NovelToon NovelToon
(Penyesalan Suami) Istri Yang Aku Benci

(Penyesalan Suami) Istri Yang Aku Benci

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sopi_sopiah

Akibat hubungan toxic Ameera sering kali tidak fokus dalam berbagai hal, sang kekasih selalu membuntutinya bahkan menghubunginya setiap saat.

Hal itu berakibat fatal pada malam saat saudari kembarnya meminta Ameera untuk mengantarnya menemui sang suami, akibat mengangkat telepon dari kekasihnya Ameera lalai mengemudikan mobilnya hingga terjadilah kecelakaan tragis yang merenggut nyawa saudari kembarnya.

Ambeera wafat saat usia kandungannya delapan Minggu, hal itu membuat Ameera dihantui rasa bersalah yang amat sangat besar! Terlebih lagi Liam yang merupakan suami dari Ambeera mengalami depresi parah akibat kematian istri dan calon anaknya.

Liam hanya bisa ditenangkan ketika melihat wajah Ameera, karena itu keluarga besar keduanya memutuskan untuk menjadikan Ameera istri pengganti untuk Liam, siapa sangka ketika depresinya sembuh Liam tidak bisa menerima bahwa Ameera lah yang kini menjadi istrinya.

Ameera harus sabar setiap kali Liam berlaku kasar padanya, baik secara verbal maupun

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Tak terasa mengobrol dengan orangtuanya membuat Ameera lupa akan kesedihan yang dia alami selama hidup berumah tangga dengan Liam.

Rasanya jahat sekali mempunyai pikiran, lebih baik Liam saat depresi dibandingkan Liam yang sekarang sudah sembuh! Meskipun saat Liam depresi Liam tak pernah menganggap dirinya sebagai Ameera, tapi setidaknya tidak ada kata-kata dari Liam yang melukai hatinya seperti sekarang.

"Mom, dad, aku pulang sekarang ya,"

Hari sudah larut dan Ameera tidak mau pulang ke rumah terlalu malam.

"Kau kesini pakai apa Ra? Dady tidak melihat mobil baru yang kau ceritakan?"

"Mobil barunya belum datang dad, tadi di kantor Liam sangat sibuk besok baru kami akan beli mobil baru," bohong Ameera.

"Lalu kau pulang naik apa?"

"Naik taxi online banyak kok dad, nih mau pesan tadinya,"

Ameera menutup rapat-rapat kesedihannya didepan kedua orangtuanya, tapi tetap saja sebagai seorang ayah yang merupakan cinta pertama anak gadisnya! Elrald merasakan gelagat aneh sejak Ameera menikah dengan Liam, tatapan anaknya itu sering terlihat kosong bahkan tidak pernah lagi Elrald melihat Ameera tertawa bahagia seperti dulu.

Tapi apalah arti kecurigaannya bila Ameera sendiri tidak memberitahu apapun yang dialaminya.

Setelah mendapatkan taxi online! Ameera pamit untuk pulang ke rumahnya. Saat sudah dalam perjalanan pulang ke rumah, tidak disangka hujan turun dengan sangat lebat.

Padahal sudah setengah perjalanan tiba-tiba taxi online itu mengalami mati mesin.

Derttt derttt...

Mesin dicoba oleh sopir tapi tetap tidak mau menyala.

"Nona maaf sepertinya mobilnya mogok, dan harus dibawa ke bengkel,"

"Duh mana hujan lagi,"

Mau tidak mau Ameera tetap harus turun dari taxi karena dicoba beberapa kali pun taxi tersebut tidak bisa nyala.

Dengan berlari mencari halte bus terdekat, Ameera terpaksa basah-basahan melewati air hujan yang turun sangat deras.

"Astaga basah semu bajuku, dingin sekali!"

Mau mencoba mencari taxi lain pun handphone Ameera sudah laubet, bus pun belum ada yang datang.

"Engga ada taxi yang lewat lagi!" sambil menggigil.

Dari kejauhan kebetulan Xander melewati halte bus tempat Ameera berteduh! Karena yakin bahwa itu salah satu karyawan di kantornya, Xander pun menepi, lalu keluar sambil membawa payung.

"Ameera,"

"Eh Tuan Xander,"

Laki-laki berusia 27 tahun itu merasa kasihan melihat seluruh pakaian Ameera basah kuyup.

"Kau mau kemana?"

"Aku mau pulang Tuan, tapi taxi tidak ada yang lewat! Bus juga belum datang,"

"Masuklah ke mobil ku, biar aku antar,"

"Aduh merepotkan Tuan tidak usah," sambil melengos membuka pintu mobil.

Sontak saja Xander menggaruk-garuk kepalanya dengan tingkah Ameera. Katanya tidak usah tapi sudah nyelonong lebih dulu ke mobil.

"Tuan sedang apa berdiri terus, ayo aku takut masuk angin!"

Xander buru-buru masuk kedalam mobilnya, sesekali Xander melirik kearah Ameera yang bibirnya sudah membiru.

"Ra bukankah di CV mu aku membaca bahwa kau sudah menikah, kemana suami mu? Kenapa tidak datang menjemput?"

Mendengar pernyataan itu Ameera pun bingung harus menjawab apa, apa semua orang harus terpaksa dia bohongi untuk menutupi yang sebenarnya! Jangankan menjemput, sadar istrinya belum pulang ke rumah dalam keadaan hujan lebat begini saja Liam tidak memikirkan.

"Sedang dinas diluar kota Tuan," lagi-lagi Ameera berbohong, bila ada penghargaan untuk duta paling sering berbohong mungkin Ameera lah pemenangnya.

"Oh begitu, kau arahkan saja dimana rumah mu!"

"Baik Tuan maaf sudah merepotkan mu,"

"Aku hanya tidak mau karyawan baru seperti mu bolos bekerja karena sakit akibat kehujanan,"

Padahal saat interview terlihat Xander jutek dan tidak banyak berbicara, tapi ternyata Xander sosok yang hangat dan terlihat bijaksana.

Mobil Xander tiba di halaman gerbang rumah Liam, sekilas Xander sampai berkali-kali menanyakan pada dirinya sendiri! Apakah benar ini rumah Ameera? Rumah mewah seperti ini kenapa mau-maunya bekerja menjadi sekertaris di perusahaannya.

"Rumah mu mewah!"

"Ini rumah suamiku Tuan, kalau begitu terimakasih banyak aku turun sekarang Tuan!"

"Tunggu! Pakai payung ini!" Xander memberikan payung yang tadi dia pakai, jarak dari gerbang ke rumah kan lumayan jauh.

"Terimakasih Tuan," setelah menerima payung dari Xander, Ameera pun turun dari mobil.

Mobil Xander berlalu pergi, dan Ameera langsung disambut oleh dua security yang membukakan pintu gerbang.

"Astaga nona Ameera kenapa tidak minta jemput Tuan Liam, sampai basah begini," ujar security yang kasihan pada Ameera.

Sementara satu security lagi menyenggol lengan temannya yang bertanya! Karena buat apa menanyakan hal seperti itu, sementara keduanya sering sekali melihat bagaimana sikap Liam yang acuh pada Ameera.

"Tuan sudah pulang kan?"

"Sudah nona ada didalam!"

Ameera pun buru-buru masuk kedalam rumah dalam keadaan basah kuyup! Rupanya Liam berada di ruang tamu.

"Tidak usah pulang sekalian!" ucapan yang terdengar seperti petir dari bibir Liam.

"Maaf Liam aku berkunjung ke rumah orangtuaku, aku juga sudah meminta izin dengan mengirimkan pesan tapi tidak kau balas!"

"Lakukan sesuka mu tidak perlu izin dari ku!"

Liam bangkit dari kursi berlalu dari hadapan Ameera yang masih berdiri mematung sambil mengigit.

"Aku kehujanan Liam! Aku sudah beberapa hari ini bekerja di perusahaan pakaian brand lokal, pulang pergi aku memakai taxi online," dengan suara bergetar.

"Bodoh! Untuk apa memiliki mobil tapi pulang pergi naik taksi," celetukan Liam.

"Mobil dijual untuk membantu orangtuaku yang sedang merintis rumah makan sederhana!"

"Oh,"

"Tidak kah kau khawatir istrimu hingga malam belum pulang? Bagaimana jika aku celaka di jalan? Apa kau tetap tidak akan peduli!"

"Kalau dengan kau celaka bisa mengembalikan istri dan calon anakku, maka aku berharap kau mengalami itu!"

Deg...

Air mata Ameera akhirnya tumpah juga! Liam dengan teganya berkata demikian, selalu saja Liam berharap kalau Ameera mati dan mati.

"Kalau itu keinginan mu kenapa kau tidak bu nuh saja aku? Buat kau puas Liam!" teriak Ameera dengan air mata yang mengalir deras.

Kesal mendengar teriakan Ameera, Liam pun mendekati Ameera tentu saja Ameera pun melangkah mundur. Dicengkeramnya leher Ameera oleh Liam hingga didorongnya tubuh Ameera hingga membentur tembok.

"Liam lepas," dengan suara serak akibat lehernya dicengkeram.

"Kenapa? Kau pikir aku tidak berani?"

Liam menatap tajam kedua mata Ameera yang dipenuhi oleh lelehan air mata, sementara tangannya semakin kencang mencengkram Ameera, hingga Ameera mulai merasa sesak untuk bernafas.

Melihat kedua bola mata Ameera, entah kenapa Liam merasa tangannya melemah! Jiwanya berontak, kedua bola mata Liam bergerak ke kiri ke kanan menatap wajah Ameera yang penuh kesedihan.

Tanpa terasa Liam melepaskan cengkraman tangannya dileher Ameera.

Uhuk..

Uhuk..

Ameera pergi berlari menuju kamarnya! Sementara Liam masih terdiam, kenapa melihat wajah Ameera sesedih itu membuat hatinya bergetar? Liam memegangi bagian dadanya, sakit sekali melihat wajah Ameera yang penuh penderitaan itu.

♥️♥️♥️

Liam lama-lama makin mirip sama suami si anu yang lagi viral ye doyannya cekekkk cekeekk🥺ga tega banget sama Ameera.

Percuma ganteng kalau bisanya bikin mewek isteri,,

1
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
😁😁😁
Siti Qomariyah
Luar biasa
Runik Runma
ah Fani nyebelin terlalu murahan
Runik Runma
dasar ibu anak SMA sja
Fitri Semangat
buat Ameera pisah sama Liam tor. kesel lihat liam
Runik Runma
seru
Runik Runma
waow
Elok Pratiwi
kok suka ya bikin cerita pemeran utama wanita nys bodoh lemah mudah ditindas tidak punya pendirian .... cerita buruk
Elok Pratiwi
cerita burukkk ... kembali pada orang yg telah menyakiti fisik maupun mental dan yg telah menghinanya ... yg benar aja bikin cerita nya .... cerita buruk
Elok Pratiwi
burukkk ... bikin cerita kok pada lebay pada berlebihan cerita itu memang halu tp jangan terlalu haluuu juga .. memang dikehidupan yg real memang ada yg seperti itu kok pd suka cerita yg tidak menghargai perempuan ... klo bikin cerita mbok iyao disesuaikan dikit dg kenyataan ...
itin
Luar biasa
Runik Runma
/Smile/
itin
karna pada dasarnya meskipun takdir tapi ameera juga patut disalahkan karna kelalaiannya. sudah diingatkan mamanya jangan menerima telrpon masih aja dilanggar. sikap liam sangat wajar.
Yantisejati
Kecewa
Yantisejati
Buruk
Chaning
kasihan juga Xander, cuma dimainin aja sama Ameera. klau mmng g suka sm Xander knp g ngomong dri kemaren
Anonymous
m
Mohd Zunaidi
bagus Ameera..jgn mahu di hina terus masih banyak yang sayang sama kamu..kamu wanita yg hebat dan berharga /Frown//Sob/
ririn adnan
iya bener .. walaupun liam suami nya..harus nya ameera punya harga diri..jgn mau di injik2..
Rostika Dewi
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!