Up jam 15:30 wib atau 19:00 wib
lanjutan cerita dari Dewa Kehancuran Yang Baik
Yang mana Zen Xhuhan dan Qingzhu akan memulai
petualangan nya yang baru
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Menemui Yun'er
Setelah keluar dari dunia jiwa,
Zentian langsung mencari keberadaan wanita yang di temui sebelumnya, karena dirinya tidak bisa melupakan gadis itu, entah apa yang membuat dirinya begitu peduli pada gadis itu, padahal sebelum sebelum nya ,Zentian termasuk pria yang malas dengan urusan urusan percintaan, tapi semuanya berbeda saat bertemu dengan gadis itu
Zentian terus memperluas kesadaran spiritual nya untuk mencari keberadaan wanita yang di carinya
Hingga kesadaran spiritualnya mencakup seluruh kota tersebut tapi masih belum bisa menemukan orang yang ia cari,
Lalu Zentian memperluas hingga ke pinggiran kota , dan kesadaran sipritualnya menangkap aura yang sangat di kenalinya berada di pinggiran luar kota
Dengan semangat Zentian langsung bergerak menuju aura tersebut , dan Zentian menemukan satu rumah sederhana di pinggiran kota, hampir mendekati hutan, disana terdapat tiga aura yang menghuni rumah kecil tersebut, dan salah satunya merupakan aura dari wanita yang di cari nya
Di belakang rumah, Yun'er tengah bermidatsi dengan tenang , terus melatih dirinya setiap hari, meski tanpa guru yang membimbing nya dia tidak pernah menyerah, demi untuk menjaga kakek dan nenek yang sudah merawatnya dari kecil,
Dari kejauhan terdapat seorang pemuda tampan yang tengah memperhatikannya dengan senyum manis tercetak di bibirnya,
"Aku tidak menyangka , jika gadis yang ingin aku selamatkan sebelum nya ternyata lebih kuat dariku yang sebelumnya,"ucap Zentian kagum , pasalnya dirinya sebelum nya hanya berada di ranah dewa Kuno 🌟 1 sedangkan Yun'er sudah berada di Dewa kuno 🌟 5,
Kemudian Zentian perlahan mendekat ke tempat Yun'er, dan auranya sengaja dia buka agar kehadiran nya bisa di ketahui oleh sosok yang kini tengah dalam posisi meditasi
Dan benar saja , Yun'er langsung membuka matanya, setelah merasakan ada aura kuat yang mendekat ke arahnya, kemudian dia memfokuskan pandangannya pada arah datang nya aura Tersebut, dan menemukan se sosok pria tampan yang selama ini dia pikirkan, semenjak pertemuan pertama nya dulu,
"Kamu,."ucap Yun'er sedikit berkaca kaca , karena mengingat perjuangan Zentian sebelum nya menolong nya
"Lama tidak bertemu nona, bagaimana keadaanmu.?"ucap Zentian yang kini sudah berjarak lima meter dari Yun'er
Gadis itu tidak menjawab tapi malah langsung memeluk Zentian dengan erat, seperti sudah mengenal dalam waktu lama
Brugh...
Sementara Zentian hanya bengong harus merespon bagaimana, pasalnya Yun'er kini dengan erat memeluk tubuhnya, dan kini terasa pakai an depan Zentian sudah basah akibat air mata gadis itu
"Sudah jangan menangis, aku tidak apa apa, nona....
Ucap Zentian terhenti karena dia tidak mengetahui nama wanita di pelukan nya tersebut
"Yun'er , kamu bisa memanggil ku dengan nama itu"ucap Yun'er melepaskan pelukannya dan menundukkan kepalanya karena malu
"Baiklah Yun'er , kamu bisa memanggil ku Zentian , terserah kamu mau memenggilku dengan sebutan apa.?"ucap Zentian tersenyum mengelus kepala Yun'er
Saking asiknya mereka berpelukan, mereka sampai tidak merasakan jika di belakang mereka ada dua orang yang kini tengah tersenyum melihat muda mudi itu,
"Ehemmm, Yun'er , kenapa tidak mengajak menantu nenek ke rumah "ucap sang nenek yang sudah tidak tahan menunggu keduanya bermesraan di sana
Duaaaarrrrrr....
Keduanya kaget dengan suara tersebut dan serempak menoleh ke arah suara tersebut, dan mereka mendapati dua orang paruh baya tengah tersenyum ke arah mereka
"Ah , nenek, apa yang nenek bicarakan"ucap Yuner berlari ke arah neneknya karena malu
Sementara Zentian hanya diam di tempatnya dengan canggung, karena dia tidak tau harus bersikap bagaimana, sebab dia Tidak pernah dekat dengan wanita sebelumnya, apalagi bertamu ke rumah orangtuanya
"Ayo nak ikut nenek ke rumah, tidak enak jika harus bicara di sini"ucap sang nenek pada Zentian
Kemudian mereka berempat menuju rumah sederhana itu dan berbincang bincang disana ,
Back To Xhuhan
Saat ini Xhuhan dan Qingzhu sudah berada gak jauh dari rumah tersebut,
Kemudian xhuhan mengirim telepati kepada ayahnya untuk menjemput nya dan Qingzhu di luar, karena tidak enak jika harus masuk tanpa permisi
Tak lama setelah itu Zentian muncul bersama Yun'er menjemput kedua nya,
Keduanya menghampiri Xhuhan dan Qingzhu , sebelum nya Zentian sudah menjelaskan jika kedua orang yang datang adalah anak angkat dan menantu nya ,
"Salam senior, namaku Zen Xhuhan putra dari ayah Zentian dan ini istriku Qingzhu "ucap Xhuhan menangkupkan kedua tangan nya dan mengenal kan dirinya pada Yun'er
"Tidak usah seformal itu , ayo silahkan masuk"ucap Yun'er mempersilahkan mereka berdua masuk
Sesampainya disana, langsung di sambut oleh kakek dan nenek Yun'er,
"Silahkan duduk nak, maaf jika kediaman kami kecil"ucap sang nenek mempersilahkan mereka duduk
"Terimakasih nek, tempat ini cukup nyaman kok"ucap Qingzhu tersenyum
"Kalian berdua bisa memanggil kami dengan nama kami, saya nenek Mei dan dia suamiku kakek Bing"ucap sang nenek memperkenalkan
"Salam kakek dan nenek, saya Zen Xhuhan putra dari ayah Zentian dan ini istriku Qingzhu "ucao Xhuhan juga memperkenalkan namanya
"Jadi ini putra yang tadi Tian'er ceritakan, sangat tampan , mirip sekali dengan Ayahnya, dan juga istrimu sangat cantik nak"ucap nenek Mei tersenyum ke arah mereka berdua
Mereka berdua hanya tersenyum atas pujian itu
Kemudian xhuhan menoleh ke arah Ayahnya, dan menggoda nya
"Sejak kapan ayah kenal dengan ibu Yun.?"ucap Xhuhan mengedipkan matanya pada Zentian
Yang membuat wajah Yun'er langsung memerah saat mendengar Xhuhan menyebut dirinya sebagai ibunya
"Apa yang kamu bicarakan Han'er, kami berdua belum menikah, jadi jangan bilang seperti itu"ucap Zentian tersenyum kecut , karena sang anak terang terangan menggoy dirinya
"Bukankah ayah saat akan pergi, bilangnya ingin menjemput ibu, lalu dimana letak kesalahan dari ucapan ku."ucap Xhuhan kita pura bingung
Sedangkan dua orang yang di godanya saat ini hanya menunduk kan kepalanya karena malu,
Sedangkan sang kakek dan nenek hanya tersenyum melihat perbincangan ayah dan anak itu,
"Kalian lanjutan ngobrol nya, nenek ingin membuatkan minuman untuk kalian"ucap nenek Mei bangun dari duduknya , lalu di ikuti oleh Yun'er yang ingin membantu nya , tapi di cegat oleh sang nenek , agar bisa menemani menantu nya
"Maaf kakek jika aku lancang, jika boleh Han'er bertanya, kenapa kakek tunggal di pinggir an kota yang jauh dari keramaian seperti ini?"tanya Xhuhan pada kakek Bing
"Tidak apa apa nak, kakek tidak tersinggung dengan pertanyaan mu, kakek tunggal di sini karena kakek ingin kehidupan yang tenang yang jauh dari keramaian dan juga kakek dan nenek adalah seorang pemburu di hutan yang tak jauh dari tempat ini"ucap kakek Bing menjelaskan
"Jadi begitu kek, apakah kakek mau ikut bersamaku dan ayah, nanti kita akan tinggal bersama di tempat ku, mau ya kek.?"ucap xhuhan dengan tatapan memohon pada kakek Bing
Sebab dirinya sudah lama mendambakan mempunyai orang tua yang bisa jadi tempat nya pulang, sebab sejak terjadinya Pembantai an di desanya dulu, Xhuhan selalu berdua dengan sanga ayah,
.
.
.
.
.
Bersambung