NovelToon NovelToon
Obsession With The Maid

Obsession With The Maid

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa / Pembantu
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: xxkntng

Figo derlangga tidak pernah tertarik dengan wanita manapun, laki laki itu hanya tertarik dengan James, asisten laki laki pribadinya.

Keadaan seketika berubah drastis ketika Figo bertemu dengan maid baru dirumah miliknya .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xxkntng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15.Serbuk

Valerie menuangkan serbuk yang sudah ia siapkan dua hari lalu ke dalam gelas minuman milik Figo. Dengan hati-hati, ia membawa gelas itu menuju ruang makan.

"Aku membuatkan ini khusus untukmu. Apa kau tidak ingin mencobanya?" tanya Valerie, menyodorkan gelas itu kepada Figo.

Figo menaikkan satu alisnya. Tumben sekali wanita ini bersusah payah meracik sesuatu sendiri. Biasanya, ia hanya memerintah orang lain.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Figo terus terang.

"T-tidak, aku tidak menginginkan apa-apa," jawab Valerie gugup, mencoba menyangkal.

"Kenapa kau selalu menuduh Valerie yang tidak-tidak? Dia istrimu. Mana mungkin dia melakukan hal aneh padamu? Minumlah," suruh Mona, menatap putranya dengan tatapan tegas.

Namun, perhatian Figo tidak sepenuhnya pada Valerie atau ibunya. Sedari tadi, sorot matanya tertuju pada Shearen yang sibuk menyiapkan makanan di meja makan. Wanita itu tampak begitu menggoda dalam pandangan Figo.

Shit.

Jika saja ibunya tidak hadir, malam ini mungkin akan menjadi malam yang panjang bagi Figo.

"Tuan, apa Anda mau salad?" tanya Elena, seorang pelayan baru, mencoba menarik perhatian Figo.

"Tidak," jawab Figo singkat, masih enggan mengalihkan pandangannya dari Shearen.

"Apa Anda mau wortel? Saya bisa mengambilkannya untuk Anda," tawar Elena lagi.

Namun Valerie yang sedari tadi kesal, langsung menatap Elena tajam. "Kenapa kau hanya melayani Figo saja? Di sini ada ibuku. Layani juga ibuku!"

"Apa kau mencoba menggoda anakku?" Mona langsung memotong, menatap Elena dengan pandangan sinis.

"T-tidak, Nyonya. Saya tidak memiliki niat seperti itu," jawab Elena gugup.

"Ingat, derajatmu ada di bawah kami. Jangan pernah macam-macam," ucap Mona, mengingatkan dengan dingin.

"Tahun lalu, aku tidak melihat pelayan ini. Apakah kau menambah pekerja baru?" tanya Mona, menatap Elena dan Shearen secara bergantian.

"Ya, mereka menggantikan Julian," jawab Valerie cepat.

"Apakah mereka bekerja dengan baik?"

"Wanita yang di sana, Shearen, ini pertama kalinya dia bekerja setelah entah ke mana selama ini," ucap Valerie sinis, menatap Shearen penuh kebencian.

"Kenapa tidak kau pecat saja kalau dia tidak berniat bekerja dengan baik?" desak Mona.

"Aku akan memecatnya segera," sahut Valerie, penuh tekad.

"Apa Tuan Figo menyetujuinya?" tanya John, kepala pelayan, sambil melirik Figo yang sedari tadi tidak mengalihkan pandangannya dari Shearen.

"Pecat saja," jawab Figo dingin.

Shearen membulatkan matanya, terkejut.

"Tuan, apa Anda yakin?" tanya John setengah berbisik.

"Jika Shearen dipecat, aku akan menjadikannya istri dan menggantikan posisi Valerie," balas Figo pelan. Perkataannya membuat John hampir tertawa.

John menahan tawa, tapi Valerie yang merasa ada sesuatu langsung curiga. "Apa kau menertawakanku, John?" tanyanya tajam.

"Maaf, Nyonya, saya tidak menertawakan Anda," jawab John sopan.

"Figo, minumlah minuman yang sudah kubuatkan! Aku membuatnya khusus untukmu!" desak Valerie kesal karena Figo tidak menyentuh gelas itu.

"John, kau saja yang minum," ucap Figo santai, mendorong gelas itu ke arah John.

"Figo, hargai usaha Valerie. Minumlah," pinta Mona tegas.

Figo mendesah pelan, lalu mengambil gelas itu dan meneguk isinya tanpa berpikir panjang.

 

01:30

"Tuan, Anda baik-baik saja?" tanya John dengan ekspresi serius saat melihat Figo memegangi sofa, wajahnya tampak aneh.

Tubuh Figo terasa panas dan bergetar hebat. Ia mencengkeram sofa kuat-kuat, rahangnya mengatup rapat.

"Hai," sapa Valerie, yang tiba-tiba muncul dengan mengenakan baju tidur tipis. Wanita itu berjalan mendekat, duduk di samping Figo. Tangannya menyentuh wajah Figo lembut.

"Jika kalian ingin melakukan sesuatu, lakukan di kamar. Jangan di sini," ucap John dengan nada kesal.

Figo berdiri tiba-tiba, menyingkirkan tangan Valerie. Ia berjalan cepat keluar rumah menuju tempat khusus para asisten.

John terkekeh, menatap Valerie dengan tatapan mengejek. "Bagaimana rasanya ditolak?"

Valerie tidak menjawab, tetapi langkahnya terhenti saat John berkata pelan, "Aku tahu apa yang kau lakukan, Valerie. Kau menaruh serbuk afrodisiak di minuman itu, bukan?"

Valerie membelalak, terkejut.

"Jika Figo tahu tentang ini, kau pikir apa yang akan terjadi padamu?" lanjut John, menyeringai.

"Diam!" Valerie membalas dengan tatapan tajam.

"Berterima kasihlah pada Ibu Mona. Tanpanya, kau hanya akan menjadi perempuan tanpa arah."

Valerie mengepalkan tangannya. "Apa yang kau inginkan, John?"

John tersenyum penuh arti. "Kau tahu jawabannya. Layani aku, atau aku akan memberitahu Figo tentang ini."

Valerie terdiam, mengukur situasi. Akhirnya, dengan enggan, ia berkata, "Baiklah... Tapi tidak di sini. Lakukan di kamarku."

John tersenyum puas. "Ternyata mudah sekali membuatmu tunduk."

-

Figo melangkah masuk ke dalam rumah kecil yang berada tepat di depan rumah utamanya. Rumah itu diperuntukkan bagi para maid.

Pandangan matanya tertuju pada deretan nama yang tertempel di depan pintu kamar. Salah satu nama menarik perhatiannya.

Shearen.

Figo menghentikan langkahnya, kemudian menekan gagang pintu kamar itu. Saat pintu terbuka, ia melihat Shearen yang tengah tertidur lelap, berselimut nyaman.

Dengan hati-hati, Figo menutup kembali pintu kamar dan berjalan mendekati tempat tidur Shearen. Perlahan, ia berbaring di samping wanita itu, menyelinap ke dalam selimut yang membalut tubuhnya.

Mata Figo tertuju pada dada Shearen yang terlihat menonjol di balik kaos putih tipis yang dikenakannya. Ia mengumpat dalam hati. Wanita itu rupanya tidak memakai bra.

Figo mengangkat kaos putih itu hingga sebatas dada. Tangannya bergerak, mengusap lembut area tersebut.

"T-Tuan?" Shearen terlonjak kaget, menyadari keberadaan Figo yang tiba-tiba berada di kamarnya.

Namun, Figo mendorong bahu Shearen perlahan hingga wanita itu kembali terbaring di atas ranjang. Tangannya menyusup masuk ke dalam kaos oversized yang dikenakan Shearen, meremas lembut dada wanita itu.

Bibir Figo kemudian menuruni leher jenjang Shearen, meninggalkan jejak tanda kepemilikan di sana.

"Figo, hentikan... Aku mohon," ucap Shearen dengan nada memohon, suaranya bergetar.

Figo hanya menyunggingkan senyum tipis di bibirnya, sebuah smirk yang membuat wajahnya semakin sulit ditebak. Matanya menatap lekat ekspresi gelisah di wajah Shearen.

1
Rosa Faeyrezi
sejauh ini masih keren thor cusss lanjuttt semangat berkarya
Rosa Faeyrezi
si valerie itu istri figo apa kakak nya thor di awal episode kok statusnya istri si figo
Rosa Faeyrezi
awal yg bagus
putrie_07
bgus ceritanya emm🤔🤔🤔 agak gmn gtu😆 agak lain cerita yg satu ini.. 🤫
putrie_07
ihhh dasar gila😬😬😩
Camora Alexander
duh thor lnjut dong
Nunu
awal mula yg seru
Beerus 🎉
Wow, luar biasa!
Mack Werz
Datang ke platform ini cuma buat satu cerita, tapi ternyata ketemu harta karun!
Max >w<
Jalan cerita hebat.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!