NovelToon NovelToon
Impian Yang Pupus

Impian Yang Pupus

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hani_Hany

Awal mulanya gadis desa datang ke kota untuk bekerja, siapa sangka dia akan berminat melanjutkan pendidikan di kampus islami karena sering ikut dengan kedua sepupu kembarnya ke kampus, bahkan dikira dia mahasiswi pindahan dari luar kota padahal baru tamat SMK di desa. Cinta gadis tersebut harus Pupus karena cintanya harus terpatahkan oleh takdirnya.
Penasaran dengan kisah Cita dan Cinta dari gadis desa tersebut? ayuks simak ceritanya hanya di noveltoon, jangan lupa like, kritik dan sarannya readers kuuuuu ◇◇♡♡♡◇◇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IYP 11

_Happy Reading_

Mereka semua melanjutkan kegiatan hingga menjelang sore. Kegiatan yang dilakukan yakni perkenalan HM-PS Pendidikan Agama Islam. Yang menyampaikan adalah Ketua HM-PS.

Sorenya mereka istirahat shalat ashar lalu bersiap mandi, ada yang mandi di kamar mandi, ada juga yang mandi di sungai. "Kamu mau mandi dimana Nurul?" tanya Fitri ikut duduk disamping Nurul ditepi ranjang.

"Di kamar mandi saja deh." jawabnya sambil memegang ponselnya sedang membalas pesan dari Dirman. "[Iya kak, kami sudah di lokasi, kalau sempat kesini lah]" balas Nurul cepat.

Sambil ngobrol bersama Fitri, Nurul asyik berbalas pesan. Tidak lama kemudian, Janah selesai mandi. "Aku mandi duluan ya!" ujar Nurul pada Fitri dan teman lainnya.

"Iya, sana cepat." usir Fitri pada Nurul yang langsung masuk ke dalam kamar mandi. Yang lain hanya bisa geleng kepala melihat tingkah ketiga sahabat tersebut.

"Enaknya jadi Nurul, dan Janah. Disukai sama senior, jadi apa-apa dia diutamakan." bisik-bisik teman yang lain. Janah sempat mendengarnya tapi dia diam saja.

Selesai Nurul mandi, dia berganti pakaian di dalam kamar mandi. "Maaf ya kalau lama." ucapnya merasa bersalah. Nurul mengenakan bedak dan jilbab instannya sebelum keluar.

"Kamu gak mandi?" tanya Nurul pada Fitri, dia masih bersantai dengan pakaian yang seharian dia pakai. Ada teman lainnya yang lebih dulu masuk ke dalam kamar mandi.

"Nanti saja, ayo ke dapur." ajak Fitri penasaran, dia suka masak memasak jadi penasaran jika dia tidak melihat langsung ke dapur. Nurul dan Janah mengangguk setuju lalu mereka turun ke lantai satu bertiga.

Ternyata di lantai satu banyak orang, para senior sedang berkumpul. "Mau apa de?" tanya Mbak Isti ramah. Mereka bertiga saling tatap kemudian Janah menjawab.

"Mau bantu-bantu boleh kak?" tanyanya tidak enak hati. Nurul mengangguk saja, sedang Fitri langsung melihat apa yang dikerjakan seniornya.

"Boleh lah, ayo sini." ajak Mbak Isti, maka dengan senang hari Fitri membantu memasak. Nurul dan Janah hanya menonton saja karena semua sudah dikerja oleh senior tinggal di masak saja.

"Nurul satu kos kan sama Mbak Isti?" tanya kak Rasya. Nurul mengangguk membenarkan, dia asyik menjadi pendengar kala seniornya bercerita.

"Kesempatanmu Mas Syam, nanti kita ke kos Berkah sama-sama." sambung kak Rasya semangat. Nurul heran, maksudnya apa? Pikirnya.

"Emangnya mau apa Mas Syam ke kos? Apel? Sama siapa?" cecar Mbak Isti. "Kalau kerja tugas biasa kan di kampus." imbuhnya. Mas Syam jadi salah tingkah, dia yang sedang asyik bercerita lalu beralih memperbaiki kayu bakar di tungku supaya nasinya cepat matang.

"Dia mau pendekatan sama Nurul de, iya kan Syam?" tanya Rasya santai seolah semuanya aman. Padahal Syam belum mengatakan apa pun kepada Nurul.

"Loh, emang Nurul gak bilang kalau dia punya kekasih?" tanya Fitri kepada semuanya, dia sedang memasukkan bumbu ke dalam wajan karena nasinya sudah diangkat.

"Lah masak saya harus bilang-bilang, itu kan privasi." sahut Nurul cepat. "Atau sekalian saya umumkan pake toa masjid gitu!" serunya. Semua jadi tertawa mendengar ucapan Nurul.

Berbeda dengan Syam yang menjadi murung mendengar penuturan Nurul yang jujur. "Belum juga berjuang, ternyata sudah terpatahkan oleh kenyataan." batinnya bermonolog. Dia sibuk memperbaiki kayu bakar yang sudah pas posisinya.

"Sudah Mas, itu sudah bagus menyalanya apinya." ujar Mbak Isti yang memahami perasaan Syam. Dia hanya mengangguk saja lalu pergi tanpa pamit.

"Mas Syam beneran patah hati kak, belum berjuang juga." bisik Mbak Isti pada kak Rasya. Rasya hanya tersenyum kecil saja, dia sudah tahu bagaimana karakter temannya itu.

Selesai dengan memasak, mereka semua shalat maghrib berjamaah, kecuali perempuannya yang haid. Usai shalat tadarus bersama sekitar lima belas menit. "Ayo makan, makanan sudah siap." bisik teman Mbak Isti yang menangani dapur.

Mbak Isti mengangguk pasti. "Kak, sudah siap makanannya. Sebaiknya makan dulu baru materi malam." ujar Mbak Isti pada kak Rasya. Setelah dipandu kepada ketua panitia, saatnya makan.

"Silahkan dinikmati makan malamnya apa adanya semoga suka." ujar kak Arsyad sebelum dia ikut makan bersama. Untuk lingkaran Nurul sudah tidak ada Syam, dia menyingkir.

"Mana Syam?" tanyanya pada Mbak Isti ~ kekasihnya. Mbak Isti hanya mengangkat kedua bahunya tanda tidak tahu. Di seluruh ruangan tidak ada Syam.

"Ada yang tahu dimana Syam?" tanya Kak Rasya pada semua orang menggunakan micro-fon.

"Ke masjid kak, sama kakak senior yang lain." jawab salah satu mahasiswa laki-laki yang melihat kepergian Syam.

"Okey terima kasih infonya de, silahkan lanjutkan makannya." jawab kak Rasya. Lima menit kemudian, sudah ada yang selesai makan, ada juga yang belum. Syam datang sendiri lalu bergabung di lingkaran Rasya.

"Kirain patah hati." celetuk Rasya, Syam melirik teman kelasnya sambil melanjutkan mengambil makanannya. Dia tidak berniat menjawab karena memang ada betulnya jika dia sedang patah hati.

"Berjuang lah, sebelum janur kuning melengkung." sambung Rasya menyemangati temannya. Syam hanya mengangguk saja tanpa berniat mengeluarkan suaranya.

Selesai makan, semua sampah di buang, kemudian istirahat lima menit sebelum melanjutkan shalat isya dan materi kembali.

"Perhatian semuanya, kita akan melanjutkan materi kembali hingga pukul 22.00. Jika sudah ada yang mengantuk bisa ditahan dulu." ujar kak Arsyad.

"Huuuu gak bisa gitu dong kak." balas mahasiswa baru kompak. Mereka mulai menerima materi tentang menjadi guru yang profesional. Pematerinya adalah dosen di kampus, beliau hadir dengan sejuta ilmu yang siap ditransformasikan kepada para mahasiswanya.

Selesai dengan kegiatan, Nurul sempatkan buat melihat ponselnya. Ternyata gak ada pesan dari siapa pun. "Huft, kasihannya ponselku sunyi." gumamnya lirih, dia tersenyum masam.

Biasanya kalau orang pacaran akan selalu memberi kabar tiap hari, tiap waktu. Tetapi berbeda dengan gaya pacaran Nurul dengan Dirman. "Biarlah, mungkin dia sibuk." batinnya berpikir positif.

Nurul istirahat bersama yang lainnya terutama kedua sahabatnya. Malam bagun untuk shalat tahajud, Nurul bangun lalu ke kamar mandi. "Masih ngantuk nih." gumam Nurul keluar dari kamar mandi.

"Aku juga." sahut Janah yang masih memejamkan mata tapi berjalan menuju kamar mandi. Akhirnya semua siap untuk shalat tahajud, yang menjadi imam adalah Syam.

"Imamnya kak Syam, Masya Allah." kagum Nurul sebelum takbir, dia menjadi terlena hingga tidak fokus. "Seandainya dia jodohku, suaranya merdu dan enak didengar." batinnya mengagumi ciptaan Tuhan.

Selesai shalat banyak bisik-bisik tentang kekaguman mereka pada Kak Syam. Nurul santai saja toh dia bukan siapa-siapanya. Gak mungkin kan dia cemburu? Pikirnya.

Selesai dengan shalat malam, mereka diajak untuk membaca kalamullah. Merenung akan segala ciptaan Allah yang luar biasa. Banyak hal yang perlu disyukuri, semua itu tidak terlepas dari ciptaanNya.

...----------------...

Terima Kasih sudah mampir ♥︎♡♥︎

1
Hafizah
semangat semua butuh proses
Hafizah
semangat berkarya thor
chiaa🐤
halo
Hani: halo juga
total 1 replies
Hafizah
semangat update thor semoga lancar semuanya
Hafizah
semangat berkarya thor
Hafizah
semangat
Hafizah
semangat update thor semoga lancar semuanya
Hafizah
semangat berkarya thor
Hafizah
gak usah pusing k Fit, begitu memang kalau orang cantik
Hani: bener deh...
total 1 replies
🉐
semangat kak hani
Hani: mksh ya dah singgah kak Thor
total 1 replies
Hafizah
jangan2 Rahman suka jg dg Nurul
Hafizah
suka gaya Rahman yg humoris
Hafizah
semangat update thor semoga sukses
Hafizah
semangat update thor semoga lancar semuanya
Hani: terima kasih
total 1 replies
Hafizah
semangat update thor semoga lancar semuanya
Hani: Aamiin.
total 1 replies
Hani
Berkarya bukan tentang siapa, tapi tentang Saya yang mau berusaha. Orañg hanya akan melihat dari suksesnya tanpa mau tahu bagaimana prosesnya! Semangat para Author dan semua readers setiaku ♥︎♡♥︎
Hani: Semangat untuk diri sendiri /Heart/
total 1 replies
Hani
Assalamu'alaikum teman-teman. Semoga sehat selalu yaaa, jangan bosan-bosan baca karya Hani yang sederhana ini. Kalau gak suka boleh skip saja deh!

Terima kasih yang sudah berkenan membaca, memberi like, komen, mendukung dengan subscribe, vote, dan bintang limanya, dilengkapi dengan hadiah-hadiahnya.

Sehat selalu yaaa teman-teman, semoga lancar rezekinya. /Pray/ Dukung terus karya Hani.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!