Dimanfatkan oleh sepasang suami istri, Aira tidak bisa menolak. Ia terdesak oleh keadaan, menukar masa depannya. Apakah pilihan Aira sudah tepat? Atau justru ia akan terjebak dalam sebuah hubungan rumit dengan pria yang sudah beristri?
Selamat datang di karya author Sept ke 23
Yuk, follow IG author biar tahu novel terbaru dan info menarik lainnya.
IG : Sept_September2020
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembantu
Wanita Pengganti Bagian 7
Oleh Sept
Di sebuah kamar hotel presidential suite, telah terjadi tragedi besar di kamar pengantin tersebut. Aira yang masih gadis itu, dengan paksa kesuciannya diambil. Ya, meskipun mahkotanya direnggut sendiri oleh suaminya. Lebih tepatnya suami kontraknya.
Aira yang baru pertama kali melakukan hubungan seperti ini, terlihat shock. Dia kesakitan dan juga terluka. Luka fisik dan juga batinnya terkoyak. Segala ucapan kasar Farel, sindiran, hinaan, ia dapat. Sekaligus dengan luka fisik yang ia dapat setelah Farel memaksakan kehendaknya.
Dia sudah terkoyak, Aira kini bukan gadis lagi. Karena Farel sudah mengambil keperawanan gadis itu. Setelah apa yang terjadi, Farel tidak bisa berkata-kata. Ia tampak bingung untuk sesaat, kemudian meninggalkan Aira sendirian di atas ranjang.
Farel yang juga heran karena Aira masih perawan, ia pun memutuskan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Melepaskan sisa-sisa pertempuran yang membuatnya mandi keringat. Di bawah guyuran shower yang mengalir deras, Farel mengusap wajahnya dengan kasar. Mengingat kejadian yang telah terjadi sesaat lalu. Bagaimana ia menjamah tubuh gadis tersebut.
"Apa-apaan Nita? Mengapa dia membawakan gadis perawan untukku? Dia sudah gila!" Farel mengumpat, kemudian kembali mengusap wajahnya yang basah karena guyuran air dari atas yang cukup deras.
Ia menyalahkan Nita, istrinya tersebut karena menghadirkan gadis yang masih polos tidak tersentuh. Apa Nita tidak takut, kalau dia mulai main-main?
***
Sementara itu, di tempat berbeda. Nita sedang menghabiskan waktu di klab malam. Dia bersenang-senang bersama teman-temannya. Wajahnya terlihat gembira, menari di lantai dansa. Dengan iringan musik yang menghentak.
Sepertinya Nita menikmati kebebasannya, bersenang-senang sampai pagi menjelang. Atau hanya sebagai pelarian? Bagaimana pun juga, hatinya akan sakit saat mengingat suaminya tidur dengan wanita lain.
"Nit!"
Seorang pria memanggil, kemudian langsung cipika cipiki.
"How are you my Dear?"
Nita mengulas senyum, kemudian melingkarkan lengannya di leher Mario.
"Kapan balik? Aku pikir kamu masih di London?"
Rio kemudian melepaskan lengan Nita. "Jangan di sini, banyak paparazzi. Kita pindah ke hotel."
"No ... jangan sekarang. Next time."
"Why?"
Nita kemudian menempelkan telunjuknya ke bibir Rio. Si teman tapi mesra.
"Aku lagi masa subur, kamu tahu kan. Aku gak mau hamil!" bisik Nita.
"Tenang saja, aku selalu sedia pengaman."
Senyum Nita menggembang, kemudian keduanya meluncur ke sebuah hotel bintang lima. Tidak hanya Farel dan Aira yang menghabiskan malam penuh keringat, sepertinya Nita juga menyusul. Namun, dengan pasangan tersembunyinya.
***
Masih di hotel, tapi hotel yang berbeda. Di kamar pengantin. Farel sudah selesai mandi, kemudian menatap kamar yang sangat berantakan.
"Bersihkan tubuhmu!" cetusnya kasar pada Aira.
Aira yang sejak tadi diam dalam tangisnya, berusaha menyembunyikan air mata dan rasa sakit yang menderanya. Ia turun dari ranjang, berjalan dengan menahan perih. Dan setelah apa yang terjadi, sikap Farel masih saja sama.
Cukup lama gadis itu berada di dalam kamar mandi. Dia lama sekali keluar, sedangkan Farel, pria itu kini berdiri di balkon. Ia sibuk dengan kepulan asap yang berasal dari benda pipih yang ia apit. Sudah dua batang ia habiskan, tapi Aira belum juga keluar. Hingga ia menoleh berkali-kali, memastikan apa anak itu sudah selesai membersihkan diri.
'Apa peduliku? Aku tidak usah peduli padanya!' batin Farel yang merasa terganggu. Ini gara-gara bercak darah itu. Gara-gara darah perawan yang membuat pikirannya mulai terusik.
KLEK
Farel langsung menoleh, ia menatap ke belakang ketika Aira sudah keluar dari kamar mandi. Tidak ingin menyapa dan bertanya kondisi gadis itu, ketika sudah memastikan Aira tidak apa-apa, ia kemudian kembali larut dengan kepulan asap yang ia ciptakan lagi.
Satu jam berlalu, Farel yang sejak tadi berdiri di balkon, akhirnya memutuskan masuk kamar lagi. Selain karena angin malam yang menusuk tembus sampai kulit, itu karena di sana banyak nyamuk. Alhasil ia memutuskan masuk dan menutup tirai yang tadi terbuka lebar.
Tap tap tap
Kakinya melangkah pelan, mengamati kamar yang sudah mulai rapi. Pakaian yang tadi berserakan sudah terlihat tergeletak di atas kursi. Bahkan seprai yang bernoda darah pun sudah tidak ada lagi. Terlihat juga kelopak bunga mawar yang harum dan segar, dibuang semua di dalam tempat sampah. Mungkin gadis itu yang melakukan semuanya.
'Wajar! Dia memang mirip pembantu!'
Bersambung
IG Sept_September2020
Fb Sept September
karepmu jane piye reeell jalok d santet opo piyee.....😡😡😡😡😡😡😡
waktu penyiksaanmu teko fareelll....gawe trsiksa dsek iku farel thoorr.....ben uring uringan mergo nahan rindu tpi airane moh ktmu gtuu 😀😀😀😀😀