NovelToon NovelToon
Rahasia Menantu Culun

Rahasia Menantu Culun

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Balas Dendam / Menantu Pria/matrilokal
Popularitas:792.4k
Nilai: 4
Nama Author: riski iki

Citra adalah seorang gadis culun yang dijodohkan oleh kakeknya pada pria tampan dan kaya raya.

Dan dia juga sengaja menyembunyikan identitasnya pada semua keluarganya, tidak terkecuali pada suaminya sendiri.

Karena dia ingin melihat, apakah suaminya benar-benar mencintainya atau tidak.

Apakah Citra dan Rifki bisa bersama lagi? setelah Citra mengetahui kalau Rifki dan Syasi sudah punya anak.

Sedangkan Syasi adalah adik tirinya Citra sendiri.

Bagaimana kisahnya? yuk intip terus perjalanan kisah cinta antara Rifki dan Citra di Rahasia Menantu Culun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riski iki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia Menantu Culun Bab 7

Sesampainya di kantor

Rifki keluar dari dalam Mobil, kemudian dia berjalan perlahan menuju ruangannya. Dan ketika Rifki sudah sampai di dalam ruangannya ia melihat kalau Tomy sudah duduk di Sofa, dan Ia yakin kalau sekretaris pribadinya itu sedang menunggunya.

"Ada apa Tom?" ujar Rifki sambil mendudukkan bokongnya tepat di samping Tomy.

Tanpa basa-basi, kemudian Tomy menceritakan kalau perusahaan Pratama Group telah menyetujui permintaan kerja sama mereka.

Rifki membelalakkan matanya saat mendengar penjelasan Tomy barusan.

"Serius," ujar Rifki yang masih dalam mode terkejut.

"Dua rius malah," jawab Tomy.

Kemudian Tomy memberi tahukan pada Rifki, kalau besok adalah jadwal pertemuan mereka dengan CEO perusahaan tersebut.

"Baiklah." ujar Rifki.

*****

Sedangkan Syasi yang merasa bosan dan kesal, karena Rifki telah meninggalkan dirinya disaat dia menginginkan kehangatan dari suaminya, lalu dia memutuskan untuk pergi ke Mall untuk refreshing.

Namun, ketika dia sampai di Mall dan hendak memilih-milih tas limited edition, tiba-tiba sepasang netranya melihat seseorang yang sangat begitu ia kenal, dan dia adalah Robin yang Syasi tau laki-laki itu adalah pemilik perusahaan Pratama.

"Robin," sapa Syasi disertai senyuman termanisnya, dan tanpa permisi dia langsung duduk di samping Robin.

Dengan sok akrab Syasi kemudian menanyakan kabar Robin. Dan dia juga menceritakan kalau sekarang dirinya sudah di persunting oleh Rifki, pemilik perusahaan Bagaskara.

Robin terhenyak mendengar penuturan Syasi.

"Bukankah dia itu sudah punya istri, dan setahuku istrinya itu bernama Citra?" tanya Robin pura-pura tidak tau apa yang dilakukan oleh Syasi pada Citra.

"Iya memang dia itu sudah punya istri, tapi karena dia tidak mencintai istrinya dari dulu, ya... lebih baik mereka cerai 'kan," jawab Syasi dengan enteng.

"Cerai," ujar Robin cukup kaget, padahal yang ia tau Rifki sama sekali belum menceraikan Citra. Tapi kenapa sekarang Syasi mengatakan kalau Rifki telah menceraikan Citra? sebenarnya apa yang terjadi? dan Robin juga bingung omongan siapa yang harus dia percayai.

Cukup lama Robin termenung memikirkan apa yang dikatakan oleh Syasi barusan, Hingga sebuah tepukan lembut mendarat di pundaknya, yang ternyata itu adalah Syasi.

"Robin," panggil Syasi lalu dia menarik tangannya dari pundak Robin sambil tersenyum, kemudian Syasi merogoh tasnya dan mengambil sebuah kertas undangan, lalu dia menyerahkannya pada Robin.

"Ini adalah sebuah undangan pesta yang diadakan di Mension mewah suamiku, dan kamu adalah orang pertama yang aku undang," ucap Syasi.

Robin lagi-lagi melongo mendengar ucapan Syasi, tapi walaupun demikian Ia tetap meraih kertas undangan yang di sodorkan oleh Syasi padanya.

"Aku harap kamu bisa datang," ucap Syasi sambil menyunggingkan senyuman, kemudian dia pergi dari hadapan Robin dan kembali melanjutkan aktivitasnya.

Namun disaat Robin masih termenung, tiba-tiba ponsel yang berada di dalam saku jasnya berdering.

"Hallo Cit," jawab Robin kemudian dia berjalan menuju kasir.

"Robin, bagaimana? apakah tas yang aku pesan sudah kau dapatkan?" tanya Citra.

"Iya, aku sudah dapat, dan sekarang aku sedang berada di kasir untuk membayarnya." jawab Robin.

"Baguslah kalau begitu, dan sekarang cepatlah ke kantor aku sudah tidak sabar untuk melihatnya," ucap Citra.

"Iya, iya." jawab Robin.

Kemudian Citra mematikan sambungan Ponselnya.

Ya, saat ini Citra sedang mempersiapkan penampilannya agar terlihat cantik dan menarik dihadapan suaminya besok. Sebab, setelah beberapa bulan menghilang, inilah pertama kalinya Citra bertemu kembali dengan Rifki. Dan dia tidak mau kalau Rifki mengenali dirinya.

*****

Keesokan harinya

Di sebuah rumah mewah di kawasan elit, tepatnya di dalam kamar yang sangat megah dengan dekorasi mendominasi warna silver.

Duduklah seorang wanita cantik di depan cermin, dan sejak tadi dia terus memoles wajah dan bibirnya dengan make-up agar penampilannya terlihat sempurna.

Sebenarnya tanpa polesan make-up pun Citra sudah sangat cantik, tapi karena dia ingin bertemu dengan suaminya Rifki untuk pertama kalinya, akhirnya Citra memoles wajahnya dengan sedikit agak menor.

"Akhirnya selesai juga," ucap Citra sambil tersenyum menatap pantulan dirinya di depan cermin. Kemudian dia berbalik dan melihat penampilannya dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Aku rasa penampilanku sudah sempurna, dan aku yakin Rifki tidak akan mengenali diriku," ucap Citra penuh percaya diri.

Kemudian Citra mengambil tasnya yang berada di atas meja rias, lalu dia berjalan perlahan menuruni anak tangga satu persatu.

Sedangkan di luar rumah, terdengar suara klakson mobil yang dibunyikan oleh sahabat sekaligus sekretaris pribadinya sejak tadi. Sebab, Robin sudah merasa cukup kesal. Karena sudah hampir dua jam dia menunggu Citra.

"Iya, iya. Tunggu sebentar," ucap Citra sambil mempercepat langkah kakinya.

Robin yang sedang menunggu Citra di depan Mobil, begitu melihat kedatangan Citra dia langsung menatap Citra tanpa berkedip.

"C-Citra, kau Citra 'kan," ucap Robin terbata.

Citra hanya tersenyum melihat sahabatnya Robin tidak mengenali dirinya.

"Iya, ini aku Citra, masa kau tidak mengenali sahabat mu sendiri," ucap Citra sambil memukul punggung Robin dengan tas limited editionnya.

"Bukannya aku tidak mengenali dirimu, tapi kamu terlalu lama menggunakan kacamata besarmu, jadi aku sedikit pangling saat kau merubah penampilanmu," jawab Robin terkekeh.

Kemudian dia membukakan pintu mobil untuk Citra.

"Silahkan masuk Tuan putri Cinderella," ucap Robin disertai kekehan yang membuat Citra merasa kesal.

"Kau mengejekku," ujar Citra disertai mimik wajah yang sulit di artikan.

"T-tidak, aku tidak mengejekmu. Tapi aku mengatakan yang sebenarnya kalau kau sangat cantik dan mirip seperti Cinderella yang ada di film-film itu," jawab Robin.

Citra menarik sudut bibirnya kesamping membentuk sebuah senyuman, kemudian dia menatap kearah Robin. Lalu dia menepuk pundak Robin beberapa kali.

"Kau adalah sahabatku sejak dulu, dan hanya kamulah satu-satunya orang yang mengerti dengan hati dan perasaanku, dan aku sangat berterima kasih padamu Robin, karena dirimu jugalah aku masih bisa bernafas di dunia ini, kalau tidak mungkin aku sudah membusuk di dalam jurang itu," ucap Citra mengingat adiknya Syasi dan ibu tirinya yang tega membuang dia kedalam jurang. Dan tanpa terasa bulir bening menetes dari kelompok matanya.

Robin menarik nafas dalam, kemudian dia memegang kedua pundak sahabatnya.

"Sudahlah, kau jangan mengingat hal itu lagi dan sekarang lebih baik hapus air matamu. Karena sebentar lagi kita akan bertemu dengan Rifki. Bukankah jika riasan mu nanti luntur kau akan terlihat jelek, apa kamu mau terlihat jelek dihadapan Rifki nanti, hum...!" ujar Robin sambil mengangkat dagu Citra keatas.

Citra menggelengkan kepala.

"Baiklah, sekarang kamu masuklah ke dalam Mobil, dan perbaiki riasan wajahmu, karena aku juga tidak ingin Rifki nanti mengenali dirimu," ucap Robin.

Kemudian Robin membuka pintu Mobil, dan mempersilahkan Citra untuk masuk.

1
bhunshin
onon bgt si Citra
fiza
aik..gitu jer dh lari,mulut mana??xreti jwab,tau cikit nagis,org hina ko biokan jer,dri petamq chapter sampai la nih,nagis saja,ko lahir dri mata air ke apa,celah mana ko kuat,hati,telinga,mulut mana xreti balas apa org ckp,bodoh dh la..ish..sakit plk ati kite😤..kaya tapi bodoh,ko kaya kot,heran apa takat laki ti,lain bayak,cikit nagis,pastu lari..bende tah
fiza
celah mana dia wanita kuat,bkan bodoh ker🙄
fiza
Biasa
fiza
Kecewa
fiza
yek ele..gitu jer..berlajar la gan shen maning...kaw2 dia bagi org yg buat dia,xkira la keluarga ke x,org nk kutuk ke nk apa ker,dia terang2 buat..depan org ramai lagi,ssb apa..dia kuat,pandai dan kaya raya🥱..dia serang org yg serang dia jer..
fiza
ceh..pengsan konon..paggil siska suh bantu mita di sain cepat xikit surat cerai🙄
Puspita Sari
ceritanya masih blm mateng bgt tokoh utama pdhl miliader tapi kaya ga pny power sama sekali harusnya balas dendam nya bisa lebih epic.. tapi patut di apresiasi krn membuat sebuah cerita itu ga mudah
Rswt Slv
Biasa
Romauli Simbolon
yg bodoh authornya BKN citra
Hartaty
apasih cerita nya
Hartaty
ngapain jg dandan gak mau dikenal klu ujung2nya ngasih tau nama aslinya
Hartaty
masa 2 tahun gak tau wajah asli istrinya,emang pake kacamata terusbgak dilepas pada saat tidur
bhunshin: uuussssshhhhh nmnya juga novel kita kita ini nikmati ja ya gak sih🤫🤫🤫
total 1 replies
Dahniar Nyun
katanya wanita kuat baru segitu sudah keok.sebanyak saya baca novel ini nggak ada gregetnya banget biasanya wanita genre wanita kuat nggak kayak gini cengeng bosen bacanya
Dee Yunk
lemah..
Soraya
mampir thor
Nora♡~
AA... dah... tammat... Akhirnya Citra❤Angga hidup bahagia... Tahniah yaa.. thor... dan lanjut ke karya2 yang lain..
Tiwik
Luar biasa
Akun Tiga
smoga othornya kecelakaan mati amin
Akun Tiga
terlalu bodoh ke othornya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!