My Startling Destiny

Dengan tergesa-gesa Lany pergi ke cabinnya untuk mengambil kartu yang akan digunakan mentransfer uang ke Indonesia.

Saking tergesa-gesanya, ia bahkan sampai menyenggol sepasang.. Ah entahlah, lagi-lagi orang berpasangan.

Minuman yang dipegang pria itupun jatuh menghantam lantai, botol kaca itupun pecah. Belingnya berserakan, sedikit mengenai jari kaki wanita di sebelah pria itu.

“Awww..!" pekiknya saat merasa perih ketika beling kecil menancap di kakinya.

“I'm so sorry, mrs..!” Lany membungkuk, berusaha melihat luka yang diakibatkan ketergesa-gesaannya.

“How stupid? Buta! kenapa jalan tidak menggunakan matamu dengan benar, Shiit!!” pria itu mendorong Lany hingga terjungkal.

“Ahkkk..” Lany terperangah, ini pertama kalinya ia mendapat perlakuan kasar dari tamu selama ia bekerja di kapal pesiar. Walaupun ia tahu jika dirinya salah. Biasanya ia selalu menemukan pasengger yang baik dan ramah. Namun sepertinya, kali ini ia sedang zonk. sebab mendapat banyak masalah dalam sehari.

Inilah risiko yang harus ditanggung akibat keteledorannya sendiri, bahkan pria dan pasangannya itu terus memakinya. Sedangkan beberapa orang yang lewat hanya cuek bebek tanpa ingin tahu apa yang terjadi. Coba di Indonesia, emak-emak kompleks sudah pada berkumpul tuh. Adu congor, milik siapa yang paling jago berghibah.

“Bitc*h! kau melukai kaki ku, sialan!!” umpat si wanita

“Lihatlah, kaki istriku jadi lecet! Kau pasti tidak tahu betapa mahalnya perawatan yang ia lakukan. Bahkan gajimu sebulan belum bisa membayar perawatannya!”

Lany hanya bisa diam mendengar ucapan pasengger yang kedengarannya adalah orang yang sangat kaya. Tentu saja, kalau tidak kaya mana mungkin dia bisa berada di kapal mewah ini, Shympony Of the Seas. Mungkin hanya Andra saja yang beruntung mendapat Voucher gratis liburan, Cruise Nowhere dari bosnya. Ahh kenapa Andra lagi!!

Telinga Lany terasa panas, ingin rasanya ia balas mengunpat dua pasangan di depannya. Namun, ia sadar. Dirinya memang bersalah, jika ia gegabah melawan. Bisa saja ia akan langsung di pulangkan saat itu juga.

“Pelayanan kapal ini sangat buruk! Sepertinya aku harus komplein. Kenapa mereka bisa memiliki crew yang buta dan sebodoh ini!” ucapan si pria begitu nyelekit, tak kalah pedas dengan nyinyiran tetangga.

“Ya, kita memang harus komplein! Dia melukai kakiku.."

Telinga Lany makin panas. Apa semua orang kaya suka seenaknya begini? Apakah dengan luka sekecil itu dia akan mati, hah?

“Maaf, sekali lagi saya mohon maaf! Saya tidak sengaja.. Tolong jangan lakukan itu, nanti saya bisa dipecat!”

“Kalau begitu lakukan dengan benar, kau melukai kaki istriku! Jadi kau harus membersihkan lukanya..” ucapan pria itu menggantung, sontak membuat Lany langsung mendongak. Seolah siap melakukan apapun asal dimaafkan.

“Baik, biar saya obati..” Lany berucap yakin namun si pria malah terkekeh, sedangkan istrinya malah tersenyum.

“Yakin?” Lany mengangguk yakin

“Kalau begitu lakukanlah, jilat! isap darahnya hingga bersih”

...___...

Andra, ia baru saja keluar dari lift. Ketika pandangannya tertuju pada punggung dan rambut pirang yang begitu dikenalnya sedang melantai. Eh, maksudnnya rambut pirang dari gadis yang baru dikenalnya kemarin malam atas insiden -mengasyikkan-

Entah sekurang kerjaan apa dia sampai melantai begitu! Gumam Andra sambil berjalan mendekat, ia ingin memastikan apa yang dilakukan si -gadis berambut pirang- yang katanya akan ia nikahi.

Namun makin dekat telinganya justru mendengar sesuatu yang menyebalkan. Yaitu perkataan yang membuat kobaran emosi dalam dirinya membara saat itu juga.

Ya, -gadis berambut pirang- yang akan menjadi istrinya itu (Jika itu benar) di caci oleh dua orang di depannya. Sedangkan beberapa orang terlihat cuek tanpa ada yang perduli.

Tentu itu menyentil jiwanya sebagai laki-laki. Ia yang katanya akan menikahi -gadis berambut pirang- bukankah harus melindunginya dengan segenap jiwa dan raganya.

“Kalau begitu lakukanlah, jilat! isap darahnya hingga bersih!” kata-kata itu kian menyentil hatinya, membuat emosinya membara dan siap meledak saat itu juga.

“Can you shut the fuc*k up?” sela Andra sambil menatap si pria dan Lany secara bersamaan. Lany pun langsung mendongak, entah karena mendegar suaranya dan menyadari kehadiran Andra atau memang karena dia ingin mendongak.

Dan Lany, ia sama sekali tak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat melihat Alandra muncul masih dengan menggunakan kaos putih yang ia gunakan siang tadi.

Bukan hanya Lany, bahkan pria dan istrinya itu terlihat geram dengan kehadiran Andra yang tiba-tiba datang dan menyuruhnya tutup mulut secara kasar.

“Kau siapa? Jangan ikut campur! dia melukai kaki istriku”

“Apapun itu, kau tidak punya hak meminta dia untuk melakukan hal tadi!”

Jangan tanyakan bahasa, tentu mereka menggunakan bahasa Inggris.

“Shiit.." umpat pasangan itu secara bersamaan.

Sementara Lany, tak henti-hentinya menatap Andra yang membelanya. Tak ingin membuang-buang waktu, Lany langsung berdiri dan membersihkan bekas pecahan tersebut.

...__...

Lany, setelah Andra dan pria tadi berdebat panjang lebar dan hampir baku hantam karena membelanya. Namun, yang ia lakukan justru kabur saat security masih menangani Andra dan si pasengger pria. Sedangkan ia sendiri langsung kabur begitu saja setelah meminta maaf kepada orang yang disenggolnya.

Ia sengaja melakukan itu demi untuk menghindari Andra. Ia tak ingin seseorang melihatnya sedang bersama Andra lagi. Bisa-bisa mereka akan curiga.

Kini ia tengah berada di depan mesin atm, guna untuk mengirimkan uang hasil jerih payahnya pada keluarga yang tak pernah menghargainya.

“Akhirnya selesai juga..” Lany bernapas lega ketika mesin Atm bunyi sambil mengeluarkan struk transfer yang baru ia lakukan. Tak lama setelah itu, kartu debitnya pun sudah ke luar. Nominal yang Lany kirim hampir 8 juta sudah dengan uang bulanan juga. Sedadangkan pada bulan-bulan sebelumnya dia hanya akan mengirimkan 5 juta saja untuk kehidupan Ayah dan keluarga 'nenek sihir'.

"Kamu nggak apa-apa kan?”

Suara itu langsung membuat Lany yang masih membaca struk, seketika langsung menoleh.

Benar dugaanya, seseorang yang berdiri di sana adalah Alandra. Orang yang selalu ingin ia hindari.

Huhhhh..

“Hey, kamu nggak apa-apa kan!” melihat Lany yang masih mematung, membuat Andra langsung melambaikan tangannya di depan wajah Lany.

“Alandra!!" pekik Lany tak suka.

“Kenapa sih selalu ngikutin aku? Aku tuh capek kamu ikutin terus.. Kamu itu kayak yang neror aku mulu, tau nggak!"

Andra yang mendengar omelan Lany hanya bisa melongo. Ia akan bicara setelah Lany menyelesaikan ucapannya.

“Yang tadi juga!!” teriak Lany lagi, namun ia segera menyadari volume suaranya sambil menoleh ke kiri kanan, takut ada yang terganggu dengan teriakannya “Seharurnya nggak usah bantuin aku, bukannya nyelesain tambah bikin masalah panjang!”

“Loh, kok gitu? Aku kan cuma mau ngelindungin kamu..” ujar Andra apa adanya

“Nggak usah, aku nngak butuh itu! Stop Following me, Andra!!” dengan tegas Lany mengucapakan.

Andra yang masih tidak mengerti hanya menggeleng kecil.

“Tapi kenapa, Lan? bukannya wajar, aku cuma mau ngelindungin kamu."

“Nggak wajar Andra!! kamu nggak tahu kan peraturan di sini seperti apa!” desisi Lany dengan raut wajah setengah ditekuk.

Mengingat rentetan masalah yang terjadi dari malam itu benar-benar membuat kepalanya pusing. Dan juga kekesalannya pada diri sendiri karena sudah tidak hati-hati membuatnya berurusan dengan pria tadi. Belum lagi, kekesalan terhadap pasangan yang memakinya. benar-benar menguras emosi. Dan ditambah dengan kehadiran Alandra sebagai super hero dadakan benar-benar menjadi plot twist yang tidak ia inginkan, apalagi masalah tadi sampai ditangani Security dan yang tentu tetap dialah yang salah karena memang tidak berhati-hati. Hal itu membuat ia menumpahkan semua kekesalannya terhadap Andra.

“Emang seperti apa?”

“Aku itu sengaja menghindari kamu, Alandra”

“Loh, kenapa? Aku ada salah apa?” tanya Andra dengan lugunya

“Tahu nggak, di kapal pesiar itu kita di larang berhubungan dengan tamu! Apapun itu, kalau ketahuan bisa dipecat”

“Ya, bagus dong kalau dipecat. Kita bisa pulang dan nikah lebih cepat..!”

Jawaban enteng Andra kian membuat Lany geram, Andra seolah selalu bicara tanpa memikirkan dampaknya. Dia suka seenaknya, dan itu menjengkelkan untuk Lany.

“Alandra!!!" pekik Lany geram

“Iya-iya, maaf!” Andra tersenyum, sesaat kemudian ia terdiam dan bersiap untuk kembali mendengarkan omelan Lany.

“Tadi siang aku ditegur sama atasan gara-gara ketemu sama kamu! Mereka pikir kita ada hubungan apa-apa!”

Andra baru saja hendak menjawab, dan tentunya dengan jawaban yang akan membuat Lany kesal. Namun ia langsung bungkam saat Lany melototinya.

“Dan tadi kamu muncul lagi, sekarang lagi!! Kalu mereka benar-benar ngira kita ada hubungan, Aku bisa dipecat sekarang juga, Andra! Dan aku nggak mau itu..” Lany terlihat begitu frustasi saat menjelaskan semuanya. Tanpa sadar, ia malah memperlihatkan sisi lemahnya yang selama ini tak pernah ia perlihatkan pada siapapun itu, meskipun sahabatnya.

“Bayangin kalau mereka tahu kita udah tidur bareng, Aku bisa beneran langsung dipulangin, Ndra!!”

Andra masih dalam mode diam saat mendengar Lany memanggil namanya dengan sebutan “Ndra” terdengar begitu dekat. Ia tersenyum dalam hati.

“Aku nggak mau dipecat secara tidak hormat, apalagi dipecat karena melanggar peraturan! Aku suka kerja di sini!” Lany menghela napas sejenak.

“Dan untuk menghindari itu, stop following me! Tolong ngertiin Aku..” pinta Lany dengan wajah memelas. Seperti menaruh harapan pada keputusan Andra, karena pria itu benar-benar sulit ditebak, seolah ia ada dimana-mana dan selalu bisa menemukan dirinya. Tentu itu sangat membahayakan karirnya.

Dengan wajah setenang air. Andra menghela napas, lalu berkata “Okey, I will stay away for awhile..!” ditambah anggukan sebagai bentuk meyakinkan

Lany tersenyum lega, namun kembali sirna ketika Andra kembali berkata.

“Tapi, kita akan tetap menikahi setelah dari sini!”

Andra seperti memperingatkan. Dengan terpaksa Lanypun hanya mengangguk kecil.

Ya, begini jauh lebih baik. Setidaknya ia tak perlu susah-susah memikirkan bagaimana cara menghindari Andra. Toh, dengan begini ia akan aman seperti dulu lagi. Cara yang lain biar dipikirkan nanti saja.