Luke Bryan Smith adalah pria yang paling di takuti di SMA Alexander High school, ia merupakan cucu dari pemilik sekolah ternama itu. Dimana di sekolah hanya di isi oleh orang kalangan atas, ada beberapa siswa yang masuk lewat jalur beasiswa juga.
Ia punya pacar yang bernama Agatha Christie, mereka sudah pacaran selama 2 tahun sejak Agatha sekolah SMP, tapi sayangnya ketika mereka SMA Agatha harus pindah keluar Negeri karena berbagai alasan.
Walaupun begitu Hubungan mereka masih berjalan cukup baik hingga sekarang, tetapi semua itu berubah ketika ada seorang siswa baru jalur beasiswa masuk ke sekolah yang sama dengan Bryan.
Bryan justru malah lebih peduli pada wanita itu, masalah dalam hubungan Bryan dan Agatha semakin banyak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terserempet mobil
Saat pulang sekolah Bryan mengantarkan Agatha pulang, setelah itu Bryan pamitan karena ia harus bertemu dengan orang tuanya. Bryan juga mengatakan pada Agatha kalau ayahnya ingin bertemu dengan Agatha.
Agatha bisa berteman dengan ayahnya Bryan besok malam.
_________
Bryan sampai di rumahnya, setelah mandi dan ganti baju ia berniat untuk pergi ke supermarket sendirian jalan kaki karena jarak dari rumahnya ke supermarket Deket.
Di perjalanan ia malah sibuk main hp karena tengah chatan dengan Agatha, Bryan tidak menyadari ada sebuah mobil sedan berwarna hitam hampir menabraknya.
"Bryan awas," Teriak Anita saat melihat Bryan hampir tertabrak.
Bryan melihat ke arah Anita, tapi ia mati langkah karena mobil itu sudah dekat ke arahnya.
Anita datang tepat waktu, ia mendorong Bryan hingga terjatuh ke pinggiran jalan dan ia yang malah kena tabrak.
Bryan bangkit lalu langsung mengecek keadaan Anita, "Lu gak papah?" Tanya Bryan.
Darah segar keluar dari kening Anita, ia terjatuh dan kepalanya terbentur jalan.
Pejalan kaki di sekitar sana langsung menghampiri mereka, sementara mobil sedan hitam yang menabrak Anita sudah kabur karena takut di minta pertanggung jawaban.
Anita pingsan, Bryan akhirnya membawa Anita ke rumah sakit terdekat. Bagimana pun Anita yang telah menolongnya barusan, kalau bukan karena Anita mungkin ia lah yang tertabrak, apalagi luka dari kecelakaannya kemarin juga masih belum sembuh.
Beberapa saat kemudian Anita sudah sadar, dokter mengatakan kalau Anita baik-baik saja sekarang.
Bryan menghampiri Anita, "Ngapain sih lo nolongin gue?" Tanya Bryan sinis.
"Aku cuman gak mau kamu kenapa-napa, kamu juga masih luka kan akibat kecelakaan yang kemarin," Balas Anita lemah.
"Dokter bilang lu bisa pulang sekarang, lu mau pulang atau tinggal di sini?"
"Aku mau pulang aja, soalnya kalau aku di sini ibuku pasti khawatir."
Karena Anita merasa kakinya lumayan sakit, Bryan membantu Anita saat mereka berjalan ke parkiran rumah sakit, Bryan sudah menyewa taksi untuk mengantar mereka pulang.
__________
Sampailah mereka di rumah, Bryan kembali membantu Anita masuk ke rumahnya. Ia merasa berhutang budi pada Anita, di dalam wati ibunya Anita langsung menghampiri mereka.
"Kamu gak papah sayang?" Tanya Mba Wati khawatir.
"Aku gak papah kok Bu, aku cuman perlu istirahat aja."
"Bryan," Panggil Ayahnya di tangga.
Ayah dan ibunya telah kembali ke Jakarta saat mendengar Bryan kecelakaan kemarin.
"Iya," Saut Bryan.
"Gimana? Agatha mau kan makan malam di sini?" Tanya Ayahnya.
Di sana Anita entah mengapa merasa sangat kesal, padahal barusan ia baru menyelamatkan nyawa anaknya tapi kenapa yang di tanyakan duluan malah Agatha, setidak pantas itukah berterimakasih padanya.
"Besok katanya Agatha mau ke sini untuk bertemu."
"Bagus, pokoknya kau harus tetap menjaga hubungan antara kalian. Papa juga akan menyiapkan makanan terbaik untuknya nanti," Setelah bicara seperti itu ia duduk di sofa ruang tengah dan meminta pelayan untuk membuatkannya teh.
Bryan kembali ke kamarnya, Anita di bantu ibunya ke kamar. Anita bahkan kesal mengapa Bryan juga tidak berterimakasih padanya.
"Tenang Anita, perjalanan mu masih panjang, kamu masih punya seribu cara untuk mendapatkan hati Bryan," Gumam Anita dalam hatinya saat sudah tiduran di kamar.
___________
Malamnya Michael ke rumah Agatha sambil membawakan Agatha makanan, ia tau kalau Kakaknya Agatha belum pulang jadi ia ingin menemani Agatha makan malam, pasalnya Agatha paling malas untuk makan sendirian.
Agatha di bantu pelayannya menyiapkan makanan yang telah di bawa Michael.
"Tau banget kalau gue gak bisa makan sendirian," Ucap Agatha.
"Lu pikir gue temenan sama lu udah berapa tahun? Masa masalah begitu doang gue gak tau, ya pasti tau lah," Balas Michael.
"Iya sih. Tapiiiiiiii, udah makan ajalah nanti keburu dingin."
Selesai makan Michael tidak langsung pulang, ia melainkan menemani Agatha untuk nonton film horor, Agatha ini takut hantu tapi ia suka nonton Film horor, jadi selama film itu berlangsung Agatha menutup wajahnya dengan tangan Michael.
"Kebiasaan deh," Gumam Michael melihat tingkah Agatha.
"Diem!"
"Capek gue liat kelakuan lu."
"Biarin, sengaja biar lu capek emang."
___________
Esoknya Agatha menunggu Bryan menjemput dirinya untuk ke sekolah, tapi sampai jam 6 lewat 47 Bryan belum juga datang, membuat Agatha kesal terlebih Bryan tidak mengangkat telpon darinya.
"Gak biasanya dia terlambat kayak gini," Gumam Agatha.
Bryan biasa menjemput dirinya jam 06:30.
Mobil Michael berhenti di depan Agatha, Michael menurunkan kaca mobilnya, "Belum datang?" Tanya Michael.
"Seperti yang anda lihat, apakah ada Bryan di sini?" Tanya Agatha kesal.
"Ya udah masuk, mau berangkat bareng gak? Nanti yang ada kesiangan lu nungguin dia."
Agatha menghela nafasnya dengan berat, lalu masuk ke mobil Michael.
Selama perjalanan wajah Agatha cemberut memikirkan kemana Bryan sebenarnya.
Ketika mereka sampai di sekolah pemandangan luar biasa harus Agatha lihat, Anita keluar dari mobil Bryan.
Saat itu juga Agatha berjalan menghampiri mobil Bryan yang mau pergi lagi, Agatha berhenti di hadapan mobil Bryan sambil tepuk tangan.
Bryan keluar dari mobilnya, "Kamu udah di sekolah?" Tanya Bryan.
"Kamu bisa liat kan aku di mana sekarang?" Agatha melipat kedua tangannya di dada dengan wajah marah.
"Aku minta maaf, aku mau jemput kamu barusan-"
Agatha memotong ucapan Bryan, "Jadi alasan kamu telat jemput aku adalah karena kamu malah nganterin cewek ini duluan? Gitu?"
Michael berdiri di samping Agatha.
"Aku ngelakuin itu karena aku gak mau berhutang budi sama dia, dia udah bantuin aku kemarin. Kemarin aku hampir ketabrak mobil dan dia yang nolong aku hingga akhirnya dia yang ketabrak, aku emang telat bangun juga tadi pagi, tapi aku beneran mau jemput kamu barusan," Jelas Bryan.
"Kamu lihat kan kakinya sakit, jadi aku anterin dulu dia ke sekolah, aku beneran cuman gak mau berhutang budi doang sama dia," Lanjut Bryan.
Agatha menghela nafas beratnya lagi, berusaha berpikir positif.
"Okey Fine, kali ini aku percaya, lagi pula ini masih pagi jadi aku maafin. Tapi ngapain kamu gak angkat telpon aku tadi?"
"Aku buru-buru jadi ponselku di tas, aku gak denger kalau ada yang telpon," Bryan memperlihatkan kalau ponselnya ada di tas.
"Okey, sekarang kita ke kelas sebelum aku muntah liat muka dia," Agatha menggandeng Bryan ke kelas.
Michael mengikuti mereka dari belakang, sementara Anita tertatih-tatih saat mencoba berjalan, untungnya ada Alvaro yang membantu Anita untuk jalan ke kantin, karena murid yang lain mana mau melakukan itu.
Mereka menganggap Anita adalah cewek yang munafik.
Anita tidak sebaik wajah polosnya itu.
"Makasih," Ucap Anita.
"Gue cuman gak tega liat lu jalan sambil kesakitan, masih belum mau berhenti. Ini sengaja kan lu lakuin?"
"Apaan sih? Aku coba nolong Bryan kemarin, kok sengaja."
"Ya udah lupain."