Warning : Tolong jangan Boom Like ya
Kimberly adalah seorang gadis berusia 25 thn, dia adalah seorang juara bela diri tingkat dunia, Kimberly berhasil menjadi juara bela diri tingkat dunia selama 5 tahun berturut turut, selain hebat dalam bela diri Kimberly juga seorang hacker yang sangat handal.Dimasa kekayaannya Kimberly tiba-tiba dinyatakan mati tanpa alasan, tapi hal aneh terjadi saat dia membuka mata Kimberly dia terbangun di sebuah kelas dan terlihat seorang guru perempuan memarahinya tanpa alasan jelas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @hartati_tati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang
Keanu memperhatikan vanessa yang masuk kedalam mobilnya hingga mobil tersebut berjalan meninggalkan are parkir mall.
Setelah melihat mobil yang di tumpangi vanessa sudah tak terlihat lagi keanu baru melangkahkan kakinya masuk kembali ke dalam mall.
Saat di depan pintu cafe tempat pertemuan orang tua mereka keanu menghentikan langkahnya dari arah belakang muncul seorang pria tinggi berdiri tepat di samping keanu.
"cari identitas vanessa selengkapnya jangan sampai ada yang terlewat sedikit pun, mengerti"
"baik tuan muda" setelah mendapat perintah dari keanu pria tersebut pergi, keanu melangkahkan kaki nya masuk kedalam cafe tersebut
"kamu nganter vanessa hingga lobby kan boy"
"iya mom, aku juga menunggu hingga vanessa masuk mobil dan mobil tersebut berjalan pergi"
"good boy"
.
.
.
.
Mobil yang di tumpangi vanessa berhenti di sebuah mansion mewah, di depan mansion banyak terpakir motor sport sepertinya ada tamu di mansion.
Vanessa melangkah masuk kedalam mansion dengan santai, langkah vanessa terhenti saat sebuah suara yang terdengar berat dan sedikit serak memanggil namanya
"vanessa, kamu baru pulang?"
Vanessa menoleh dan melihat kakak ke tiga .
"ya, aku baru pulang kak"
"dari mana saja kamu hingga baru pulang sekarang"
"mall"
"mall, jangan berbohong van, jika kamu dari mall kenapa tangan kamu kosong"
Mendengar pertanyaan dari kakaknya vanessa mengangkat sebelah alis nya, memangnya salah ya jika dia pulang dari mall Dengan tangan kosong.
"memangnya salah jika aku pulang dengan tangan kosong?"
"tidak hanya saja tidak seperti biasanya kamu pulang dari mall tanpa bawa tas belanjaan, biasanya kamu kembali dengan tas belanjaan yang sangat banyak"
"aku hanya ingin hemat saja kak"
"hah, kamu benar-benar adik ku kan, ada apa dengan mu hari ini"
"menurut kak elvan sendiri aku adik kakak apa bukan"
Kakak ketiga vanessa bernama elvan, elvan sendiri sangat menyayangi vanessa dan selalu menjaga adiknya itu seperti menjaga sebuah berliand, dia tidak akan membiarkan seorang pun menyakiti dan melukai adik kesayangan nya itu
"raganya sih raga adik gue...... hmm apa jangan jangan kamu kerasukan jin tomang di sekolah"
"hah?"
Elvan menghampiri vanessa yang berdiri diam seperti patung, saat di depan vanessa elavan langsung meletakkan tangannya di puncak kepala adiknya itu
"wahai jin tomang yang telah merasuki raga adik kesayangan gue ini keluar lah keluar lah keluar dari raga adik gue kalo lo nggak keluar gue yang keluar"
PLAKKK
"Awsss" elvan mengusap ngusap kepalanya yang terasa sakit akibat pukulan adiknya itu.
"sakit be90"
"bodo amat"
"lo ke mall sendiri aja nggak sama gebetan"
"kepo banget sih, itu urusan ku ya kak, minggir"
"mau kemana"
"ke surga ku, oh ya aku mau nanya dong kak"
"apa"
"siapa mereka"
"teman teman kampus kakak, kenapa ada yang kamu suka ya"
"nggak ada, cuma kepo saja aku ke kamar dulu kak"
Vanessa melangkah pergi dan menaiki tangga untuk sampai di kamarnya yang berada dilantai 2 mansion tersebut
"adik lo van"
"ya"
"cantik juga, udah punya cowok belum"
Mendengar omongan temannya elvan langsung menatap tajam cowok tersebut
"jangan deket deket sama adik gue, lagi pula dia nggak akan suka sama lo"
"masa sih gue ganteng, kaya juga masa di tolak"
"dia udah punya crush, satu sekolah sama dia"
"bukan masalah itu mah, masih bisa di pepet"
"berani lo deketin adik gue, gue pastikan lo dalam masalah zidna"
Mendengar ancaman dari elvan nyali zidan langsung menciut, jika dilihat sekilas elvan seperti cowok baik-baik namun di balik sifat baiknya itu tersembunyi monster yang mengerikan yang sedang menunggu mangsa.
.
.
.
.
"tuan ini semua data yang anda minta"
"apa sudah semuanya"
"ya tuan"
"tidak ada yang terlewat"
"tidak ada tuan"
"lo bisa pergi"
Pria tersebut pergi setelah memberikan sebuah berkas tentang identitas seseorang.
Keanu membaca berkas tersebut dengan sangat teleti namu dia tidak menemukan apa yang dia cari.
Data yang di dapat oleh keanu berbeda dengan yang dia lihat, data tersebut berisi identitas lengkap tentang vanessa.
"apa apaan ini, ini sama sekali tidak berguna"
Keanu mengetuk ngetukan jarinya di meja dan berpikir keras sepertinya selama ini vanessa menyembunyikan kemampuan nya itu dari keluarganya, sikapnya juga berbeda dari data dan rumor yang dia dengar
"vanessa sebenarnya lo itu cewek seperti apa sih, gue sangat sangat penasaran dengan lo"
.
.
.
Vanessa sedang berada di kamarnya, tangannya sibuk menari nari diatas keyboard dengan sangat lincahnya.
Sebuah senyuman terbit di bibir indahnya, mata vanessa terus memperhatikan layar monitor yang menampilkan seorang pria yang yang sedang menangis, wajah pria tersebut terlihat sangat sedih tapi vanessa tau jika ekspresi sedih pria tua itu adalah bohong.
"arganto sialan tunggu aja pembalasan gue, gue pastikan lo akan mendapatkan balasan yang yang setimpal"
Tangan vanessa kembali menari nari di atas papan keyboard dengan sangat lincah, dari layar monitor, mata vanessa terus saja menatap kearah layar monitor
"berhasil"
Vanessa sedang meretas sistem keamanan milik club nya dulu dan dia sudah berhasil menyusup, layar monitor nya juga sudah berhasil terhubung dengan cctv di clubnya itu.
"gue akan mulai dari sini, akan gue cari tau alasan kenapa pria tua bau tanah itu memberi gue racun"