA Nusantara empat tahun yang lalu," Ucap bingang sopan menyampaikan maksud kedatangannya bersama Angkasa.

"Hubungannya dengan anak saya?" Tanya Anita bingung. Anita tahu anaknya memang berubah sejalan dia lulus SMA. Tapi dia tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi karena Hadi yang merupakan ayah sekaligus psikiater anaknya menyembunyikan semuanya. Seolah anaknya baik-baik saja.

"Lihat ini," Ucap Angkasa memberikan ponselnya pada bu Anita untuk memperlihatkan rekaman CCTV yang tadi dia rekam dan foto dari ponselnya.

Bu Anita menyipitkan matanya menatap layar ponsel Angkasa begitu melihat seorang gadis yang sangat mirip dengan anaknya sedang berbincang dengan seorang siswi berhijab. "ini Siska," Gumam bu Anita pelan.

Video selesai. Bu Anita mengembalikan ponsel Angkasa. Angkasa menerimanya setelah meminum minuman yang tadi dibawakan oleh bi Ismi.

"Jadi ini ada apa?" Tanya Anita semakin bingung. Sedangkan Hadi sejak tadi hanya diam. Setelah empat tahun dan semunya akan terbongkar.

"Mas," Panggil Anita pada Hadi yang hanya diam.

Mendengar panggilan lembut Anita pada Hadi membuag dia ingat pada Arumi yang juga memanggilnya dengan sangat lembut dan penuh kasih sayang. Bintang menggeleng. Kini dia harus fokus pada apa yang sedang mereka selidiki.

"Apa anda bisa menjelaskan, pak?" Tanya Bintang buka suara.

"Saya adalah kakak dari gadis berjilbab itu. Dia adalah gadis yang meninggal karena dikabarkan bunuh diri dengan terjun dari rooftoop sekolah empat tahun yang lalu," Ucap Bintang tanpa ragu yang membuat Anita menatap tak percaya.

"Adik saya adalah gadis yang taat akan agama. Dia tidak mungkin melakukan hal yang membuat dia berdosa besar seperti bunuh diri. Dan lagi adik saya selama ini tidak pernah ada masalah yang membuat dia sampai putus asa hingga bunuh diri," Lanjut Bintang.

"Dan video tadi adalah rekaman CCTV sebelum adik saya pergi ke rooftop. Adik saya pergi ke rooftop sekolah setelah berbicara dengan anak kalian. Dan saya yakin semua ini pasti ada hubungannya."

Hadi menghela nafas pelan. "Kondisi mental anak saya tidak memungkinkan kalian untuk mengajaknya berbicara demi sebuah keterangan," Ucap Hadi setelah terdiam sejak tadi.

"Tapi anda pasti bisa mengajaknya bicara. Anda alah ayah sekaligus psikiater nya," Jawab Angkasa tegas.

"Mas," Ucap Anita penuh kekhawatiran.

"Setelah kalian mendapat keterangan, apa yang akan kalian lakukan?" Tanya Hadi.

"Kami hanya butuh keterangan itu. Saya hanya ingin orang yang menyebabkan kematian adik saya mendapat hukuman yang setimpal," Jawab Bintang.

"Jadi Siska memang ada kaitannya dengan kasus itu, mas?" Tanya Anita menatap suaminya tak percaya.

"Kita bicara langsung dengan Siska. Ayo," Jawab Hadi dan langsung berdiri diikuti Anita, Bintang dan Angkasa.

.....

Hadi membuka kamar anaknya. Dia melihat seorang gadis dengan penampilan yang sudah rapi duduk termenung di tepi jendela kamarnya. Orang yang tidak mengetahui keadaan Siska akan mengira bahwa gadis itu baik-baik saja. Padahal sebenarnya banyak beban yang ada di pundaknya

Siska menoleh. Senyumnya terbit melihat kedatangan seseorang yang sangat dia percayai, ayahnya. Tapi senyumnya hilang begitu melihat ayahnya tak datang sendiri.

Raut ketakutan tercetak jelas di wajah Siska. Wanita itu menyembunyikan wajahnya di sela kedua lututnya. "Masuklah saja sendiri, ayah," Ucap Siska dengan suara bergetar takut. Bahkan wanita itu juga takut melihat Anita yang merupakan ibu kandungnya. Dan tentu itu membuat wanita yang berprofesi sebagai Dokter kandungan itu sedih.

Hadi berjalan mendekati Siska. Dengan lembut dan penuh kasih sayang dia membelai rambut hitam siska. Bagaimanapun keadaannya, Siska tetaplah anaknya dengan Anita. Mereka tidak pernah membenci keadaan Siska yang seperti ini. "Mereka semua baik, nak. Mereka mau ketemu Siska," Ucap Hadi lembut.

"Untuk apa?" Tanya Siska masih dengan menyembunyikan wajahnya.

"Kalau untuk membuat Siska jahat, suruh mereka pergi," Ucap Siska yang membuat hadi tersenyum. Sikap baik anaknya yang sudah mendarah daging bahkan masih terbawa sampai sekarang. Tapi apa daya, kebaikan anaknya dimanfaatkan hingga membuatnya seperti ini.

"Mereka gak jahat. Mereka datang untuk membantu meringankan beban Siska, nak. Sama seperti ayah yang selalu menjadi tempat cerita Siska," Ucap Hadi penuh kelembutan.

Siska sedikit lega mendengar perkataan ayahnya. Dengan perlahan dia mengangkat kepala dan menatap hadi.

Hsdi tersenyum. "Boleh mereka duduk di sofa?" Tanya Hadi lembut menunjuk sebuah sofa yang tak jauh dari tempat mereka duduk.

Siska melihat Bintang, angkasa dan Anita bergantian dengan lekat. Mata Siska sedikit berhenti pada tatapan Bintang. Tatapan Bintang seolah mengingatkan dia pada tatapan seorang teman baiknya.

Mata Siska berkaca-kaca dan dia beralih menatap Hadi. "Siska rindu dia," Ucapnya pelan dengan air mata mengalir membasahi pipi.

Hadi tersenyum dan mengangguk. Dia hanya diam. Jika Siska bicara seperti ini, yang bisa dia lakukan hanya diam.

"Boleh mereka duduk?" Tanya hadi lagi.

Siska mengangguk.

Hadi memberi kode pada ketiganya untuk mendekat. Kini Bintang dan Angkasa sudah duduk di sofa. Sedangkan Anita memilih untuk berdiri di belakang suaminya.

Siska menatap lembut pada bola mata Bintang. "Kintan," Sapa Siska menatap bintang yang membuat bintang dan angkasa terkejut. Tentu mereka tahu panggilan itu. Itu adalah panggilan orang terdekat untuk Kintani. Dan dapat bintang tangkap bahwa Siska dekat dengan adiknya.

Tangis Siska jatuh begitu saja. Dia bukan gadis dengan gangguan mental yang akan mengamuk-ngamuk. Tapi dia adalah gadis dengan mental rapuh. Menutup bibir rapat dan menangis saat yang tak bisa di duga. Kesedihan dan penyesalan menjadi sebab utama kesakitannya.

"Kamu mengenal Kintani?" Tanya bintang buka suara.

Siska menatap ayahnya sebelum menjawab. "Katakan saja apa yang ingin kamu sampaikan, nak," Ucap hadi tersenyum.

Siska kembali menoleh pada Bintang. "Aku menyesal. Maafkan aku kintani," Jawab siska tak nyambung. Tapi meskipun begitu, apa yang disampaikan kintani membuat bintang dan angkasa semakin penasaran.

"Kenapa minta maaf?" Tanya bintang lagi. Lebih baik memanfaatkan situasi seperti ini ketika Siska menganggapnya sebagai Kintani.

"Hiks," Tangis Siska pecah menatap bintang. Hadi yang menyadari itu langsung memeluk tubuh bergetar anaknya.

"Kenapa, nak?" Tanya hadi lembut. Meskipun dia tahu apa penyebabnya, tapi di harus memberi perhatian dan pengertian.

"Aku menyesal ayah. Tolong cegah Kintani agar tidak pergi ke rooftop, Ayah. Kintani dalam bahaya. Tolong cegah kintan, ayah," Ucap Siska mulai meracau dengan tangsinya semakin menjadi.

Bintang dan angkasa yang mendengar itu semakin yakin bahwa mereka bisa menemukan titik terang dari gadis sakit ini.

"Siapa yang akan membahayakan kintani?" Tanya bintang lagi.

Siska masih menangis. Tapi tangan gadis itu terangkat menujuk bagian bawah kasurnya.

Bintang dan angkasa serentak menoleh. Mereka berdua menatap bingung Siska.

Anita yang melihat itu memutuskan untuk berjalan ke arah yang ditunjuk Siska. Dengan membungkukkan badannya, anita melihat selembar kertas di bawah kasur. Tangan anita mengambil kertas itu. Setelah berhasil dia kembali berdiri dan melihat apa yang ada di kertas itu. Ternyata itu adalah sebuah foto yang sudah dilipat menjadi dua bagian. Namun bagian satunya nampak lipatannya lebih kecil.

"Siska selalu menunjuk foto itu saat dia ketakutan. Saat saya bertanya, dia hanya minta tolong untuk menyelamatkan kintani. Tapi dari dugaan saya, foto bagian yang dilipat itu adalah sumber ketakutan Siska," Ucap hadi memberitahu.

"Boleh saya lihat?" Ucap angkasa.

Anita segera memberikn foto itu pada angkasa.

Angkasa menatap foto tiga orang anak SMA dengan posisi Siska disebelah kanan, Kintani di tengah dan satu lagi wanita di sebelah kiri. Foto wanita sebelah kiri ini di lipat hingga tak terlihat. Angkasa membalikkan foto itu hingga matanya menangkap sebuah tulisan buram.

"Sa," Panggil bingang mengode.

Angkasa yang paham memberikan foto itu pada bintang dengan melipatnya kembali.

Bintang mengelus lembut wajah adik manisnya yang ada di foto. Setelahnya dia membuka bagian foto yang dilipat. Mata bintang menyipit menatap gadis SMA yang berdiri disisi kiri adiknya. Memastikan penglihatannya, bintang kembali menajamkan bola matanya.

Bintang menatap semuanya bergantian, lalu dia kembali menatap foto itu. Tangan bintang mengepal kuat.

"Ada tulisannya," Ucap angkasa memberitahu.

Bintang membalikkan foto itu. Hatinya semakin sakit dengan perasaan marah, benci dan kecewa. Sungguh, entah takdir apa yang sedang mereka hadapi, tapi dia mencintai gadis yang menjadi penyebab kematian adiknya sendiri.

'Tirani jahat udah bunuh Kintani'

...****************...

Jangan lupa like, komen dan favorite ya. Terimakasih!!!!

1
Nani Haryati
author!! kau harus bertanggung jawab,dari awal baca sampai sekarang air mata ku terus mengalir,mataku bengkak loh ini
Oktavianto Rizky Darmawan
thor up yg banyak ya..😁😁
Tian ayashi
kamu sebenarnya knp sih thor, novel2 mu yg jadul cakep2 lo yg ini jg cakep knp nggantung
novitta. fitriani
bagus ceritanya, menceritakan wanita yang kuat
Ade Susma Dewi Dewi
Luar biasa
Mawarti
bagus
Mawarti
bagus,,menguras emosi , air mata,ingus ,,berhasil mengaduk hati pembaca salut💌👍
Mawarti
kenapa sedih terus torr😭
moonstar
kapan Up-ya jangan digantung 😭😭😭
Pu£!
akhirnya up juga. lanjut thor....
rafaizan rakhan
aduuh air mata ku gk bisa berhenti ini 😭😭😭
itin
ahhh manisnya
anakku setiap harinya juga gitu "dedek sayang mama"
"mama lebih sayang dedek"
itin
bintang harus super duper bekerja keras saatnya bertemu arumi nanti utk mengembalikan kepercayaan arumi. sakit banget bintang perbuatanmu sengaja memasukkan arumi ke penjara dan menghinanya.
yg sabar ya jihan. derita ibumu berat
itin
sekian purnama dan kau datang kembali ator say.....

cerita yang alurnya banyak menguras emosi dan sumpah serapah karna kelakuan dua pria. yang satu bintang nyaris tak berhati. kedua kakeknya yang emang ga punya hati. harus off lama? ahh semoga saja setelah ini kamu ator akan rajin Up
Wa bata Lia
lanjuuuut thor... up nya
Wardatus
duh Thor ini kok belum dilanjut 😭😭
Srianni Ritonga
thor....up nya mana?
Srianni Ritonga
wiihh... mau memaki kok ya rasanya gimana yaa...bintang bangsaaaaattt
Srianni Ritonga
tinggal ambil ijazah Arumi ...itu sdh bukti konkrit
Abel Simamora
ap ceritanya udah habis,sampai sekarang kenapa nggak lanjut lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!