Xiao Yuen sang putra mahkota kerajaan Hindipura, yang dianggap sampah lantaran memiliki Dantian yang cacat semenjak lahir, setiap saat, mendapat hinaan dan siksaan dari pangeran Gumantri saudara tiri nya.
Hingga pada suatu hari, seorang pertapa tua mengajak nya pergi ke Negeri seberang untuk mencari keberadaan ayah nya.
Bertemulah dia dengan ayah nya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Munculnya Tokoh Tokoh Tua.
Kali ini kelima orang pemuda itu sudah waspada terlebih dahulu, sehingga saat Xiao Yuen melompat ke udara sambil berjumpalitan, ke lima orang pemuda itupun segera menyebar menjauh dari Xiao Yuen.
Namun bagi Xiao Yuen sesungguh nya mereka menghindar atau tidak, tidaklah menjadi masalah.
Segera Xiao Yuen menyerang salah seorang dari kelima orang pemuda tadi dengan gerakan biasa, dan nampak agak lambat dan tidak bertenaga.
Pemuda yang bernama Bao Seng Gong itu tertawa terkekeh-kekeh karena mengira Xiao Yuen sudah kehabisan energi nya.
Biasa nya orang biasa yang tanpa kultivasi, hanya mengandalkan tenaga pisik nya saja, meskipun sekuat banteng gila, namun cepat lemas karena kehabisan energi di dalam tubuh nya.
Berbeda dengan orang orang yang memiliki kultivasi, dua akan mampu bertarung dalam waktu yang lama. Semakin tinggi tingkat kultivasi nya, semakin kuat dan banyak pula dia menampung energi alam sehingga mampu bertahan lama, namun yang menentukan, tetap jurus silat dan kecerdikan otak nya juga.
Tidak jarang juga, orang yang berkultivasi rendah, mampu mengalahkan orang yang berkultivasi lebih tinggi, dengan memanfaatkan kecerdasan nya, atau bahkan kelicikan nya.
Nampak sekali jika diantara kelima pemuda itu, Bao Seng Gong lah yang paling berpengaruh.
Xiao Yuen melihat dari empat lain nya, ada salah seorang yang justru paling lemah, bukan karena tingkat kultivasi nya, tetapi jurus silat nya yang sangat acak acakan, namun pemuda itu terlihat bergaya seolah dialah yang terhebat dari pada ke empat rekan nya yang lain.
Namun Xiao Yuen tidak memusatkan serangan nya pada pemuda itu, tetapi pada Bao Seng Gong saja.
Ke empat pemuda yang lain nya, karena merasa tidak menjadi incaran utama lawan nya, menjadi lengah dan semakin berani menyerang Xiao Yuen dari jarak dekat.
Xiao Yuen terus saja mencecar pemuda Bao Seng Gong dengan serangan serangan mematikan nya, sehingga membuat pemuda itu kewalahan menghadang serangan nya.
Satu ketika, saat Xiao Yuen melancarkan serangannya kearah pemuda Bao Seng Gong dengan pukulan pukulan jarak dekat nya, pemuda itu segera melompat ke samping kiri, kedekat pemuda paling lemah tadi.
Melihat lawan nya terus memburu diri nya, pemuda Bao Seng Gong yang mengira pemuda paling berani tadi benar benar sehebat kelakuan nya, segera menghindar ke arah rekan nya itu, dengan maksud agar rekan nya itu segera membantu diri nya.
Sedangkan pemuda lemah namun dengan rasa percaya diri yang tinggi itu segera mempersiapkan sambutan nya pada saat Xiao Yuen mendekat.
"Bum!" ....
Sebuah dentuman cukup nyaring terdengar saat pukulan sambutan pemuda itu beradu dengan pukulan Xiao Yuen yang dilambari dengan separo kekuatan nya.
Tubuh pemuda itu terpelanting kebelakang sejauh beberapa tombak, dengan mut nya menyemburkan darah segar, pertanda dia terluka dalam yang parah sekali.
Pemuda itu jatuh tunggang langgang ditanah tidak sadarkan diri lagi.
Sementara itu, pemuda Bao Seng Gong terpana seolah tidak percaya dengan apa yang dilihat nya.
kesempatan itu tidak di sia siakan oleh Xiao Yuen yang langsung melepaskan pukulan nya kearah dada pemuda Bao Seng Gong dengan separo kekuatan nya.
Tidak ada waktu untuk menghindar lagi, pemuda Bao Seng Gong akhirnya berinisiatif mengadu kekuatan tenaga dalam nya dengan lawan nya, toh pikir nya, tingkat kultivasi nya juga jauh lebih tinggi dari pada lawan nya yang sama sekali tak memiliki kultivasi itu.
"Bum!" ....
Kembali terdengar suara dentuman nyaring saat dua energi pukulan saling beradu diudara.
Nampak tubuh Xiao Yuen bergetar beberapa saat, sedangkan lawan nya terpelanting kebelakang beberapa tombak, dan jatuh ditanah tidak sadarkan diri lagi.
Tiga orang pemuda yang melihat empat orang rekan nya kini sudah tidak berdaya di tangan lawan kecil nya itu, hati nya pun mulai ragu ragu untuk maju melanjutkan pertarungan mereka.
Namun baru saja mereka bermaksud mundur, terdengar suara bentakan nyaring dari Thai Kho Tok.
"Dasar gentong kosong!, masa kalian bertiga tidak mampu mengalahkan seorang bocah ingusan heh?" bentak nya, meskipun sebenar nya dia sendiri tidak mampu menghadapi lawan kecil nya ini.
Dengan ragu ragu, ketiga pemuda itu segera bergerak kembali melancarkan serangan nya kearah Xiao Yuen.
Ketiga nya melepaskan pukulan jarak jauh nya kearah Xiao Yuen dari tiga arah berbeda.
Namun Xiao Yuen bergerak lincah dengan jurus jurus silat Hong Sian Coan Soan (Dewa angin menerjang badai) tingkat pertama nya.
Baru tiga jurus berselang, ketiga orang pemuda itu sudah tumbang ke tanah satu persatu.
Namun baru saja Xiao Yuen ingin meninggalkan tempat itu, tiba tiba terdengar suara tawa wanita menggema entah dari mana asal suara nya.
Ketujuh orang pemuda itu segera beringsut dari tempat mereka jatuh, dan duduk berlindung di balik sebuah bangunan kosong.
Belum hilang suara derai tawa wanita itu, tiba tiba di depan Xiao Yuen, berjarak beberapa tombak, sudah berdiri seorang wanita bertubuh kurus kering nyaris seperti tengkorak hidup.
Dan yang membuat nya terlihat lebih mengerikan adalah wajah nya yang hitam, sehitam jelaga, serta kuku kuku nya yang panjang dan runcing yang juga berwarna hitam semua nya, seakan akan wanita ini adalah arwah yang baru bangkit dari neraka.
Lengking suara tawa wanita bertubuh mengerikan itu terdengar sampai menusuk kedalam lobang telinga orang orang yang mendengar nya.
Tidak ada seorang pun yang mengenal wanita tua bertubuh dan wajah mengerikan ini. Karena wanita ini sudah ratusan tahun tidak lagi muncul di dunia ramai, mengasingkan diri di sebuah jurang di kaki pegunungan Kwan lun bagian Utara.
Namun pada suatu malam, dia bermimpi melihat sebuah gelang emas berbentuk seekor Hewan aneh yang sangat cantik sekali.
Gelang itu tiba tiba memancarkan cahaya warna-warni, persis mirip pelangi yang sangat terang.
Tiba tiba di langit terdengar suara bergemuruh seperti badai, dan petir pun mulai menyambar.
Ditengah tengah suara petir itu, terdengar suara bisikan halus di telinga nya, "siapapun yang mampu menguasai gelang itu, kelak menjadi seorang pendekar yang tak terkalahkan kan!" ....
Setelah terbangun, wanita tua renta bertubuh mengerikan yang bergelar Hek Bin Kui li (Hantu betina muka Hitam) ini memulai perjalanan nya mencari keberadaan Gelang sakti itu.
Perjalanan nya yang nyaris memakan waktu lima musim itu akhirnya membawa nya ke kota Ming yang kebetulan mengadakan acara Turnamen silat se propinsi Ming itu.
Tentu saja wanita ini harus bergerak diam diam agar tidak menimbulkan kehebohan dengan keberadaan nya.
Ketujuh orang pemuda yang tadi bertarung dengan Xiao Yuen, nyaris terkencing kencing di celana, melihat seorang wanita yang lebih mirip tengkorak hidup yang gosong itu.
Rupanya wanita aneh ini sudah sejak lama memperhatikan keributan yang di lakukan oleh ketujuh orang pemuda ini.
Awal nya dia tidak perduli dan bermaksud pergi dari tempat itu, membiarkan para pemuda itu menghajar seorang bocah kecil hingga tewas.
Namun langkah kaki nya dia tahan, setelah mendengar para pemuda itu memperebutkan gelang emas dari si anak kecil.
Rasa penasaran nya pun muncul, lalu berbalik memperhatikan dari balik bangunan.
Mata nya terbelalak lebar melihat gelang emas berbentuk binatang aneh yang melingkar di tangan kiri bocah kecil itu.
"Bu… bukan kah itu gelang yang ku lihat didalam mimpi ku beberapa musim yang lalu?" pikir Hek Bin Kui li gembira, karena pencarian nya yang memakan waktu nyaris lima musim itu tidak sia sia.
Sementara itu, Xiao Yuen menatap kearah Hek Bin Kui li dengan seksama, jantung nya terasa berdetak lebih kencang melihat bentuk tubuh wanita tua renta di depan nya ini, tubuh kurus kering hanya tulang berbalut kulit dengan warna hitam gosong, dan kedua bola mata nya mencekung kedalam dan besar.
"Siapa nenek tua ini?" tanya nya heran melihat ujud manusia yang baru pertama kali dia lihat itu.
"Hik hik hik hik!, bocah bagus, siapa aku, tidak lah penting, aku mau membeli gelang yang ada di tangan mu itu dengan seratus keping Tail emas, nah lihatlah banyak kan?, kau kaya raya dengan Tail emas sebanyak ini, bagai mana?, mau ya?" bujuk wanita tua renta yang aneh itu mencoba membujuk Xiao Yuen dengan sekantong Tail emas.
Xiao Yuen menggelengkan kepalanya, "maaf nek ya, aku tidak ada niat menjual gelang ku ini nek, maafkan aku nek!" ujar Xiao Yuen menolak.
Mendapat penolakan dari bocah kecil ini, wajah Hek Bin Kui li pun langsung berubah, mata nya yang putih besar itu, tiba tiba berubah menjadi merah darah.
...****************...