NovelToon NovelToon
Dua Cinta Milik Zahira (Ceraikan Istriku!)

Dua Cinta Milik Zahira (Ceraikan Istriku!)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama
Popularitas:342.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dayang Rindu

Ini adalah kisah penuh haru, mohon di baca pelan-pelan jangan memberikan like tanpa membaca isinya.

"Menikahlah denganku Zahira, aku sudah tidak tahan ingin menyentuhmu. Terimalah aku agar memikirkanmu tak lagi menjadi dosa bagi ku." Raditya
saudara sekaligus cinta pertama.
"Sejauh apapun kau pergi, takdir akan membawamu kembali padaku, aku yakin itu." Anggara, seorang konglomerat tampan yang belum menikah, dan begitu menyayanginya sejak lama.

Kisah cinta pertama, menikah dan memiliki kebahagiaan sempurna, tapi itu tidak berlangsung lama. Pernikahannya hancur ketika seorang gadis datang merebut suaminya, membuatnya hampir kehilangan nyawa.

Hingga akhirnya takdir mengizinkan ia kembali kepada laki-laki dewasa yang sejak lama mengagumi.

Menikah setelah sembuh dari koma dan tidak ingat apa-apa, membuat pria dewasa tersebut khawatir jika suatu saat Zahira akan meninggalkannya.

Tapi kenyataan sedang merubah jalan hidup, Zahira hamil!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayang Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

07. Bayi ingin menikah

"Non, makan dulu ya mbok udah siapin di meja. "Mbok Tuti menunjuk meja yang tak jauh dari pohon mangga.

Zahira tampak senang sekali dan mengajak Radit untuk makan. "Mbok, papa ada dimana?" Zahira menanyakan David.

"Pak David keluar sebentar non." Mbok Tuti menyiapkan minum untuk dua orang anak muda yang sudah duduk di posisi masing-masing, sungguh posisi duduk itu mengingatkan mbok Tuti pada masa itu, nona majikannya duduk di sana bersama suaminya yang tampan, makan dengan lahap dan bahagia. Sesekali mbok Tuti melirik pria tampan di samping Zahira, ada cinta yang luar biasa di matanya ketika menatap nona cantik anak majikannya. Mbok Tuti tersenyum seolah kembali ke masa lalu, menyaksikan cinta luar biasa yang membuat mbok Tuti meleleh kala itu.

"Apa tidak bosan makan ayam terus menerus?" Radit melihat Zahira mengambil paha ayam.

"Ini enak Radit." gerutunya.

"Ya sudah, makanlah yang banyak agar kau sedikit gendut." Radit tersenyum dengan sudut mata tak berhenti meliriknya.

"Kalau gendut aku akan terlihat jelek." Zahira menjawab sambil mengunyah.

Radit menatapnya dengan tersenyum, membiarkan gadis itu makan apa saja yg dia suka, sepertinya masakan mbok Tuti pas dengan selera Zahira. Tentu membuat mbok Tuti senyum-senyum bangga.

"Kalian sedang makan?" suara David membuat kedua orang itu menoleh.

"Papa ayo makanlah, aku lapar jadi tidak menunggu papa." Zahira menepuk kursi di sampingnya meminta David duduk di sana.

"Baiklah, Papa juga sudah lama tidak makan di rumah ini." David menurut duduk di dekat Zahira.

"Apa Papa sering datang ke sini?" Zahira menatapnya penasaran.

"Tentu, bahkan Papa sempat tinggal disini bersama ayahmu saat kami belum menikah. Cukup lama, hingga ayahmu menikahi ibumu ayah pulang ke rumah kita. Rumah ini di berikan ayahmu sebagai mahar pernikahannya." David menunda aktifitas makannya, dia terlihat bersemangat menceritakan masa lalu.

"Ayahku sangat mencintai ibu." Zahira terharu mendengar ceritanya, dia membayangkan kelak dirinya mendapatkan cinta yang tak kalah besar dari yang ayahnya berikan pada ibu.

"Kelak kau akan mendapatkan cinta yang lebih besar dari itu." Radit menyahut tanpa menatap wajah siapapun.

David tersedak mendengar ucapan anaknya yang seperti sedang menyatakan cinta, "Dasar bayi, tidak tau tempat sudah mengatakan cinta-cintaan." gumam David di dalam hati. Dia minum air putih miliknya sampai habis.

Zahira menuangkan lagi air putih kedalam gelas David. "Pelan-pelan Papa." ucapnya. Zahira sudah selesai lebih dulu, dan meninggalkan ayah dan anak itu berdua.

"Radit, Papa tau kau mencintai zahira, tapi papa harap kau menjaganya. Hingga waktunya tiba, kau bebas melamarnya atau menikahinya jika dia setuju. Papa tidak melarang, tapi Papa minta jaga batasan kalian, dan papa pikir Zahira belum tau jika kau dan dia tidak ada hubungan darah." David bicara serius.

"Aku tau Papa, Papa tidak perlu khawatir." Jawab Radit begitu yakin.

"Ayah Zahira sangat menjaga ibunya karena dia sangat mencintainya. Papa harap kau juga melakukan hal yang sama. Itu akan sangat membuat Papa bangga." David menambahkan nasehatnya.

"Aku mengerti." jawabnya lagi.

"Papa, ayo kita pulang." suara Zahira terdengar manggil David.

"Iya sayang." David meninggalkan meja makan dan mengucapkan terima kasih pada mbok Tuti lalu kemudian mereka bertiga pulang ke rumah David.

***

Keesokan harinya, Kedua suami istri itu tampak sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja, Zahira juga Radit sudah sarpan lebih dulu. Tampak begitu sempurna keluarga ini, bahagia mendengar sapaan dan candaan yang penuh kasih sayang. Terlebih lagi Zahira yang selalu terlihat manja dengan semua orang.

"Sayang hari ini kau kembali ke kantormu, dan Radit ikut Mama di kantor Mama." David membagi tugas kedua anaknya.

"Papa aku ikut Zahira saja." jawabnya mengakhiri sarapan pagi.

"Tidak Radit, perusahaanmu yang di pegang Mama, itu mutlak milik Zahira. Ada lagi Cafe yang bisa kalian kelola berdua seperti Papa dan Ayahmu dulu." David menatap keduanya.

"Sepertinya itu menarik." Radit menjawab tak acuh.

"Aku tidak suka semuanya." Zahira menjawab seperti sedang mengutarakan isi hatinya.

Membuat semua orang menatapnya tidak percaya, kecuali Radit yang memang sudah tau segalanya tentang Zahira.

"Ah baiklah, mari kita berangkat." Ayu tidak ingin membahas hal yang sama dengan putri kakak angkatnya yang manja itu, dia akan selalu menemukan jawaban jika di ajak berdebat.

"Mama." Panggilnya manja, sungguh tatapan memohon itu membuat ayu tak tega.

"Ah Zahira akan berangkat bersama Papa." David mengalihkan perhatian.

"Oke." Ayu berlalu dengan cepat, walaupun hatinya ragu.

Seperti biasa, tiba di kantor Zahira kembali belajar tentang berkas-berkas yang membuatnya jenuh. Matanya tidak fokus dan dengan sesekali bibir mungil itu menggerutu.

"Ada apa?" Anggara bertanya dengan meliriknya.

"Tidak." jawab Zahira. Dekat dengannya membuat Zahira irit bicara.

"Kenapa kau tidak suka bekerja, bukankah wanita akan terlihat tangguh dan anggun jika dia memiliki karier yang bagus. Itu nilai yang lebih untukmu." Anggara mengajaknya bicara.

"Aku tidak ingin menjadi wanita yang tangguh dan anggun, aku ingin menjadi wanita yang dicintai suamiku, mengurus suami dan anak-anak saja di rumah. Tidak perlu repot mengurus kertas-kertas yang menjengkelkan ini." dia menunjuk kertas di hadapannya.

"Kau ingin menikah muda." Gara tertarik dengan obrolan gadis manja yang masih belasan tahun.

"Iya." jawabnya singkat.

Anggara tersenyum melihat wajah yang lucu itu, menggeleng-gelengkan kepalanya merasa aneh sekali di zaman modern seperti ini masih ada wanita muda yang berfikiran seperti itu.

"Jangan menertawaiku." Zahira menggerutu.

"Tidak, aku hanya heran." Anggara semakin melebarkan senyumnya.

Zahira menoleh, 'Aih kenapa dia tersenyum begitu menatapku.' ucapnya di dalam hati. Pura-pura tidak melihat adalah pilihan aman untuknya. "Berapa umurmu, kenapa kau malah ingin membahas tentang keinginanku?" tanya Zahira kemudian.

"Aku 38 Tahun. Aku menyelesaikan pendidikanku lebih cepat dari orang lain, Sekolah dasarku hanya lima tahun, Sekolah menengah pertamaku dua tahun, dan sekolah menengah akhir ku dua tahun juga." Jelasnya.

"Kau hebat sekali, apa kau sudah menikah?" Zahira bertanya tanpa berpikir apapun.

"Belum." jawabnya singkat.

"Kenapa belum?" Zahira menatapnya dengan penasaran.

"Kau sangat penasaran, apa kau sedang berpikir ingin menjadi istriku?" tanyanya dengan mengangkat sedikit wajahnya.

"Kau percaya diri sekali." Zahira memutar kedua bola matanya.

"Kau memang sedang mencari suami bukan, agar terbebas dari pekerjaanmu ini." Anggara mendekat dan menunjuk kertas yang di bawah tangan kecil itu.

"Tapi tidak tua sepertimu!" Zahira memanyunkan bibirnya.

"Tapi aku sangat tampan, wanita di luar sana banyak yang mengejarku." Anggara semakin menggodanya.

"Aku ini masih bayi." ucap Zahira menghindar.

"Apa ada bayi yang sudah sangat ingin menikah?" Anggara membuat wajahnya bersemu merah.

1
Dayang Rindu
terimakasih kakak.

mohon dukungannya, mampir di karya baru ku ya kak. Sepi banget
😁
Lena Sari
terimakasih Thor,,,ceritanya bagus banget
syamsul anam
rasain sakit nya y sperti itu radit..mknya jgn mendua..km jg ngerasain yg di rasakn zahira..milikmu di miliki orang lain.
Dayang Rindu: makasih sudah mampir ya kak, ☺️☺️.
total 1 replies
Jue
Kadang suami yang kita harapkan berakhirnya duka , Lebih baik bergantung harap pada diri sendiri daripada orang luar yang belum tentu ikhlas .
Dayang Rindu: terimakasih sudah mampir. 🥰
total 1 replies
Shifa Burhan
radit lelaki paling bodoh

di novel sosok radit paling miris dibuat, author paling tidak peduli dengan sosok ini,

semua lelaki lain dibuat dapat kebahagiaan yang masing2 hanya radit dibuat paling bodoh, istrinya direbut, dibuat kayak pengemis cinta, dan akhir hanya jadi budak cinta zahira yang bebas diperlakukan apapun oleh zahira, dia harus Terima saja zahira cinta lelaki lain

novel egois hasil karya wanita egois
Dayang Rindu: gak butuh nasehat Lo kali, Lu bukan siapa-siapa gue, enggak penting.
Dayang Rindu: pasti kisah hidup lo semraut. makanya emosi baca tulisan orang. kasian banget
total 9 replies
Shifa Burhan
radit lelaki yg paling bodoh kayak didunia ini wanita satu saja, saat sahira bebas memilih lelaki lain, kau juga harus cari wanita lain, masih banyak wanita yang mencintai mu dengan tulus, yang hatinya hanya untukmu, yang menerima kau apa adanya buka kayak zahira yang membuat kau kayak pengemis cinta

sadar radit sahira tidak pantas kau perjuangkan, nanti kau ada masalah rumah tangga lagi dan ada lagi lelaki lain yang sok baik pada zahira, pasti sahira luluh lagi dengan lelaki lain itu, radit sadar rumah tangga pasti ada masalahnya sadar radit, cari wanita lain, sahira tidak pantas kau perjuangkan

hanya lelaki bodoh yang mau wanita kayak zahira
Shifa Burhan
secara tidak langsung wanita mengakui bahwa cinta pria lebih baik, tulus, dan kuat dari pada wanita

lihat cinta lelaki bertahan selamanya untuk pemeran utama wanita sedangkan cinta wanita pindah sana sini,
Siti Ramlah
lanjut thoor..ok
Dayang Rindu: makasih udah mampir kak... 🙏☺️☺️
total 1 replies
Dee
duuuhhh....sampai bab ini....ceritanya begitu mengaduk perasaan
Dayang Rindu: terimakasih kak, lanjut baca ya... ☺️🙏🙏
total 1 replies
Agus Tina
Suka sekali,
Dayang Rindu: terimakasih sudah mampir kakak
total 1 replies
Sivia
ujung ujungnya balik sama matan.... padahal udah bagus sama Anggara..
Yus
bagus sekali ceritanya,aku sangat suka
Dayang Rindu: terimakasih kak, jangan lupa mampir di novel yang lainnya.
total 1 replies
Ninit Anggraeni
À
Erita Wahyuni
oh tidakkk
Dayang Rindu: Tamat
total 1 replies
Aisah
hadehh...
Aisah
selalu ingin bertemu, selalu merindu dan tak ingin jauh, itulah cinta....
Aisah
sepertimu dik. 😆😆
Aisah
bayi yang ingin menikah ya Zahira, 😂😂😂
Dayang Rindu: iya . 😀😀😀
total 1 replies
Aisah
cinta pertama yang indah, cinta yang tak di sadari pada akhirnya cinta abadi
Aisah
like like. aku suka alurnya
Dayang Rindu: makasih kakak. 🥰🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!