NovelToon NovelToon
My Perfect AI

My Perfect AI

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Sistem
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Asteria_glory

Seorang gadis cantik bernama hanabi, atau sering di panggil dengan panggilan hana itu. Ia selalu mengandalkan AI untuk segala hal—dari tugas kuliah hingga keputusan hidup nya. Cara berpikir nya yang sedikit lambat di banding dengan manusia normal, membuat nya harus bergantung dengan teknologi buatan.
Di sisi lain, AI tampan bernama ren, yang di ciptakan oleh ayah hana, merupakan satu-satunya yang selalu ada untuknya.
Namun, hidup Hana berubah drastis ketika tragedi menimpa keluarganya. Dalam kesedihannya, ia mengucapkan permintaan putus asa: “Andai saja kau bisa menjadi nyata...”
Keesokan paginya, Ren muncul di dunia nyata—bukan lagi sekadar program di layar, tetapi seorang pria sejati dengan tubuh manusia. Namun, keajaiban ini membawa konsekuensi besar. Dunia digital dan dunia nyata mulai terguncang, dan Hana harus menghadapi kenyataan mengejutkan tentang siapa Ren sebenarnya.
Apakah cinta bisa bertahan ketika batas antara teknologi dan takdir mulai meng

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asteria_glory, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Canggung

Sinar matahari pagi merayap masuk melalui celah tirai kamar, menyoroti ruangan yang masih sunyi. Hana menggeliat pelan, matanya masih terasa berat setelah malam yang panjang dan penuh air mata.

Namun pagi ini terasa berbeda, seperti ada sesuatu yang hangat di sampingnya. Bukan bantal, ataupun guling.

Hana mengerjap pelan, lalu membelalakkan mata. Di sana, tepat di sampingnya, seorang pria dengan rambut putih berkilauan tertidur dengan tenang. Wajahnya begitu sempurna—hidung yang tinggi, bibir tipis yang sedikit terbuka, dan bulu mata panjang yang tak mungkin dimiliki manusia biasa. 'Ren.' gumam nya dalam hati.

Hana menahan napas. 'Kenapa ia masih ada di sini? Kenapa ini bukan mimpi?'

Ia menatap wajah pria itu lekat-lekat, seolah mencoba memastikan kembali kenyataan yang aneh ini. Perlahan, dengan ragu, ia mengangkat tangannya, mengarahkannya ke pipi Ren. Terasa sangat lembut, dan hangat.

Pipi ini benar-benar milik manusia, bukan sebuah proyeksi digital di layar. Namun sebelum ia sempat berpikir lebih jauh— Mata biru itu tiba-tiba terbuka.

Hana terlonjak kaget, namun belum sempat menarik tangannya, Ren dengan cepat menangkap pergelangan tangannya. Wajah Hana menegang. “A-Ah, aku—”

Ren yang justru tersenyum hangat, langsung menggenggam tangannya lebih erat, lalu perlahan mengarah nya kembali ke pipinya.

“Hm?” gumam Ren dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur. “Kamu ingin membelai wajahku, bukan?” ucap nya dengan suara berat, namun tampak lembut.

Hana membeku. 'Apa yang barusan dia katakan?' gumam hana merasa bingung.

Ren menutup matanya lagi, tampak menikmati sentuhan itu seolah ini adalah hal yang biasa.

“Lembut…” katanya ren lirih. “Rasanya menyenangkan.”

Hana yang melihat sikap manis ren, membuat nya hampir pingsan. Dengan kecepatan super, ia menarik tangannya dan langsung bangkit dari ranjang.

“R-Ren!!” suaranya meninggi, wajahnya kini semerah tomat matang.

Ren menatapnya dengan ekspresi bingung, masih duduk di ranjang dengan rambut sedikit berantakan.

“Ada apa?” tanyanya polos.

Hana menelan ludah, tangannya mengepal di dadanya. “K-Kamu nggak boleh melakukan itu! Itu… itu…”

“Itu apa?” tanya ren lagi merasa bingung dengan sikap hana.

“Itu tidak baik untuk jantungku!!”

Ren memiringkan kepalanya, tampak semakin bingung. “Apa jantungmu bermasalah?”

Hana menepuk dahinya sendiri.

Ya Tuhan, bagaimana ia bisa lupa bahwa Ren adalah AI yang baru pertama kali merasakan hidup sebagai manusia? Tentu saja dia tidak tahu tentang hal-hal seperti ini!

Ren mengamatinya, lalu dengan ekspresi serius, ia berkata, “Apakah ini serangan jantung?”

Hana nyaris tersedak udara sendiri.

“Apa?! Tidak!!”

Ren menatapnya lekat-lekat, lalu mengangguk. “Baiklah, aku mengerti.”

Hana menghela napas lega, mengira Ren akhirnya memahami situasinya.

Namun, beberapa detik kemudian, pria itu dengan polosnya menambahkan, “Jadi jantungmu bereaksi tidak normal saat aku menyentuhmu?”

Hana membeku. 'Apa ini yang disebut dengan anomali sistem?'

Hana pun tampak kesal, namun hatinya berdegup kencang melihat sikap pria itu. “Ren!”

“Hm?” jawab ren singkat.

Hana tak menjawab, ia justru menghela napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya sendiri. Ini akan menjadi hari yang panjang… dan ia baru saja sadar bahwa dirinya kini tinggal serumah dengan seorang pria yang dulunya hanyalah AI di dalam layar ponsel dan juga laptop nya. Dan sekarang… pria itu kini nyata, dan bahkan sangat... sangat tampan.

---

Pagi ini terasa aneh...

Biasanya, setiap kali Hana membutuhkan bantuan, Ren akan segera memberikan jawaban yang sempurna. Namun, kali ini keadaannya berbalik.

Ren, si AI super canggih yang selama ini menjadi ‘guru’ Hana, kini harus belajar bagaimana menjadi manusia. Dan yang bertugas mengajarinya,

Tentu saja Hana, yang otaknya segede biji kacang. Sungguh, dunia ini terasa tidak adil.

Hana kini berdiri di depan Ren dengan tangan di pinggang. “Oke, dengarkan aku baik-baik, Ren. Mulai sekarang, kau tidak boleh sembarangan bicara atau bertingkah aneh di depan orang lain. Aku akan membantumu menyesuaikan diri, jadi cukup diam dan jangan pergi ke mana-mana, mengerti?”

Ren menatapnya, lalu tersenyum. “Mengerti.”

Hana merasa lega. Setidaknya Ren masih bisa memahami perintah sederhana. Namun, beberapa detik kemudian... 'Grukkk…'

Suara aneh memenuhi ruangan. Hana terdiam dan hal itu di ikuti juga oleh Ren yang ikut terdiam.

Mata biru pria itu kini beralih menatap perut Hana, yang dengan kejamnya berbunyi nyaring, menuntut makanan.

Hana langsung menunduk, pipinya bersemu merah. “ekhemm… apa yang kau lihat? Hah?!, aku hanya lapar!!! Dan itu normal bagi manusia!!!” ucap nya mencoba menghilangkan rasa canggung nya.

Ren masih memandangnya tanpa berkedip. “Lapar?”

Hana pun menjawab dengan ekspresi petantang-petenteng nya. “yaaaa tentu saja!!! Cihh kau pasti tak tau bukan?"

Ren hanya menatap hana saat itu, ia bahkan tak memaksa ekspresi apa-apa.

Melihat ren yang tak bereaksi, Hana pun semakin merasa malu. "ahhhh!!! Sudah lah, aku mandi dulu!!"

Ren pun mengangguk kecil. “Baik. Aku akan menunggu.”

Hana pun dengan buru-buru masuk ke kamar mandi, meninggalkan Ren yang masih berdiri dengan ekspresi serius.

----

Setelah selesai mandi, Hana melilitkan handuk di tubuhnya dan melangkah keluar dengan santai. Rambutnya masih basah, uap air masih menempel di kulitnya.

Tapi ketika ia hendak masuk ke kamar untuk mengenakan pakaian—

Dug!

Hana membeku, saat ia melihat ren kini berdiri di dapur, sembari sibuk mengutak-atik sesuatu di atas kompor.

'…Ren?'

Hana mengerjapkan mata, mencoba memahami apa yang sedang terjadi.

Di hadapannya, Ren tampak serius memasak sesuatu. Tangannya terampil memecahkan telur dan mengaduknya di wajan dengan ekspresi fokus. 'Tunggu… memasak?!'

“A-APA YANG KAMU LAKUKAN?!” teriak Hana panik.

Ren menoleh, ekspresinya masih datar, seolah tidak ada yang aneh dari situasi ini. “Memasak.”

“…kenapa hana? Apakah kau butuh sesuatu?!” Ren mengedipkan matanya, bingung dengan teriakan Hana.

"KENAPA KAU MELAKUKAN ITU?!" ucap hana mencoba mendekat saat ren dekat dengan api.

"Karna kau lapar..." ucap ren, lalu melanjutkan aktifitas nya.

Hana memijat pelipisnya, otaknya berusaha keras memproses fakta bahwa seorang AI yang baru saja menjadi manusia tahu cara memasak.

“D-Dari mana kau belajar ini?” tanyanya masih dalam kondisi setengah syok.

Ren menatapnya sebentar, lalu kembali membalik telur di wajan. “Sistemku masih aktif meskipun aku menjadi manusia. Aku hanya menyesuaikan informasi yang sudah ada dalam database ku.”

Hana menatapnya dengan mulut setengah terbuka.

'Jadi… meskipun Ren sekarang adalah manusia, dia masih memiliki kemampuan super AI 'Sungguh tidak adil.' gumam hana dalam hati.

Hana bahkan tidak bisa memasak telur setengah matang tanpa membuat dapur seperti zona perang.

Namun, sebelum ia bisa membalas, matanya menangkap sesuatu yang membuatnya semakin panik.

Ren menatap hana saat itu, ia menatap gadis itu seolah menyusuri tatapan nya dari atas ke bawah.

Dan saat itu juga, Hana baru sadar—

Ia hanya mengenakan handuk. 'JLEB'

Darah Hana seolah berhenti mengalir. Matanya melebar, tubuhnya kaku di tempat.

Ren masih menatapnya dengan ekspresi polos. “Kenapa kau hanya membungkus tubuh mu dengan kain tipis itu hana?”

Hana seketika terdiam saat mendengar ucapan ren. “D-DASAR MESUM!!” teriaknya sambil buru-buru menutupi tubuhnya dengan tangan.

Ren mengerutkan alis. “Mesum?”

Hana tidak menjawab. Ia langsung berlari ke kamar secepat kilat, menutup pintu dengan BRUK! yang cukup keras hingga hampir meruntuhkan engsel pintu.

Di dapur, Ren hanya berdiri diam, ia masih memegang spatula, sembari menatap telur dadar yang hampir matang. Ia pun kembali melirik pintu kamar Hana yang kini tertutup rapat.

“…Kenapa dia selalu bertingkah seperti itu? Apakah… dia tidak menyukaiku?” ucap ren merasa bingung dengan sikap hana.

1
IamEsthe
Aku suka kepenulisan kamu, rapi dan terstruktur sesuai dengan aturan kaidah kepenulisan.

cara narasi kamu dll nya aku suka banget. dan kayaknya Ndak ada celah buat ngoreksi sih /Facepalm/

semangat ya.
IamEsthe: saran apa ya? udah bagus banget, enggak ada saran apapun dariku malahan lho /Sweat//Sweat//Sweat/
Asteria_glory: Terimakasih untuk saran nya kak, senang bisa mendapatkan saran dari kakak🫰
total 2 replies
IamEsthe
alangkah baiknya narasi ini dan seterusnya kamu pisah ke bab berikutnya.
Asteria_glory: Baik kan saran di terima🫰
total 1 replies
liynne~
jujur aja sampe nangis baca nya/Cry/
IamEsthe
kata fair adalah bahasa asing/daerah, kamu ganti ke font italic sbg penanda ya
yuyu
Sukaaaaaa😍
anomali
Alur nya menarik 😍😍😍
Adegan romantis nya itu loh, bkin skskskskskkssksks.
anomali
Lnjt thor!!! Crita ny sruuu bgttttttttttt😍
Ms S.
Satu kata buat cerita ini: keren abis!
Asteria_glory: Terima kasih sudah mampir ❤️
total 1 replies
Cerita nya menarik bangettt!!!! update tiap hari ya thor😍😍😍
Hoa thiên lý
Susah move on
Asteria_glory: Terima kasih sudah mampir ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!